oleh
Yogie Lasha Libertysia, S.Kep
NIM. 192311101039
Kanker lidah yang sering terjadi adalah tipe karsinoma sel skuamosa,
sedangkan untuk jenis yang lainnya jarang terjadi. Kanker lidah meningkat sejalan
dengan peningkatan usia. Umumnya hal ini terjadi pada usia sekitar 60 tahun, tetapi
hal ini telah terjadi pergesaran usia lebih muda. Selain itu kanker lidah ternyata juga
dipicu oleh pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk,
radang kronis dan genetic pun juga ternyata menjadi penyebabnya.
B. Etiologi
Kanker ini memiliki penyebab yang multifaktorial dan suatu proses yang
terdiri dari beberapa langkah yang melibatkan inisiasi, promosi dan perkembangan
tumor. Secara garis besar, etiologi kanker lidah:
1. Faktor lokal, meliputi kebersihan rongga mulut yang jelek, iritasi kronis dari
restorasi, gigi-gigi karies atau akar gigi, gigi palsu
2. Faktor luar, karsinogen kimia berupa rokok dan cara penggunaannya, tembakau,
agen fisik, radiasi ionisasi, virus, sinar matahari.
3. Faktor lain, meliputi usia, jenis kelamin, nutrisi imunologi dan genetik.
C. Pathway
D. Patofisiologi
E. ManifestasiKlinis
1) Tanda awal umumnya berupa ulkus tanpa nyeri yang tidak sembuh-sembuh.
Kemudian membesar dan menekan atau menginfiltrsi jaringan sekitar yang
megakibatkan nyeri lokal, otalgiaipsilateral dan nyerimandibula (Suyatno, 2010).
2) Infiltrasi ke otot-otot ini mengakibatkan gerakan lidah terbatas sehingga proses
menelan bolus makanan dan bicara terganggu. Kanker ini dapat menginfiltrasi
jaringan sekitarnya seperti dasar mulut (floor of mouth, FOM), dasar lidah dan
tonsil (Suyatno, 2010. Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi. Jakarta: Sagung
Seto).
3) Sejalan dengan kemajuan kanker pasien dapat mengeluhkan nyeri tekan, kesulita
nmengunyah, menelan, danber bicara, batuk dengan sputum bersemu darah atau
terjadi pembesaran nodus lim feservikal. (Baughman Diane C, 2010)
F. Komplikasi
1. Komplikasi akut yang dapat terjadi :
a) Muskositis oral
Merupakan inflamasi pada mukosa mulut berupa eritema dan adanya ulser.
b) Kandidiasis oral
Disebabkan oleh jamur candida albicansdan ditemukan pada pasien yang menerima
radioterapi
c) Dysgeusia
Merupakan respon awal hilangnya rasa pengecapan, dimana salah satunya dapat
disebabkan oleh terapi radiasi.
d) Xerostomia atau mulut kering
Ditemukan pada pasien yang menerima radio terapi tergantung pada dosis yang
diterima kelenjar salifa dan volume jaringan kelenjar yang menerima radiasi.
2. Komplikasi kronis yang dapat terjadi:
a) Karies gigi atau radiasi
disebabkan paparan radiasi dimana mempunyai onset dan progresi yang cepat
sampai mengalami kerusakan yang lengkap pada semua gigi.
b) Osteordionekrosis atau ORN
Merupakan nekroseiskemik tulang yang disebabkan oleh radiasi yang
menyebabkan rasa sakit karna kehilangan banyak struktur tulang.
c) Nekrose pada jaringan lunak
merupaka ulser yang terdapat pada jaringan yang teradiasi, tanpa adanya proses
keganasan. Timbulnya nekrose pada jaringan lunak ini berhubungan dengan dosis,
waktu, dan volume kelenjar yang teradiasi.
G. Pemeriksaan Diagnostik
a. Ultrasound yaitu dipakai untuk menilai massa sepervisial.
b. Scan CT dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) yaitu digunakan untuk lesi
lebih dalam dan menilai struktur lebih dalam pada tumor dan menunjukkan
apakah terdapat metastase atau tidak (Charlene J. Reeves, 2010, hal: 133)
c. Penggunaan lingkup (tabung serat optik yang tipis dengan kamera keci)l
digunakan untuk memeriksa pangkal lidah.
b. d.Lidah biopsi (pengangkatan sampel jaringan lidah) digunakan untuk menguji
sel-sel kanker.
a. X-Ray dada dipakai untuk menentukan apakah kanker telah menyebar ke paru-
paru.
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan farmakologi
1) Radio Therapy
Radio therapy dilakukan bila :
Tumor Inoperable, T3 atau lebih, N3, M0 – M1
2) External X ray
Dengan memasukkan jarum radium sel-sel carcinoma ikut masuk kedalam.
Dapat digunakan dengan cara lain yaitu : Penderita dinarcose, kemudian
memasukkan polyethtylene catherter dan melalui charteter ini dimasukkan
benang yang diikat dengan radium maka radium ini akan tersebar secara merata,
bila sudah selesai benang ditarik keluar cara ini disebut application.
3) Radon seeds
Dengan biji-biji radon yang diletakkan sekitar cartinoma
4) Cytostatica theraphy :
Metotrexate (Mtx) dapat Mendepresi sum-sum tulang, ini dapat diatasi
denganleokoporin. Mempunyai akumulasi baik. Dapat dipakai untuk merubah
T3 menjadi T2-T1.
5) Surgical/Hemiglosectomy (total glossectomy)
Dilakukan pengangkatan pada bagian yang diindikasi terkena carcinoma atau
hemiglosectomy atau total glossectomy apabila tumor cukup besar dan sudah
bermetastase ke daerah leher.
Pada metastasenya dilakukan :
Pada N1 dan N2, dilakukan RND (Radical Neck Disection) yang diangkat
a. Kelenjar leher
b. Kelenjar sub madibula.
c. V. Jugularis interna.
BB sesuai usia
Nafsu makan meningkat
Tidak mual / muntah
Intervensi :
skala nyeri 0
Klien mengatakan nyeri berkurang
Nadi 60 – 90 x / menit
Klien nyaman, tenang, rileks
Intervensi :
b. Ubah posisi klien bila terjadi nyeri, arahkan ke posisi yang paling
nyaman.
Intervensi :
Kriteria hasil :
Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, color, dolor, tumor dan fungsion laesa)
a. Monitor TTV.
Rasional : Suhu yang meningkat dapat menunjukkan terjadi infeksi
(color).