Abstrak
Kelas XI MIPA 4 di SMA Negeri Kauman yang semestinya sudah
mulai mempunyai kemampuan untuk berdialog dalam Bahasa Jerman
ternyata masih mengalami kesulitan. Dibandingkan dengan dialog yang
telah tersedia didalam buku-buku materi yang seringkali terlewatkan juga
oleh guru (tidak disampaikan) melalui kebiasaan menyusun dialog sendiri
diharapkan memacu siswa untuk menemukan ide-ide baik secara individu
maupun kerja sama sehingga dialog tersebut akan lebih berbekas di dalam
diri masing-masing siswa tidak sekedar dihafalkan. Rumusan masalah:
Apakah dengan metode menyusun dialog sendiri dan memerankannya dapat
meningkatkan kemampuan berbicara (Sprechen) pada pelajaran Bahasa
Jerman siswa kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 1 Kauman Tulungagung
Semester 2 (Genap) Tahun Pelajaran 2017/2018? Tujuan penelitian:untuk
mengetahui dampak penerapan menyusun dialog sendiri dan
memerankannya sebagai sebuah metode terhadap kemampuan
berbicara/Sprechen. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah
Penelitian Tindakan Kelas. Hasil penelitian, ada peningkatan hasil
kemampuan berbicara dengan menggunakan metode role playing dan
menyusun sendiri dialog. Hal ini dapat dibuktikan bahwa, berdasarkan
perhitungan analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
kemampuan berbicara siswa mengalami peningkatan dengan maksud bahwa
dari frekwensi data tersebut diketahui kategori kurang dalam prestasi belajar
adalah nilai 45-54 dengan frekwensi 0 dan prosentase 0.00%, kategori
prestasi belajar sedang dengan frekwensi dari 8 menjadi 1 dan prosentase
3.33%, cukup adalah dengan frekwensi tetap 11 dan prosentase 36.67%,
prestasi baik dengan frekwensi 9 menjadi 12 dan prosentase 40% prestasi
sangat baik adalah nilai dengan frekwensi 2 menjadi 6 dan prosentase 20%.
DAFTAR RUJUKAN
A.M, Sardiman. 2008. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta.
Raja Grafindo Persada
Dahar, R.W 1988. Teori-teori Belajar.
Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti
P2LPTK.
Johnson B, Elaine. 2009. Contextual
Teaching And Learning What is and
why is it here to…..Kegiatan Belajar
Mengasyikkan dan Bermakna.
Terjemahan oleh; Ibnu Setiawan.
Bandung. MLC
Hardjono, Sartinah.1988. Prinsip-prinsip
Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Jakarta: Depdikbud Dirjendikti
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang.
2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Miles, M.B., & Hubermen, A.M. 1984.
Analisis Data Qualitatif.
Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi
Rohidi. Jakarta. Universitas
Indonesia.
http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pinus 52 Vol 5 No 1
Tahun 2019