Ki Biologi Dan Fisika
Ki Biologi Dan Fisika
Disusun oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
organ merupakan kumpulan dari berbagai jaringan yang bekerja sama menjalankan
satu fungsi yang sama. Misalnya, usus, merupakan organ dalam yang tersusun dari
berbagai macam jaringan, antara lain jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan
saraf. Jaringan-jaringan tersebut bekerja sama dalam rangka menjalankan fungsi
usus sebagai alat penyerapan. Ada beberapa sistem organ antara lain, sistem organ
pencernaan, respirasi (pernapasan), gerak, peredaran darah, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
4. Bagaimana cara kerja system peredaran darah pada tubuh makhluk hidup ?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
KEGIATAN BELAJAR 1
1. Akar
Akar merupakan organ pokok yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
tumbuhan tersebut.
Akar dapat dibedakan dalam beberapa bagian mulai dari atas kebawah yaitu:
a. Pangkal akar
Pangkal akar merupakan bagian yang bersambungan dengan batang, bagian
ini sering disebut juga sebagai leher akar.
b. Akar primer
Akar primer merupakan akar yang tumbuh langsung dari bagia biji, yaitu
berasal dari calon akar (radikula). Pada tumbuhan dikotil dan juga pada
gymnospermae akar primer ini tumbuh terus dan dapat bercabang-cabang,
sedangkan pada tumbuhan monokotil akar primernya berumur pendek dan
digantikan oleh akar adventif.
c. Cabang-cabang akar
d. Rambut akar
e. Ujung akar
f. Tudung akar
Akar tumbuhan tumbuh ke dalam tanah (bersifat geotropisme positif) atau menuju air
(bersifat hidrotopisme positif) dan tumbuhan menjauhi cahaya (fototropisme negatif).
Fungsi utama akar adalah organ yang berperan dalam menyerap (mengabsorbsi) air
dan garam-garam yang terlarut serta unsur-unsur hara dari dalam tanah. Akar juga
berfungsi mengangkut air dan garam-garam yang terlarut menuju batang. Tugas ini
dilakukan oleh jaringan xilem yang terdapat pada akar yang berlanjut ke xilem batang
dan xilem daun.
Pada tumbuhan darat, akar juga berfungsi sebagai jangkar dan menegakkan
berdirinya batang yang menyebabkan batag dapat berdiri kokoh dan tidak mudah
goyah oleh angina ataupun air. Tumbuhan tertentu, seperti pada ubi kayu dan ubi
jalar, akar berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan. Tumbuhan yang hidup
di hutan mangrove, seperti tumbuhan api-api (Avicenia), akar melakukan adaptasi
yang kita sebut modifikasi akar yang kita kenal sebagai akar napas (pneumatofor),
yang membentuk cabang-cabang akar yang tumbuh ke atas untuk memperoleh
oksigen.
Tumbuhan yang hidup epifit atau menempel pada tumbuhan lain, seperti anggrek.
Akar tumbuhan ini berada di udara sehingga kita kenal sebagai akar hawa. Untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan, air yang diperlukan untuk hidupnya bergantung
pada air hujan dan kelembapan udara. Oleh karena itu, pada bagian akar hawa ini
memiliki jaringan filamen yang digunakan untuk menyimpan air.
Pohon beringin yang memiliki akar-akar yang kokoh dan muncul pada cabang-cabang
dan tumbuh terus memanjang hingga mencapai tanah. Akar ini dikenal sebagai akar
tunjang yang berperan dalam menunjang tanaman sehingga tanaman menjadi lebih
tahan terhadap rebah.
Jenis perakaran adventif merupakan akar yang tumbuh di setiap bagian tubuh
tanaman dan bukan akar primer. Misalnya, akar yang keluar dari umbi batang dan
akar yang keluar dari batang (cangkokan).
3. Batang
Batang merupakan organ yang pada umumnya tumbuh di atas permukaan tanah.
Batang pisang berbeda dengan batang-batang dari tumbuhan alain. Batang pisang
bukan batang yang sesungguhnya, melainkan batang semu. Batang pisang
merupakan kumpulan dari pelepah daun yang saling membungkus. Batang pisang
yang sebenarnya terletak di bagian pangkal, yaitu tempat melekatnya pelepah dan
anakan pisang serta akan tumbuh memanjang menembus bagian tengah batang
semu ketika sedang berbunga. Batang pisang tubuhnya banyak mengandung air.
Sementara itu, batang-batang yang lain, seperti kembang sepatu dan manga
batangnya berkayu. Batang tertentu mengandung klorofil untuk fotosintesis. Batang
juga dapat beradaptasi dengan lingkungan melalui modifikasi.
4. Fungsi dan Bentuk Modifikasi Batang
a. Mengangkut air dan larutan garam dari akar menuju daun dan mengangkut
hasil fotosintesis dari daun menuju akar.
b. Mendukung bagian tumbuhan berada di atas permukaan tanah.
c. Membentuk dan mengantarkan daun menuju arah datangnya cahaya matahari.
d. Pada tumbuhan tertentu, seperti kentang, batang berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan.
Bagian batang yang tumbuh ke bawah permukaan tanah srat kaitannya dengan
penyimpanan makanan dan sebagai alat reproduksi secara vegetatif.
a. Rizoma
Rizoma adalah bagian atau cabang yang tumbuh di dalam tanah dan
berdaging. Tanda-tanda bahwa rhizome yaitu batang dapat dikenali karena
batang mempunyai bagian ruas dan buku-buku.
Rizoma dapat ditemukan diberbagai jenis tumbuhan, antara lain family
zingiberaceae, misalnya jahe, kencur, dan lengkuas.
b. Stolon
Stolon merupakan batang cabang yang tumbuh mendatar/horizontal di atas
permukaan tanah. Umumnya, bentuk stolon lebih ramping dibanding
dengan rizoma. Stolon Seperti halnya dengan rizoma.
c. Umbi batang (tuber)
Umbi batang merupakan cabang yang tumbuh horizontal dan pada bagian
ujungnya membengkak serta berdaging. Dapat dijumpai pada umbi batang
(tuber) yang terdapat pada kentang.
d. Umbi lapis
Pada tanaman bawang merah, bagian batangnya kecil berbentuk cakram,
sedangkan bagian pangkal daunnya berdaging dan berlapis-lapis sehingga
sering dinamakan umbi lapis.
e. Tunas/ enakan (sucker)
Tunas pisang tumbuh dari batang yang terdapat pada pangkal batang semu
yang kita kenal sebagai bonggol pisang. Tunas pada bonggol pisang inilah
yang akan tumbuh membentuk tanaman pisang. Karena tunas tersebut
menempel pada induknya, ini dikenal sebagai sucker (anakan yang
mengambil makanan dari induknya).
5. Daun
Daun merupakan organ vegetatif yang biasanya berbentuk lembaran pipih berwarna
hijau. Daun biasanya memiliki umur tertentu dan akar gugur setelah usia tertentu.
Daun yang lengkap mempunyai bagia-bagaian berupa pelepah daun (folius), tangkai
daun (petiolus), dan helaian daun (flamina).
Ada beberapa jenis daun yang berbentuk jarum, seperti pinus, atau berbentuk sisik,
misalnya kaktus.
a. Piala
b. Gelembung
d. Filodium
Tanaman akasia, bagian yang tampak pipih dan melebar sebenarnya bukan
daun, melainkan filodium. Filodium merupakan cabang yang melebar.
e. Duri
Duri merupakan bagian tumbuhan yang keras dan berbentuk runcing pada
bagian ujungnya. Duri merupakan modifikasi dari bagian tumbuhan yang berfungsi
sebagai alat pelindung diri bagi tumnuhan tertentu.
f. Sulur (tendril)
7. Bunga
Bunga merupakan organ yang bersifat generatif dari tumbuhan. Terdapat organ
reproduksi, yaitu benang sari dan putik. Bunga dikatakan sempurna apabila memiliki
kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik. Bunga sempurna antara lain
bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis).
Merupakan bagian bunga yang masih bersifat seperti batang berfungsi untuk
mendukung bunga
Merupakan ujung batang yang menebal atau melebar menjadi pendukung kelopak,
mahkota, benang sari, dan putik.
Sistem organ merupakan bentuk kerja sama antarorgan untuk melakukan fungsi-
fungsi yang lebih kompleks sehingga proses yang berlangsung di dalam tubuh suatu
organisme dapat berjalan dengan baik sesuai aktivitas hidup organisme yang
bersangkutan. Jaringan pada daun memiliki fungsi yang berbeda. Jaringan epidermis
daun memiliki stomata berfungsi tempat masuknya CO2.
Repirasi pada tumbuhan meliputi dua tahap, yaitu pertukaran gas dan repirasi sel.
Pertukaran gas adalah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida
melalui alat pernapasan tumbuhan. Respirasi sel adalah penguraian senyawa
kompleks menjadi lebih sederhana dengan membebaskan energi.
c. Pertukaran gas
Pertukaran gas antara tumbuhan dan lingkungannya merupakan bagian yang penting
dalam respirasi. Pertukaran gas secara keseluruhan berlangsung secara difusi.
2. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan satu-satunya proses yang terjadi di alam yang dapat
memanfaatkan energy surya menjadi energy kimia yang sangat berguna bagi makhluk
hidup.
3. Sistem transportasi
Transportasi dalam tubuh tumbuhan dapat berlangsung antara lain karena adanya:
a. Imbibisi
b. Difusi
c. Osmosis
KEGIATAN BELAJAR 2
Vertebrata atau hewan bertulang belakang. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih
sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Sub filum vertebrata terbagi atas
5 kelas, yaitu :
1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4. Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak
ada contohnya pada katak.
1. Sistem Pernapasan Ikan
Sistem pernapasan ikan dibantu oleh organ utama yaitu insang. Insang adalah alat
pernapasan pada ikan yang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah dan
meiliki pembuluh darah. Setiap lembaran insang memiliki filamen yang terdiri dari
lembarann yang lebih tipis yang disebut lamella. Insang pada ikan tidak hanya
berfungsi sebagai alat pernapasan akan tetapi juga berfungsi dalam menyaring
makanan, alat osmoregulator, dan alat pada sistem eksresi garam. Pertukaran udara
pada insang terjadi pada lapisan filamen, dimana oksigen berdifusi masuk dan
karbon dioksida berdifusi keluar tubuh. Pernafasan pada ikan dibagi menjadi tiga
jenis yakni:
Pernapasan ikan bertulang sejati ( osteoicthyes)
Pada ikan bertulang sejati misalnya ikan mas, bandeng dan gurame, insang memiliki
tutup yang disebut operkulum. Pada insang terdapat rigi-rigi insang yang berfungsi
untuk menyaring air yang masuk dalam insang. Fase pernapasan pada ikan dibagi
menjadi
Fase inspirasi dimana rongga mulut ikan membuka dan celah belakang
insang menutup. Air yang berisi udara didorong masuk karena tekanan dalam
rongga muluh lebih kecil daripada lingkungan.
Fase ekspirasi, dimana rongga mulut menutup dan celang insang membuka.
Air dari dalam tubuh ikan mengalir keluar melaui celah insang dan kapiler
darah pada insang melepaskan karbon dioksida.
Pernapasan Ikan bertulang rawan ( chondroichtyes )
Ikan bertulang rawan seperti hiu dan pari tidak memiliki tutup insang atau operkulum.
Air yang mengandung udara masuk melalui rongga mulut dan masuk keluarnya
udara diatur oleh gerakan membuka menutupnya rongga mulut. Bila rongga mulut
bergerak ke bagian dasar maka tekanan dalam mulut akan menjadi lebih kecil dan
air dapat masuk, begitu pula sebaliknya.
Sistem pernafasan hewan reptil terdiri dari organ utama yakni paru-paru. Paru-paru
reptil terdiri dari beberapa lipatan dinding yang dapat membesar untuk memperluas
permukaan paru-paru. Paru-paru reptil terdapat dirongga dada dan dilindungi oleh
tulang rusuk. Tidak seperti paru-paru hewan lain tekstur paru-paru reptil nampak
seperti spons. Beberapa spesies reptil seperti kadal bunglon afrika memiliki kantung
udara yang memungkinkannya melayang di udara.
Mekanisme pernapasan reptil terbagi menjadi :
Fase inspirasi , gas O2 dalam udara masuk melalui lubang hidung lalu masuk
ke rongga mulut dan melalui trankea hingga bronkiolus dan kemudian masuk
ke paru-oaru. Selanjutnya oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh.
Fase ekspirasi, gas Co2 dari jantung masuk ke paru-paru lalu masuk ke
bronkiolus menuju trakea kemudian melaui anak tekak, rongga mulut dan
kemudian akan keluar melalui rongga hidung.
4. Sistem Pernapasan Burung ( Aves )
Alat pernafasan pada burung terdiri dari dua pasang lubang hidung yang berada
pangkal paruh, celah tekak yang berada pada dasar hulu keronkongan atau faring,
trakea yang panjang dan berbetuk pipa, serta sepasang paru-paru yang berwarna
merah muda. Paru-paru burung meliputi bronkus kanan dan kiri yang merupakan
percabangan trakea. Selain menggunakan paru-paru, sistem pernappasan burung
juga dibantu oleh pundi-pundi hawa (saccus pneumaticus). Mekanisme pernapasan
burung adalah sebagai berikut :
Saat burung beristirahat
Fase inspirasi
Pada saat istirahat, tulang rusuk bergerak ke depan, rongga dada membesar dan
paru-paru akan mengembang sehingga udara mengalir ke kantung udara bagian
belakang selanjutnya masuk dalam paru-paru dan kantung udara bagian depan.
Fase ekspirasi
Tulang rusuk kembali ke posisi semula dan rongga dada mengecil. Udara dari
kantung udara akan masuk ke paru-paru. Pertukaran udara terjadi di alveolus oleh
kapiler darah. Oksigen masuk tidak hanya pada fase inspirasi saja melainkan juga
pada proses ekspirasi.
Saat burung terbang
Fase inspirasi
Pada saat sayap diangkat keatas, kantung udara pada ketiak mengembang dan
menyebabkan kantung udara di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen masuk ke
paru-paru.
Fase ekspirasi
Pada saat sayap diturunkan , kantung udara terjepit dan kantung udara pada tulang
korakoid mengembang sehingga terjadi ekspirasi.
Jika burung semakin tinggi terbang maka kepakannya akan semakin cepat untuk
menambah jumlah oksigen yang masuk
Seekor ikan mempunyai sebuah jantung dengan dua ruangan utama, yaitu
satu satu atrium (serambi) berwarna merah dan berdinding tipis dan satu
ventrikel (bilik) berwarna merah muda dan berdinding tebal. Untuk menjaga
agar aliran darah tetap searah, antara serambi dan bilik terdapat katup jantung.
Proses peredaran darahnya, dimulai dengan darah dipompa oleh jantung,
tepatnya ventrikel. Kemudian, darah mengalir menuju insang yakni tempat
terjadinya pengambilan oksigen oleh darah dari dalam air dan pengeluaran
karbondioksida lewat dinding kapiler ke dalam air. Kapiler insang membawa
darah kaya oksigen ke seluruh pembuluh kapiler yang terdapat pada bagian
tubuh ikan. Selanjutnya, darah akan kembali ke atrium jantung melalui
pembuluh balik (vena).
Dalam sekali peredaran, darah ikan beredar melalui jantung sebanyak satu
kali. Sehingga, peredaran darahnya dinamakan sistem peredaran darah
tunggal. Darah yang beredar melalui pembuluh darah, oleh karenanya disebut
sistem peredaran darah tertutup.
2) Sistem transportasi pada katak
Katak dan amfibia lainnya memiliki sistem peredaran darah tertutup, yakni
darah beredar melalui pembuluh darah. Selain itu, darah melewati jantung
sebanyak dua kali dalam satu peredaran, yang artinya katak mempunyai
sistem peredaran darah ganda.
Darah katak tersusun dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel-sel
darah (korpuskula) yakni sel-sel darah merah (eritrositnya berinti, berbentuk
bulat panjang, pipih dan mengandung haemoglobin), sel-sel darah putih
(leukositnya tidak berwarna, berinti dan dapat bergerak bebas secara ameboid)
dan keping sel darah.
Jantung katak mempunyai tiga ruangan, yakni satu ventrikel atau bilik, dua
serambi atau atrium kiri dan kanan yang berdinding tipis. Untuk mencegah
berbaliknya aliran darah, di antara serambi dan bilik terdapat katup (valve)
sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Didalam
trunkus arteriosus terdapat katup spiralis. Di samping itu terdapat kantong
berdinding tipis tempat bermuaranya vena yang mengangkut darah yang kaya
CO2 dari berbagai organ tubuh selain paru-paru dan kulit, disebut sinus
venosus. Darah yang masuk ke sinus venosus ini kaya akan CO 2. Darah dari
sinus venosus akan masuk ke atrium kanan.
Dari berbagai jaringan dan organ tubuh, darah yang mengandung sedikit
oksigen (O2) akan menuju sinus venosus dan dilanjutkan ke atrium kanan.
Kemudian, darah dialirkan menuju ventrikel sehingga sedikit terjadi
pencampuran antara darah yang kaya oksigen dan darah yang sedikit
oksigennya. Setelah itu, darah mengalir menuju arteri pulmonalis. Akhirnya,
sebagian darah masuk ke paru-paru dan sebagian lagi dialirkan ke kulit, tempat
darah mendapatkan oksigen.
Sementara itu, darah yang mengandung oksigen (O2) pada atrium kiri jantung
akan dialirkan menuju ventrikel. Selanjutnya, darah dalam ventrikel menuju
ductus arteriousus (batang nadi) hingga aorta. Aorta ini memiliki cabang ke
kanan dan ke kiri, yang masing-masing bagian terdiri atas tiga arteri, yakni;
Arteri karotis mengalirkan darah ke kepala dan otak,
Lung aorta mengalirkan darah ke dalam tubuh
Arteri pulmo kutaneus meng alirkan darah paru-paru dan kulit.
3) Sistem transportasi pada reptilia
Reptilia mempunyai jantung yang terdiri atas 4 ruangan, yakni dua serambi dan
dua bilik. Antara serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri telah bersekat,
tetapi belum sempurna, sehingga darah yang kaya O2 dalam bilik kiri dan darah
yang kaya CO2 dalam bilik kanan dapat bercampur.
Darah bersih dipompa dari bilik kiri melalui aorta ke seluruh tubuh untuk
mengedarkan nutrisi dan oksigen. Dari jaringan tubuh, darah yang
mengandung CO2 dan sisa metabolisme kembali ke serambi kanan dan masuk
ke ventrikel kanan untuk selanjutnya dipompa ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis. Di paru-paru CO2 dibuang dan oksigen diikat oleh darah. Darah
bersih ini kemudian kembali ke serambi kiri melalui vena pulmonalis, lalu
mengalir ke bilik kiri dan siklus yang sama terulang.
Darah yang berasal dari paru-paru akan menuju atrium kiri melalui vena
pulmonalis. Selanjutnya, darah mengalir menuju ventrikel yang diteruskan
menuju aorta. Aorta terbagi atas dua lung aorta, yang arahnya ke kanan dan
ke kiri. Lung aorta kanan membawa darah yang berasal dari ventrikel kiri untuk
diedarkan ke kepala dan anggota tubuh (organ) bagian depan. Sementara lung
aorta kiri membawa darah yang berasal dari ventrikel kiri untuk dialirkan ke
seluruh anggota tubuh (organ) bagian belakang. Dari seluruh jaringan tubuh,
darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke
jantung.
Alat pemompa darah atau jantung reptilia memiliki struktur yang berbeda
dibandingkan ikan dan katak. Ini ditunjukkan dari ventrikelnya yang memiliki
sekat (septum) tak sempurna. Apabila ventrikel berkontraksi, lubang sekat ini
akan menutup, sehingga sesaat ventrikel terbagi menjadi dua bagian yang
terpisah, yakni ventrikel kanan dan kiri. Meskipun demikian, jantung reptilia
dianggap memiliki tiga bagian, meliputi atrium kanan, atrium kiri, dan ventrikel
yang bisa memodifikasi diri.
Adapun pada atrium reptilia, terdapat sekat (septum) sempurna, yang
menjadikan darah dari kedua atrium tidak bercampur. Ada juga sekat ventrikel
reptilia yang hampir sempurna, contohnya buaya. Sekat di antara ventrikel
buaya ini disebut foramen panizzae, yang berfungsi mengedarkan oksigen
(O2) ke seluruh jaringan tubuh dan juga menjaga keseimbangan tekanan
cairan pada jantung saat buaya menyelam dalam air.
Indra luar (eksternal) yang berupa indra penglihat, pendengar, perasa, pengecap, dan
pencium kita gunakan untuk memperoleh informasi dari luar melalui sel-sel
reseptornya ( bagian yang dapat menerima rangsang). Satu jenis reseptor hanya bias
menanggapi satu jenis rangsang. Indra dalam (internal) bertugas menyampaikan
informasi yang berasal dari dalam tubuh, misalnya rasa pegal, lapar, haus, atau sakit.
Otak berfungsi sebagai computer pusat tubuh kita. Semua informasi yang diterima
dalam bentuk impuls saraf diterjemahkan sehingga kita sadar dan tergerak untuk
memberi tanggapan. Contohnya, saat bel pintu berbunyi, di dalam telinga suara itu
diinterpretasikan dan sinyal saraf yang ditangkap diantarkan ke otak. Kita pun bangkit
dan membuka pintu. Kita secara sadar menanggapi rangsang yang terjadi, yaitu bel
pintu. Namun terkadang kita juga memberikan tanggapan berupa gerak refleks.
Gerakan ini tidak dikoordinasikan oleh otak, tetapi dari saraf tulang belakang (spinal
cord).
Rangsang yang diterima indra penglihat (mata) berupa cahaya. Cahaya yang masuk
melalui kornea akan diteruskan seperti berikut.
Apabila cahaya yang masuk terlalu terang, pupil akan menyempit atau mengalami
konstriksi. Bila cahaya redup, pupil akan melebar atau mengalami dilatasi. Cahaya
yang dipantulkan ke mata masuk ke dalam retina khususnya pada fovea (bintik
kuning). Cahaya ini dapat terfokus ke dalam fovea karena diatur oleh lensa. Lensa
mata mempunyai kemampuan untuk memipih dan mencembung. Kemampuan ini
disebut daya akomodasi.
Selain mengandung sel batang, retina juga mengandung sel kerucut atau sel konus.
Sel ini mengandung iodopsin. Fungsi sel konus untuk menerima rangsang warna
merah, biru, dan hijau. Setiap satu sel kerucut mengandung satu di antara
ketiga pigmen. Apabila retina mata hanya memiliki satu pigmen atau sel kerucut satu
maka akan mengalami buta warna. Orang yang hanya memiliki dua macam sel
kerucut disebut dikromat.
Sementara itu, orang yang hanya memiliki satu macam sel kerucut disebut
monokromat. Pada monokromat, warna yang terlihat oleh mata hanya hitam dan putih
serta bayangan kelabu.
Seluruh bagian retina terdapat sel-sel batang maupun sel kerucut, kecuali tempat
saraf mata berada. Daerah tempat saraf mata ini sangat kecil hingga menyerupai
sebuah titik saja. Titik kecil ini disebut bintik buta.
Selain harus ada cahaya, syarat agar mata dapat melihat dengan baik yaitu mata
harus dalam keadaan normal. Mata normal (emetropi) yaitu mata yang dapat
berakomodasi dengan baik.Titik terjauh (punctum remotum) berada pada jarak
sejauhjauhnya. Titik terdekat (punctum proximum) berada pada jarak baca ideal (25
cm) di depan mata. Perhatikan Gambar 3.
Oleh karena sesuatu hal, mata dapat mengalami cacat mata. Perhatikan Gambar 4.
untuk mengetahui macam-macam cacat mata.
Gambar 4. Cacat mata pada manusia hipermetropi (a) dan miopi (b)
2. Rabun jauh (miopi) adalah cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata
kabur jika melihat benda yang jauh dari mata. Hal ini karena lensa mata tidak
dapat memipih dengan sempurna. Rabun jauh dapat dibantu
dengan kacamata berlensa negatif atau cekung.
3. Mata tua (presbiopi) adalah cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata
kabur jika melihat benda yang dekat maupun benda yang jauh. Cacat mata ini
karena lensa mata tidak dapat berakomodasi dengan baik. Mata tua dapat
dibantu dengan kacamata berlensa ganda.
4. Buta warna adalah cacat mata karena kerusakan sel konus, sehingga
penderita tidak dapat membedakan warna. Biasanya merupakan cacat
keturunan.
Bagian-bagian, fungsi, dan proses yang terdapat pada kamera dibuat seperti mata
manusia. Akan tetapi, kemampuan mata dalam mencembung dan memipihkan lensa
tidak dapat ditiru oleh kamera. Kamera hanya dapat menyesuaikan jarak lensa
agar maju dan mundur seperti sistem mata pada ikan dan hewan lain. (Sumber:
Biologi, Kimball)
2 Indra pendengaran
Telinga terdiri atas tiga bagian berikut. Bagian-bagian telinga dapat terlihat pada
Gambar berikut!
Bagian-bagian Telinga
a. Telinga Luar
Bagian ini tersusun oleh daun telinga yang dibentuk dari bahan tulang rawan dan
lubang saluran suara yang panjangnya 2,5 cm. Telinga luar ini berbentuk corong,
sehingga dari struktur yang dimiliki dapat mengumpulkan gelombang suara dari luar.
Sedangkan saluran berfungsi untuk menjaga udara di dalam tetap hangat dan lembab.
Di sepanjang saluran ini terdapat banyak bulu kurang lebih 4000 buah kelenjar khusus
yang menghasilkan tahi kuping. Bulu-bulu tersebut berfungsi untuk penghalang
masuknya serangga dan debu. Jika ada serangga atau debu yang berhasil masuk,
maka tahi kuping akan menjeratnya. Tahi kuping juga berfungsi mencegah terjadinya
infeksi telinga terutama jika kita berenang di air yang kurang bersih.
b. Telinga Tengah
Membran timpani ini berupa selaput tipis yang berfungsi untuk menerima getaran
suara. Apabila ada rangsang suara mengenai bagian ini maka akan bervibrasi
(bergetar).
2. Tulang pendengaran
Tulang pendengaran terdiri atas tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus) dan
tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang ini berfungsi untuk mengkonsentrasi vibrasi
(getaran).
3. Saluran eustachius
Pada seorang pilot atau penerjun payung terkadang muncul dengung pada telinga,
hal ini disebabkan karena ketika mereka berada pada ketinggian yang berbeda maka
akan terjadi penyamaan tekanan yang tiba-tiba pada saat tabung eustachius terbuka
selama menelan atau mengucap. Jika mereka dalam keadaan pilek maka hal seperti
itu akan menyebabkan rasa sakit karena tekanan yang tidak sama terhadap membran
timpani. Pada bagian tengah telinga juga terdapat 3 macam tulang yaitu tulang martil,
tulang landasan dan tulang sanggurdi, yang mempunyai fungsi untuk meneruskan
suara dari gendang telinga ke bagian dalam.
c. Telinga Dalam
Telinga dalam merupakan bagian dari telinga yang tersusun dari alat-alat vestibulum
seperti terlihat pada Gambar berikut.
Bagian telinga dalam
2. Vestibulum
Membran vestibulum terdiri atas sakula dan utrikula yang berupa kantong dan dilapisi
oleh sel-sel rambut dan silia. Di dalam sakula dan utrikula terdapat cairan limfa dan di
dalam dindingnya masing-masing memiliki sel reseptor yang disebut dengan makula.
Kristal kapur tersebar di antara rambut- rambut dalam makula yang disebut dengan
otolith. Otolith di-pengaruhi oleh gravitasi.
Bagian ini merupakan alat pendengar yang berbentuk seperti rumah siput. Di dalam
koklea terdapat korti yang berfungsi untuk menerima getaran suara.
2. Proses Pendengaran
Bagaimana bunyi dapat kita dengar? Suara sampai pada lubang telinga karena
getarannya diterima oleh gendang suara (membran timpani). Getaran di membran
timpani ini akan diteruskan ke bagian tengah telinga yaitu ke tulang martil, landasan,
kemudian sanggurdi. Impuls suara diteruskan ke telinga bagian dalam yaitu ke rumah
siput dan merangsang saraf di sekitar cairan rumah siput dan dikirim ke otak.
Selanjutnya di otak, suara tersebut diolah sehingga kita dapat mendengar dan
mengartikannya. Secara skematis proses mendengar dapat ditulis sebagai berikut.
2. Labirintitis
Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan
oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual,
muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.
3. Mabuk perjalanan
Dalam perjalanan di laut, udara maupun darat kadang-kadang terjadi semacam rasa
mual, pusing, dan muntah-muntah. Orang mengatakan ini adalah mabuk perjalanan.
Hal ini terjadi karena gangguan pada fungsi keseimbangan
Indra pengecap
Lidah merupakan alat indra pengecap. Jika diamati di depan cermin, permukaan
lidahmu tampak kasar. Di bagian yang kasar itu terdapat saraf pengecap rasa. Lidah
dapat merasakan empat macam rasa, yaitu asam, manis, pahit, dan asin. Pada
beberapa bagian lidah terdapat daerah yang peka rasa.
Lidah berguna dalam merasakan rasa makanan. Jika lidah mengalami gangguan,
kamu tidak akan dapat merasakan lezatnya suatu makanan. Oleh karena itu, kamu
harus selalu menjaga kesehatan lidahmu. Misalnya, jangan meminum minuman atau
memakan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin.
Alat indra pengecap kita adalah lidah.Menggunakan lidah, kita dapat membedakan
bermacam-macam rasa. Rasa yang berbeda dikecap oleh bagian lidah yang berbeda
pula. Coba julurkan lidahmu!
Pada permukaan lidah terdapat bintil-bintil. Pada bintil-bintil tersebut terdapat ujung-
ujung saraf pengecap yang sangat peka terhadap rangsang rasa makanan atau
minuman yang masuk ke dalam mulut.
Cara Kerja Lidah
Bagaimana proses lidah mengecap rasa? Makanan atau minuman yang telah berupa
larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap. Oleh saraf
pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak.
Selanjutnya, otak menang-gapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan
rasa suatu jenis makanan atau minuman.
Kepekaan indra pengecap (lidah) setiap orang dalam hal menerima rangsang rasa
berbeda-beda. Salah satunya disebabkan oleh kebiasaan. Misalnya, orang yang
biasa makan makanan pedas, kepekaan lidahnya terhadap rasa pedas berbeda
dengan orang yang jarang makan makanan pedas. Jika kita makan terlalu panas,
terlalu pedas, terlalu asin, atau terlalu asam, maka kepekaan lidah kita akan
terganggu. Gangguan ini hanya bersifat sementara. Oleh karena itu, sebaiknya kita
makan makanan yang tidak terlalu panas, tidak terlalu pedas, tidak terlalu asin, dan
tidak terlalu asam. Fungsi lidah juga dapat terganggu jika lidah terserang
sariawan. Sariawan adalah sejenis infeksi jamur yang berupa bintik-bintik putih agak
menye-rupai sisa-sisa susu pada lidah, langit-langit mulut, dan gusi. Penyakit ini
disebabkan kekurangan vitamin C.
2) Menyikat lidah saat menggosok gigi agar kotoran pada lidah hilang. Gunakanlah
sikat gigi yang bersih dan lembut. Sikat gigi yang kasar dapat melukai lidah dan gusi.
Pada kulit mamalia termasuk manusia, terdapat beberapa reseptor yang fungisnya
berbeda. Kulit manusia tersusun oleh dua lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis.
Pada epidermis terdapat reseptor untuk rasa sakit dan tekanan lemah. Reseptor untuk
teknan disebut mekanoreseptor.
Pada dermis terdapat reseptor untuk panas dingin, dan tekanan yang kuat
Lempeng merkel (merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan)
Salah satu reseptor yang mudah di kaji adalah kopuskula pacini karean dapat diambl
dan berukuran besar. Reseptor ini terdapat pada dermis dan juga di berbagai organ
dalam.
BAB PENUTUP
A. Kesimpulan
Makhluk hidup multiseluler adalah organisme dengan kompleksitas sistem yang
tinggi. Pada organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya ditopang oleh sistem
organ. Sistem organ terdiri atas beberapa organ yang bekerja sama menjalankan
suatu proses yang menunjang kehidupan seluruh sistem-sistem organ yang lain.
Keseluruhan sistem organ tersebut, akhirnya membentuk satu individu organisme.
Makhluk hidup multiseluler misalnya manusia, memiliki berbagai macam organ
diantaranya : Sistem gerak, Sistem Pencernaan, Sistem Pernapasan, Sistem
Peredaran Darah
B. Saran
Sistem organ merupakan system pembentuk tubuh kita yang fungsinya sangat vital.
Oleh karena itu kita harus menjaga kesehatan tubuh kita dengan sebaik-baiknya dan
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah diberikan kepada
kita bberupa tubuh yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Abel, G.O. 1982. Exploration of the Universe. New York: Saunders Collage
Publishing.
A.Latar Belakang
Seperti kita ketahui bahwa optika sangatlah penting dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam dunia kesehatan (ilmu biologi) maupun dalam ilmu fisika. Optika
yangmerupakan ilmu yang mempelajari tentang cahaya.
Optika dibagi menjadi dua studi pembahasan diantaranya : optika geometris dan
optika fisis. Optika geometris mempelajari mengenai, pemantulan, pembiasan, dan
disfersi cahaya. Optic geometri menyatakan cahaya yakni garis-garis lurus yang
dibelokan pada permukaan yang merefleksikan cahaya atau yang merefraksikan
cahaya. Tetapi banyak aspek perilaku cahaya yang tidak dapat difahami
berdasarkan sinar sedangkan secara fundamental cahaya adalah gelombang dan
dalam beberapa situasi kita harus meninjau sifat-sifat gelombang nya.
Apabila seseorang melihat sesuatu atau benda, maka mata harus
menangkap beberapa dari sinar cahaya yang menyebar dari benda tersebut dan
kemudian diarahkan kembali ke dalam retina di bagian belakang mata. Sistem
penglihatan manusia, dimulai dengan retina dan berakhir dengan korteks
penglihatan di bagian belakang otak, secara otomatis dan secara bawah sadar
memproses informasi yang diberikan oleh cahaya. Sistem ini mengidentifikasikan
sisi, arah, tekstur, bentuk, dan warna, kemudian secara cepat membawa ke alam
sadar seseorang ke sebuah bayangan (reproduksi yangditurunkan dari cahaya) dari
benda. Sehingga, seseorang dapat mengenali benda berada dalam arah di mana
sinar cahaya datang dan pada jarak yang tepat
Sistem penglihatan manusia berjalan melalui proses dan pengenalan ini
meskipun sinar cahaya tidak datang secara tidak langsung dari benda, tetapi
sebagai gantinya memantul menuju ke mata dari cermin atau membias dari lensa di
dalam sepasang teropong. Tetapi, benda yang dilihat seseorang dalam arah di
mana sinar cahaya datang setelah dipantulkan atau dibiaskan, dan jarak yang
dirasakan sedikit berbeda dari jarak benda yang sebenarnya.
Apabila sinar cahaya dipantulkan kepada seseorang dari cermin datar
standar, benda tampak berada di belakang sermin karena sinar-
sinar yang seseorang tangkap berasal dari arah itu. Tetapi tentu benda tidak berada
di belakang. Jenis bayangan ini, yang disebut bayangan maya, yang sebenarnya
hanya ada di dalam pikiran, meskipun begitu dikatakan ada di lokasi yang dirasakan.
Berbeda dengan bayangan maya, bayangan nyata berbeda dalam hal
bahwa bayangan itu dapat dibentuk pada suatu permukaan, seperti sebuah kartu
atau layar film. Keberadaan dari bayangan tidak bergantung pada bagaimana
seseorang melihatnya dan dibayangan itu ada meskipun tidak dilihatnya. Oleh
karena itu, dalam pembahasan ini menjelaskan tentang cahaya terutama sifat-sifat
cahaya, pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya terutama pada lensa cekung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam makalah
ini antara lain adalah :
Apakah yang dimaksud dengan optika geometris?
Bagaimana sifat-sifat cahaya?
Bagaimana Pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung dancermin
cembung?
C.Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan Penulisan Dari Makalah Ini Adalah :
a) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ipa dasar fisika.
b) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan optika geometris.
c) Untuk mengtahui bagaimana sifat-sifat cahaya.
d) Untuk mengetahui bagaimana pemantulan cahaya pada cermin datar,cekung
dan cermin cembung.
BAB II
PEMBAHASAN
Modul 10 Optika
Kegiatan belajar 1
Cahaya dan Sifatnya
B. Sifat-Sifat Cahaya
Cahaya adalah nama yang diberikan manusia pada radiasi yang dapat
dilihatoleh mata manusia. Cahaya merupakan gelombang eloktromagnetik, yaitu
gelombang yang getarannya adalah medan listrik dan medan magnet. Berdasarkan
jenisnya, cahaya dibedakan menjadi cahaya yang tampak dan cahaya yang tidak
tampak. Cahaya tampak adalah cahaya yang jika mengenai benda maka benda
tersebut akan dapat dilihat oleh manusia, contoh cahaya matahari.
Cahaya mempunyai sifat-sifat tertentu antara lain, adalah :
a. Cahaya Merambat Lurus
Saat berjalan di kegelapan, kita memerlukan senter. Cahaya dari lampu
senter arah rambatannya menurut garis lurus. Atau ketika kita melihat cahaya
matahari yang menerobos masuk melalui genting. Kedua hal tersebut membuktikan
bahwa cahaya merambat lurus. Kegiatan yang dapat untuk membuktikan bahwa
cahaya merambat lurus adalah dengan menggunakan karton yang diberi lubang
seperti gambar disamping. Ketika lobang karton disusun lurus kita dapat melihat
cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita tidak bisa lagi melihat
cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan manusia
pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.
b. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Amatilah ketika kamu berjalan di bawah cahaya matahari. Ke manapun
kamu berjalan, selalu diikuti oleh bayanganmu sendiri. Bayang-bayang
tubuhmu akan hilang ketika kamu masuk ke dalam rumah atau berlindung di balik
pohon yang besar. Bayangan terbentuk karena cahaya tidak dapat menembus suatu
benda. Ketika cahaya mengenai tubuhmu, cahaya tidak dapat menembus tubuhmu
sehingga terbentuk
lah bayangan. Begitu pula ketika cahaya mengenai rumahmu dan pohon yang besar
. Bayangan adalah daerah gelap yang terbentuk akibat cahaya tidak dapat
menembus suatu benda.
c. Cahaya dapat dipantulkan
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses terpancarnya
kembalicahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Contoh peristiwa
pemantulan cahaya yang dipantulkan tubuh kita, saat mengenai permukaan cermin,
dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk ke mata kita. Pemantulan
pada cermin,termasuk pemantulan teratur. Pemantulan teratur terjadi pada benda
yang permukaannya rata dan mengkilap/licin. Pada benda semacam ini, cahaya
dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat membentuk bayangan benda
dengan sangat baik. Pada benda yang permukaannya tidak rata, cahaya yang
datang dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Cermin merupakan salah
satu benda yang memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya ada
cermin datar dan cermin lengkung. Cermin lengkung ada dua macam, yaitu cermin
cembung dan cermin cekung.
d. Cahaya Dapat Dibiaskan
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya, saat melewati dua
medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia
dalam pembuatan berbagai alat optik. Apabila cahaya merambat dari zat
yang kurang rapat ke zat
yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya
merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat yang
lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal.
Misalnya cahaya merambat dari air ke udara. Pembiasan cahaya sering kamu
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dasar kolam terlihat lebih dangkal dari
pada kedalaman sebenarnya.
Gejala
pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang beri
si air. Pensil tersebut akan tampak patah.
e. Cahaya Dapat Diuraikan
Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik.
Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna.
Cahaya putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah,
jingga,kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan
lagi disebut cahaya monokromatik.
Cahaya putih dapat diuraikan. Saat melewati prisma, cahaya putih akan mengalami
dispersi (penguraian)
. Contoh peristiwa dispersi cahaya yang terjadi secara alami adalah peristiwa
terbentuknya pelangi. Pelangi terbentuk dari cahaya matahari yang diuraikan oleh
titik-titik air hujan di langit. Cahaya matahari yang kita lihat berwarna putih. Namun,
sebenarnya cahaya matahari tersusun atas banyak cahaya berwarna. Kita juga
dapat mengamati peristiwa dispersi cahaya pada balon air. Kita dapat menggunakan
air sabun untuk membuat balon air. Jika air sabun ditiup di bawah sinar matahari,
kamu akan melihat berbagai macam warna berkilauan pada permukaan balonair
tersebut.
C.Pemantulan Cahaya
Ada permukaan benda yang rata seperti cermin datar, cahaya dipantulkan
membentuk suatu pola yang teratur. Hukum pemantulan cahaya dikemukakan oleh
w. Snellius, menurutnya apabila seberkas cahaya mengenai permukaan bidang
datar yang rata, maka akan berlaku aturan-aturan sebagai berikut :
Sinar datang (sinar jatuh), garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu
bidang datar.
Sudut sinar datang (sinar jatuh) selalu sama dengan sudut sinar pantul (sudut
i= sudut r)
Bayangan terbentuk karena berkas cahaya mengenai suatu benda yang rata
akandipantulkan secara teratur. Bayangan yang terbentuk ada dua jenis, yaitu
bayangan nyata: bayangan yang dapat ditangkap oleh layar
bayangan maya: bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh layar
KESIMPULAN
Bayangan adalah hasil dari sebuah objek melalui cahaya. Apabila bayangan
dibentuk pada suatu permukaan, bayangan itu adalah bayangan nyata dan tetap
ada, meskipun tidak ada pengamat. Apabila bayangan membutuhkan sistem
penglihatan dari seorang pengamat, maka bayangan itu adalah bayangan maya
.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Alonso, M., dan D.J. Finn. 1992. Physics, Reading. Massachussets: Addison Wesly
Publishing Company
Avison, M., dan D.J. Finn 1989. The World of Physics. HongKong: Thomas Nelson.