Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia- Nya, sehingga makalah yang berjudul tentang “Biologi Sel dan Genetika”
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini merupakan media pembelajaran bagi mahasiswa mengenai Biologi
Sel dan Genetika yang meliputi Introduksi Sel, Ultra Struktur Sel, Jenis – jenis Sel,
Fungsi Spesifik Sel, Transport Trans Membrane, Reproduksi Sel, Genetika dan
Homeostatis.
Makalah ini tidak luput dari kesalahan.Kami sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk memperbaiki kesalahan yang ada. Kami mengucapkan terima kasih pada
Ibu dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar yang telah memberikan
arahan dan bimbingannya selama kami mengikuti mata kuliah tersebut. Sekian dan
terima kasih.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. 1
1. Kesimpulan …………………………………………………………………….... 15
2. Saran …………………………………………………………………….............. 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang hanya 1-10
mikron, ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter.
Didalam ukuran yang sangat kecil bentuk yang bermacam-macam tersebut, sel
memiliki bagian-bagian sel yang memiliki fungsi masing-masing. Antar bagian sel itu
melakukan interaksi dan salingt ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang
sebagai dasar kehidupan makhluk hidup.
Genetika adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemindahan informasi dari satu sel ke sel lain dan pewarisan sifat (Hereditas) dari
induk ke anaknya.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat disusun pertanyaan yang akan menjadi
focus pembahasan dalam makalah ini, yaitu Bagaimana penjelasan tentang Biologi
Sel dan Genetika.
3
BAB II
PEMBAHASAN
BIOLOGI SEL DAN GENETIKA
1. INTRODUKSI SEL
Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan
unit penyusun semua makhluk hidup. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel
tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Tumbuhan,
hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe
sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.
Robert Hooke, seorang saintis Inggris, pertama kali menerangkan dan
menamakan sel pada tahun 1665, ketika ia meneliti suatu irisan dari gabus (kulit
batang dari pohon oak dengan menggunakan mikroskop yang memiliki perbesaran 30
kali. Walaupun meyakini bahwa kotak kecil, atau ‘sel’, yang ia lihat hanya dimiliki oleh
potongan gabus tersebut, Hooke tidak pernah menyadari betapa pentingnya
penemuannya ini.
Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan diameter
0,0001 sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan
mata telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel
berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat
dengan mikroskop.
Membran sel, yang menyelubungi sel, merupakan struktur elastik tipis, tebalnya hanya
7,5 sampai 10 nanometer. Membran sel ini hampir seluruhnya terdiri dari protein dan
lipid.
4
b. Sitoplasma
c. Retikulum Endoplasmik
Merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran. Di sekitar Retikulum
Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma
sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan
ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung dengan
selimut nukleus atau nuclear envelope.
d. Aparatus Golgi
Aparatus golgi biasanya terdiri atas empat atau lebih tumpukan lapisan vesikel
tipis dan gepeng yang terletak dekat dengan nukleus. Aparatus ini penting pada sel
sekretoris.. Aparatus golgi ini dalam fungsinya bekerjasama dengan retikulum
endoplasmik.
e. Lisosom
Lisosom merupakan organel vesikular yang dibentuk oleh aparatus golgi yang
kemudian tersebar di seluruh sitoplasma. Lisosom ini merupakan sistem pencernaan
intraselular yang memungkinkan sel untuk mencernakan bahan-bahan dan struktur
intraseluler.
f. Peroksisom
organel yang terbungkus oleh membrane tunggal dari lipid dwilapis yang
mengandung protein pencerap (reseptor). Peroksisom tidak memiliki genom dan
mengandung sekitar 50 enzim, seperti katalase dan ureat oksidase yang mengkristal
di pusatnya. Peroksisom ditemukan pada semua sel eukariota.
g. Vesikel sekretoris
Salah satu fungsi penting dari banyak sel adalah menyekresi substansi-
substansi khusus. Hampir semua substansi sekretorik dibentuk oleh retikulum
endoplasmik – sistem aparatus golgi dan kemudian dilepaskan dari aparatus Golgi ke
5
dalam sitoplasma di dalam vesikel penyimpan, yang disebut vesikel sekretoris atau
granula sekretoris.
h. Mitokondria
j. Nukleus
k. Membran nukleus
l. Nukleoli
Nukleus sebagian besar sel memiliki satu atau lebih struktur yang terpulas
pucat disebut nukleoli. Nukleolus, tidak seperti organel lainnya, tidak memiliki sebuah
membran pembatas, sebaliknya, nukleoli hanya merupakan suatu struktur yang
mengandung sejumlah besar RNA dan protein.
1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau
melapisi permukaan organ, rongga dan saluran baik di luar maupun di dalam tubuh.
Jaringan epitel dapat dibagi kedalam dua klasifikasi yaitu:
6
a. Epitelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian internal
dan eksternal dari permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan
organ berongga.
1) Endotelium adalah epitelium yang melapisi pembuluh darah.
2) Mesotelium adalah epitelium yang melapisi beberapa rongga tubuh.
b. Epitelium glandular atau epitel kelenjar
Berasal dari epitelium yang melapisi atau menutupi sel-sel yang tumbuh
sampai kedalam jaringan penunjang. Epitel kelenjar tersusun atas beberapa jaringan
epitel yang memiliki peran dalam penyerapan (absorpsi) dan menyekresikan senyawa
kimia. Misal sel-sel epitel yang terdapat pada rongga (lumen) pencernaan memiliki
kemampuan untuk membersihkan mukus. Mukus tersebut berfungsi dalam menjaga
kelembapan permukaan organ pencernaan.
1) Kelenjar eksokrin memepertahankan duktus atau suatu hubungan
kepermukaan tubuh. Hasil serkresi kelenjar eksokrin langsung menuju
permukaan epitel tanpa melalui pembuluh. Cantoh kelenjar eksokrin adalah
kelenjar air liur di dalam mulut dan kelenjar keringat.
2) Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang berhubungan dengan kelenjar darah
sehingga hasil sekresi kelenjar ini masuk ke pembuluh darah dan mengalir
bersama darah. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar tiroid. kelenjar yang
tidak memiliki duktus keluar; kelenjar ini kehilangan hubungan dengan
permukaan tubuh dan menjadi massa padat yang terpisah (misalnya, kelenjar
hipofisis, kelenjar adrenal).
7
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi
zat dari sel yang satu ke sel yang lain. Khusus pada sel tumbahan, selain
mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar
selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall). Dinding sel tersusun dari
dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat
rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh
zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lainSelain itu
pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut
Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut
Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
2. Sitoplasma
Sitoplasma dan Organel Sel merupakan bagian yang cair dalam sel
dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel
dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi
tertentu digunakan Organel Sel.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut
zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.Organel sel
adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat
hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
a. Difusi
Difusi merupakan pergerakan senyawa dari daerah konsentrasi tinggi ke
rendah. Perbedaan konsentrasi antara kedua daerah ini sering disebut sebagai
8
“gradien konsentrasi”, difusi akan terus berlangsung sampai gradien ini telah
dieliminasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju difusi melintasi membran plasma:
- Keracunan dari gradien konsentrasi, semakin besar perbedaan antara kedua sisi
membran semakin tinggi tingkat difusi.
- Suhu, Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju difusi.
- Massa zat menyebarkan Semakin besar penyebaran massa partikel, semakin
lambat laju difusinya.
- Luas permukaan, Semakin besar luas permukaan membran yang tersedia,
semakin cepat lajunya difusi.
Misalnya: kantung udara dari paru-paru memiliki luas permukaan yang besar
untuk difusi oksigen dari udara ke dalam penyakit paru-paru. Beberapa
diantaranya seperti emfisema, yang mengurangi area permukaan, dapat
memperlambat laju difusi oksigen dan mudah kesulitan dalam bernapas.
- Jarak Difusi, Semakin besar jarak dimana difusi harus terjadi, lama waktu yang
dibutuhkan. Difusi yang melintasi membran plasma hanya membutuhkan
beberapa sekian detik, karena cairan membran pneumonia terkumpul dalam
paru-paru, cairan tambahan dapat meningkatkan jarak difusi karena oksigen
harus bergerak melalui kedua cairan membran untuk mencapai darah.
b. Trasport Terfasilitas
Transport dengan cara difusi fasilitas mempunyai perbedaan dengan difusi
sederhana yaitu difusi fasilitas terjadi melalui carrier spesifik dan difusi ini mempunyai
kecepatan transport maksimum (Vmax). Suatu bahan yang akan ditransport lewat
cara ini akan terikat lebih dahulu dengan carrier protein yang spesifik, dan ikatan ini
akan membuka channel tertentu untuk membawa ikatan ini ke dalam sel. Jika
konsentrasi bahan ini terus ditingkatkan, maka jumlah carrier akan habis berikatan
dengan bahan tersebut sehingga pada saat itu kecepatan difusi menjadi maksimal
(Vmax). Pada difusi sederhana hal ini tidak terjadi, makin banyak bahan kecepatan
transport bahan maakin meningkat tanpa batas.
9
dan terbukanya channel tersebut akibat potensial listrik sepanjang membran sel dan
melalui ikatan channel dengan hormon atau neurotransmitter.
d. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien
tekanan sepanjang membran. Dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan
tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan
konsentrasi yang lebih encer. Osmosis akan berhenti apabila konsentrasi kedua zat
sama(isotonis).
Misalnya ,sel darah merah ditempatkan di lauran yang lebih encer maka air akan akan
masuk ke dalam sel darah merah, sehingga sel darah merah akan menggembung
atau pecah. Namun kalau darah ditempatkan di larutan yang lebih pekat, misalkan
garam, maka sel darah merah akan mengerut karena air di dalam darah akan tersedot
keluar.
Molekul air dalam melewati membran plasma terdapat beberapa cara yaitu:
- Pergerakan melalui lapisan ganda lipid.
- Pergerakan melalui aquaporins (membran protein integral yang dapat berfungsi
sebagai saluran air.
- Osmosis hanya terjadi ketika membran permeabel terhadap air tetapi tidak
untuk pelarut tertentu.
- Tekanan osmosis
- Tekanan hidrostatis
- Pengukuran tonisitas adalah untuk mengukur dan mengubah volume sel dari
kadar air.
2. Transportasi aktif
Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif
membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam
transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore
Transport aktif terbagi atas transport aktif primer dan sekunder. Transport aktif
sekunder juga terdiri atas co-transport dan counter transport (exchange).
10
Pada transpor aktif diperlukan adanya protein pembawa atau pengemban dan
memerlukan energi metabolik yang tersimpan dalam bentuk ATP. selama transpor
aktif, molekul diangkut melalui gradien konsentrasi.
6. REPRODUKSI SEL
Ada tiga jenis reproduksi sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan
reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung
tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai
pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap
yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke
tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinamakan Interfase (tahap
ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan
sintesis bahan-bahan inti.
7. PENGERTIAN GENETIKA
→ Genetika adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
dengan pemindahan informasi dari satu sel ke sel lain dan pewarisan sifat
(Hereditas) dari induk ke anaknya.
Istilah-Istilah Genetika
· Parental (Induk P)
· Filial
→ Filial adalah keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan
parental. Keturunan pertama disingkat F1. Keturunan kedua disingkat F2, dst.
· Dominan
→ Dominan adalah sifat yang muncul pada keturunannya, yang artinya dalam suatu
perkawinansifat ini dapat mengalahkan sifat pasangannya. Gen dominan adalah gen
yang dapat mengalahkan atau menutupi gen lain yang merupakan pasangan alelnya.
Resesif
11
→ Resesif adalah sifat yang tidak muncul pada keturunannya, yaitu dalam suatu
perkawinan sifat ini dapat dikalahkan (ditutupi) oleh sifat pasangannya. Gen Resesif
adalah gen yang dikalahakan atau ditutupi oleh gen lain yang merupakan pasangan
alelnya.
Genotipe
→ Genotipe adalah sususnan genetic suatu sifat yang dikandung suatu individu yang
menyebabkan munculnya sifat-sifat pada fenotipe.
Contoh:
- T gen untuk tinggi, t adalah gen untuk pendek, tinggi dominan terhadap pendek.
Maka: TT atau Tt adalah genotype dengan fenotipe tinngi, tt adalah genotype dengan
fenotipe pendek.
Fenotipe
→ Fenotipe adalah sifat lahiriah yang merupakan bentuk luar yang dapat dilihat atau
diamati.
Fenotipe merupakan gabungan antara genotype dan lingkungan, maka dapat
dituliskan:
F = Fenotipe
G = Genotipe
L = Lingkungan
Alel
→ Alel adalah anggota pasangan gen yang mempunyai sifat alternative sesamanya.
Gen-gen tersebut terletak pada lokus yang bersesuaian dari suatu kromosom yang
homolog.
Contoh:
-Untuk pasangan gen Bb, B adalah alel b dan b adalah alel B.
Homozigot
12
Heterozigot
→ Heterozigot adalah pasangan kedua alel dengan gen yang tidak sama.
Contoh:
-Bb, Aa, Tt, Mm
Pembastaran
8. HOMEOSTASIS
Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah
contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun.
13
1. Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara keseluruhan.
Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-organisme (biotik) dan
objek-objek yang mati (abiotik).
2. Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang terdiri dari
fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk badan.
a. Biotik ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh
komponen biosis ialah:
· Manusia
· Tumbuhan
· Hewan
· Suhu
· Nilai pH
· Cahaya
· Kelembapan
· Topografi
· Iklim
14
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis.Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah,
sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi.Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk
semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan
besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel
prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota
beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu
koordinasi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada
berbagai jaringan maupun organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem
saraf, juga dilakukan oleh sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama
dengan sistem endokrin mengontrol aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem
ini saling mengisi secara fungsional yang demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur
saraf dan endokrin sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin.
Biologi Sel dan Genetika yang meliputi Introduksi Sel, Ultra Struktur Sel, Jenis –
jenis Sel, Fungsi Spesifik Sel, Transport Trans Membrane, Reproduksi Sel, Genetika
dan Homeostatis.
Genetika adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemindahan informasi dari satu sel ke sel lain dan pewarisan sifat (Hereditas) dari
induk ke anaknya.
2. Saran
Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang
oleh banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita
dapat mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel
dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-organel
tersebut di dalam sel .
15
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur
dan fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan
tumbuhan.
Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa
membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi
organel sel pada mahluk hidup.
16
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. and Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Internet :
1. www.google.com
2. id.wikipedia.org
3. www.biology.com
4. http://larasatirizkyp-1410056.blogspot.com/2015/11/normal-0-false-false-false-in-
x-none-x.html
17