Dosen pembimbing :
Drs.H.M.Sufi Abd.Muthalib M.Pd
Oleh :
Asrul Mahfud (160401023)
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
iii
KATA PENGANTAR
Zulkarnaini
ii
A. Pengertian Etika dan Komunikasi Islam
Etika berasal dari kata ethikus (latin) dan dalam bahasa Yunani
disebut ethicos yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-
kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruk tingkah laku manusia. Jadi,etika
komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku baik dalam
kegiatan komunikasi di suatu masyarakat. Etika dalam berkomunikasi
merupakan hal yang wajib adanya, yaitu adanya rasa pemahaman dan rasa
penghargaan maka komunikasi akan terjalin lebih mudah,dan jika
komunikasi telah terjalin dengan mudah maka proses komunikasi antar
manusia pun akan mudah.
Komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan-pesan
keislaman dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam.
Dengan pengertian demikian, maka komunikasi Islam menekankan pada
unsur pesan (message), yakni risalah atau nilai-nilai Islam, dan cara (how),
dalam hal ini tentang gaya bicara dan penggunaan bahasa
(retorika). Pesan-pesan keislaman yang disampaikan dalam komunikasi
Islam meliputi seluruh ajaran Islam, meliputi akidah (iman), syariah
(Islam), dan akhlak (ihsan).Mengenai cara (kaifiyah), dalam Al-Quran dan
Al-Hadits ditemukan berbagai panduan agar komunikasi berjalan dengan
baik dan efektif. Kita dapat mengistilahkannya sebagai kaidah, prinsip,
atau etika berkomunikasi dalam perspektif Islam.
Kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam ini merupakan
panduan bagi kaum Muslim dalam melakukan komunikasi, baik dalam
komunikasi intrapersonal, interpersonal dalam pergaulan sehari hari,
berdakwah secara lisan dan tulisan, maupun dalam aktivitas lain
1
B. Hubungan Etika dengan Komunikasi
2
b. Prinsip tanggung jawab sosial lebih menekankan pada minimalisasi
dampak negatif disamping juga diperuntukkan sebagai cara untuk
melakukan kontrol sosial.
1. Penguasaan Bahasa
Baik komunikator maupun audience (penerima informasi) harus
menguasai bahasa yang digunakan dalam suatu proses komunikasi
agar pesan yang disampaikan bisa dimegerti dan mendapatkan
respon sesuai yang diharapkan.
2. Sarana Komunikasi
Sarana yang dimaksud di sini adalah suatu alat penunjang dalam
berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal.
3. Kemampuan Berpikir
Kemampuan berpikir (kecerdasan) pelaku komunikasi baik
komunikator maupun audience sangat mempengaruhi kelancaran
komunikasi. Jika intelektualitas si pemberi pesan lebih tinggi dari
pada penerima pesan, maka si pemberi pesan harus berusaha
menjelaskan. Untuk itu diperlukan kemampuan berpikir yang baik
agar proses komunikasi bisa menjadi lebih baik dan efektif serta
mengena pada tujuan yang diharapkan.
4. Lingkungan yang Baik
Lingkungan yang baik juga menjadi salah satu factor penunjang
dalam berkomunikasi. Komunikasi yang dilakukan di suatu
lingkungan yang tenang bisa lebih dipahami dengan baik
dibandingkan dengan komunikasi yang dilakukan di tempat
bising/berisik.
3
b. Faktor-Faktor Penghambat Etika Komunikasi Islam
1. Hambatan sosio-antro-psikologis
Hambatan sosiologis
Seorang sosiolog jerman bernama Ferdinand Tonnies
mengklasifikasikan kehidupan masyarakat menjadi dua jenis,
yaitu;
1) Gemeinschaft, pergaulan hidup yang bersifat pribadi, statis,
dan rasional,
2) gesellschaft. pergaulan hidup yang bersifat pribadi,
dinamis, dan rasional.
kehidupan masyarakat itu terbagi atas berbagai gologan dan
lapisan, menimbulkan perbedaan status social, agama,
ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan, dan
sebagainya, semua itu menjadi hambatan dalam berkomunikasi
dan inilah yang termaksud dalam hambatan sosiologis.
Hambatan antropologis
Manusia, meskipun satu sama lain sama dalam jenisnya
sebagai makhluk “homo sapiens”, tetapi ditakdirkan berbeda
dalam banyak hal. Komunikasi berjalan lancar jika suatu pesan
yang disampaikan komunikator diterima olehg komunikan
secara tuntas, yaitu diterima dalam pengertian received atau
secara inderawi, dan dalam pengertian accepted atau rohani.
Hambatan psikologis
Factor psikologis sering menjadi hambatan dalam
berkomunikasi. Hal ini umunnya disebabkan sikomunikator
dalam melancarkan komunikasinya tidak terlebih dahulu
mengkaji si komunikan. Komunikasi sulit untuk berhasil
apabila komunikan sedang sedih, bingung, marah, merasa
4
kecewa, merasa iri hati, dan kondisi psikologi lainnya; juga
jika komunikasi menaruh prasangka kepada komunikator.
2. Hambatan semantis
Factor semantis menyangkut bahasa yang dipergunakan
komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan
perasaannya kepada komunikan. Agar proses komunikasi itu
berjalan denga baik seorang komunikator hareus benar-benar
memperhatikan gangguan semantis ini, sebab salah mengucap atau
salah tulis dapat menimbulkan salah pengertian atau salah tafsir,
yang pada gilirannya bisa ,menimbulkan salah komunikasi.
3. Hambatan mekanis
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi. Contohnya: suara telepon yang kurang
jelas, berita surat kabar yang sulit dicari sambungan kolomnya,
gambar yang kurang jelas pada pesawat televise dan lain-lain.
4. Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis terjadi oleh gangguan lingkungan terhadap
proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya adalah suara riuh
(bising) orang-orang atau lalu lintas, suara hujan atau petir, suara
pesawat terbang dan lain-lain.
5
proses komunikasi berjalan lancar. Sebagaimana diungkapkan oleh
teori Ogdem dan Richard bahwa reference diperlukan untuk
menerjemahkan lambang dengan kenyataan atau wujud yang
sebenarnya.
2. Sikap komunikator
Komunikator yang bersikap sombong dan angkuh menyebabkan
pendengar tidak senang dan menolak uraian dari komunikator.
3. Pengetahuan komunikator
Komunikator yang berpengetahuan dan menguasai materi yang
akan di sampaikan akan lebih mudah menyampaikan uraian-uraian.
Selain itu, juga akan mudah menemukan contoh-contoh sehingga
komunikasi akan lebih berhasil.
4. Lahiriah komunikator yang normal
Suara yang mantap, ucapan yang jelas, sikap yang baik serta
gerakan tangan yang tepat dapat mendukung pembicaraan.
5. Cara berpakaian
Cara berpakaian komunikator sangat mempengaruhi suasana
komunikasi agar komunikan tetap merasa nyaman dan bisa
menerima pesan yang disampaikan dengan baik.
6
4. Sistem sosial
Komunikan harus membiasakan diri dengan kebiassaan-kebiasaan
komunikator. Dengan kata lain komunikan harus menyesuaikan
diri dengan sistem sosial komunikator.
5. Keadaan lahiriah komunikan
Pendengaran, penglihatan, dan indra lain harus sempurna, indra
yang tidak sempurna akan menyebabkan tanggapan yang kurang
jelas.
Pengertian kata
Kata adalah suatu bentuk satuan dari suatu bahasa yang memiliki
makna (arti) dan terdiri satu atau lebih makna. Menggunakan kata,
bentuk kata maupun ungkapan harus santun dan sesuai dengan situasi
dan keadaan agar menciptakan kelangsungan dan kenyamanan
saat berkomunikasi.
Pengertian kalimat
Kalimat adalah bahasa berupa rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri
dan menyatakan makna secara lengkap. Untuk mencapai komunikasi
yang baik dan lancar, kalimat yang disampaikan harus efektif dan
komunikatif.
Kalimat komunikasi yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
1. Tidak menyimpang dari kaidah bahasa
2. Logis atau dapat diterima nalar
3. Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan tepat
7
kita. Dalam berkomunikasi situasi atau kondisi apapun, yang paling
penting adalah dapat menciptakan keadaan berkomunikasi yang baik
(efektif) dan nyaman.
Gaya
Pada etika komunikasi, berkomunikasi itu memiliki enam gaya yaitu :
1. The Controlling Style
2. Equalitarian Style
3. The Structuring
4. The Dynamic Style
5. The Relinguishing Style
6. The Withdrawal Style
Intonasi
Intonasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam etika
komunikasi karena dengan memerhatikan intonasi ketika berkomunikasi
maka pesan yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti dan dipahami.
Dengan menggunakan intonasi yang jelas, kemungkinan untuk terjadi miss
communication akan semakin kecil. Berikut ini adalah beberapa macam
yang harus dipehatikan dalam intonasi berkomunikasi :
8
1. Cara Berbicara
2. Vokalik
Surat-menyurat
Berbicara melalui telepon
Presentasi tugas di depan kelas kepada teman
Membaca koran
Membaca majalah
Menonton televisi
Mendengarkan siaran radio
Dan lain sebagainya
9
Pengertian Komunikasi Non Verbal
10
1. Jangan mengumbar informasi pribadi anda
2. Menghargai hasil karya orang lain
3. Hindari penyabaran SARA dan Pornografi
4. Jangan ikut-ikutan berkomentar
5. Hindari sosial media jika sedang emosi
1. Prinsip Qaulan Baligha ( )ﻗَﻮْ ًﻻ ﺑَﻠِﯿﻐًﺎ/ Perkataan yang membekas pada jiwa
ْوَ ﻗَﻀَﻰ رَ ﺑﱡﻚَ أ ﱠَﻻ ﺗَ ْﻌﺒُﺪُوا إ ﱠِﻻ إِﯾﱠﺎهُ وَ ﺑِﺎﻟْﻮَ ا ِﻟﺪَﯾْﻦِ إِﺣْ ﺴَﺎﻧًﺎ إِﻣﱠﺎ ﯾَ ْﺒﻠُﻐَﻦﱠ ِﻋ ْﻨﺪَكَ ا ْﻟ ِﻜﺒَﺮَ أ َ َﺣﺪ ُ ُھﻤَﺎ أ َو
ُف وَ َﻻ ﺗَ ْﻨﮭَﺮْ ُھﻤَﺎ وَ ﻗُﻞْ ﻟَ ُﮭﻤَﺎ ﻗَﻮْ ًﻻ ﻛ َِﺮﯾﻤًﺎ
ٍ ّ ﻛ َِﻼ ُھﻤَﺎ ﻓ ََﻼ ﺗَﻘُﻞْ ﻟَ ُﮭﻤَﺎ أ
11
3. Prinsip Qaulan Maysura ( )ﻗَﻮْ ًﻻ َﻣ ْﯿﺴُﻮرً ا/ Perkataan yang ringan
وَ إِﻣﱠﺎ ﺗُﻌ ِْﺮﺿَﻦﱠ َﻋ ْﻨ ُﮭ ُﻢ ا ْﺑﺘِﻐَﺎ َء رَ ﺣْ َﻤ ٍﺔ ﻣِ ﻦْ رَ ﺑِّﻚَ ﺗ َﺮْ ﺟُﻮھَﺎ ﻓَﻘُﻞْ ﻟَ ُﮭ ْﻢ ﻗَﻮْ ًﻻ َﻣ ْﯿﺴُﻮرً ا
"Dan jika engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari
Tuhanmu yang engkau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang
lemah lembut." (Q.s. al-Isra: 28).
ُوَ إِذَا َﺣﻀَﺮَ ا ْﻟ ِﻘ ْﺴ َﻤﺔَ أ ُوﻟُﻮ ا ْﻟﻘُﺮْ ﺑَﻰ وَ ا ْﻟﯿَﺘ َﺎﻣَﻰ وَ ا ْﻟ َﻤﺴَﺎﻛِﯿﻦُ ﻓَﺎرْ زُ ﻗُﻮ ُھ ْﻢ ﻣِ ْﻨﮫ
وَ ﻗُﻮﻟُﻮا ﻟَ ُﮭ ْﻢ ﻗَﻮْ ًﻻ َﻣﻌْﺮُ وﻓًﺎ
“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang
miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang baik.” (an-Nisa': 8).
َ ﻋﻠَ ْﯿ ِﮭ ْﻢ ﻓَ ْﻠ َﯿﺘﱠﻘُﻮا ﱠ
َ ﺿﻌَﺎﻓًﺎ ﺧَﺎﻓُﻮا
ِ ًﺶ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ ﻟَﻮْ ﺗ َﺮَ ﻛُﻮا ﻣِ ﻦْ َﺧ ْﻠ ِﻔ ِﮭ ْﻢ ذ ِ ُّرﯾﱠﺔ
َ ْوَ ْﻟﯿَﺨ
ﺳﺪِﯾﺪًا
َ وَ ْﻟﯿَﻘُﻮﻟُﻮا ﻗَﻮْ ًﻻ
"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya
mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka
yang mereka khawatir atas (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu,
12
hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka
berbicara dengan tutur kata yang benar." (Q.s. al-Nisa: 9)
13
K. Demensi Akhlak Dalam Etika Komunikasi
Akhlak orang tua terhadap anak : memberi nama yang baik untuk
anaknya, memberikan pendidikan yang layak kepada anaknya, dan
memberikan makan, minum, pakaian dan kebutuhan sehari-hari
anak dari harta yang halal.
Akhlak anak kepada orang tua : selalu memuliakan orang tua dan
menghormatinya, tidak menghardik orang tua dan menjawab
panggilannya dengan kasar.
14