Pada hakikatnya kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia melalui
pembelajaran dan pembiasaan beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. Itu
berarti, sesuatu hal menjadi kebudayaan setelah melalui proses pembiasaan, yaitu dengan
belajar. Contoh sederhana, orang makan bukanlah kebudayaan karena aktivitas makan
bersifat naluriah. Akan tetapi, setelah “makan” itu menjadi upacara pesta dengan tata cara
tertentu, maka tata cara makan itu menjadi kebudayaan. Ini menunjukkan kebudayaan adalah
wujud keberadaban manusia yang menjadi warisan sosiala a .Secara rinci wujud kebudayaan
meliputi hal-hal berikut ini:b
a. Sistem religi dan upacara keagamaan. Agama, kepercayaan, mitos, dan segala sesuatu
yang berkaitan dengan hal-hal spiritual.
b. Sistem kemasyarakatan, meliputi sistem kekerabatan, sistem hukum, sistem perkawinan,
organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya.
c. Sistem pengetahuan, baik tradisional maupun modern, yang menjadi sarana hidup
manusia.
d. Bahasa, yang berfungsi sebagai alat komunikasi dan ekspresi seni.
e. Kesenian, sebagai sarana pengungkapan keindahan, pemaknaan hakikat hidup dan sarana
hiburan.
f. Sistem mata pencaharian hidup sebagai sarana manusia membangun kehidupan pribadi
maupun bersama.
g. Sistem teknologi dan peralatan, yang menjadi sarana manusia untuk memudahkan
menumbuhkembangkan kehidupan.
a. Kejadian 1:26: Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Kejadian 4:20-22: Ada itu melahirkan Yabal;
dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak. Nama adiknya ialah Yubal;
dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling. Zila juga melahirkan anak, yakni
Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi. Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama.
b. Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan (Jakarta: PT Gramedia, 1984), hlm. 2
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan waktu yang diberikan.
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Pak Ardikal
Bali, S.Th., M.Th. Dengan Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan untuk pembelajaran
agama Kristen dalam materi pembelajaran “Etika Kristen terhadap Kebudayaan Saat Ini”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ardikal Bali, S.Th, M.Th selaku Dosen
mata kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan dan teman-teman yang turut serta membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca agar memahami tentang etika Kristen
terhadap kebudayaan saat ini.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.Herskovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-
lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Hubungan Iman Kristen Terhadap Kebudayaan
b. Tujuan kebudayaan
Kebudayaan yang dinyatakan dalam alkitab, pada mulanyadan seharusnya bertujuan untuk
memuliakan Allah (Vertikal). Apakah semua manifestasi kebudayaan di semua aktivitas
manusia digunakan untuk memuliakan Allah ? apakah seni suara, musik , lukis, ukir, asitektur,
teknik, imu pengetahuan, dan semua manifestasi kebudayaan pada masa kinitertuju untuk
memuliakan Allah ? ataukah segala kemampuan dikerahkan untuk mendirikan menara babel
?Tujuan selanjutnya untuk meningkatkan kehidupan manusia (Horizontal). Hal yang tidak
dapat dipungkiri bahwa kebudayaan yang diberikan Allah untuk meningkatkan,
mempermudah manusia untuk melakasanakan pekerjaannya. Contoh dulu , kalau manusia
ingin bekerja disawah hanya mengandalkan cangkul tetapi di zaman modern ini manusia
dipermudah dengan kehadiran alat – alat pertanian yang serba modern. Kenyataan yang kita
lihat banyak sekali hasil kebudayaan yang dipergunakan bukan untuk mengasihi Allah dan
sesama manusia, melainkan untuk penyembahan berhala dan kebanggaan atau ambisi diri.
Tim Penyusun:
- Febriani
- Fany Veronica
-Betania Siringo-ringo
- Christine Lauren
- Ni Made Krisna Suci
Renti Karmilawati Berutu
- Winda Anastasya
- Dicky Marselian
Evi Betharia
- Yonis Kobak
Avelinda Tasya
- Genaro pangaribuan
- David
- Tasya
-Sevtiani Panjaitan