Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dhea Rizki Amalia

NPM : 1506683032

SISTEMATIKA FILSAFAT
oleh: Dr. Ganang Dwi Kartika

A. Apa itu Filsafat ?


Kata ‘filsafat’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu philos yang berarti cinta dan sophos
yang berarti kebijaksanaan atau ilmu pengetahuan. Kebenaran di dalam filsafat bagaikan
cakrawala—semakin digapai, semakin menjauh (tak bisa digapai). Dapat dikatakan
bahwa filsafat tidak akan mencapai kebenaran yang hakiki atau final.
Pertanyaan di filsafat biasanya berupa pertanyaan yang fundamental. Filsafat bisa
diartikan dengan sebuah kegiatan untuk mencari pemahaman dengan akal budi.
Berfilsafat dengan akal budi berarti pemikiran tersebut haruslah bersifat rasional, logis,
kritis, dan sistematis. Pemikiran disampaikan secara sistematis, maksudnya adalah secara
lugas, tidak seperti pengarang novel yang menyampaikan maksud pikirannya lewat
makna-makna tulisannya yang tersirat. Jika berfilsafat dengan membuat spekulasi
terlebih dahulu, pembuktiannya harus berdasarkan logika.

B. Filsafat sebagai Ilmu


Filsafat sebagai ilmu mempunyai empat aspek, yaitu kebenaran, objek kajian, tujuan,
dan metode. Kebenaran, filsafat tidak akan sampai pada kebenaran final. Objek kajian
dari filsafat adalah objek formal (hal apa yang akan dijadikan kajian dari objek
material?) dan objek material (benda apa yang akan dijadikan kajian?). Tujuan dari
berfilsafat adalah untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki. Metode dalam berfilsafat
beragam.

C. Pertanyaan Kefilsafatan
Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya muncul pada saat berfilsafat biasanya
berbentuk fundamental, karena mereka akan mempertanyakan kembali tentang ilmu yang
sudah mereka punyai tetapi ingin mencari kebenaran yang lain dari ilmu tersebut atau
memang ingin mendalami lagi ilmu tersebut. Motif dari berfilsafat adalah karena adanya
ketidaktahuan atas sesuatu dan sifatnya selalu mempertanyakan apapun.
D. Semangat Dasar Filsafat

Pencarian
pemahaman Kebenaran
Akal Budi
fundamental yang hakiki
akan yang ada

E. Sistematika Filsafat
Filsafat merupakan ilmu yang kompleks, sudah ada sejak 26 abad yang lalu. Filsafat
terbagi dalam tiga bidang besar, yaitu Being, Knowing, dan Values.

Being
Ontologi

Human
Values Knowing
Aksiologi Epistemologi

1. Being (Ontologi)
Kata ‘ontologi’ berasal dari bahasa Yunani, ontos (ada) dan logos (studi ilmu).
Ontologi berarti studi ilmu yang membicarakan tentang eksistensi dalam bentuknya
yang paling abstrak. Dalam perkembangan sejarah, studi mengenai eksistensi dan
Allah (roh) mengalami perubahan—dipisah, karena panca indera kita tidak akan
sampai jika berfilsafat tentang ontologi.

2. Knowing (Epistemologi)
Kata ‘epistemologi’ berasal dari bahasa Yunani, episteme (pengetahuan) dan logos
(studi ilmu). Epistemologi berarti studi ilmu yang membicarakan tentang ilmu
pengetahuan.
Akal Budi

Intuisi
Sumber
Persepsi Inderawi

Otoritas

Nomena
Batas-batas
Fenomena

Pengetahuan Teori
Korespondensi

Validitas Teori Koherensi

Teori Pragmatik

Fakta benar secara


aktual

Yakin
Sifat
kebenarannya

Bukti yang
mendukung

Masalah pembuktian:
Jika bukti lengkap, kebenarannya pasti. Jika bukti parsial, kebenarannya mungkin.

3. Values (Aksiologi)
Kata ‘aksiologi’ berasal dari bahasa Yunani, axios (pantas, layak) dan logos (studi
ilmu). Dilakukan secara filosofis untuk menemukan hakikat nilai-nilai. Aksiologi
terbagi lagi menjadi dua, etika dan estetika.
• Etika
Berasal dari bahasa Yunani, ethikos (adat, kebiasaan). Ethikos ekuivalen dengan
moralis. Tindakan etis merupakan perilaku yang berada dalam kerangka baik dan
benar. Kebenaran selalu dalam keadaan terbuka.
• Estetika
Ruang lingkup estetika adalah sesuatu yang indah, prinsip-prinsip yang mendasari
seni, dan penciptaan dan penilaian seni. Estetika berfokus kepada usaha
memperoleh pemahaman tentang apa yang menyebabkan seseorang menyebut
sesuatu hal itu ‘karya seni’.

Anda mungkin juga menyukai