MAKALAH:
Disusun sebagai syarat memperoleh nilai mata kuliah enhanced oil recovery
Program Studi Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan
Energi Universitas Trisakti.
Oleh:
ADIRA NATASHA ANNISSA
071001700002
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah
dari-Nya dan tidak lupa Sholawat dan salam kepada junungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi ujian tengah semester ganjil untuk mata kuliah Enhance Oil Recovery,
dengan judul : “Injeksi N2”
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dri bantuan
banyak pihak yang dengan tulis memberikan doa, saran dan kritik oleh karena itu
penulis mengucapkan banyak terimakasih terhadap teman teman yang telah
mendukung penulis untuk membuat makahal ini sampai dengan selesai.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Nitrogen berdasarkan EOR 1 ...............................................................7
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Screening Criteria 1 ................................................................................8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpanjangan umur lapangan dan peningkatan profitabilitas dari ladang
minyak.(UKCS Oil and Gas Authority, 2017). Gas injeksi adalah metode
EOR terbukti dalam industri minyak dengan banyak terdokumentasi dengan
baik aplikasi lapangan yang sukses mencakup jangka waktu lebih dari lima
dekade. Komposisi gas disuntikkan bervariasi antara proyek, tetapi biasanya
gas hidrokarbon, kadang-kadang diperkaya dengan komponen menengah
untuk memastikan miscibility, atau karbon dioksida di daerah seperti
Permian Basin, di mana pasokan tersedia dengan harga yang menarik
(Mogensen and Xu, 2019).
2
BAB II
INJEKSI N2
Gas injeksi adalah metode EOR terbukti dalam industri minyak dengan
banyak terdokumentasi dengan baik aplikasi lapangan yang sukses mencakup
jangka waktu lebih dari lima dekade. Komposisi gas disuntikkan bervariasi antara
proyek, tetapi biasanya gas hidrokarbon, kadang-kadang diperkaya dengan
komponen menengah untuk memastikan miscibility, atau karbon dioksida di daerah
seperti Permian Basin, di mana pasokan tersedia dengan harga yang menarik.
injeksi nitrogen tercampur ke dalam reservoir minyak, di sisi lain, adalah teknik
EOR yang relatif jarang karena nitrogen sering membutuhkan tekanan yang sangat
tinggi untuk mencapai miscibility. Tidak seperti gas injeksi lainnya, tekanan
miscibility minimum untuk nitrogen menurun dengan meningkatnya suhu. Bahkan,
di dalam, reservoir panas yang mengandung minyak atsiri, nitrogen dapat
mengembangkan miscibility pada tekanan yang mirip dengan MMP untuk gas
hidrokarbon atau karbon dioksida. Perilaku fase lebih rumit dari pada apa yang
dapat ditangkap oleh korelasi dan karenanya memerlukan persamaan-of-negara
perhitungan (Mogensen and Xu, 2019).
3
Banyak literatur membahas pemulihan minyak mentah oleh N2 injeksi ke
reservoir retak berdasarkan temuan dari studi eksperimental dan simulasi. Simulasi
tersebut sangat baik antara eksperimental dan numerik hasil simulasi menunjukkan
bahwa N2 adalah gas injeksi layak untuk pulih minyak mentah banjir gravitasi.
Juga, N2 kinerja dan diperkaya injeksi N2 yang diterapkan sebagai proses
pemulihan minyak sekunder dan tersier diuji dan dianalisis (Yu and Sheng, 2015).
Nitrogen dihasilkan dari udara, dan karena itu tersedia secara universal
sebagai cairan biaya injeksi inert dan rendah. Teknologi ini dapat digunakan dalam
lingkungan darat dan lepas pantai, dan terutama di daerah di mana air langka. Studi
kasus injeksi nitrogen di bidang minyak Cantarell di Meksiko menunjukkan hasil
produksi positif injeksi nitrogen. Penilaian ladang minyak Afrika Utara
menunjukkan potensi yang sangat baik untuk penerapan Teknologi. Sebanyak 48
ladang minyak di Aljazair, 49 bidang di Mesir, 50 bidang di Libya dan 19 bidang
di Tunisia telah diidentifikasi dengan potensi yang baik untuk injeksi nitrogen
sampai dengan 10% faktor recovery tambahan dari Minyak Asli In Place(Heucke,
2015).
4
bila dibandingkan dengan gas hidrokarbon konvensional, menjadikannya pilihan
populer di kalangan operator lapangan lokal kecil (Clancy et al, 1985).
5
muka. Namun, sejauh mana kejadian ini berlangsung tergantung pada beberapa
faktor termasuk tekanan, suhu dan komposisi dari kedua fluida reservoir dan gas
disuntikkan. Beberapa teknik termasuk: metode analisis dan empiris serta plot
terner telah digunakan untuk menggambarkan dan memprediksi perilaku proses
injeksi gas bercampur.
6
Gambar 2.1 Nitrogen berdasarkan EOR
Untuk menilai potensi ladang minyak untuk injeksi nitrogen, banyak kriteria
screeneing telah dikembangkan, dan disempurnakan dengan menganalisis data dari
banyak proyek EOR komersial Tiga parameter penting untuk injeksi nitrogen telah
didefinisikan, menjadi gravitasi API dari minyak, kedalaman waduk, yang terkait
dengan tekanan di bidang minyak, dan viskositas minyak. parameter lain sebagai
permeabilitas atau suhu dilihat sebagai tidak penting. Parameter penting yang
digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi ladang minyak dengan
potensi untuk injeksi nitrogen.
7
Efektivitas injeksi nitrogen diamati dan dibandingkan dalam berbagai
proyek injeksi nitrogen dengan mekanisme pemulihan yang berbeda (Sinanan and
Budri, 2012), Menunjukkan faktor pemulihan bertahap dari 12% sampai 36% dari
Minyak Asli In Place. Untuk penilaian ini, kami telah menggunakan pendekatan
konservatif 10% faktor recovery tambahan untuk injeksi gas bercampur, dan 5%
untuk injeksi gas bercampur termasuk pemeliharaan tekanan, untuk memperkirakan
pemulihan tambahan potensi bidang tertentu. Jika melakukan injeksi N2 kurang
lebih dapat menghasilkan atau me recovery minimal 20% dari OOIP(Li, 2011).
8
konvensional dengan fraksi tertentu nitrogen di dalam pipa bor(Beltran et al.,
2010).
9
BAB III
METODOLOGI
START
LANDASAN TEORI
INDENTIFIKASI MASALAH
BATASAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
NO
IF>=10
DATA
YES
ANALISIS DATA
KESIMPULAN
END
10
BAB IV
Injeksi gas N2 EOR dalam hal ini terbukti ampuh dalam melakukan optimasi
peningkatan perolehan minyak, nitrogen akan tercampur kedalam reservoir minyak,
tetapi nitrogen masih jarang dilakukan karena memerlukan tekanan yang sangat
tinggi untuk mencapai miscibility, tidak seperti gas gas pada umunya tekanan untuk
nitrogen malah akan turun dengan meningkatnya suhu yang ada di dalam sumur
reservoir yang akan di injeksikan
Nitrogen ini memiliki sifat yang sangat unik dari gas gas karbon lainya,
walaupun pada kenyataaanya memiliki tekanan miscibility yang sama, factor
pembengkakan atau swelling lebih besar 4x pada nitrogen, campuran gas injeksi
dengan berbagai proposi nitrogen dan injeksi gas carbon lainnya menunjukkan
bahwa MMP konstan lebih dari 35%-40% nitrogen yang bercampur.
Tujuan utama dari injeksi nitrogen adalah menjaga tekanan yang ada pada
reservoir minyak, dari penelitian yang ada menunjukkan nitrogen lebih efisien
daripada CO2. Nitrogen umumnya membutuhkan tekanan yang lebih tinggi untuk
mengembangkan miscibility dengan minyak dari gas injeksi lainnya,
11
tetapi satu-satunya gas yang MMP menurun dengan meningkatnya suhu. Properti
ini membuka untuk aplikasi di dalam, waduk panas,
mengandung minyak light-volatile.
Dalam reservoir yang berbentuk seperti gas cap, tutup atau tudung dapat
dipindahkan atau didorong dengan nitrogen untuk menggantikan hidrikarbon yang
tersisa, dengan demikian tekanan didalam reservoir masih atau tetap terjaga.
Dalam strukru reservoir ratra rata atau apda umunya viskositas minyak
rendah, nitrogen bercampur dengan minyak akan mendorong dan membawa
minyak ke rah sumur produksi.
12
Dalam proses injeksi gas bercampur, gas disuntikkan membantu
meningkatkan mobilitas dan juga membantu untuk menurunkan tegangan antar
muka. Namun, sejauh mana kejadian ini berlangsung tergantung pada beberapa
faktor termasuk tekanan, suhu dan komposisi dari kedua fluida reservoir dan gas
disuntikkan. Beberapa teknik termasuk: metode analisis dan empiris serta plot
terner telah digunakan untuk menggambarkan dan memprediksi perilaku proses
injeksi gas bercampur.
Tarif injeksi nitrogen yang lebih tinggi dapat mengakibatkan tingkat yang
sangat tinggi pada produksi minyak, tetapi recoverynya rendah, tingkat injeksi yang
rendah dapat memaksimalkan tingkat recovery karena waktunya, Injeksi gas
nitrogwn ke dalam reservoir membantu untuk mempertahankan tekanan reservoir
untuk mempertahankan produksi minyak, injeksi nitrogen dikaitkan dengan
perpindahan massa komposisi. Kelemahan dari injeksi ini perpindhaan minyak
justru tidak menjadi efisien karena sifatnya yang sangat mobile.
13
BAB V
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Beltran, J. C. et al. (2010) ‘Understanding multiphase flow modeling for N2
concentric nitrogen injection through downhole pressure sensor data
measurements while drilling MPD wells’, SPE/IADC Managed Pressure Drilling
and Underbalanced Operations Conference and Exhibition 2010, pp. 150–161.
doi: 10.2523/130324-ms.
Heucke, U. (2015) ‘Nitrogen injection as IOR/EOR solution for North African oil
fields’, Society of Petroleum Engineers - SPE North Africa Technical Conference
and Exhibition 2015, NATC 2015, (September), pp. 247–258. doi:
10.2118/175730-ms.
Sinanan, B. and Budri, M. (2012) ‘Nitrogen injection application for oil recovery
in Trinidad’, Society of Petroleum Engineers - SPETT Energy Conference and
Exhibition 2012, (June), pp. 42–52. doi: 10.2118/156924-ms.
UKCS Oil and Gas Authority (2017) ‘Recovery Factor Benchmarking’, Recovery
Factor Benchmarking, (September).
Wang, H. et al. (2015) ‘Changes in coal pore structure and permeability during
N2 injection’, Journal of Natural Gas Science and Engineering. Elsevier B.V, 27,
pp. 1234–1241. doi: 10.1016/j.jngse.2015.09.068.
15
Yu, Y. and Sheng, J. J. (2015) ‘An experimental investigation of the effect of
pressure depletion rate on oil recovery from shale cores by cyclic N2 injection’,
Society of Petroleum Engineers - Unconventional Resources Technology
Conference, URTeC 2015. doi: 10.2118/178494-ms.
16