Anda di halaman 1dari 10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB 4
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengujian Bahan Dasar


4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus

Untuk hasil pengujian gradasi agregat halus dan syarat batas dari ASTM C-33 dapat
dilihat pada Tabel 4.1; 4.2 dan Gambar 4.1.
Tabel 4.1.Hasil Pengujian Pasir
Jenispengujian Hasil pengujian Standar Kesimpulan

Kandungan zat organik Kuning muda Kuning Memenuhi syarat


Kandungan lumpur 2% Maks 5 % Memenuhi syarat
Bulk specific gravity 2,66 gr/cm3 - -
Bulk specific SSD 2,67 gr/cm3 - -
Apparent specific gravity 2,70 gr/cm3 - -
Absorbtion 0,60 % - -
Modulus halus 2,67 2,3 – 3,1 Memenuhi syarat

Tabel 4.2. Analisis Data Gradasi Pasir


Tertahan Berat Lolos Syarat
DiameterAyakan
Berat Presentase Kumulatif Kumulatif ASTM
(mm)
(gr) (%) (%) (%) C-33
9,5 0 0 0 100 100
4,75 35 1,18 1,18 98,82 90 – 100
2,36 405 13,64 14,81 85,19 75 – 100
1,18 550 18,52 33,33 66,67 55 – 90
0,85 380 12,79 46,13 53,87 35 – 59

commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

0,3 940 31,65 77,78 22,22 10 – 30


0,15 480 16,16 93,94 6,06 0 – 10
0 180 6,06 100 0 0
Jumlah 2970 100 367,17 -

Dari Tabel 4.2 didapat grafik gradasi beserta batas gradasi yang disyaratkan ASTM
C-33 yang ditunjukkan dalam Gambar 4.1

Gambar 4.1 Gradasi Pasir

4.1.2. Hasil Pengujian Agregat Kasar


Pengujian terhadap agregat kasar seragam ukuran 1-2 cm (batu pecah) yang
dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi pengujian berat jenis (specific gravity),
keausan (abrasi) dan gradasi agregat kasar. Hasil-hasil pengujian tersebut disajikan
dalam Tabel 4.3, sedangkan Tabel 4.4 menyajikan hasil analisis ayakan terhadap
sampel agregat kasar sehingga dapat diketahui gradasinya. Perhitungan serta data-
data pengujian secara lengkap terdapat pada Lampiran A.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

Tabel 4.3.Hasil Pengujian Agregat Kasar


Jenispengujian Hasilpengujian Standar Kesimpulan

Bulk specific gravity 2,67 gr/cm3 - -


Bulk specific SSD 2,69gr/cm3 - -
Apparent specific
2,72 gr/cm3 - -
gravity
Absorbtion 0,83 % - -
Maksimum 50
Abrasi 21,90 % Memenuhi syarat
%
Modulus halus butir 7,94 5- 8 Memenuhi syarat

Untuk hasil pengujian gradasi agregat kasar seragam ukuran 1-2 dan syarat batas dari
ASTM C-33 dapat dilihat pada Tabel 4.4. dan Gambar 4.2.

Tabel 4.4. Analisis Data Gradasi Agregat Kasar


Ukuran Berat Tertahan Berat Lolos
No Ayakan Kumulatif ASTM C-
(mm) Gram % Kumulatif (%) (%) 33
1 38 0 0,00 0,00 100,00 100
2 25 0 0,00 0,00 100,00 100
3 19 65 2,27 2,27 97,73 95-100
4 12,5 2590 90,34 92,61 7,39 65-85
5 9,5 203 7,08 99,69 0,31 22-55
6 4,75 6 0,21 99,90 0,10 0-10
7 2,36 3 0,10 100,00 0,00 -
8 1,18 0 0,00 100,00 0,00 -
9 0,85 0 0,00 100,00 0,00 -
10 0,3 0 0,00 100,00 0,00 -
11 0,15 0 0,00 100,00 0,00 -
12 0 0 0,00 100,00 0,00 -
Jumlah 2867 100,00 894,45 - -

Dari Tabel 4.4 didapat grafik gradasi seragam yang dapat dilihat pada gambar 4.2.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

Gambar 4.2. Grafik Gradasi Seragam Agregat Kasar Ukuran 1-2 cm

Pembuatan beton berpori digunakan agregat kasar 1-2 dengan gradasi seragam yang
diharapkan dapat memberi rongga yang cukup untuk membuat pori yang saling
terhubung. Sehingga beton berpori mempunyai karakteristik beton berpori yaitu
porositas dan permeabilitas yang baik.

4.2. Rencana Campuran Beton dengan Metode SK SNI T-15-1990-


03
Perhitungan rencana campuran adukan beton normal menggunakan standar Dinas
Pekerjaan Umum ( SK SNI T-15-1990-03 ) , dari perhitungan tersebut didapat
kebutuhan bahan per 1 m3 mutu f’c 17,892 (K225) yaitu :

a. Air = 225 liter


b. Semen = 448,83 kg
c. Pasir = 575,00 kg
d. Kerikil = 1116,17 kg
Jumlah Seluruh Bahan = 2365 kg

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

Total material yang dibutuhkan untuk membuat 3 benda uji Kuat Tekan (Silinder
t=30 cm,d=15 cm) untuk pengujian 28 hari adalah sebagai berikut :
a. Air = 3,58 liter
b. Semen = 7,13 kg
c. Pasir = 9,14 kg
d. Kerikil = 17,74 kg
Rencana adukan beton normal pada penelitian ini adalah sebagai referensi dalam
membuat beton berpori.

Gambar 4.3. Gambar Benda uji K-225

Gambar 4.4. Gambar Proses Pengujian Benda uji K-225

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

Tabel 4.5. Tabel hasil Uji kuat Tekan Beton benda uji silinder K225

Kode Sampel Umur Beban Kuat


(Hari) (N) desak/fc’(MPa)
1 28 270000 15,287
2 28 255000 14,437
3 28 320000 18,117
Rata-rata 15,947

4.3 . Uji Pendahuluan


Untuk membuat beton berpori diperlukan komposisi yang tepat pada setiap material
pembentuknya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian pendahuluan agar
komposisi beton berpori dapat direncanakan secara tepat.

a. Pada Pengujian Pertama dibuat beton berpori dengan benda uji kubus 5x5x5
cm,untuk mengetahui manakah porositas yang dapat digunakan sebagai beton
berpori. Komposisi yang digunakan yaitu melakukan pengurangan agregat halus
pada hasil perhitungan beton normal sampai didapat porositas yang di inginkan
berdasarkan pengujian porositas beton.

Komposisi Beton Berpori;


1) Mix design beton normal k225 digunakan untuk menentukan porositas beton
dengan benda uji 5 cm x 5 cm x 5 cm jumlah 3 buah benda uji :
Kebutuhan bahan untuk 1 m3
- semen = 448,83 kg
- air = 225,00 kg
- agregat halus SSD = 575,00 kg
- agregat kasar SSD = 1.116,17 kg
Jumlah seluruh bahan = 2.365,00 kg

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

Ø Kebutuhan 3 benda uji Porositas 5x5x5 cm beton normal :


Semen (Y) = 0,168 kg
Pasir (X) = 0,216 kg
Batu pecah(Z) = 0,419 kg
Total = 0,803 kg

2) Komposisi dengan 5 % ,10%, dan 30% pasir dari hasil mix design beton f’c
17,892 (K225) dan penggunaan semen 300 kg/m3. Total material yang
dibutuhkan untuk membuat 3 benda uji Porositas beton berpori (5x5x5 cm)
adalah sebagai berikut :

Ø Contoh perhitungan komposisi campuran beton berpori 30% pasir untuk 3


benda uji ukuran 5x5x5 cm beton berpori :
- Pasir = 30% . X (Berat pasir) = 30% x 0,216 = 0,065 kg
- Semen = 300 kg/ m3,
Berat benda uji ukuran 5x5x5 cm
untuk 5x5x5 cm = x300kg
Jumlah seluruh bahan beton normal tiap m 3
0,887
= x300kg
2365
=0,113 kg
- Batu pecah = Z + (70% . X (Berat pasir).) + (Y(Berat semen)-0,113)
= 0,419 + ( 70% x 0,216) + (0,168-0,113)
= 0,625 kg
Total Agregat = Pasir + Semen + Batu pecah
=0,065 kg + 0,113 kg + 0,625 kg
= 0.803 kg

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

Ø Kebutuhan tiap 1 m3 beton berpori 30% pasir


- Pasir = 173,33 kg
- Semen = 300 kg
- Batu pecah =1666,67 kg
- Total =2140,00 kg

Selanjutnya hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.6

Tabel 4.6. Komposisi Beton Berpori benda uji kubus 5x5x5


Berat (kg)
% PASIR Total (Kg)
pasir batu pecah semen
30 0.065 0.625 0.113 0.803
10 0.022 0.668 0.113 0.803
5 0.011 0.679 0.113 0.803

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Porositas Berdasarkan Metode Beton Normal


Berat Berat Berat
Nomor Benda Uji Benda Uji Benda Uji Porositas
Porosita
% Pasir Benda Kering dalam Air kondisi Rata-rata
s (%)
Uji Oven (C) (A) SSD (B) (%)
gram gram gram
1 248 150 273 20.325
5% 2 218 131 240 20.183 20,170
3 234 142 257 20.000
1 233 140 258 21.186
10% 2 229 137 253 20.690 20,738
3 235 141 259 20.339
1 244 148 268 20.000
30% 2 236 142 261 21.008 20,557
3 243 147 268 20.661

Dari Hasil pengujian porositas diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi perbedaan
secara signifikan porositas dari masing-masing komposisi. Sehingga perlu dilakukan
metode pengujian lain untuk mengetahui komposisi yang tepat untuk beton berpori
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

b. Pengujian Kedua dibuat beton berpori dengan benda uji Silinder D =4’ dan t= 6,5
cm,benda uji ini nantinya akan dihitung porositasnya berdasarkan perhitungan
seperti perhitungan pada porositas campuran aspal.

Tabel 4.8. Komposisi Beton Berpori 3 benda uji Silinder diameter=4’ dan t= 6,5 cm
Berat (kg) W. Agg
% W.semen
Total kasar W. Agg
Pasir Pasir Batu Pecah Semen (%)
(%) halus (%)
30 0,273 2,635 0,474 3,381 77,921 8,061 14,019
10 0,091 2,817 0,474 3,381 83,294 2,687 14,019
5 0,045 2,862 0,474 3,381 84,638 1,343 14,019

Contoh Perhitungan untuk 5% pasir benda uji no.1 silinder d=4’ dan t= 6,5:
SG agregat kasar (SGag.k) = 2,67
SG agregat halus (SGag.h) =2,66
SG semen (SGs) =3,06
Berat kering specimen di udara ( Ma ) = 1057 gram
Diameter specimen ( d ) = 10,16 cm
Tebal specimen ( L ) = 6,5 cm

Ma 1057
Densitas = = = 2,007 gr
1 2 1 cm 3
pd L p x 10,16 2 x 6,5
4 4

100 100
SG mix = = = 2,718 gr
%Wag .k %Wag .h %Ws 84,638 1,343 14,019 cc
+ + + +
SGag .k SGag .h SGs 2,67 2,66 3,06

é D ù
VIM = ê1 - ú.x 100 %
ë SG mix û

é 2,007 ù
VIM = ê1 - ú.x 100 % = 26,178%
ë 2,718 û
Selanjutnya hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.9.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

49

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Porositas berdasarkan metode perhitungan porositas VIM
Nomor Porositas
% Benda Berat Volume Densitas Porositas
SGmix Rata-rata
Pasir Uji (%)
(gram) (cm3) (gr/cm3) (%)
5% 1 1057 526,709 2,007 2,718 26,178
2 1044 526,709 1,982 2,718 27,086 26,737
3 1046 526,709 1,986 2,718 26,946
1 1058 526,709 2,009 2,718 26,104
10% 2 1044 526,709 1,982 2,718 27,082 26,500
3 1055 526,709 2,003 2,718 26,314
1 1065 526,709 2,022 2,718 25,600
30% 2 1094 526,709 2,077 2,718 23,574 25,088
3 1058 526,709 2,009 2,718 26,089

Dari hasil pengujian porositas dengan dua metode diatas dapat diketahui bahwa
porositas yang terjadi sudah memenuhi sebagai syarat beton berpori. Sehingga
dipakai komposisi campuran beton berpori dipilih campuran dengan 30% pasir yang
kemudian di lakuan pengujian lagi dengan variasi FAS 0,3; 0,35 dan 0,4.

4.4 Hasil Pengujian Benda Uji

4.4.1 Hasil Pengujian Kuat Tekan

Pengujian kuat tekan dilakukan pada saat benda uji berumur 3, 14, dan 28 hari
dengan menggunakan Compression Testing Machine untuk mendapatkan beban
maksimum yaitu beban pada saat beton hancur ketika menerima beban tersebut
(Pmax).

commit to user

Anda mungkin juga menyukai