Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

SMF ILMU PENYAKIT DALAM


2016
SEPSIS
Pengertian Sepsis adalah sidroma klinik yang ditandai adanya infeksi atau diduga
sumber infeksi dan respon radang sistemik sebagai respon terhadap
infeksi dengan manifestasi klinis mencakup 2 dari kondisi berikut :
1. Suhu tubuh >38 0 C atau < 36 0 C
2. Heart rate > 90 x/menit
3. Hiperventilasi yang dibuktikan dengan pernafasan > 20 x/menit
atau PaCO2 < 32 mmHg
4. Hitung lekosit > 12.000/mm3 atau < 4.000 / mm3
Anamnesis Demam, berdebar, sesak nafas ,dan manifestasi lain sesuai tempat
infeksi
Pemeriksaan Fisik 1. Suhu tubuh >38 0 C atau < 36 0 C
2. Heart rate > 90 x/menit
3. pernafasan > 20 x/menit
Pemeriksaan 1. Pemeriksaan laboratorium :
Penunjang Darah perifer lengkap, hitung jenis lekosit, gula darah, PT, aPTT,
fibrinogen, d-dimer, analisis gas darah, elektrolit, ureum,
kreatinin, SGOT, SGPT, albumin, globulin, CRP, prokalsitonin,
urinalisis sesuai indikasi dan kelengapan laboratorium
2. Kultur specimen darah paling sedikit 2 set ( masing-masing
minimal 20 cc darah) diambil secara perkutan dan yang lain
melalui akses vaskuler. Kultur site of infection
(sputum,urine,jaringan abses) (Rumah sakit rujukan)
3. EKG
4. Radiologi : Rotgen thorax, BNO, USG abdomen
Kriteria Diagnosis manifestasi klinis mencakup 2 dari kondisi berikut :
1. Suhu tubuh >38 0 C atau < 36 0 C
2. Heart rate > 90 x/menit
3. Hiperventilasi yang dibuktikan dengan pernafasan > 20 x/menit
atau PaCO2 < 32 mmHg
4. Hitung lekosit > 12.000/mm3 atau < 4.000 / mm3 tubuh >38 0 C
atau < 36 0 C
Diagnosis Kerja Sepsis
Diagnosis Banding ARDS
Penyulit 1. Syok sepsis
2. DIC
3. Gagal ginjal akut
4. MODS
Terapi Resusitasi
1. Pemasangan akses vena, untuk resusitasi cairan dengan cairan
kristaloid (NaCl 0,9% atau RL) Untuk maintanace, diberikan 2
Liter per 24 jam
2. Pemasangan CVC untuk ukur CVP sesuai indikasi
3. Pengukuran IVC dengan USG
4. Intubasi dengan ventilator bila ARDS/sesuai indikasi
5. Pasang kateter,kaji urin output
6. Parasetamol tab atau inj (k/p)
7. Target resusitasi :
a. CPV 8-12 mmHg
b. MAP ≥ 65 mmHg
c. Urine out put ≥ 0,5 ml/KgBB/hari
d. Scvo2 ≥ 70 %
e. IVC 1,6 -2 cm dengan USG
f. Kadar laktat normal
8. Berikan vasopressor untuk mengatasi hipotensi yang tidak
respon resusitasi cairan kristaloid,untuk mendapat MAP ≥ 65
mmHg.
- Norepineprin pilihan utama dapat dikombinasi dengan
vasopresin 0,003 unit/mnt
- Dopamin dapat diberikan sebagai alternatif vasopressor pada
pasien yang berisiko rendah untuk tahiaritmia atau pada pasien
bradikardi
Antibiotik
9. Antibiotik empirik pada pasien syok septik :
- karbapenem (meropenem 3x1g ),
- kombinasi cephalosporine generasi ke 3 ( ceftriaxone 1x2 g atau
cefotaxime 2x1 g) kombinasi dengan golongan quinolon
(levofloxacine inf. 1x 500 mgatau ciprofloxacin 2x200 mg)
Prognosis Dubia et malam
Penelaah Kritis dr. Nuzki Yofanda, Sp.PD
dr. Widya Syafitri, Sp.PD
Kepustakaan 1. Clinical pathway ilmu penyakit dalam, PAPDI .2014;319-321
2. Guidelines for management of severe sepsis and septik shock 2012

Anda mungkin juga menyukai