Anda di halaman 1dari 47

KONSEP DASR IPA DI SD

Memenuhi tutorial tatap muka PDGK4103

Disusun oleh:

1. Ika Ramadhanty 836291639


2. Iin
3. Nani Lestari 836290859

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA SERANG
POKJAR TIGARAKSA
2019
KATA PENGANTAR
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

organ merupakan kumpulan dari berbagai jaringan yang bekerja sama menjalankan
satu fungsi yang sama. Misalnya, usus, merupakan organ dalam yang tersusun dari
berbagai macam jaringan, antara lain jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan
saraf. Jaringan-jaringan tersebut bekerja sama dalam rangka menjalankan fungsi
usus sebagai alat penyerapan. Ada beberapa sistem organ antara lain, sistem organ
pencernaan, respirasi (pernapasan), gerak, peredaran darah, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pembahasan


makalah ini adalah :

1. Bagaimana cara kerja system gerak pada tubuh makhluk hidup?

2. Bagaimana cara kerja system pencernaan pada tubuh makhluk hidup?

3. Bagaimana cara kerja system pernapasan pada tubuh makhluk hidup?

4. Bagaimana cara kerja system peredaran darah pada tubuh makhluk hidup ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan dalam pembahasan


makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui system gerak pada tubuh makhluk hidup

2. Untuk mengetahui system pencernaan pada tubuh makhluk hidup

3. Untuk mengetahui system pernapasan pada tubuh makhluk hidup

4. Untuk mengetahui system peredaran darah tubuh makhluk hidup


BAB II

PEMBAHASAN

MODUL 3 ORGAN DAN SISTEM ORGAN TUBUH MAKHLUK HIDUP

KEGIATAN BELAJAR 1

Organ dan SIstem Organ Pada Tubuh Tumbuhan Spermatophyta

A. ORGAN PADA TUMBUHAN

Berbagai sel pada tumbuhan membentuk jaringan dan beberapa jarigan


membentuk organ. Organ pada tumbuhan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi
dua bagian. Pertama, bagian yang bersifat vegetatif , yaitu akar, batang, dan daun.
Kedua, bagian yang bersifat generative yaitu bunga..

Organ pokok tersebut dapat mengadakan modifikasi (perubahan bentuk), hasil


modifikasi dari organ pokok beradaptasi sesuai dengan fungsinya, misalnya bunga
hasil modifikasi dari daun dan ranting. Selain organ pokok seperti akar, batang, dan
daun, organ lain pada tumbuhan yaitu bunga, buah dan biji.

1. Akar

Akar merupakan organ pokok yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
tumbuhan tersebut.

Akar dapat dibedakan dalam beberapa bagian mulai dari atas kebawah yaitu:

a. Pangkal akar
Pangkal akar merupakan bagian yang bersambungan dengan batang, bagian
ini sering disebut juga sebagai leher akar.

b. Akar primer

Akar primer merupakan akar yang tumbuh langsung dari bagia biji, yaitu
berasal dari calon akar (radikula). Pada tumbuhan dikotil dan juga pada
gymnospermae akar primer ini tumbuh terus dan dapat bercabang-cabang,
sedangkan pada tumbuhan monokotil akar primernya berumur pendek dan
digantikan oleh akar adventif.

c. Cabang-cabang akar

Akar tumbuh dapat bercabang-cabang. Cabang akan dibentuk secara


akrropetal yang artinya cabang akar yang lebih tua terdapat dekat pangkal akar.

d. Rambut akar

Rambut akar merupakan modifikasi dari sel-sel epidermis yang membentuk


tonjolan

e. Ujung akar

Terdapat titik tumbuh yang terdiri atas jaringan meristem apikal,


memungkinkan akar tumbuh memanjang dan menembus tanah.

f. Tudung akar

Yaitu pelindung bagi meristem apikal akar.

2. Sifat dan Fungsi Akar

Akar tumbuhan tumbuh ke dalam tanah (bersifat geotropisme positif) atau menuju air
(bersifat hidrotopisme positif) dan tumbuhan menjauhi cahaya (fototropisme negatif).

Fungsi utama akar adalah organ yang berperan dalam menyerap (mengabsorbsi) air
dan garam-garam yang terlarut serta unsur-unsur hara dari dalam tanah. Akar juga
berfungsi mengangkut air dan garam-garam yang terlarut menuju batang. Tugas ini
dilakukan oleh jaringan xilem yang terdapat pada akar yang berlanjut ke xilem batang
dan xilem daun.
Pada tumbuhan darat, akar juga berfungsi sebagai jangkar dan menegakkan
berdirinya batang yang menyebabkan batag dapat berdiri kokoh dan tidak mudah
goyah oleh angina ataupun air. Tumbuhan tertentu, seperti pada ubi kayu dan ubi
jalar, akar berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan. Tumbuhan yang hidup
di hutan mangrove, seperti tumbuhan api-api (Avicenia), akar melakukan adaptasi
yang kita sebut modifikasi akar yang kita kenal sebagai akar napas (pneumatofor),
yang membentuk cabang-cabang akar yang tumbuh ke atas untuk memperoleh
oksigen.

Tumbuhan yang hidup epifit atau menempel pada tumbuhan lain, seperti anggrek.
Akar tumbuhan ini berada di udara sehingga kita kenal sebagai akar hawa. Untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan, air yang diperlukan untuk hidupnya bergantung
pada air hujan dan kelembapan udara. Oleh karena itu, pada bagian akar hawa ini
memiliki jaringan filamen yang digunakan untuk menyimpan air.

Pohon beringin yang memiliki akar-akar yang kokoh dan muncul pada cabang-cabang
dan tumbuh terus memanjang hingga mencapai tanah. Akar ini dikenal sebagai akar
tunjang yang berperan dalam menunjang tanaman sehingga tanaman menjadi lebih
tahan terhadap rebah.

Jenis perakaran adventif merupakan akar yang tumbuh di setiap bagian tubuh
tanaman dan bukan akar primer. Misalnya, akar yang keluar dari umbi batang dan
akar yang keluar dari batang (cangkokan).

3. Batang

Batang merupakan organ yang pada umumnya tumbuh di atas permukaan tanah.
Batang pisang berbeda dengan batang-batang dari tumbuhan alain. Batang pisang
bukan batang yang sesungguhnya, melainkan batang semu. Batang pisang
merupakan kumpulan dari pelepah daun yang saling membungkus. Batang pisang
yang sebenarnya terletak di bagian pangkal, yaitu tempat melekatnya pelepah dan
anakan pisang serta akan tumbuh memanjang menembus bagian tengah batang
semu ketika sedang berbunga. Batang pisang tubuhnya banyak mengandung air.
Sementara itu, batang-batang yang lain, seperti kembang sepatu dan manga
batangnya berkayu. Batang tertentu mengandung klorofil untuk fotosintesis. Batang
juga dapat beradaptasi dengan lingkungan melalui modifikasi.
4. Fungsi dan Bentuk Modifikasi Batang

Fungsi batang anatara lain:

a. Mengangkut air dan larutan garam dari akar menuju daun dan mengangkut
hasil fotosintesis dari daun menuju akar.
b. Mendukung bagian tumbuhan berada di atas permukaan tanah.
c. Membentuk dan mengantarkan daun menuju arah datangnya cahaya matahari.
d. Pada tumbuhan tertentu, seperti kentang, batang berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan.

Bagian batang yang tumbuh ke bawah permukaan tanah srat kaitannya dengan
penyimpanan makanan dan sebagai alat reproduksi secara vegetatif.

Bentuk modifikasi batang dalam tanah berupa antara lain:

a. Rizoma
Rizoma adalah bagian atau cabang yang tumbuh di dalam tanah dan
berdaging. Tanda-tanda bahwa rhizome yaitu batang dapat dikenali karena
batang mempunyai bagian ruas dan buku-buku.
Rizoma dapat ditemukan diberbagai jenis tumbuhan, antara lain family
zingiberaceae, misalnya jahe, kencur, dan lengkuas.

b. Stolon
Stolon merupakan batang cabang yang tumbuh mendatar/horizontal di atas
permukaan tanah. Umumnya, bentuk stolon lebih ramping dibanding
dengan rizoma. Stolon Seperti halnya dengan rizoma.
c. Umbi batang (tuber)
Umbi batang merupakan cabang yang tumbuh horizontal dan pada bagian
ujungnya membengkak serta berdaging. Dapat dijumpai pada umbi batang
(tuber) yang terdapat pada kentang.
d. Umbi lapis
Pada tanaman bawang merah, bagian batangnya kecil berbentuk cakram,
sedangkan bagian pangkal daunnya berdaging dan berlapis-lapis sehingga
sering dinamakan umbi lapis.
e. Tunas/ enakan (sucker)
Tunas pisang tumbuh dari batang yang terdapat pada pangkal batang semu
yang kita kenal sebagai bonggol pisang. Tunas pada bonggol pisang inilah
yang akan tumbuh membentuk tanaman pisang. Karena tunas tersebut
menempel pada induknya, ini dikenal sebagai sucker (anakan yang
mengambil makanan dari induknya).

5. Daun

Daun merupakan organ vegetatif yang biasanya berbentuk lembaran pipih berwarna
hijau. Daun biasanya memiliki umur tertentu dan akar gugur setelah usia tertentu.

Daun yang lengkap mempunyai bagia-bagaian berupa pelepah daun (folius), tangkai
daun (petiolus), dan helaian daun (flamina).

Ada beberapa jenis daun yang berbentuk jarum, seperti pinus, atau berbentuk sisik,
misalnya kaktus.

6. Fungsi dan Bentuk Modifikasi Daun

Daun berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Modifikasi dari


bentuk daun antara lain:

a. Piala

Tumbuhan kantung semar hidup di hutan-hutang sekunder yang kering.


Dinamakan kantung semar karena tumbuhan ini membentuk suatu kantung yang
merupakan modifikasi dari daun yang dikenal juga sebagai piala. Piala digunakan
sebagai alat untuk menampung air ataupun serangga yang jatuh ke dalamnya
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi tambahan bagi tumbuhan ini.

b. Gelembung

Tanaman Utricularia sp terdapat struktur gelembung. Ini merupakan modifikasi


daun yang dilengkapi dengan rambut-rambut perangkap.

c. Perangkap lalat (venus flytrap)

Tumbuhan Dionaea muscipula, terdapat daun-daun dengan bagian tepinya


berduri yang merupakan perangkap serangga.

d. Filodium
Tanaman akasia, bagian yang tampak pipih dan melebar sebenarnya bukan
daun, melainkan filodium. Filodium merupakan cabang yang melebar.

e. Duri

Duri merupakan bagian tumbuhan yang keras dan berbentuk runcing pada
bagian ujungnya. Duri merupakan modifikasi dari bagian tumbuhan yang berfungsi
sebagai alat pelindung diri bagi tumnuhan tertentu.

f. Sulur (tendril)

Sulur merupakan modifikasi bagian tanaman yang berfungsi sebagai alat


pembelit sehingga tumbuhan dapat tumbuh ke atas membelit tiang atau tanaman
tempat ia tumbuh. Contoh pada tanaman vanili, sulur merupakan modifikasi dari
akar hawa.

7. Bunga

Bunga merupakan organ yang bersifat generatif dari tumbuhan. Terdapat organ
reproduksi, yaitu benang sari dan putik. Bunga dikatakan sempurna apabila memiliki
kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik. Bunga sempurna antara lain
bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis).

Bagian-bagian bunga dan fungsinya sebagai berikut:

a. Tangkai bunga (pedicellus)

Merupakan bagian bunga yang masih bersifat seperti batang berfungsi untuk
mendukung bunga

b. Dasar bunga (receptacle)

Merupakan ujung batang yang menebal atau melebar menjadi pendukung kelopak,
mahkota, benang sari, dan putik.

c. Kelopak bunga (calyx) berfungsi melindungi kuncup bunga.


d. Mahkota bunga (corolla) berfungsi menarik perhatian serangga.
e. Benang sari (stamen) terdiri atas kepala sari dan tangkai sari yang berfungsi
sebagai penghasil gamet jantan yaitu: serbuk sari (pollen).
f. Putik (pistilus) terdiri atas kepala putik, tangkai putik, serta bakal biji yang
terletak di dalam bakal buah (ovarium) dan berfungsi sebagai penghasil gamet
betina.

g. SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN

Sistem organ merupakan bentuk kerja sama antarorgan untuk melakukan fungsi-
fungsi yang lebih kompleks sehingga proses yang berlangsung di dalam tubuh suatu
organisme dapat berjalan dengan baik sesuai aktivitas hidup organisme yang
bersangkutan. Jaringan pada daun memiliki fungsi yang berbeda. Jaringan epidermis
daun memiliki stomata berfungsi tempat masuknya CO2.

Sistem organ pada tumbuhan antara lain:

1. Sistem Pernapasan atau Respirasi Tumbuhan

Repirasi pada tumbuhan meliputi dua tahap, yaitu pertukaran gas dan repirasi sel.
Pertukaran gas adalah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida
melalui alat pernapasan tumbuhan. Respirasi sel adalah penguraian senyawa
kompleks menjadi lebih sederhana dengan membebaskan energi.

a. Alat respirasi tumbuhan


Alat-alat pernapasan tumbuhan antara lain:
1. Stomata
2. Lentisel
3. Rambut akar.
b. Alat pernapasan khusus

Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan menghasilkan alat


pernapasan khusus. Tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan air laut mempunyai
akar yang tumbuh ke atas permukaan tanah untuk memperoleh oksigen dan
mengeluarkan dan karbondioksida.

c. Pertukaran gas

Pertukaran gas antara tumbuhan dan lingkungannya merupakan bagian yang penting
dalam respirasi. Pertukaran gas secara keseluruhan berlangsung secara difusi.

2. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan satu-satunya proses yang terjadi di alam yang dapat
memanfaatkan energy surya menjadi energy kimia yang sangat berguna bagi makhluk
hidup.

3. Sistem transportasi

Transportasi tumbuhan merupakan proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke


seluruh bagian tubuh tumbuhan.

Transportasi dalam tubuh tumbuhan dapat berlangsung antara lain karena adanya:

a. Imbibisi
b. Difusi
c. Osmosis

KEGIATAN BELAJAR 2

Organ dan Sistem Organ pada Hewan Tingkat Tinggi (Vertebrata)


A. ORGAN SISTEM ORGAN PADA VERTEBRATA

Vertebrata atau hewan bertulang belakang. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih
sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Sub filum vertebrata terbagi atas
5 kelas, yaitu :

1. Kelas pisces, contohnya adalah ikan


2. Kelas amphibia, contohnya adalah katak
3. Kelas reptilia atau hewan melata, contohnya adalah buaya, penyu, kura-kura, dan
tokek
4. Kelas aves atau burung, contohnya adalah bangau, angsa, itik, dan lain-lain
5. Kelas mamalia atau hewan menyusui, contohnya adalah tikus, harimau, ikan paus,
dan lain-lain

Ciri-ciri Hewan Vertebrata

1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4. Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak
ada contohnya pada katak.
1. Sistem Pernapasan Ikan

Sistem pernapasan ikan dibantu oleh organ utama yaitu insang. Insang adalah alat
pernapasan pada ikan yang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah dan
meiliki pembuluh darah. Setiap lembaran insang memiliki filamen yang terdiri dari
lembarann yang lebih tipis yang disebut lamella. Insang pada ikan tidak hanya
berfungsi sebagai alat pernapasan akan tetapi juga berfungsi dalam menyaring
makanan, alat osmoregulator, dan alat pada sistem eksresi garam. Pertukaran udara
pada insang terjadi pada lapisan filamen, dimana oksigen berdifusi masuk dan
karbon dioksida berdifusi keluar tubuh. Pernafasan pada ikan dibagi menjadi tiga
jenis yakni:
Pernapasan ikan bertulang sejati ( osteoicthyes)
Pada ikan bertulang sejati misalnya ikan mas, bandeng dan gurame, insang memiliki
tutup yang disebut operkulum. Pada insang terdapat rigi-rigi insang yang berfungsi
untuk menyaring air yang masuk dalam insang. Fase pernapasan pada ikan dibagi
menjadi
 Fase inspirasi dimana rongga mulut ikan membuka dan celah belakang
insang menutup. Air yang berisi udara didorong masuk karena tekanan dalam
rongga muluh lebih kecil daripada lingkungan.
 Fase ekspirasi, dimana rongga mulut menutup dan celang insang membuka.
Air dari dalam tubuh ikan mengalir keluar melaui celah insang dan kapiler
darah pada insang melepaskan karbon dioksida.
Pernapasan Ikan bertulang rawan ( chondroichtyes )
Ikan bertulang rawan seperti hiu dan pari tidak memiliki tutup insang atau operkulum.
Air yang mengandung udara masuk melalui rongga mulut dan masuk keluarnya
udara diatur oleh gerakan membuka menutupnya rongga mulut. Bila rongga mulut
bergerak ke bagian dasar maka tekanan dalam mulut akan menjadi lebih kecil dan
air dapat masuk, begitu pula sebaliknya.

Pernapasan ikan paru-paru


Ikan paru-paru atau Dipnoi bernapas seperti hewan amphibi. Selain bernapas
dengan menggunakan insang ikan paru-paru memiliki satu atau sepasang
gelembung udara yang membantu proses pernapasan. Gelembung udara tersebut
dinamakan pulmonis. Pada pulmonis terdapat banyak kapiler darah dan
dihubungkan dengan kerongkongan oleh pneumatikus. Melalui saluran inilah
oksigen masuk dan berdifusi ke dalam tubuh. Ikan paru-paru hanya dapat ditemui di
benua Australia dan Afrika.
Selain itu, beberapa spesies ikan memiliki beberapa alat bantu pernapasan misalnya
labirin pada ikan lele, gurami dan gabus. Labirin berfungsi sebagai tempat cadangan
di udara yang memungkinkan ikan bernapas pada kondisi lingkungan yang rendah
oksigen. Alat pernapasan bantuan tersebut merupakan salah satu cara hewan
beradaptasi dengan lingkungannya.
2. Amphibi
Amphibi adalah hewan yang hidup di dua alam yakni darat dan air serta merupakan
hewan berdarah dingin ( baca : hewan berdarah dingin dan panas ). Katak adalah
salah satu contoh hewan amphibi yang biasa dijumpai. Daur hidup
katak mempengaruhi sistem pernapasannya. Pada saat katak berada dalam wujub
berudu, katak bernafas dengan menggunakan insang luar selama kurang lebih 12
hari dan selanjutnya insang luar akan diganti dengan insang dalam. Setelah katak
dewasa, katak bernapas dengan menggunakan paru-paru, mulut, dan permukaan
kulit. Udara masuk dalam paru-paru melalui rongga mulut. Pernapasan katak juga
berlangsung melalui kulit. Pernapasan dmelalui permukaan kulit berlangsung secara
difusi. Kulit katak lembab dan memiliki banyak kapiler darah sehingga mampu
melakukan proses difusi.. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida pun dapat terjadi
di kulit.
Paru-paru katak bebeda dengan bagian paru-paru manusia dan belum bisa
dikatakan sempurna. Paru-paru katak hanya terdiri dari selapis kantung udara yang
tipis dan berwarna kemerahan dan dihubungkan dengan rongga mulut melalui
bronkus yang berukuran pendek. Fase pernapasan katak dibagi menjadi dua :
 Fase Inspirasi, otot sternohioideus berkontraksi dan rongg amulut membesar
oksigen masuk melalui celah hidung (koane). Celah hidung menutup, otot
submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi, rongga mulut mengecil
dan oksigen masuk ke paru-paru.
 Fase ekspirasi, otot rahang bawah berelaksasi, otot perut dan sternohioideus
berkontraksi. Paru-paru mengecil dan udara tertekan keluar. Koane
membuka, otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil
dan karbon dioksida terdorong keluar.

3. Sistem Pernapasan Reptilia

Sistem pernafasan hewan reptil terdiri dari organ utama yakni paru-paru. Paru-paru
reptil terdiri dari beberapa lipatan dinding yang dapat membesar untuk memperluas
permukaan paru-paru. Paru-paru reptil terdapat dirongga dada dan dilindungi oleh
tulang rusuk. Tidak seperti paru-paru hewan lain tekstur paru-paru reptil nampak
seperti spons. Beberapa spesies reptil seperti kadal bunglon afrika memiliki kantung
udara yang memungkinkannya melayang di udara.
Mekanisme pernapasan reptil terbagi menjadi :
 Fase inspirasi , gas O2 dalam udara masuk melalui lubang hidung lalu masuk
ke rongga mulut dan melalui trankea hingga bronkiolus dan kemudian masuk
ke paru-oaru. Selanjutnya oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh.
 Fase ekspirasi, gas Co2 dari jantung masuk ke paru-paru lalu masuk ke
bronkiolus menuju trakea kemudian melaui anak tekak, rongga mulut dan
kemudian akan keluar melalui rongga hidung.
4. Sistem Pernapasan Burung ( Aves )

Alat pernafasan pada burung terdiri dari dua pasang lubang hidung yang berada
pangkal paruh, celah tekak yang berada pada dasar hulu keronkongan atau faring,
trakea yang panjang dan berbetuk pipa, serta sepasang paru-paru yang berwarna
merah muda. Paru-paru burung meliputi bronkus kanan dan kiri yang merupakan
percabangan trakea. Selain menggunakan paru-paru, sistem pernappasan burung
juga dibantu oleh pundi-pundi hawa (saccus pneumaticus). Mekanisme pernapasan
burung adalah sebagai berikut :
Saat burung beristirahat
 Fase inspirasi
Pada saat istirahat, tulang rusuk bergerak ke depan, rongga dada membesar dan
paru-paru akan mengembang sehingga udara mengalir ke kantung udara bagian
belakang selanjutnya masuk dalam paru-paru dan kantung udara bagian depan.
 Fase ekspirasi
Tulang rusuk kembali ke posisi semula dan rongga dada mengecil. Udara dari
kantung udara akan masuk ke paru-paru. Pertukaran udara terjadi di alveolus oleh
kapiler darah. Oksigen masuk tidak hanya pada fase inspirasi saja melainkan juga
pada proses ekspirasi.
Saat burung terbang
 Fase inspirasi
Pada saat sayap diangkat keatas, kantung udara pada ketiak mengembang dan
menyebabkan kantung udara di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen masuk ke
paru-paru.
 Fase ekspirasi
Pada saat sayap diturunkan , kantung udara terjepit dan kantung udara pada tulang
korakoid mengembang sehingga terjadi ekspirasi.
Jika burung semakin tinggi terbang maka kepakannya akan semakin cepat untuk
menambah jumlah oksigen yang masuk

Sistem Pernapasan Mamalia

Hewan Mamalia termasuk juga manusia, bernapas dengan menggunakan paru-paru


dan alat pernafasan manusia tidak jauh berbeda dengan sistem pernafasan hewan
vertebrata ( baca : ciri-ciri mamalia). Bagian-bagian paru-paru manusia memiliki
fungsi yang hampir sama dengan hewan vertebrata. Berikut adalah mekanisme
pernafasan pada mamalia :
 Fase inspirasi
Gas oksigen masuk mealui rongga hidung atau mulut kemudian masuk ke faring
selanjutnya melalui laring, trakea bronkus, bronkiolus dan selanjutnya sampai ke
paru-paru. Pertukaran udara terjadi dalam alveolus dan selanjutnya oksigen akan
diedarkan ke seluruh tubuh.
 Fase ekspirasi
Karbondioksida dari seluruh tubuh akan dibawa menuju jantung selanjutnya akan
masuk ke paru-paru dan selanjutnya akan keluar melalui saluran yang sama saat
oksigen masuk.
Demikian sistem pernapasan hewan vertebrata dan penjelasannya. Sistem tersebut
berperan penting bagi kelangsungan makhluk hidup. Bernapas merupakan
kebutuhan makhluk hidup sekaligus yang menjadi salah satu ciri-ciri makhluk
hidup. Dampak pencemaran udara akan berpengaruh pada keberlangsungan hidup
mereka.
Sistem Transporatasi

Pengertian Sistem transportasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi


memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem transportasi disebut juga sistem
peredaran pada hewan. Baik hewan vertebrata maupun hewan invertebrata.
Sistem peredaran darah tertutup dimiliki oleh semua hewan bertulang belakang
atau vertebrata. Di dalamnya, darah beredar melalui jantung bisa sekali dan
bisa pula dua kali. Peredaran darah ini dinamakan peredaran darah tunggal
dan peredaran darah ganda. Vertebrata yang memiliki peredaran darah
tersebut, misalnya ikan, katak, reptilia, dan burung.

1) Sistem transportasi pada ikan

Seekor ikan mempunyai sebuah jantung dengan dua ruangan utama, yaitu
satu satu atrium (serambi) berwarna merah dan berdinding tipis dan satu
ventrikel (bilik) berwarna merah muda dan berdinding tebal. Untuk menjaga
agar aliran darah tetap searah, antara serambi dan bilik terdapat katup jantung.
Proses peredaran darahnya, dimulai dengan darah dipompa oleh jantung,
tepatnya ventrikel. Kemudian, darah mengalir menuju insang yakni tempat
terjadinya pengambilan oksigen oleh darah dari dalam air dan pengeluaran
karbondioksida lewat dinding kapiler ke dalam air. Kapiler insang membawa
darah kaya oksigen ke seluruh pembuluh kapiler yang terdapat pada bagian
tubuh ikan. Selanjutnya, darah akan kembali ke atrium jantung melalui
pembuluh balik (vena).
Dalam sekali peredaran, darah ikan beredar melalui jantung sebanyak satu
kali. Sehingga, peredaran darahnya dinamakan sistem peredaran darah
tunggal. Darah yang beredar melalui pembuluh darah, oleh karenanya disebut
sistem peredaran darah tertutup.
2) Sistem transportasi pada katak
Katak dan amfibia lainnya memiliki sistem peredaran darah tertutup, yakni
darah beredar melalui pembuluh darah. Selain itu, darah melewati jantung
sebanyak dua kali dalam satu peredaran, yang artinya katak mempunyai
sistem peredaran darah ganda.
Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel-sel
darah (korpuskula) yakni sel-sel darah merah (eritrositnya berinti, berbentuk
bulat panjang, pipih dan mengandung haemoglobin), sel-sel darah putih
(leukositnya tidak berwarna, berinti dan dapat bergerak bebas secara ameboid)
dan keping sel darah.
Jantung katak mempunyai tiga ruangan, yakni satu ventrikel atau bilik, dua
serambi atau atrium kiri dan kanan yang berdinding tipis. Untuk mencegah
berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup (valve)
sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Didalam
trunkus arteriosus terdapat katup spiralis. Di samping itu terdapat kantong
berdinding tipis tempat bermuaranya vena yang mengangkut darah yang kaya
CO2 dari berbagai organ tubuh selain paru-paru dan kulit, disebut sinus
venosus. Darah yang masuk ke sinus venosus ini kaya akan CO 2. Darah dari
sinus venosus akan masuk ke atrium kanan.
Dari berbagai jaringan dan organ tubuh, darah yang mengandung sedikit
oksigen (O2) akan menuju sinus venosus dan dilanjutkan ke atrium kanan.
Kemudian, darah dialirkan menuju ventrikel sehingga sedikit terjadi
pencampuran antara darah yang kaya oksigen dan darah yang sedikit
oksigennya. Setelah itu, darah mengalir menuju arteri pulmonalis. Akhirnya,
sebagian darah masuk ke paru-paru dan sebagian lagi dialirkan ke kulit, tempat
darah mendapatkan oksigen.
Sementara itu, darah yang mengandung oksigen (O2) pada atrium kiri jantung
akan dialirkan menuju ventrikel. Selanjutnya, darah dalam ventrikel menuju
ductus arteriousus (batang nadi) hingga aorta. Aorta ini memiliki cabang ke
kanan dan ke kiri, yang masing-masing bagian terdiri atas tiga arteri, yakni;
 Arteri karotis mengalirkan darah ke kepala dan otak,
 Lung aorta mengalirkan darah ke dalam tubuh
 Arteri pulmo kutaneus meng alirkan darah paru-paru dan kulit.
3) Sistem transportasi pada reptilia
Reptilia mempunyai jantung yang terdiri atas 4 ruangan, yakni dua serambi dan
dua bilik. Antara serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri telah bersekat,
tetapi belum sempurna, sehingga darah yang kaya O2 dalam bilik kiri dan darah
yang kaya CO2 dalam bilik kanan dapat bercampur.
Darah bersih dipompa dari bilik kiri melalui aorta ke seluruh tubuh untuk
mengedarkan nutrisi dan oksigen. Dari jaringan tubuh, darah yang
mengandung CO2 dan sisa metabolisme kembali ke serambi kanan dan masuk
ke ventrikel kanan untuk selanjutnya dipompa ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis. Di paru-paru CO2 dibuang dan oksigen diikat oleh darah. Darah
bersih ini kemudian kembali ke serambi kiri melalui vena pulmonalis, lalu
mengalir ke bilik kiri dan siklus yang sama terulang.
Darah yang berasal dari paru-paru akan menuju atrium kiri melalui vena
pulmonalis. Selanjutnya, darah mengalir menuju ventrikel yang diteruskan
menuju aorta. Aorta terbagi atas dua lung aorta, yang arahnya ke kanan dan
ke kiri. Lung aorta kanan membawa darah yang berasal dari ventrikel kiri untuk
diedarkan ke kepala dan anggota tubuh (organ) bagian depan. Sementara lung
aorta kiri membawa darah yang berasal dari ventrikel kiri untuk dialirkan ke
seluruh anggota tubuh (organ) bagian belakang. Dari seluruh jaringan tubuh,
darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke
jantung.
Alat pemompa darah atau jantung reptilia memiliki struktur yang berbeda
dibandingkan ikan dan katak. Ini ditunjukkan dari ventrikelnya yang memiliki
sekat (septum) tak sempurna. Apabila ventrikel berkontraksi, lubang sekat ini
akan menutup, sehingga sesaat ventrikel terbagi menjadi dua bagian yang
terpisah, yakni ventrikel kanan dan kiri. Meskipun demikian, jantung reptilia
dianggap memiliki tiga bagian, meliputi atrium kanan, atrium kiri, dan ventrikel
yang bisa memodifikasi diri.
Adapun pada atrium reptilia, terdapat sekat (septum) sempurna, yang
menjadikan darah dari kedua atrium tidak bercampur. Ada juga sekat ventrikel
reptilia yang hampir sempurna, contohnya buaya. Sekat di antara ventrikel
buaya ini disebut foramen panizzae, yang berfungsi mengedarkan oksigen
(O2) ke seluruh jaringan tubuh dan juga menjaga keseimbangan tekanan
cairan pada jantung saat buaya menyelam dalam air.

4) Sistem transportasi pada burung


Burung memiliki tipe sistem peredaran darah ganda dan sistem peredaran
darah tertutup. Jadi, selama satu kali beredar, darah melewati jantung
sebanyak dua kali. Oleh karena mirip seperti peredaran darah manusia,
jantung burung juga mempunyai bagian-bagian yang sama seperti
jantung manusia. Vertebrata ini memiliki jantung yang terdiri atas empat
ruang, meliputi atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel bilik kiri.
Sekat (septum) di antara ruang tersebut juga sudah terbentuk
sempurna, sehingga tidak terjadi percampuran darah kaya oksigen (O2) dan
darah kaya karbondioksida (CO2).
Proses peredaran darah burung dimulai saat darah yang
mengandung karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh menuju
jantung tepatnya ventrikel kanan. Oleh jantung, kandungan karbon
dioksida dalam darah dipompa menuju paru-paru untuk dilepaskan,
sedangkan gas oksigen diikat paru-paru. Kandungan oksigen dalam darah
ini dialirkan menuju ke jantung lagi, selanjutnya masuk ke atrium kiri, dan
akhirnya ke ventrikel kiri. Peredaran yang demikian ini dinamakan peredaran
darah kecil.
5) Sistem sirkulasi pada mamalia
Sistem peredaran darah mamalia ada dua yaitu Sistem Peredaran Darah Besar
dan Sistem Peredaran Darah Kecil.
a. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)
Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta
menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah). Melalui
arteri darah yang kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem organ, maka
disebut sebagai sistem peredaran sistemik. Dari sistem organ vena membawa
darah kotor menuju ke jantung. Vena yang berasal dari sistem organ di atas
jantung akan masuk ke bilik kanan melalui vena cava inferior, sementara vena
yang berasal dari sistem organ di bawah jantung dibawa oleh vena cava
posterior.
Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan, selanjutnya akan
dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan
satu keunikan dalam sistem peredaran darah manusia karena merupakan satu-
satunya arteri yang membawa darah kotor (darah yang mengandung CO2).
Urutan perjalanan peredaran darah besar : bilik kiri – aorta –
pembuluh nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior dan
vena cava inferior – serambi kanan.

b. Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)


Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri
pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru
tepatnya pada alveolus terjadi pertukaran gas antara O 2 dan CO2. Gas
O2 masuk melalui sistem respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar tubuh.
O2 yang masuk akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi di dalam
alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari paru-paru melalui vena
pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri). Vena pulmonalis merupakan
keunikan yang kedua dalam system peredaran darah manusia, karena
merupakan satu-satunya vena yang membawa darah bersih.
Urutan perjalanan peredaran darah kecil : bilik kanan jantung
– arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – serambi
kiri jantung.

D. Sistem Pencernaan Makanan

Pengertian Sistem pencernaan adalah suatu sistem yang memproses dan


mengubah makanan serta menyerap saripati makanan dan diproses menjadi
energi. Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan,
tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta
jenis makanannya. Pada hewan-hewan vertebrata sudah memiliki alat
pencernaan yang sempurna yang dilakukan secara ekstrasel. Organ
pencernaan pada hewan vertebrata meliputi saluran pencernaan (tractus
digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria).

1. Sistem Pencernaan Pada Ikan


Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di
dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada
geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta
banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari
rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di
daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila
tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di
dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas
batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu
untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan
masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya.
Usus bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan
kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian
depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas
lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung.
Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu
untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat,
berwarna kehijauan terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara
pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan
disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran
mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain
menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
2. Sistem Pencernaan Pada Amfibi
Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang
amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga).
Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
a) rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa
dan lidah untuk menangkap mangsa,
b) esofagus; berupa saluran pendek,
c) ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat
masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,
d) intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal.
Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas
batas-batasnya.
e) Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloa
B. ORGAN INDRA PADA MANUSIA

Indra merupakan organ tubuh yang peka terhadap rangsang tertentu.

Organ-organ pengindra bersama-sama dengan susunan saraf memungkinkan kita


mengenal dunia luar. Ini merupakan anugerah Tuhan yang tidak ternilai harganya.
Oleh sebab itu, pandai-pandailah kita mensyukuri nikmat yang kita terima ini.

Indra luar (eksternal) yang berupa indra penglihat, pendengar, perasa, pengecap, dan
pencium kita gunakan untuk memperoleh informasi dari luar melalui sel-sel
reseptornya ( bagian yang dapat menerima rangsang). Satu jenis reseptor hanya bias
menanggapi satu jenis rangsang. Indra dalam (internal) bertugas menyampaikan
informasi yang berasal dari dalam tubuh, misalnya rasa pegal, lapar, haus, atau sakit.

Otak berfungsi sebagai computer pusat tubuh kita. Semua informasi yang diterima
dalam bentuk impuls saraf diterjemahkan sehingga kita sadar dan tergerak untuk
memberi tanggapan. Contohnya, saat bel pintu berbunyi, di dalam telinga suara itu
diinterpretasikan dan sinyal saraf yang ditangkap diantarkan ke otak. Kita pun bangkit
dan membuka pintu. Kita secara sadar menanggapi rangsang yang terjadi, yaitu bel
pintu. Namun terkadang kita juga memberikan tanggapan berupa gerak refleks.
Gerakan ini tidak dikoordinasikan oleh otak, tetapi dari saraf tulang belakang (spinal
cord).

Gambar 1. Bagian-bagian bola mata


Bagian Mata Fungsi

a. Sklera : pembungkus lapisan luar • Melindungi bola mata dari


kerusakan mekanis dan
memungkinkan
melototnya otot mata

b. Kornea : selaput bening tembus • Penerima rangsang


pandang pada bagian cahaya
depan sklera
• Mereaksikan cahaya

c. Koroidea : lapisan tengah di antara • Penyedia makan bagi


sklera dan retina berupa bagian mata yang lain
selaput darah (kecuali di
bagian depan)

d. Iris (selaput : selaput berwarna • Melindungi refleksi cahaya


pelangi) (mengandung pigmen dalam mata
melanin) merupakan bagian
• Mengendalikan kerja pupil
depan koroidea

e. Pupil : berupa lubang yang dibatasi • Mengatur banyak sedikit


oleh iris cahaya yang diperlukan
mata

f. Lensa : berupa lensa bikonveks • Membiaskan dan


memfokuskan cahaya
agar bayangan benda
tepat jatuh pada retina
mata

g. Aqueous : berupa cairan encer • Menjaga bentuk kantong


humor depan bola mata

h. Vitreous : berupa cairan bening dan • Meneruskan rangsang ke


humor kental selaput jala bagian mata mem-
perkukuh bola mata
i. Retina : • Menerima bayangan dan
untuk melihat benda

j. Fovea (bintik : berupa bagian yang • Sebagai tempat bayangan


kuning) mengandung sel- sel jatuh pada daerah retina
kerucut

k. Badan silia : berupa otot melingkar dan • Menyokong lensa dan


otot radial yang terdekat mensekresikan aqueous
pada ujung depan lapisan humor
koroid yang membentuk
penebalan

l. Bintik buta : tempat saraf optik • Tidak peka terhadap


meninggalkan bagian dalam cahaya karena tidak
bola mata mengandung sel konus
dan sedikit sel batang

m. Saraf mata : berupa serabut saraf • Meneruskan rangsang


cahaya ke saraf kranial
(saraf optik)

Rangsang yang diterima indra penglihat (mata) berupa cahaya. Cahaya yang masuk
melalui kornea akan diteruskan seperti berikut.

Cahaya → Aqueous humor → Pupil → Lensa → Vitreous humor → Retina

Apabila cahaya yang masuk terlalu terang, pupil akan menyempit atau mengalami
konstriksi. Bila cahaya redup, pupil akan melebar atau mengalami dilatasi. Cahaya
yang dipantulkan ke mata masuk ke dalam retina khususnya pada fovea (bintik
kuning). Cahaya ini dapat terfokus ke dalam fovea karena diatur oleh lensa. Lensa
mata mempunyai kemampuan untuk memipih dan mencembung. Kemampuan ini
disebut daya akomodasi.

Selain mengandung sel batang, retina juga mengandung sel kerucut atau sel konus.
Sel ini mengandung iodopsin. Fungsi sel konus untuk menerima rangsang warna
merah, biru, dan hijau. Setiap satu sel kerucut mengandung satu di antara
ketiga pigmen. Apabila retina mata hanya memiliki satu pigmen atau sel kerucut satu
maka akan mengalami buta warna. Orang yang hanya memiliki dua macam sel
kerucut disebut dikromat.

Sementara itu, orang yang hanya memiliki satu macam sel kerucut disebut
monokromat. Pada monokromat, warna yang terlihat oleh mata hanya hitam dan putih
serta bayangan kelabu.

Seluruh bagian retina terdapat sel-sel batang maupun sel kerucut, kecuali tempat
saraf mata berada. Daerah tempat saraf mata ini sangat kecil hingga menyerupai
sebuah titik saja. Titik kecil ini disebut bintik buta.

Kemampuan lensa memfokuskan bayangan pada retina berbeda-beda. Berikut ini


adalah gambr lensa saat memfokuskan bayangan tersebut.

Selain harus ada cahaya, syarat agar mata dapat melihat dengan baik yaitu mata
harus dalam keadaan normal. Mata normal (emetropi) yaitu mata yang dapat
berakomodasi dengan baik.Titik terjauh (punctum remotum) berada pada jarak
sejauhjauhnya. Titik terdekat (punctum proximum) berada pada jarak baca ideal (25
cm) di depan mata. Perhatikan Gambar 3.

Gambar 3. Lensa mata mampu memipih (a) dan mencembung (b)

Oleh karena sesuatu hal, mata dapat mengalami cacat mata. Perhatikan Gambar 4.
untuk mengetahui macam-macam cacat mata.
Gambar 4. Cacat mata pada manusia hipermetropi (a) dan miopi (b)

1. Rabun dekat (hipermetropi) adalah cacat mata yang


mengakibatkan pandangan mata kabur jika melihat benda yang dekat dengan
mata. Hal ini karena lensa mata tidak dapat mencembung dengan sempurna.
Rabun dekat dapat dibantu dengan kacamata berlensa positif atau cembung.

2. Rabun jauh (miopi) adalah cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata
kabur jika melihat benda yang jauh dari mata. Hal ini karena lensa mata tidak
dapat memipih dengan sempurna. Rabun jauh dapat dibantu
dengan kacamata berlensa negatif atau cekung.

3. Mata tua (presbiopi) adalah cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata
kabur jika melihat benda yang dekat maupun benda yang jauh. Cacat mata ini
karena lensa mata tidak dapat berakomodasi dengan baik. Mata tua dapat
dibantu dengan kacamata berlensa ganda.

4. Buta warna adalah cacat mata karena kerusakan sel konus, sehingga
penderita tidak dapat membedakan warna. Biasanya merupakan cacat
keturunan.

5. Astigmatisme adalah kecembungan kornea tidak merata sehingga bayangan


menjadi tidak terfokus (kabur). Cacat mata ini dapat dibantu dengan lensa
silinder (silindris).

Lensa Kamera = Lensa Mata

Bagian-bagian, fungsi, dan proses yang terdapat pada kamera dibuat seperti mata
manusia. Akan tetapi, kemampuan mata dalam mencembung dan memipihkan lensa
tidak dapat ditiru oleh kamera. Kamera hanya dapat menyesuaikan jarak lensa
agar maju dan mundur seperti sistem mata pada ikan dan hewan lain. (Sumber:
Biologi, Kimball)

2 Indra pendengaran

Telinga terdiri atas tiga bagian berikut. Bagian-bagian telinga dapat terlihat pada
Gambar berikut!

Bagian-bagian Telinga

a. Telinga Luar

Bagian ini tersusun oleh daun telinga yang dibentuk dari bahan tulang rawan dan
lubang saluran suara yang panjangnya 2,5 cm. Telinga luar ini berbentuk corong,
sehingga dari struktur yang dimiliki dapat mengumpulkan gelombang suara dari luar.
Sedangkan saluran berfungsi untuk menjaga udara di dalam tetap hangat dan lembab.
Di sepanjang saluran ini terdapat banyak bulu kurang lebih 4000 buah kelenjar khusus
yang menghasilkan tahi kuping. Bulu-bulu tersebut berfungsi untuk penghalang
masuknya serangga dan debu. Jika ada serangga atau debu yang berhasil masuk,
maka tahi kuping akan menjeratnya. Tahi kuping juga berfungsi mencegah terjadinya
infeksi telinga terutama jika kita berenang di air yang kurang bersih.

b. Telinga Tengah

Telinga tengah terdiri atas tiga bagian.


1. Membran timpani (gendang telinga)

Membran timpani ini berupa selaput tipis yang berfungsi untuk menerima getaran
suara. Apabila ada rangsang suara mengenai bagian ini maka akan bervibrasi
(bergetar).

2. Tulang pendengaran

Tulang pendengaran terdiri atas tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus) dan
tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang ini berfungsi untuk mengkonsentrasi vibrasi
(getaran).

3. Saluran eustachius

Saluran eustachius menghubungkan antara telinga dengan faring. Inilah yang


menyebabkan seseorang yang menderita influenza maka pendengarannya
terganggu, karena pada bagian ini tersumbat oleh lendir. Saluran eustachius berfungsi
untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar dan dalam telinga.

Pada seorang pilot atau penerjun payung terkadang muncul dengung pada telinga,
hal ini disebabkan karena ketika mereka berada pada ketinggian yang berbeda maka
akan terjadi penyamaan tekanan yang tiba-tiba pada saat tabung eustachius terbuka
selama menelan atau mengucap. Jika mereka dalam keadaan pilek maka hal seperti
itu akan menyebabkan rasa sakit karena tekanan yang tidak sama terhadap membran
timpani. Pada bagian tengah telinga juga terdapat 3 macam tulang yaitu tulang martil,
tulang landasan dan tulang sanggurdi, yang mempunyai fungsi untuk meneruskan
suara dari gendang telinga ke bagian dalam.

c. Telinga Dalam

Telinga dalam merupakan bagian dari telinga yang tersusun dari alat-alat vestibulum
seperti terlihat pada Gambar berikut.
Bagian telinga dalam

Telinga dalam terdiri dari atas bagian-bagian berikut.

1. Saluran gelung (kanalis semisirkularis)

Kanalis semisirkulis merupakan saluran setengah lingkaran yang berjumlah 3 buah.


Saluran ini tersusun sakulus saling tegak lurus pada sudutnya, dan terdapat pada
tulang pelipis. Kanalis semisirkularis berfungsi sebagai reseptor gravitasi. Kanalis
semisirkularis mempunyai dasar yang menggembung disebut ampula.

2. Vestibulum

Membran vestibulum terdiri atas sakula dan utrikula yang berupa kantong dan dilapisi
oleh sel-sel rambut dan silia. Di dalam sakula dan utrikula terdapat cairan limfa dan di
dalam dindingnya masing-masing memiliki sel reseptor yang disebut dengan makula.
Kristal kapur tersebar di antara rambut- rambut dalam makula yang disebut dengan
otolith. Otolith di-pengaruhi oleh gravitasi.

3. Rumah siput (koklea)

Bagian ini merupakan alat pendengar yang berbentuk seperti rumah siput. Di dalam
koklea terdapat korti yang berfungsi untuk menerima getaran suara.
2. Proses Pendengaran

Bagaimana bunyi dapat kita dengar? Suara sampai pada lubang telinga karena
getarannya diterima oleh gendang suara (membran timpani). Getaran di membran
timpani ini akan diteruskan ke bagian tengah telinga yaitu ke tulang martil, landasan,
kemudian sanggurdi. Impuls suara diteruskan ke telinga bagian dalam yaitu ke rumah
siput dan merangsang saraf di sekitar cairan rumah siput dan dikirim ke otak.
Selanjutnya di otak, suara tersebut diolah sehingga kita dapat mendengar dan
mengartikannya. Secara skematis proses mendengar dapat ditulis sebagai berikut.

Skema proses mendengar

3. Kelainan pada Telinga

Telinga dapat mengalami kelainan-kelainan contohnya seperti berikut.

1. Radang telinga (otitas media)


Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada anak-
anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang.
Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat memecahkan gendang
telinga.

2. Labirintitis

Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan
oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual,
muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.

3. Mabuk perjalanan

Dalam perjalanan di laut, udara maupun darat kadang-kadang terjadi semacam rasa

mual, pusing, dan muntah-muntah. Orang mengatakan ini adalah mabuk perjalanan.
Hal ini terjadi karena gangguan pada fungsi keseimbangan

Indra pengecap

Lidah merupakan alat indra pengecap. Jika diamati di depan cermin, permukaan
lidahmu tampak kasar. Di bagian yang kasar itu terdapat saraf pengecap rasa. Lidah
dapat merasakan empat macam rasa, yaitu asam, manis, pahit, dan asin. Pada
beberapa bagian lidah terdapat daerah yang peka rasa.

Lidah berguna dalam merasakan rasa makanan. Jika lidah mengalami gangguan,
kamu tidak akan dapat merasakan lezatnya suatu makanan. Oleh karena itu, kamu
harus selalu menjaga kesehatan lidahmu. Misalnya, jangan meminum minuman atau
memakan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin.

Alat indra pengecap kita adalah lidah.Menggunakan lidah, kita dapat membedakan
bermacam-macam rasa. Rasa yang berbeda dikecap oleh bagian lidah yang berbeda
pula. Coba julurkan lidahmu!

Pada permukaan lidah terdapat bintil-bintil. Pada bintil-bintil tersebut terdapat ujung-
ujung saraf pengecap yang sangat peka terhadap rangsang rasa makanan atau
minuman yang masuk ke dalam mulut.
Cara Kerja Lidah

Bagaimana proses lidah mengecap rasa? Makanan atau minuman yang telah berupa
larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf
pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak.
Selanjutnya, otak menang-gapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan
rasa suatu jenis makanan atau minuman.

Kelainan pada Lidah

Kepekaan indra pengecap (lidah) setiap orang dalam hal menerima rangsang rasa
berbeda-beda. Salah satunya disebabkan oleh kebiasaan. Misalnya, orang yang
biasa makan makanan pedas, kepekaan lidahnya terhadap rasa pedas berbeda
dengan orang yang jarang makan makanan pedas. Jika kita makan terlalu panas,
terlalu pedas, terlalu asin, atau terlalu asam, maka kepekaan lidah kita akan
terganggu. Gangguan ini hanya bersifat sementara. Oleh karena itu, sebaiknya kita
makan makanan yang tidak terlalu panas, tidak terlalu pedas, tidak terlalu asin, dan
tidak terlalu asam. Fungsi lidah juga dapat terganggu jika lidah terserang

sariawan. Sariawan adalah sejenis infeksi jamur yang berupa bintik-bintik putih agak
menye-rupai sisa-sisa susu pada lidah, langit-langit mulut, dan gusi. Penyakit ini
disebabkan kekurangan vitamin C.

Memelihara Kesehatan Lidah

Beberapa cara memelihara kesehatan lidah, antara lain sebagai berikut.


1) Menghindari makan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin. Makanan yang
terlalu panas atau dingin dapat merusak bintil pengecap. Jika bintil pengecap rusak,
maka lidah tidak dapat merasakan lezatnya makanan.

2) Menyikat lidah saat menggosok gigi agar kotoran pada lidah hilang. Gunakanlah
sikat gigi yang bersih dan lembut. Sikat gigi yang kasar dapat melukai lidah dan gusi.

3) Makan makanan yang mengandung vitamin C. Vitamin C bermanfaat mencegah


sariawan.

Pada kulit mamalia termasuk manusia, terdapat beberapa reseptor yang fungisnya
berbeda. Kulit manusia tersusun oleh dua lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis.
Pada epidermis terdapat reseptor untuk rasa sakit dan tekanan lemah. Reseptor untuk
teknan disebut mekanoreseptor.

Pada dermis terdapat reseptor untuk panas dingin, dan tekanan yang kuat

Masing-Masing Reseptor Tersebut Adalah Sebagai Berikut

Korpuskula pacini(merupakan uung saraf perasa tekanan kuat).

Ujung saraf sekeliling rambut(merupakan ujung saraf peraba)

Korpuskula ruffini (merupakan ujung saraf peraba)

Ujung saraf Krause (merupakan ujung saraf perasa dingin)


Korpuskula meissner (merupakan ujung saraf peraba)

Ujung saraf tanpa selaput (merupakan perasa nyeri)

Lempeng merkel (merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan)

Salah satu reseptor yang mudah di kaji adalah kopuskula pacini karean dapat diambl
dan berukuran besar. Reseptor ini terdapat pada dermis dan juga di berbagai organ
dalam.
BAB PENUTUP

A. Kesimpulan
Makhluk hidup multiseluler adalah organisme dengan kompleksitas sistem yang
tinggi. Pada organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya ditopang oleh sistem
organ. Sistem organ terdiri atas beberapa organ yang bekerja sama menjalankan
suatu proses yang menunjang kehidupan seluruh sistem-sistem organ yang lain.
Keseluruhan sistem organ tersebut, akhirnya membentuk satu individu organisme.
Makhluk hidup multiseluler misalnya manusia, memiliki berbagai macam organ
diantaranya : Sistem gerak, Sistem Pencernaan, Sistem Pernapasan, Sistem
Peredaran Darah

B. Saran
Sistem organ merupakan system pembentuk tubuh kita yang fungsinya sangat vital.
Oleh karena itu kita harus menjaga kesehatan tubuh kita dengan sebaik-baiknya dan
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah diberikan kepada
kita bberupa tubuh yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Abel, G.O. 1982. Exploration of the Universe. New York: Saunders Collage
Publishing.

Chaisson, E., dan S. McMillan. 2008. Astronomy Today Volume I dan

Volume II. San Francisco: Pearson Addison Wesley


PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Seperti kita ketahui bahwa optika sangatlah penting dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam dunia kesehatan (ilmu biologi) maupun dalam ilmu fisika. Optika
yangmerupakan ilmu yang mempelajari tentang cahaya.
Optika dibagi menjadi dua studi pembahasan diantaranya : optika geometris dan
optika fisis. Optika geometris mempelajari mengenai, pemantulan, pembiasan, dan
disfersi cahaya. Optic geometri menyatakan cahaya yakni garis-garis lurus yang
dibelokan pada permukaan yang merefleksikan cahaya atau yang merefraksikan
cahaya. Tetapi banyak aspek perilaku cahaya yang tidak dapat difahami
berdasarkan sinar sedangkan secara fundamental cahaya adalah gelombang dan
dalam beberapa situasi kita harus meninjau sifat-sifat gelombang nya.
Apabila seseorang melihat sesuatu atau benda, maka mata harus
menangkap beberapa dari sinar cahaya yang menyebar dari benda tersebut dan
kemudian diarahkan kembali ke dalam retina di bagian belakang mata. Sistem
penglihatan manusia, dimulai dengan retina dan berakhir dengan korteks
penglihatan di bagian belakang otak, secara otomatis dan secara bawah sadar
memproses informasi yang diberikan oleh cahaya. Sistem ini mengidentifikasikan
sisi, arah, tekstur, bentuk, dan warna, kemudian secara cepat membawa ke alam
sadar seseorang ke sebuah bayangan (reproduksi yangditurunkan dari cahaya) dari
benda. Sehingga, seseorang dapat mengenali benda berada dalam arah di mana
sinar cahaya datang dan pada jarak yang tepat
Sistem penglihatan manusia berjalan melalui proses dan pengenalan ini
meskipun sinar cahaya tidak datang secara tidak langsung dari benda, tetapi
sebagai gantinya memantul menuju ke mata dari cermin atau membias dari lensa di
dalam sepasang teropong. Tetapi, benda yang dilihat seseorang dalam arah di
mana sinar cahaya datang setelah dipantulkan atau dibiaskan, dan jarak yang
dirasakan sedikit berbeda dari jarak benda yang sebenarnya.
Apabila sinar cahaya dipantulkan kepada seseorang dari cermin datar
standar, benda tampak berada di belakang sermin karena sinar-
sinar yang seseorang tangkap berasal dari arah itu. Tetapi tentu benda tidak berada
di belakang. Jenis bayangan ini, yang disebut bayangan maya, yang sebenarnya
hanya ada di dalam pikiran, meskipun begitu dikatakan ada di lokasi yang dirasakan.
Berbeda dengan bayangan maya, bayangan nyata berbeda dalam hal
bahwa bayangan itu dapat dibentuk pada suatu permukaan, seperti sebuah kartu
atau layar film. Keberadaan dari bayangan tidak bergantung pada bagaimana
seseorang melihatnya dan dibayangan itu ada meskipun tidak dilihatnya. Oleh
karena itu, dalam pembahasan ini menjelaskan tentang cahaya terutama sifat-sifat
cahaya, pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya terutama pada lensa cekung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah
ini antara lain adalah :
 Apakah yang dimaksud dengan optika geometris?
 Bagaimana sifat-sifat cahaya?
 Bagaimana Pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung dancermin
cembung?
C.Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan Penulisan Dari Makalah Ini Adalah :
a) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ipa dasar fisika.
b) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan optika geometris.
c) Untuk mengtahui bagaimana sifat-sifat cahaya.
d) Untuk mengetahui bagaimana pemantulan cahaya pada cermin datar,cekung
dan cermin cembung.
BAB II
PEMBAHASAN
Modul 10 Optika
Kegiatan belajar 1
Cahaya dan Sifatnya

A. Pengertian Optika Geometris


Optika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang konsep
cahaya,terutama mengkaji sifat-sifat cahaya, hakikat, dan pemanfaatan nya. Optika
terbagi kedalam dua bagian yaitu Optika Geometris dan Optika Fisis.Optika
Geometris merupakan optika yang membahas tentang pemantulan dan pembiasan
cahaya. Sifat cahaya sama dengan sifat gelombang elektromagnetik. Cahaya dan
gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang vakum (ruang hampa).
Optika geometris atau optika sinar menjabarkan perambatan cahaya sebagai vektor
yang disebut sinar. Sinar adalah sebuah abstraksi atau "instrumen" yang digunakan
untuk menentukan arah perambatan cahaya. Sinar sebuah cahaya akan tegak lurus
dengan muka gelombang cahaya tersebut, dan ko-linear terhadap
vektor gelombang.

B. Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya adalah nama yang diberikan manusia pada radiasi yang dapat
dilihatoleh mata manusia. Cahaya merupakan gelombang eloktromagnetik, yaitu
gelombang yang getarannya adalah medan listrik dan medan magnet. Berdasarkan
jenisnya, cahaya dibedakan menjadi cahaya yang tampak dan cahaya yang tidak
tampak. Cahaya tampak adalah cahaya yang jika mengenai benda maka benda
tersebut akan dapat dilihat oleh manusia, contoh cahaya matahari.
Cahaya mempunyai sifat-sifat tertentu antara lain, adalah :
a. Cahaya Merambat Lurus
Saat berjalan di kegelapan, kita memerlukan senter. Cahaya dari lampu
senter arah rambatannya menurut garis lurus. Atau ketika kita melihat cahaya
matahari yang menerobos masuk melalui genting. Kedua hal tersebut membuktikan
bahwa cahaya merambat lurus. Kegiatan yang dapat untuk membuktikan bahwa
cahaya merambat lurus adalah dengan menggunakan karton yang diberi lubang
seperti gambar disamping. Ketika lobang karton disusun lurus kita dapat melihat
cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita tidak bisa lagi melihat
cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan manusia
pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.
b. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Amatilah ketika kamu berjalan di bawah cahaya matahari. Ke manapun
kamu berjalan, selalu diikuti oleh bayanganmu sendiri. Bayang-bayang
tubuhmu akan hilang ketika kamu masuk ke dalam rumah atau berlindung di balik
pohon yang besar. Bayangan terbentuk karena cahaya tidak dapat menembus suatu
benda. Ketika cahaya mengenai tubuhmu, cahaya tidak dapat menembus tubuhmu
sehingga terbentuk
lah bayangan. Begitu pula ketika cahaya mengenai rumahmu dan pohon yang besar
. Bayangan adalah daerah gelap yang terbentuk akibat cahaya tidak dapat
menembus suatu benda.
c. Cahaya dapat dipantulkan
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya
kembalicahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Contoh peristiwa
pemantulan cahaya yang dipantulkan tubuh kita, saat mengenai permukaan cermin,
dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk ke mata kita. Pemantulan
pada cermin,termasuk pemantulan teratur. Pemantulan teratur terjadi pada benda
yang permukaannya rata dan mengkilap/licin. Pada benda semacam ini, cahaya
dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat membentuk bayangan benda
dengan sangat baik. Pada benda yang permukaannya tidak rata, cahaya yang
datang dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Cermin merupakan salah
satu benda yang memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya ada
cermin datar dan cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua macam, yaitu cermin
cembung dan cermin cekung.
d. Cahaya Dapat Dibiaskan
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua
medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia
dalam pembuatan berbagai alat optik. Apabila cahaya merambat dari zat
yang kurang rapat ke zat
yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya
merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat yang
lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Misalnya cahaya merambat dari air ke udara. Pembiasan cahaya sering kamu
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam terlihat lebih dangkal dari
pada kedalaman sebenarnya.
Gejala
pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang beri
si air. Pensil tersebut akan tampak patah.
e. Cahaya Dapat Diuraikan
Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik.
Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna.
Cahaya putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah,
jingga,kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan
lagi disebut cahaya monokromatik.
Cahaya putih dapat diuraikan. Saat melewati prisma, cahaya putih akan mengalami
dispersi (penguraian)
. Contoh peristiwa dispersi cahaya yang terjadi secara alami adalah peristiwa
terbentuknya pelangi. Pelangi terbentuk dari cahaya matahari yang diuraikan oleh
titik-titik air hujan di langit. Cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun,
sebenarnya cahaya matahari tersusun atas banyak cahaya berwarna. Kita juga
dapat mengamati peristiwa dispersi cahaya pada balon air. Kita dapat menggunakan
air sabun untuk membuat balon air. Jika air sabun ditiup di bawah sinar matahari,
kamu akan melihat berbagai macam warna berkilauan pada permukaan balonair
tersebut.

C.Pemantulan Cahaya
Ada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan
membentuk suatu pola yang teratur. Hukum pemantulan cahaya dikemukakan oleh
w. Snellius, menurutnya apabila seberkas cahaya mengenai permukaan bidang
datar yang rata, maka akan berlaku aturan-aturan sebagai berikut :
 Sinar datang (sinar jatuh), garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu
bidang datar.
 Sudut sinar datang (sinar jatuh) selalu sama dengan sudut sinar pantul (sudut
i= sudut r)
Bayangan terbentuk karena berkas cahaya mengenai suatu benda yang rata
akandipantulkan secara teratur. Bayangan yang terbentuk ada dua jenis, yaitu
 bayangan nyata: bayangan yang dapat ditangkap oleh layar
 bayangan maya: bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh layar

Adapun jenis- jenis pemantulan cahaya :


a. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa sebuah bidang
datar.
1. Pemantulan Berkas Cahaya yang Datang Sejajar
Berkas cahaya yang datang sejajar yang jatuh pada cermin datar akan
dipantulkansejajar pula.
2. Pemantulan Berkas Cahaya yang Menyebar (Divergen)
Berkas cahaya yang datang menyebar yang jatuh pada cermin datar
akandipantulkan menyebar pula.
3. Pembentukan bayangan pada cermin datar
Untuk melukis bayangan pada cermin datar menggunakan hukum
pemantulancahaya, adapun Sifat-sifat bayangan pada cermin datar, yaitu:
-Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin,
-Bayangannya maya,
Ukurannya sama dengan ukuran benda,
-Bayangan yang terbentuk tegak dan menghadap berlawanan arah
terhadapbendanya, dan Bentuk bayangan sama dengan bentuk benda.

b. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung


Cermin cekung adalah cermin dimana bagian yang memantulkan
cahayapermukaannya berupa cekungan yang merupakan bagian dalam suatu bola.
1. Pemantulan Berkas Cahaya yang Datang Sejajar
Berkas cahaya yang datang sejajar yang jatuh pada permukaan cermin cekungakan
dipantulkan mengumpul (konvergen).
2. Pemantulan Berkas Cahaya yang Datang Menyebar
Berkas cahaya yang datang menyebar yang jatuh pada permukaan cermin
cekungakan dipantulkan sejajar.
3. Pemantulan Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung
Pemantulan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung adalah sebagai berikut.
-Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus (F).
-Sinar datang yang melalui titik fokus (F) dipantulkan sejajar dengan sumbu utama.
-Sinar datang yang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titikpusat
kelengkungan cermin tersebut.

4. Pembentukan bayangan pada cermin Cekung


Sifat-sifat bayangan pada cermin cekung adalah sebagai berikut :
 Bila benda berada di antara titik O dn titik F, maka bayangannya: maya,
tegakdengan bendanya, diperbesar dari bendanya, dan berada di belakang
cermin.

 Bila benda berada di titik F, maka tidak terbentuk bayangan.


 Bila benda berada di antara titik F dan titik M maka bayangannya nyata,
terbalikdengan bendanya, diperbesar dari bendanya dan berada di depan
cermin.
 Bila benda berada di titik M, maka bayangannya nyata, terbalik dengan
bendanya,sama besar dengan bendanya dan berada di depan cermin
 Bila benda berada di titik M dan titik tak terhingga, maka bayangannya
nyata,terbalik dengan bendanya, diperkecil dari bendanya, dan berada di
depan cermin.
c. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin dimana bagian yang memantulkan
cahayapermukaannya berupa cembungan dan merupakan bagian luar dari suatu
bola.
1. Pemantulan Sinar Datang yang Sejajar
Berkas sinar datang yang sejajar yang jatuh pada cermin cembung akandipantulkan
menyebar.
2. Pemantulan Sinar Datang yang Menyebar
Berkas sinar datang yang menyebar yang jatuh pada cermin cembung akan
dipantulkan menyebar juga.
3. Pemantulan Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cembung
-Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik
fokus (F).
-Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus (F) dipantulkan sejajar sumbu
utama.
Sinar datang yang seolah-olah menuju ke titik pusat kelengkungan
cermindipantulkan seolah-olah berasal dari titik pusat itu juga.
4. Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung
Pembentukan bayangan pada cermin cembung dapat menggunakan sinar-sinar
istimewa di atas. Paling sedikit digunakan dua sinar istimewa dalam melukis
bayangan. Sifat-sifat bayangan pada cermin cembung, yaitu:
 Maya,
 Tegak seperti bendanya,
 Diperkecil dari bendanya, dan
 Benda di belakang cermin
BAB PENUTUP

KESIMPULAN
Bayangan adalah hasil dari sebuah objek melalui cahaya. Apabila bayangan
dibentuk pada suatu permukaan, bayangan itu adalah bayangan nyata dan tetap
ada, meskipun tidak ada pengamat. Apabila bayangan membutuhkan sistem
penglihatan dari seorang pengamat, maka bayangan itu adalah bayangan maya
.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Alonso, M., dan D.J. Finn. 1992. Physics, Reading. Massachussets: Addison Wesly
Publishing Company
Avison, M., dan D.J. Finn 1989. The World of Physics. HongKong: Thomas Nelson.

Anda mungkin juga menyukai