Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FUNDAMENTAL I

MODUL 1. PENGUKURAN

Nama : Tri Maryan Supanggi

NPM : 201942500133

Anggota Kelompok : 1. Sri Wahyu Oktavianingsih (201942500169)


2. Yuliana Sri Asmara (201942500164)

PENANGGUNG JAWAB MODUL TTD NILAI


De Fanty Natasya K.A
Widya Halimah
TANGGAL PRAKTIKUM 22 Oktober 2019
TANGGAL REVISI
TANGGAL PENGUMPULAN

PENDIDIKAN FISIKA

ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

JAKARTA

2019
PENGUKURAN

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mempelajari penggunaan teori ralat dalam pengukuran.
2. Menentukan ketidakpastian dari suatu pengukuran.
3. Memahami cara penulisan dan pengolahan hasil pengamatan
dengan benar dana tepat.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Termometer

Sumber : digital meter indonesia


2. Penggaris

Sumber : indotrading
3. Jangka Sorong

Sumber : yuksinau.id
4. Mikrometer Sekrup

Sumber : studiobelajar.com
5. Baterai

Sumber : like a snail makes a print- wordpress.com


6. HVS

Sumber : pengawetkayu.com

C. DASAR TEORI

Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain


yang telah ditetapkan sebagai standar pengukuran. Alat bantu dalam proses
pengukuran disebut alat ukur. Alat ukur dalam kehidupan sehari-hari sangat
banyak, misalnya alat ukur panjang (mistar, jangka sorong, dan mikrometer
sekrup), alat ukur massa, alat ukur waktu, dan alat ukur suhu, dll (Sasmito, 2010).

Melakukan pengukuran dalam suatu besaran fisika, sangat dibuthkan


dengan namanya alat ukur, dengan adanya alat ukur dapat membantu kita
mendapatkan data hasil pengukuran. Faktor lain selain alat ukur untuk
mendapatkan hasil yang akurat perlu adanya faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi proses pengukuran, antara lain benda yang diukur, proses dalam
pengukuran, kondisi suatu lingkungan dan orang yang melakukan pengukuran.
Alat-alat pengukuran tersebut antara lain (Mikrajuddin, 2016).
1. Mistar adalah Jangka sorong adalah alat ukur untuk menghitung panjang,
lebar, tinggi, diameter luar dan dalam, serta kedalaman lubang suatu
benda. Jangka sorong dapat mengukur hingga ketilitian 0,1 mm. Skala
utama terletak di batang di batang jangka sorong, sedangkan pada rahang
sorong diberi skala sebanyak 10 bagian dengan panjang 9 mm maka
disebut skala nonius.

2. Mikrometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang,


tebal maupun diameter luar benda yang berukuran kecil. Mikrometer
sekrup empunyai ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur
ketebalan kertas.

3. Neraca o’hauss adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu massa
benda. Penentuan massa benda hanya dilakukan dengan menggeser
sejumlah ahak timbangan yang telah berada pada lengan neraca, massa
benda yang ditimbang sama dengan massa anakan timbangan yang digeser
pada lengan.
4. Stopwatch merupakan alat yang digunakan untuk mengukur waktu.
Stopwatch terbagi menjadi 2 jenis yaitu dalam bentuk digital dan analog.

5. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu


(temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari
bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk
mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling
umum digunakan adalah termometer air raksa.

Eksperimen ilmiah umumnya didominasi oleh observasi dalam wujud


aktivitas pengukuran dan analisa data. Tujuannya antara lain adalah untuk
verifikasi model teoritas yang telah ada atau mencari dan menentukann konstanta
fisika. Jadi peran pengukuran dan analisis data dalam perkembangan ilmu
pengetahuan sangatlah penting. Pengukuran adalah tindakan yang bertujuan untuk
menentukan kuantitas dimensi suatu besaran pada suatu sistem dengan cara
membandingkannya dengan satu satuan dimensi besaran tersebut, menggunakan
alat ukur yang telah terkalibrasi dengan baik.
Jenis-jenis kesalahan sebagai penyebab ketidakpastian hasil pengukuran
adalah :

1. Kesalahan sistematis (systematic errors)


Kesalahan sistematis adalah ketidakakuratan hasil pengukuran akibat
alat, kalibrasi atau teknik ukur yang salah.
2. Kesalahan rambangan (random errors)
Kesalahan rambangan adalah kesalahan yang berasal dari luar yang
tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti gerak brown (molekul udara
yang dapat mempengaruhi penunjukkan alat-alat halus seperti
galvanometer), fluktuasi tegangan listrik (yang teratur yang dapat
mempengaruhi hasil pengukuran alat-alat listrik), landasan (meja,
lantai atau dudukan lain yang akan bergetar akibat lalu lintas atau
sumber lain), noise (bising pada rangkaian elektronika), dan latar
belakang (radiasi kosmos pada pengukuran dengan pencacah
radioaktif).

Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya sekali dan


menghasilkan satu hasil ukurannya berupa (𝑥 ± ∆𝑥) satuan sedangkan
pengukuran dimana untuk mendapatkan hasil (𝑥 ± ∆𝑥) satuan harus dilakukan
beberapa kali pengukuran karena disetiap kali pengukuran memperoleh hasil yang
berbeda.

Pengukuran tunggal dan pengukuran berulang hasil ukurannya ditulis ke


dalam bentuk (𝑥 ± ∆𝑥) dimana pada pengukuran tunggal nilai x merupakan
angka pasti sebuah pengukuran dan ∆𝑥 merupakan nilai ketidakpastiannya atau
ralat. Sedangkan pada pengukuran berulang nilai x merupakan rata-rata perkiraan
terbaik dari setiap pengulangan pengukuran dan ∆𝑥 merupakan nilai ralat yang
diperoleh dari nilai sebaran sekitar rata-rata atau standar deviasi.
Ada beberapa sebab mengapa sebuah pengukuran dilakukan secara
berulang-ulang antara lain :

1. Adanya kesulitan eksperiman dalam pengulangan pengukuran.


2. Besaran yang diukur bersifat fluktuatif (berubah-ubah)
3. Adanya variasi dari medium pada saat eksperiman dilakukan.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengukur suhu tubuh sebanyak 1 kali beserta ralatnya.
2. Mengukur panjang kertas HVS sebanyak 5 kali.
3. Mengukur lebar kertas HVS sebanyak 5 kali.
4. Mengukur tinggi baterai sebanyak 5 kali.
5. Mengukur diameter baterai sebanyak 5 kali.

E. TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mengukur?
Jawab : Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan
besaran lain(sejenis) yang digunakan sebagai patokan.
2. Sebutkan 5 alat ukur yang anda ketahui. Alat ukur tersebut untuk
mengukur besaran apa?
Jawab : Mistar (Panjang), Neraca (Massa), Termometer (Suhu),
Stopwatch (Waktu), Micrometer Secrup (Diameter)
3. Ada berapa jenis besaran pokok dalam sistem internasional (SI)?
Sebutkan satuan dan dimensinya.
Jawab :

No. Besaran Pokok Satuan Dimensi


1. Panjang Meter [𝐿]
2. Massa Kilogram [𝑀]
3. Waktu Sekon [𝑇]
4. Kuat arus listrik Ampera [𝜃]
5. Suhu Kelvin [𝐼]
6. Intesitas cahaya Kandela [𝐽]
7. Jumlah zat Mole [𝑁]

4. Apa yang dimaksud dengan besaran turunan dalam sistem SI?


Jawab : Merupakan turunan dari besaran pokok. Satuan besaran
turunan disebut satuan turunan dan diperoleh dengan menggabungkan
beberapa satuan besaran pokok.
5. Jelaskan pengertian ketidakpastian, pengukuran tunggal, pengukuran
berulang, dan pengukuran tidak langsung!
Jawab :
 Ketidakpastian adalah parameter terkait dengan hasil
pengukuran, yang mencirikan dispersi dari nilai-nilai yang
cukup dapat dikaitkan dengan objek yang diukur.
Ketidakpastian memiliki dasar probabilistik dan mencerminkan
pengetahuan yang tidak lengkap dari besaran tersebut. Dengan
kata sederhana, ketidakpastian adalah keraguan yang muncul
tentang hasil setiap pengukuran.
 Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dengan satu kali
pengukuran langsung diperoleh hasil ukurnya berupa (x ± Δx)
satuan dan jika dilakukan pengukuran berulang hasilnya tetap
sama.
 Pengukuran berulang adalah pengukuran dimana untuk
mendapatkan hasil (x ± Δx) satuan harus dilakukan beberapa
kali pengukuran karena disetiap kali pengukuran memperoleh
hasil yang berbeda.
 Pengukuran tidak langsung yaitu pengukuran terhadap objek
yang dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis alat ukur /
pembanding. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil
pengukuran alat ukur standar. Digunakan dua alat ukur karena
alat ukur pembanding biasanya memiliki kecermatan yang
lebih tinggi sedangkan alat ukur standar memiliki kualitas yang
dapat diandalkan.

6. Berikanlah contoh pengukuran tunggal beserta nilai ketidakpastiannya!


Jawab : Mistar ketidakpastian mistar (Δx) adalah 0,05 cm atau 0,5
mm, Jangka Sorong ketidakpastian Jangka Sorong (Δx) adalah 0,005
cm atau 0,05 mm, Mikrometer Sekrup ketidakpastian mikrometer
sekrup (Δx) adalah 0,0005 cm atau 0,005 mm.

7. Apakah yang anda ketahui mengenai angka penting?


Jawab : Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran. Angka penting terdiri dari atas angka pasti dan angka
taksiran (angka yang diragukan)

Anda mungkin juga menyukai