Anda di halaman 1dari 5

A1.

PENGARUH UNSUR HARA TERHADAP


PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG
Metode percobaan
Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 1 fakto
perlakuan dengan 2 ulangan. Satu set perlakuan terdiri atas:
1. Pupuk lengkap anorganik + organik : urea (N), SP-36 (P), KCL (K) +
pupuk kandang
2. Pupuk lengkap anorganik (L) : urea (N), SP-36 (P), KCL (K)
3. Pupuk organik saja : pupuk kandang
4. Pupuk tanpa urea (tanpa N) : SP-36 (P), KCL (K)
5. Pupuk tanpa SP-36 (tanpa P) : urea (N), KCL (K)
6. Pupuk tanpa KCL (tanpa K) : urea (N), SP-36 (P)
Dosis masing-masing pupuk:
1. Urea :300 kg/ha
2. SP-36 :150 kg/ha
3. KCL :100 kg/ha
4. Pupuk kandang saja : 15 ton/ha
5. Pupuk anorganik + pupuk organik : dosis urea, SP-36, KCL +5 ton pupuk
kandang/ha

Saat tanam (0 MST) 4 MST

Perlakuan
Dolomit Urea SP- KCL Pupuk Urea SP- KCL Pupuk
(kg) (g) 36 (g) kandan (g) 36 (g) kandang
(g) g (kg) (g) (kg)

Pupuk lengkap 10 500 375 250 12.5 250 0 0 0


anorganik + organik
Pupuk lengkap 10 500 375 250 0 250 0 0 0
anorganik (L)
Pupuk organik saja 10 0 0 0 37.5 0 0 0 0
(PO)
Pupuk tanpa urea (N) 10 0 375 250 0 0 0 0 0
Pupuk tanpa SP-36 (P) 10 500 0 250 0 250 0 0 0
Pupuk tanpa KCL (K) 10 500 375 0 0 250 0 0 0
Prosedur kerja
1. Buat petak percobaan dengan ukuran 5m x 5m
2. Gulma dibabad dempes
3. Tanah diolah sempurna: tanah ducangkul, dibalik, digaru, diratakan dan
ditebarkan kapur dolomit secara merata
4. Setelah pengolahan tanah, buatlah baris tanaman sesuai jarak antar baris.
Jarak tanam yang akan digunakan adalah 80 cm x 20 cm. Oleh karena itu
baris tanaman akan dibuat dimulai dari 50 cm daru teoi, selanjutnya jarak
antara baris adalah 80 cm. Jarak baris terakhot dari tepi petak adalah 50
cm ( untuk panjang lahan 500 cm usahakan dibuat 6 baris tanaman
dengan jarak baris terpinggir dari tepi petakan 50 cm).
5. Buat alur dengan kedalaman 20 cm dan lebar 20 cm dengan cangkul.
Taburkan pupuk kandang (khusus untuk perlakuan 1 dan 3) ke dalam alur
ini. Bagi rata pupuk kandang menjadi 6 bagian sesuai dengan jumlah baris,
kemudian tutup kembali dengan tanah tipis dan aduk. Diatas alur ini akan
ditanam benih jagung minggu depan.
6. Penanaman jangung.
a. Bentangkan dua utas lai rafia bertanda jarak antar baris (80 cm) pada
arah utara selatan dibagian pinggir petakan, satu utas disebeah selatan
barat berjarak 10 cm dari pinggir petakan. Ikat kedua ujung tali rafia
pada ajir dan tancapkan ajir dengan kuat di tempat yang tersebut dan
jangan dipindah-pindah.
b. Bentangkan satu utas tali rafia yang bertanda jarak dalam barisan (20
cm) dititik tali rafia bertanda jarak antara barisan pada arah timur-
barat calon barisan tanaman.
c. Buatlah alur pipik organik (kecuali perlakuan 3)disamping kanan
calon barisan tanaman pada jarak 10 cm dengan kedalaman 7 cm.
d. Tatarkan pupuk sesuai dosis (pada saat tanam, urea diberikn sebanyak
2/3 dosis), hitung masing-masing pupuk untuk petak saudara.
e. Campurkan ketiga jenis pupik dengan merata; bagi pupuk sesuai
jumlah baris tanaman; selanjutkan tebarkan pupuk dalam alur pupuk
secara mrata dan tutuplah alur dengan tanah secara sempurna.
f. Buat lubang tanaman dengan tugal sedalam 3-4 cm pada jarak antar
baris 80 cm dan jarang dalam baris 20 cm ( jarang tanam 80 cm x 20
cm).
g. Masukan 2 butir benih jagung per lubang dan diikuti dengan furadan
satu jempit pada tiap lubang.
h. Tutup kembali lubang dengan tanah lapisan atas yang gembur sampai
rata permukaan (hindari dan jangan sampai dipadatkan).
i. Pada MST 4, lakukan pemupukan urea II sebanyak 1/3 dosis kedalam
alur pupuk disebelah kiri tanaman, dan furadan diberikan pada pucuk
tanaman.
7. Lakukan pengendalian hama penyakit 2 minggu sekali dengan
penyemorotan isektisida dan fungisida.
8. Pengamatan pertumbuhan tanaman:
9. Pengamatan saat panen:
a. Panjang tongkal dan panjang tongkal berbiji
b. Lingkar tongkal bagian tengah
c. Jumlah tongkal/tanaman
d. Jumlah tongkal layak dipasarkan/tanaman
e. Bobot tongkal berkelobot
f. Bobot tongkal tanpa kelobot
g. Bobot segar brangkasan

10. Massukan data yang saudara peroleh pada lembar kerja yang tersedia.
A2. PENGARUH INTESITAS CAHAYA TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG
Metode percobaan
Pada percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 1 faktor
perlakuan dengan3 ulangan. Satu set perlakuan terdiri atas:
1. Penanaman jagung diantara tanaman perkebunan umur TBM
2. Penanaman jagung diantara ubi kayu umur 2 bulan

Prosedur kerja
1. Persiapan lahan
a. Lakukan pengolahan tanah gawangan kelapa sawit. Tiap kelompok (i)
membersihkan gulma di gawangan secara babad dempes dan DAK pada
panjang gawangan 30 m, (ii) mengolah lahan ditengah gawangan
dengan lebar 1 m dan panjang 25 m, (iii) taburkan pupuk dolomit
sebanyak 10 kg secara merata dengan tanah yang telah diolah, biarkan
selama seminggu.
2. Penanaman jagung
b. Lakukan penanaman jagung sebanyak dua baris digawangan tanaman
kelapa sawit dengan jarak 80 cm x 20 cm dengan cara penanaman
seperti pada percobaan A1. Pupuk yang diberikan adlah dengan dosid
urea 300 kg, SP-36 150 kg, dan KCL 100 kg per hektare. Hitung
dengan cermat pupuk yang dibituhkan tiap aplikasi.
3. Pemeliharaan tanaman
Lakukan pengendalian gulma, hama dan penyakit jika diperlukan sesuai
keadaan pertumbuhan dilapangan.
4. Pengamatan pertumbuhan tanaman:

No Umur tanaman Jenis pengamatan keterangan


(MST)
1 1 Hitung daya tumbuh Jika ada benih yang tidak
benih tumbuh, lakukan penyulaman
2 2-8 Hitung tinggi tanaman Tinggi tanaman diukur dari
dan daun pangkal batang sampai daun
terpanjang
3 4-panen Lingkar batang Diukur pada ketinggian 5 cm
dari permukaan tanah
4 9-10 Saat 75% tanaman
berbungna jantan
5 7 Panjang dan lebar daun Ukur luas daun dan hitung
ke-8 indeks luas daun
6 2-panen Warna daun Amati warna daun dan pola
perubahan warna
5. Pengamatan saat panen:
1. Panjang tongkal dan panjang tongkal berbiji
2. Lingkar tongkal bagian tengah
3. Jumlah tongkal/tanaman
4. Jumlah tongkal layak dipasarkan/tanaman
5. Bobot tongkal berkelobot
6. Bobot tongkal tanpa kelobot
7. Bobot segar brangkasan

6. Masukkan data yang saudara peroleh pada lembar kerja yang tersedia

Anda mungkin juga menyukai