Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH
POKJAR JENGGAWAH
UNIVERSITAS TERBUKA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Gage dan Berliner (Suyono & Hariyanto, 2011: 187) guru dalam
pembelajaran memiliki tiga fungsi utama yaitu guru sebagai perencana (planner),
pelaksana dan pengelola (organizer) dan penilai (evaluator). Guru sebagai
perencana hendaknya merencanakan pembelajaran dengan memilih metode dan
model yang sesuai dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan, sehingga siswa
tertarik dan senang mengikuti pembelajaran. Guru sebagai pelaksana dan
pengelola, guru melaksanakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa, dalam
pelaksanaan pembelajaran guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber
belajar. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus menggunakan sumber-
sumber belajar lainnya untuk memperkaya pengetahuan siswa. Setelah melakukan
pembelajaran, guru melakukan penilaian (evaluasi) untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran yang telah dilakukan serta mengevaluasi jalannya pembelajaran.
Dengan evaluasi guru dapat meningkatkan pembelajaran yang akan dilaksanakan
mendatang.
Dalam kaitannya dengan mengajar IPS guru dapat mengembangkan model
mengajarnya sebagai upaya mempengaruhi perubahan perilaku siswa yang baik.
Pengembangan model-model pembelajaran bertujuan untuk membantu guru
meningkatkan kemampuannya untuk lebih mengenal siswa dan menciptakan yang
lebih bervariasi bagi pembelajaran. Macam-macam model yaitu role playing,
cooperative learning, dan group investigation.
Berdasarkan hasil observasi pada 20 November 2019, pembelajaran IPS
masih bersifat teacher centered. Guru dominan dalam menyampaikan materi
pelajaran dengan metode ceramah. Guru menggunakan metode ceramah untuk
mengejar target materi pelajaran yang harus disampaikan, sehingga kedudukan
siswa hanya sebagai penerima pelajaran. Karakteristik siswa kelas V yang masih
senang bermain tidak dimaanfaatkan guru untuk memilih model pembelajaran
yang tepat.
Role Playing merupakan model pembelajaran sosial yang diajukan oleh George
Oliver dan Fannie Shaftel. Role Playing dapat menjelaskan sejarah atau masalah
pada masa lalu melalui pengulangan peristiwa yang diperankan oleh7
siswa, sehingga siswa dapat memahami peristiwa yang terjadi secara
konkret. Role Playing dapat untuk menanamkan kemampuan bertanggung jawab
dalam bekerja sama dengan orang lain, menghargai pendapat dan kemampuan
orang lain dan belajar mengambil keputusan dalam hubungan kerja (Hidayati,
2002: 91-92). Pendapat yang sama diajukan oleh Sugihartono, dkk (2007 : 83)
model role playing dapat mengembangkan penghayatan, tanggungjawab, dan
terampil dalam memaknai materi yang dipelajari.
1. Identifikasi Masalah
Pada pelajaran IPS dalam ulangan ditemukan banyak sekali soal mengenai
letak wilayah yang di tunjukan dengan peta banyak sekali yang salah dan masih
banyak juga siswa yang hasil ulangannya belum sesuai dengan yang diharapkan
yaitu dengan hasil kurang. Hanya sedikit siswa yang bisa menjawab pertanyaan
mengenai batas wilayah di peta dan globe. Ini berarti dari hal tersebut dapat
dinyatakan bahwa hasil pembelajaran IPS mengenai peta dan globe belum sesuai
dengan yang diiginkan.Berdasarkan hal tersebut peneliti mengidentifikasi
permasalahan yang dialami oleh siswa. Dari beberapa masalah yang terjadi dalam
pembelajaran yaitu :
a. Hanya sebagian siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru
b. Tingkat pemahan siswa terhadap penjelasan tentang peta dan globe guru kurang
c. Prestasi hasil belajar kurang
d. Siswa kurang aktif cenderung bingung karena tidak bisa melihat gambar peta
dan globe sendiri
2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat dianalisis yang menjadi
akar dari permasalahan yaitu siswa kurang aktif, hal ini terjadi karena siswa
cenderung bingung dengan media yang digunakan guru dalam mengajar. Biasanya
guru hanya menunjukan batas wilayah di peta yang ada di buku saja sehingga
siswa belum mengerti benar maka dari itu kita harus bisa merubah media
pembelajaran agar siswa mampu menerima materi pembelajaran yang kita
ajarkan.Mungkin dengan model pembelajaran role playing.
B. Rumusan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah yang telah dipaparkan pada latar
belakang, akhirnya dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa melalui role playing dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Kisten Benih Harapan Jember?
C. Tujuan
Berdasarkan pada rumusan tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini
bertujuan untuk :
Mengetahui cara meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode role playing
pada mata pelajaran IPS kelas V SD Kristen Benih Harapan Jember.
D. Manfaat
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Guru
a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran
b. Membantu guru dalam mengembangkan profesionalismenya
c. Meningkatkan rasa percaya diri
d. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
yang dimiliki ke arah yang lebih baik.
2. Bagi Siswa
Untuk meningkatkan proses belajar siswa disamping guru melaksanakan PKP
dapat menjadi model bagi siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya.
3. Bagi Sekolah
Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan / kemajuan
pada diri guru dan pendidik di sekolah tersebut.