Anda di halaman 1dari 5

Nama : A. A.

Ayu Diah Pradnyadewi


NIM : 1702561009

TOPIK : PENGANTAR RANCANGAN SAMPLING

Hasil belajar:
1) Menjelaskan ciri populasi target dan terjangkau serta unit sampel dan unit analisis.
2) Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari penggunaan sampel.
3) Menjelaskan prinsip sampling.
4) Menjelaskan jenis metode sampling.

Bahan rujukan:
1) …
2) …

Pokok Bahasan:
1. Populasi
Secara sederhana, populasi dalam penelitian merupakan sekumpulan individu atau
subjek yang diamati dalam suatu penelitian. Populasi dapat berupa manusia, hewan
coba, data rekam medis, data laboratorium, barang dan lainnya yang memiliki
karakteristik tertentu sesuai ranah dan tujuan penelitian. Hasil dari sebuah penelitian
akan digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi. Populasi penelitian dapat dibagi
menjadi dua yaitu populasi target dan populasi terjangkau.
Populasi Target Populasi Terjangkau
Pengertian Kumpulan individu yang akan Populasi yang merupakan
menjadi sasaran akhir penerapan bagian dari populasi target
hasil penelitian. benar-benar dapat
dijangkau oleh peneliti.

Batasan - Demografi (kelompok usia, - Demografi


jenis kelamin) - Klinis
- Klinis (sehat - sakit, - Administratif (tempat
osteoporosis, pneumonia) dan waktu)
Contoh Balita Stunting Balita Stunting di
Kabupaten Karangasem
Bali Tahun pada Tahun
2018
2. Sampel
Sampel merupakan bagian (subset) dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu
hingga dianggap dapat mewakili populasinya. Sampel digunakan dalam sebuah
penelitian mengingat adanya keterbatasan sumber daya (waktu, tenaga, dana) yang
tidak memungkinkan peneliti untuk meneliti seluruh populasi untuk menjawab
pertanyaan penelitiannya. Pemilihan sampel yang tepat dilakukan agar populasi dapat
tergambarkan atau terwakili oleh sampel dan hasil dari penelitian dapat
digeneralisasikan ke populasi.
Sampel dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu sampel yang dikehendaki dan
sampel yang diperoleh atau benar diteliti. Sampel yang dikehendaki merupakan bagian
dari populasi terjangkau yang direncanakan dan dipilih untuk diteliti yang memenuhi
kriteria pemilihan (inklusi dan ekslusi). Sedangkan, sampel yang diperoleh merupakan
subjek yang benar mengikuti penelitian sampai selesai. Sampel yang diperoleh ini
merupakan bagian dari subjek terpilih dikurangi dengan jumlah subjek yang drop-out,
loss to follow-up dan alasan lainnya. Jika dibuat menjadi tabel, maka hubungan antara
sampel dan populasi adalah sebagai berikut:
Kelompok Subjek Karakteristik Contoh
Populasi Target Dibatasi oleh karakteristik Balita stunting
demografi dan klinis
Populasi Terjangkau Dibatasi oleh karakteristik Balita stunting di wilayah
demografi, klinis dan kerja Puskesmas I Kubu
administratif Karangasem Bali tahun
2019
(100 balita)
Sampel yang Dikehendaki Dipilih melalui teknik 40 balita stunting di
sampling dari populasi wilayah kerja Puskesmas I
terjangkau Kubu Karangasem Bali
tahun 2019
Sampel yang Diperoleh Sampel yang 38 balita stunting di
menyelesaikan prosedur wilayah kerja Puskesmas I
penelitian Kubu Karangasem Bali
tahun 2019
Penggunaan sampel pada penelitian memiliki keuntungan, yaitu:
- Menghemat biaya, waktu dan tenaga
- Hasil lebih akurat karena subjek yang diteliti lebih sedikit maka memungkinkan
pemeriksaan yang lebih teliti dan akurat dan kesalahan dapat dikelola dengan lebih
baik
- Anggota sampel lebih mudah didata di lapangan
Namun, jika sampling tidak dilakukan dengan tepat, penggunaan sampel juga
memiliki kelemahan, yaitu adanya sampling error atau bias yang menyebabkan hasil
penelitian terhadap sampel berbeda dengan keadaan di populasi.
Prinsip dasar penggunaan sampel ada tiga, yaitu:
- Pada sebagian besar penelitian yang menggunakan sampel akan terdapat perbedaan
antara statistik sampel dengan parameter populasi sebagai akibat dari pemilihan
sebagian populasi. Kesalahan tersebut dinamakan sampling error. Namun,
sampling error sapat diperkecil dengan menentukan kriterita eligibilitas dan besar
sampel yang tepat dan menggunakan teknik sampling yang tepat pula.
- Semakin besar jumlah sampel maka semakin akurat hasilnya. Hal ini karena
perbedaan antara rerata sampel dengan rerata populasi akan semakin kecil.
- Semakin lebar variasi data dari variabel yang diamati di populasi dengan jumlah
sampel tertentu, maka perbedaan antara sampel dengan populasi akan semakin
besar pula.

3. Unit Sampel dan Unit Analisis


Dalam menentukan sampel yang tepat, peneliti biasanya menentukan unit sampel
dan unit analisis. Unit sampel merupakan unit atau individu yang dijadikan dasar
pemilihan sampel. Biasanya unit sampel yang dipilih merupakan yang datanya mudah
didapatkan. Sedangkan, unit analisis merupakan satuan subjek terkecil yang akan
diamati dalam penelitian. Misal, dalam penelitian mengenai faktor risiko anemia pada
wanita usia subur. Unit sampelnya yang diambil adalah rumah tangga dan unit
analisisnya adalah wanita usia subur. Hal ini karena disetiap rumah tangga diharapkan
terdapat wanita usia subur yang dapat didata per rumah tangga.
Namun, unit sampel dan unit analisis mungkin saja sama jika ketika populasi yang
akan dianalisis bersifat homogen atau memiliki risko yang sama. Misal, dalam
penelitian mengenai pengetahuan remaja SMA mengenai kesehatan reproduksi. Unit
sampel dan unit analisis yang diambil adalah sama, yaitu remaja SMA.

4. Metode Sampling
Metode sampling digunakan untuk mendapatkan sampel yang representatif (benar
mewakili populasi) dan memperkecil sampling error. Metode sampling dikelompokan
menjadi dua, yaitu random sampling dan non-random sampling.
a. Random Sampling
Hal yang menjadi prinsip dalam metode random sampling adalah setiap individu
dalam populasi (terjangkau) mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
sampel penelitian. Ciri dari metode ini adalah adanya daftar atau list dari populasi
terjangkau yang nantinya dapat dipakai sebagai kerangka sampel. Random sampling
dibagi menjadi 4, yaitu simple random sampling, systematic random sampling,
stratified random sampling dan cluster random sampling.
Pengertian Indikasi
Simple Random Teknik yang digunakan untuk - Populasi homogen
Sampling memilih sampel dari populasi - Wilayah penelitian
dengan cara sedemikian rupa dapat dijangkau
sehingga setiap anggota
populasi mempunyai peluang
yang sama untuk diambil
sebagai sampel.
Systematic Random Teknik sampling yang - Sampel dikehendaki
Sampling dilakukan secara sistematis berdistribusi secara
menggunakan selang interval merata ke semua
secara berurutan dari kerangka wilayah penelitian.
sampel yang telah ditentukan - Populasi mayoritas
namun proses awalnya homogen.
dilakukan secara acak
(random).
Stratified Random Teknik sampling yang - Populasi heterogen
Sampling dilakukan dengan cara memilih
sampel secara acak untuk
setiap strata, kemudian
hasilnya dapat digabung
menjadi satu sampel yang
terbebas dari variasi untuk
setiap strata.
Cluster Random Teknik sampling yang - Sampel yang
Sampling dilakukan dengan cara memilih dikehendaki
sampel secara acak pada berdistribusi sangat
kelompok individu dalam luas
populasi yang terjadi secara
alamiah (kodya, kecamatan,
kelurahan, dsb)

b. Non-random Sampling
Hal yang menjadi prinsip dalam metode non-random sampling adalah setiap
individu dalam populasi (terjangkau) tidak mempunyai kesempatan yang sama
untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Ciri dari metode ini adalah adanya tidak
daftar atau list dari populasi terjangkau yang nantinya dapat dipakai sebagai
kerangka sampel. Random sampling dibagi menjadi 4, yaitu consecutive,
accidentil, purposif dan snowball.

Pengertian Contoh
Consecutive Sampel diambil berdasarkan Suvey kepuasan pasien
urutan datang klinik X, maka pengambilan
sampel langsung dilakukan
saat survey dengan
memperhatikan urutan
pasien yang datang
Accidentil Dilakukan sewaktu-waktu Biasanya saat pemilu
Purposif Dilakukan dengan sampel yang -
benar mengerti dengan
masalah atau pertanyaan
penelitian
Snowball Dilakukan jika populasinya -
tersembunyi atau sulit
ditemukan

Anda mungkin juga menyukai