Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu prokariotik yang hidup bebas dan dapat ditemukan
di beberapa lingkungan seperti udara, tanah, debu, air, serta hidup di dalam tubuh hewan,
tumbuhan, atau manusia. Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani dari kata bacterion yang
berarti batang kecil.
Bakteri merupakan organisme terbanyak dan paling berkelimpahan dari semua organisme. Meski
ukurannya yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat tanpa bantuan mikroskop, bakteri ada di mana
saja, di air, tanah, dan tubuh makhluk hidup.
Ciri-ciri Bakteri
Struktur Bakteri
Secara struktural, bakteri tersusun atas kapsul, dinding sel, membran sel, sitoplasma, materi
genetik, ribosom, bulu cambuk, dan plasmid seperti pada gambar berikut ini.
A. Kapsul
Kapsul adalah selubung pelindung bakteri yang tersusun atas polisakarida. Kapsul terletak di luar
dinding sel. Hanya bakteri bersifat patogen yang mempunyai kapsul. Fungsi kapsul adalah untuk
melindungi diri dari kekeringan dan mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan oleh sel
inang.
B. Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun atas protein yang berikatan dengan polisakarida(Peptidoglikan).
Dinding sel terletak di luar membran sel. Adanya dinding sel menyebabkan bentuk bakteri menjadi
tetap. Dinding sel berfungsi untuk melindungi sel bakteri terhadap lingkungannya.
C. Membran Sel
Membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein(Fosfollpid).
Membran sel bersifat semipermeabel. Membran sel mengandung enzim respirasi. Fungsinya adalah
untuk membungkus plasma dan mengatur pertukaran mineral dari sel dan ke luar sel.
D. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel. Sitoplasma tersusun atas koloid yang
mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, dan mineral.
Sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme.
F. Materi Genetik
AND (Disebut juga DNA) bakteri tidak tersebar dalam sitoplasma, tetapi terdapat pada daerah
tertentu yang disebut nukleoid. ADN berfungsi mengendalikan sintesis protein bakteri dan
merupakan zat pembawa sifat.
G. Ribosom
Ribosom berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari protein, jika dilihat dari
mikroskop, ribosom terlihat seperti struktur kecil yang melingkar.
H. Plasmid
Selain ADN, bakteri juga mempunyai plasmid. Plasmid mengandung gen-gen tertentu, misalnya
gen patogen dan gen kebal antibiotik. Plasmid juga mampu memperbanyak diri. Dalam satu sel
bakteri bisa terbentuk kurang lebih 20 Plasmid.
Reproduksi Bakteri
Cara bereproduksi bakteri bisa terjadi secara seksual melalui transduksi, transformasi, dan
konjugasi atau secara aseksual dengan cara pembelahan biner/diri.
Secara Seksual
1. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus. Proses ini diawali dengan
masuknya virus ke dalam bakteri. Kemudian virus akan berkembang biak sehingga menyebabkan
sel bakteri yang dimasukinya mengalami pecah. Virus yang baru terbentuk akan berhamburan
keluar dari sel bakteri.
2. Transformasi
Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik berupa AND atau gen dari bakteri satu ke
bakteri lainnya yang sejenis dengan proses fisiologis yang kompleks.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah perkawinan antara kedua sel kelamin. Sel kelamin jantan ditandai dengan
adanya rambut halus (Fili) pada permukaan dinding sel yang dapat berikatan pada suatu tempat
khusus di permukaan sel betina. Reproduksi secara konjugasi terjadi pada bakteri gram negatif
seperti Escherichia coli, Salmonella sp., dan Pseudomonas sp..
Secara Aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual bakteri adalah dengan cara membelah diri (Binary fission).
Bakteri akan membelah menjadi 2 sel anakan, 2 menjadi 4, dan seterusnya. Pembelahan biner
selesai setelah terbentuknya dinding sel. Dalam kondisi yang ideal, bakteri akan membelah diri
setiap 15-20 menit.
Meskipun bakteri mampu berkembang biak secara cepat, pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi
oleh faktor suhu, sinar matahari, kelembapan, dan zat kimia. Suhu maksimal untuk pertumbuhan
bakteri adalah 27C – 30C. Bakteri bisa tumbuh dengan baik pada lingkungan yang lembab. Sinar
matahari mampu merusak struktur materi genetik bakteri sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri.
Klasifikasi Bakteri
1. Heterotrof
Heterotrof adalah tidak bisa membuat makanan sendiri, dibagi menjadi parasit (Hidup pada
inang), dan saprofit (Menguraikan sampah organik).
2. Autotrof
Autotrof adalah jenis bakteri yang mampu membuat makana sendiri, terbagi menjadi fotoautotrof
(Membuat makanan dengan bantuan cahaya), dan kemoautotrof (Membuat makanan dengna
bantuan senyawa kimia).
1. Aerob
Aerob adalah membutuhkan oksigen, terbagi menjadi obligat (Sangat membutuhkan oksigen), dan
fakultatif (Bisa hidup tanpa oksigen atau ada oksigen).
2. Anaerob
Anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen
Berdasarkan bentuknya
1. Kokus
Kokus adalah bakteri berbentuk bulat. Kokos terbagi lagi diantaranya monokokus, diplokokus,
streptokokus, stafilokokus.
2. Basilus
Basilus yaitu bakteri berbentuk batang. Basilus terbagi menjadi beberapa bentuk diantaranya
monobasil, diplobasil, streptobasil.
3. Koma
Koma yaitu bakteri yang berbentuk koma.
4. Spirilum
Spirilum yaitu bakteri berbentuk spiral.
Fiksasi nitrogen(Azotobacter,
Pertanian Clostridium pasteurianum, Mengikat nitrogen bebas
Rhodospirillum rubrum)
Membantu proses
Nitrifikasi(Nitrosomonas, Nitrosoccus) pembentukan senyawa
nitrat dalam tanah
Menghasilkan antibiotik
Streptomyces griceus streptomisin untuk
penyakit TBC
Menghasilkan
Streptomyces aureofaciens
aureomisin
Menghasilkan
Streptomyces venezuelae
kloromisetin
Menguraikan sisa-sisa
Pengurai(Escherichia coli) organisme menjadi
senyawa organik
Industri Streptococcus lactis, Lactobacillus
Pembuatan keju
Makanan/Minuman casei
Lactobacillus bulgaricus,
Pembuatan yoghurt
Streptococcus thermophilus
Bakteri Merugikan
Bakteri Bentuk Penyakit Tempat Infeksi
Mycobacterium
TBC Basil Paru-paru
tuberculosa
Jaringan tubuh
Mycobacterium leprae Lepra Kokus
(Kulit)