Anda di halaman 1dari 4

Kuliah 3

Macam-macam Etika
Oleh: Drs. Sinar, M.Ag.

(tugas Mahasiswa : dikerjakan secara individu, sebagai ulangan 3)

Pengertian
Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat. Sebagai suatu subyek, etika berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun
kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar,
buruk atau baik. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang
akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.

Macam-Macam Etika
Etika dapat dibedakan menjadi tiga macam:
 Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan tentang penilaian
dari perbuatan seseorang.
 Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya seseorang dikatan
etis ababila orang tersebut telah berbuat kebajikan.
 Etika sebagai falsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan persoalan-
persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusisalaan.

Macam-Macam Etika dalam menentukan baik-buruknya Prilaku manusia


1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional
sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk
mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
Etika deskriptif adalah etika yang dapat dilihat secara kritis dan rasional sikap dan
prilaku manusia serta apa tujuan manusia yang sangat bernilai dalam hidup ini. Etika
tersebut dapat memberikan fakta yang merupakan dasar untuk mengambil keputusan
tentang prilaku atau sikap yang akan diambil.
Etika deskriptif dapat juga dikatakan sebagai gambaran secara utuh tentang tingkah
laku moral manusia secara universal yang dapat kita temui sehari-hari dalam
kehidupan masyarakat. Hal hal yang berkaitan dengan adat istiadat, kebiasaan,
anggapan-anggapan baik dan buruk tentang sesuati hal, tindakan–tindakan yang tidak
boleh dilakukan dan boleh dilakukan oleh individu tertentu; dalam kebudayaan-
kebudayaan dan subkultur–subkultur tertentu yang terjadi dalam suatu periode
sejarah adalah merupakan kajian moralitas dalam Etika Deskriptif.
Salah satu contoh etika deskriptif adalah didalam mempelajari pendangan pandangan
moral terhadap kenyataan yang terjadi di Negara yang menganut faham komunis atau
ateis dimana masyarakatnya begitu permisif terhadap praktek–praktek pengguguran
kandungan, namun disisi lain tontonan yang bersifat pornografi mereka
memberlakukan aturan aturan secara ketat. Dalam contoh kasus tersebut kita menjadi
paham dan mengerti tentang realita perilaku moral yang terjadi di negara tersebut.
Dalam situasi demikian, harus kita akui bahwa bagaimanapun manusia itu pada
umumnya tahu akan adanya baik dan buruk terhadap suatu hal yang tidak boleh dan
boleh dilakukan. Pengetahuan tentang baik dan buruk dalam perilaku manusia,
disebut kesadaran etis atau kesadaran moral.
Jadi Dapat disimpulkan Bahwa Etika deskriptif adalah etika yang berbicara mengenai
fakta apa adanya, yakni mengenai nilai dan pola perilaku manusia sebagai suatu
1
kenyataan yang terkait dengan situasi dan realitas konkrit yang membudaya. Ia
berbicara mengenai kenyataan penghayatan nilai. Tanpa menilai dalam suatu
masyarakat tentang sikap orang dalam menghadapi hidup ini, dan tentang kondisi-
kondisi yang memungkinkan manusia bertindak secara etis. Etika tersebut pada
dasarnya menggambarkan perbuatan dari berbagai tradisi, kebiasaan, dan
kebudayaan. Pendekatan etika deskriptif lebih mencari tahu bagaimana berbagai
tradisi yang mempersoalkan suatu permasalahan yang sama. Karena ia tidak pernah
menyalahkan suatu kebudayaan yang ada.

2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola
prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai
dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika normatif tidak berbicara lagi tentang gejala-gejala, melainkan tentang apa yang
sebenarnya harus merupakan tindakan kita. Dalam etika normatif, norma-norma
dinilai, dan sikap manusia ditentukan. Jadi, etika normatif berbicara mengenai
berbagai norma yang menuntun tingkah laku manusia. Etika Normatif memberi
penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya
berdasarkan norma-norma. Ia menghimbau manusia untuk bertindak yang baik
dan menghindari yang jelek.
Berbeda dengan etika deskriptif yang bersifat penggambaran dan melukiskan sebuah
peristiwa yang terjadi dan berkembang di masyarakat. Para ahli etika normatif dalam
bahasannya tidak bertindak sebagai penonton netral saja, tetapi yang bersangkutan
melibatkan diri dengan kajian penilaian tentang perilaku manusia. Penilaian baik dan
buruk mengenai tindakan individu atau kelompok masyarakat tertentu dalam etika
normatif selalu dikaitkan dengan norma–norma yang dapat menuntun manusia untuk
bertindak secara baik dan menghindarkan hal hal yang buruk sesuai dengan kaidah
dan norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat. Dalam pembahasan
etika normatif, seorang ahli memberikan suatu argumentasi argumentasi yang
mengemukakan latar belakang mengapa suatu perilaku dianggap baik atau buruk
sisertai analisis moral yang dianggap benar dan salah yang bertumpu kepada norma-
norma atau prinsip prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara
keilmuan maupun empiris. Para ahli memberikan penilaian objektif yang
mempertimbangkan seluruh situasi dari individu atau kelompok masyarakat yang
melakukan suatu tindakan didasari acuan–acuan yang meliputi kondisi fisik, psikologi,
pendidikan, budaya dan sebagainya. Nilai Normatif adalah suatu hal yang preskriptif
(memerintahkan), jadi merupakan suatu hal–hal yang tidak dapat ditawar–tawar lagi
karena memberlakukan suatu kondisi perilaku individu atau kelompok masyarakat
didasari oleh suatu penilaian moral.
Etika normative ada dua pandangan.
a) ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori
etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam
bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika
umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai
pengertian umum dan teori-teori.
b) ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud jika: Bagaimana saya
mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan
khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral
2
dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai
perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang
dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara
bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta
prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.

Etika khusus dibagi menjadi dua bagian, antara lain:


1) Etika individual menyangkut kewajiban dan perilaku manusia terhadap
dirinya sendiri untuk mencapai kesucian kehidupan pribadi, kebersihan hati
nurani dan berakhlak luhur.
2) Etika sosial berbicara mengenai kewajiba, sikap dan perilaku sebagai anggota
masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai sopan santun, tata karma dan
salaing menghormati, yaitu bagaimana saling berinteraksi yang menyangkut
hubungan manusia dengan manusia, baik secara perorangan dan langsung
maupun secara bersama sam atau kelompok dalam bentuk kelembagaan
masyarakt dan organisasi formal lainnya.

PENERAPAN ETIKA NORMATIF


Dalam etika normatif ini, subyek yang bersangkutan tidak bertindak sebagai penonton
netral, tetapi dia melibatkan diri dengan mengemukakan penilaian tentang prilaku
individu, masyarakat, dan kebudayaannya. Penilaian tersebut dibuat atas dasar norma-
norma. “Martabat manusia harus dipelihara dan dihormati” dapat dianggap sebagai contoh
norma tersebut.
Contoh penerapan etika normatif adalah;
1. Kebiasaan minum tuak harus ditolak, karena dapat menghilangkan kesadaran manusia
dan merusak organ tubuhnya.
2. Kebiasaan prostitusi, harus ditolak, karena bertentangan dengan martabat manusia.
3. Kebiasaan menggunakan NARKOBA harus ditolak karena dapat merusak organ tubuh
(menyiksa diri sendiri)
4. Dilarang menghilangkan nyawa orang lain yang tidak bersalah.
5. Menolak kebiasaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) karena dapat merugikan
orang lain.
6. Menolak kebiasaan aborsi karena termasuk tindakan menghilangkan nyawa orang lain
dan menyiksa diri sendiri.
Berdasarkan contoh di atas dapat dirumuskan bahwa etika normatif tidak deskriptif,
melainkan preskriptif (memerintahkan). Etika normatif tidak menggambarkan, tetapi
menentukan benar tidaknya suatu perbuatan. Etika normatif bertujuan merumuskan
prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat
dipergunakan dalam praktek.

Meta-etika
Meta adalah suatu elemen atau tag dalam (bahasa pemrograman HTML) yang berfungsi
sebagai pemberi informasi (metadata) dari sebuah halaman web. Ekemen meta ini harus
diletakkan pada bagian head dalam HTML tersebut.
Meta - (dari bahasa Yunani) mempunyai arti ”melebihi”, ”melampaui”. Istilah ini diciptakan
untuk menunjukkan bahwa yang dibahas disini bukanlah moralitas secara langsung,
melainkan ucapan-ucapan kita dibidang moralitas.

3
Meta-etika sebagai suatu jalan menuju konsepsi atas benar atau tidaknya suatu tindakan
atau peristiwa. Dalam meta-etika, tindakan atau peristiwa yang dibahas dipelajari
berdasarkan hal itu sendiri dan dampak yang dibuatnya.
Contoh Kasus
Sebagai contoh,"Seorang anak menendang bola hingga kaca jendela pecah." Secara meta-
etis, baik-buruknya tindakan tersebut harus dilihat menurut sudut pandang yang netral.
Pertama, dari sudut pandang si anak, bukanlah suatu kesalahan apabila ia menendang bola
ketika sedang bermain, karena memang dunianya(dunia anak-anak) memang salah
satunya adalah bermain, apalagi ia tidak sengaja melakukannya. Akan tetapi kalau dilihat
dari pihak pemilik jendela, tentu ia akan mendefinisikan hal ini sebagai kesalahan yang
telah dibuat oleh si anak. Si pemilik jendela berasumsi demikian karena ia merasa dirinya
telah dirugikan.
Bagaimanapun juga hal-hal seperti ini tidak akan pernah menemui kejelasannya hingga
salah satu pihak terpaksa kalah atau mungkin masalah menjadi berlarut-larut. Mungkin
juga kedua pihak dapat saling memberi maklum. Menyikapi persoalan-persoalan yang
semacam inilah, maka meta-etika dijadikan bekal awal dalam mempertimbangkan suatu
masalah, sebelum penetapan hasil pertimbangan dibuat.

Kesimpulan
Etika memberikan orientasi kepada manusia tentang bagaimana ia menjalani hidupnya melalui
rangkain tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
cara berindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Dari berbagi komponen-komponen etika itu
sendiri termasuk metaetika dan etika deskriptif pada akhirnya akan membantu kita untuk
membuat pilihan, pilihan terhadap nilai yang menjelma dalam sikap dan perilaku yang sangat
mewarnai dan menentukan makna hidup kita. Selain itu etika dapat membantu kita untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang akan kita lakukan dalam suatu kondisi dan situasi
tertentu dalam hidup kita sehari-hari.
--
Tugas Mahasiswa;
1. Etika menyangkut 3 macam yaitu etika sebagai ilmu, etika sebagai perbuatan dan etika
sebagai filsafat. Manurut saudara, diantara ketika etika tersebut mana yang kental
ditaati di masyarakat (kampus), dan mana yang kurang ditaati di masyarakat
(kampus). Beri penjelasan.
2. Diantara etika deskriptif dan etika normatif, menurut saudara, mana yang lebih
cenderung mampu merubah perilaku mahasiswa, agar tertanam sebagai etika kampus.
Penjelasan diberi contoh yang riil.
3. Menurut pandangan sebagian orang, perilaku yang terjadi di masyarakat seperti
pacaran hamil dulu sebelum nikah, lebih keren bergabung di pos kamling dengan
sajian minuman keras ketimbang berangkat shalat maghrib ke masjid dll. Ternyata
bisa merubah citra budaya masyarakat itu. Menurut anda, apakah ini masuk kajian
etika deskriptif ataukah kajian etika normatif. Jelaskan.
4. Kajian etika normatif, dengan slogan; “Martabat manusia harus dipelihara dan
dihormati”. A) apa maknanya bagi diri dan kehidupan bermasyarakat? B) apa benar,
bahwa slogan tersebut telah menjadi budaya di kampus kita? Jelaskan.
5. Ucapan-ucapan kita dibidang moralitas, atau sering disebut sebagai tata krama sosial,
merupakan kajian meta-etika. A) Setujukah anda? Jelaskan. B). menurut anda, ucapan moral
teman-teman di kampus kita, lebih cenderung ke kebebasan amoral atau kebebasan bermoral?
Jelaskan.
-oke-

Anda mungkin juga menyukai