Analisis Rangkaian
DWI SAPUTRI (13117031)
Asisten : Ismail Hakim (13116016)
Tanggal Percobaan : 25/09/2018
EL2104 Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
Abstrak- pada praktkum modul ke-3 ini kita akan Berikut ini adalah gambar dari rangkaian
mencoba mencari nilai arus dan tegangan pada suatu analisis mesh sederhana.
rangkaian dengan menggunakan 4 analisis, yaitu
analisis Mesh, Super Mesh, Node, dan Super node.
Analisis mesh adalah analisis yang menggunaka KVL
(Kirchhoff Voltage Law) untuk menemukan arus yang
tidak diketahui. Analisis supermesh adalah metode
untuk menganalisis suatu rangkaian tertutup yang
lebih kompleks. Analisis node adalah analisis untuk
menganalsa rangkaian menggunakan tegangan simpul
sebagai rangkaian variable, dan menggunakan KCL
(Kirchhoff Current Law). Analisis supernode adalah
analisis yang dibentuk dengan melihat apakah sumber
dependent maupun independent yang dihubungkan
antara dua node nonreferensi atau apapun yang Adapun langkah-langkah analisis Mesh pada
terhubung dengannya. suatu rangkaian adalah sebagai berikut:
Kata kunci : Analsis Mesh, Analisis SuperMesh, Analisi
Node, Analisis SuperNode, KVL, KCL. - Tetapkan arah arus yang mengalir dan
tetapkan arah loop
I. PENDAHULUAN - Terapkan KVL pada masing- masing
Pada percobaan kali ini kita akan membahas jalur. Gunakana hukum Ohm dan
mengenai analisis pada rangkaian dan pada membuat persamaan dari arah loop.
kesempatan kali ini kita akan menghitung nilai dari
(dari awal hingga akhir loop).
arus (I) dan tegangan (V) pada sebuah rangkaian
yang sulit untuk dihitung dengan tidak menggunakan - Selesaikan persamaaan dengan subtitusi
analisis. Maka dari itu kita akan menggunakan ataupun matrik untuk mendapatkan nilai
beberapa analisis dalam menghitung nilai arus (I) dan arus.
tegangan (V) antara lain analisis mesh, analisis
supermesh, analisis, node dan analisis supernode.
2.2. Analisis SuperMesh
Supermesh adalah metode untuk
II. LANDASAN TEORI
2.1. Analisis Mesh menganalisis suatu rangkaian tertutup yang
Mesh adalah arus yang dimisalkan mengalir lebih baik dari mesh untuk menganalisis
dalam suatu loop atau lintasaan tertututp. rangkaian listrik yang lebih kompleks.
Arus loop sebenarnya tidak dapat diukur . Untuk menganalisis supermesh maka
pada analisis ini berprinsip pada KVL diperlukan sumber arus pada area supermesh
(Kirchhoff Voltage Law). Yang mana tersebut. Berikut ini adalah gambar dari
jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup rangkaian supermesh.
sama dengan 0 atau arus merupakan
2.3. Analisis Node
parameter yang tidak diketahui.
Analisis node adalah titik pertemuan dari Multimeter digital (1 buah)
dua atau lebih elemen rangkaian. titik Breadboard (1 buah)
simpul utama atau titik percabangan adalah Power suplly DC (1 buah)
pertemuan dari tiga atau lebih elemen Kabel male to male (10 buah)
rangkaian. analisis node berprinsip pada Kabel buaya-banana(4 buah)
KCL (Kirchhoff Current Law) dimana Kabel buaya-buaya (2 buah)
jumlah arus yang masukdan keluar pada
Resistor 470 Ω (2 buah)
suatu tititk percabangan akan sama dengan
Resistor 100 Ω (2 buah)
nol.
Resistor 330 Ω (2 buah)
Resistor 56 Ω (2 buah)
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis 3.2. Langkah kerja
rangkaian node : 3.2.1. Percobaan 1 A. Analisis Mesh
a. Buatlah rangkaian seperti dibawah
- Pilihlah node sebagai referensi (ground) ini:
tetapkan tegangan ke node
- Terapkan KCL ke masing-masing node.
Gunakan hukum OHM untuk
memberikan arah pada arus di cabang
- Buatlah persamaan dari node yang telah
dibuat untuk mendapatkan nilai
tegangan.
-8+330 I1+56I3=0
-8+330 I1+56(I1-I2)=0
386I1-56I2=8…..(1)
LOOP 2
100I2+2-56I3=0
Dengan V1 sebesar 6V,V2 sebesar 5V, R2 100 I2-56(I1-I2)=-2
56 Ω, R1,R3,R5 330 Ω.
-56I1+156I2=-2….(2)
b. Lakukan pengukuran rangkaian
tersebut ukurlah V1, V2 dan V3. ELIMINASI
Dan juga ukur masing-masing arus
386I1-56I2=8 X34 15054I1-2184I2=312
pada tiap komponen.
-56I1+156I2=-2 X14 -784 I1+2184I2=-28
IV. HASIL DAN ANALISIS
14270 I1 = 284
I1=0,0199 A
SUBTITUSI KE PERS 2
-56I1+156I2=-2
-56(0,0199)+156I2=-2
156I2=-2+1,144 Analisis: bisa kita dari data diatas bahwa nilai arus
dan tegangan dari pengukuran, perhitungan dan
I2=-0,00567 A
simulai terdapat angka yang sangat jauh berbeda.
SUBTITUSI I1 DAN I2 Contohnya pada I2 simulasi, pengukuran, dan
perhitungan. Nilai dari simulasi merupakan angka
I3 = I1 - I2 mutlak, sedangkan perhitungan dan pengukuran
tidak. Perbedaan nilai yang jauh ini mungkin
=0,0199-(-0,00567)
desebabkan kita kurang teliti saat melakukan
=0,02557 A perhitungan dan juga kita kurang tepat melihat angka
yang tertera pada multimeter digital karena angkanya
V1 = I1 . R1 yang selalu berubah-ubah.
=0,0199.330
= 0,00733 V
V2= I2 . R2
PERHITUNGAN :
= 0,0241.100
I0 = I 1 + I 2
= 2,41 V
I1 =I0 - I2
V3= I3 . R3
LOOP 1
= 0,00314.82
-5 + 330 I1+ 82I0 =0
= 2,58V
330 (I2-I0) + 82 I0 =5
SIMULASI:
412I0 - 330I2=5…..(1)
LOOP 2
100I2+330I1=0
100I2-330(I0+I2)=0
-330I0+330I2 = 0….(2)
ELIMINASI
6826I0 = 215
I0=0,0314 A
SUBTITUSI I0 KE PERS 2
-330I0+430I2=0
-330(0,0314)+430I2=0
430I2= 10,391
I2= 0,0241 A
SUBTITUSI I0 DAN I2
I1 =I0 - I2
= 0.0314-0,0241
ANALISIS:
= 0,00733 A
Sama seperti percobaan sebelumnya pada percobaan
MENCARI NILAI DARI TEGANGAN.
1B ini masih ada perbedaan nilai antara hasil
V1 = I1 . R1 penrhitungan, pengukuran, dan simulasi. ada
perbedaan angka yang signifikan, dan juga ada angka 855 (Vb-Vc) + 462 (2-Vc) = 140 Vc
yang hampir sama nilai arus dan tegangannya.
855 Vb-855Vc + 924 -462Vc = 140 Vc
Berikut ini adalah tabel pada percobaan 2A : Eliminasi pers (1) dan (2)
6 a - 5,9 - - -
7 b - 3,6 - - - Mencari nilai I2
8 c - 2,7 - - - 𝑉𝑏 7,6398
I=
𝑅2
= 470
= 7,74 mA
9 d - 2,0 - - -
Mencari nilai I3
PERHITUNGAN:
𝑉𝑏−𝑉𝑐 3,69−2,75
I=
𝑅3
= 56
= 0,015 A
Node b
6−𝑣𝑏 𝑣𝑏−𝑣2 𝑣𝑏 Mencari nilai I4
= +
100 56 470
𝑉𝑐 2,75
I=
𝑅4
= 230
= 8,33 mA
658 (6-Vb) = 1,75 (Vb-Vc)+ 140 Vb
3948 = 1973Vb-1173 Vc
Mencari nilai I5
𝑉2−𝑉𝑐 2−2,75
Node c I=I=
𝑅5
= 100
= -7,5 m A
V1 = I1R1
= 0.023 x 100
= 2,36 V
Mencari V2
V2 = I2R2
V2 = 7,44.10-3 x 440
= 3,63V
Mencari V3
V3 = I3R3
= 0,015x 56
= 0,88V TEGANGAN:
Mencari V4
V4 = I4R4
= 8,33 x 330
= 2,75 V
Mencari V3
5 V - - - - - - V3 = I3 R3 = 2,348 mA (330)
1 =0,7748V
Mencari V4
6 V - - - - - -
V4 = I4 R4 = 0,013 (330)
2 = 5,223V
PERHITUNGAN: SIMULASI:
𝑣𝑎 − 𝑣𝑐 𝑣𝑎 − 𝑣𝑏 𝑣𝑏 + 𝑣𝑐
+ =
330 56 330
Loop 1
5 + (Vc – 0) – (Vb – 0) = 0
Vb = Vc + 5.. (2)
Loop 2
-6 + (Va – Vb) + (Vb – 0) =0 Analisis: jadi pada percobaan ini kita telaha
-6 + Va = 0
melakukan pengukuran perhitungan dan simulasi,
Va = 6
bisa dilihat pada data diatas. Ada dari nilai
Subs Va dan Vb ke pers 1 pengukuran, perhitungan dan simulasi yang hampir
193 (6) – 193vb – 56Vc = 0 sama nilai arus dan tegangannya. Ini bisa saja terjadi
1158 – 193(Vb + 5) – 56Vc = 0
1158 – 193 Vc – 963 – 56Vc = 0
karena msalah melihat multimeter ataupun yang
193 = 249 Vc lainnya. Karena simulasi adalah nilai mutlak, maka
Vc = 0,775V mungkin saja perbedaan nilai yang signifikan terjadi
karena kurang teliti dalam melaukan perhitungan.
Mencari I1
𝑉𝑏−0
I1 = = 0,0175A
56
Mencari I2 V. KESIMPULAN
𝑉𝑎−𝑉𝑏 6−5,7
I2 = = = 7,54 mA
56 56 Dari percobaan diatas dapat kita simpulkan
bahwa:
Mencari I3
𝑉𝑐−0 0,77
I3 = = 330 = 2,34 mA a. Kita dapat memahami analisis mesh dan
330
node
Mencari I4 b. Kita juga bisa menganalisis rangkaian
𝑉𝑎−𝑉𝑐 6−0,775
I4= = = 6,015𝐴 kombinasidengan analisis mesh dan node
330 330
c. Kita juga dapat memecahkan maslah pada
rangkaian listrik DC
d. Dapat memahami analisis super mesh
e. Dapat memahami analisis super node
REFERENSI