Anda di halaman 1dari 19

SKENARIO A BLOK 4

‘SARTORIUS MERINGIS’

Tn.Sartorius, 20 tahun, mengeluh nyeri otot pada betis kanan dan


kiri serta belakang paha kepada kakaknya yang merupakan mahasiswa
tingkat akhir di FK UM Palembang. Nyeri ini dirasakan pada saat
perpindahan gerakan sholat dari ruku’ ke sujud. Nyeri terutama dirasakan
pada saat duduk diantara dua sujud.

Satu hari sebelumnya, Tn.Sartorius melakukan olahraga squat


bersama teman-temannya. Menurut kakaknya, kemungkinan nyeri tersebut
disebabkan karena olahraga berlebihan yang dilakukan Tn.Sartorius,
kemudian menjelaskan kepada Tn.Sartorius otot-otot terkait nyeri yang
dirasakan saat ini.

I. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Otot : Organ yang menghasilkan gerak pada hewan atau manusia
melalui kontraksi (Kamus Dorland)
2. Nyeri : Perasaan tidak nyaman, menderita atau nyeri, disebabkan
oleh rangsangan pada ujung-ujung saraf tertentu
(Kamus Dorland)
3. Squat : Posisi jongkok dengan lutut dan pinggul ditekuk
(Kamus Dorland)
4. Betis : Tungkai bawah dari lutut sampai ke kaki
(Kamus Dorland)
5. Paha : Bagian anggota badan dari lutut keatas hingga bagian
pangkal paha (KBBI 2015)

II. IDENTIFIKASI MASALAH


1. Tn.Sartorius, 20 tahun, mengeluh nyeri otot pada betis kanan dan
kiri serta belakang paha kepada kakaknya yang merupakan
mahasiswa tingkat akhir di FK UM Palembang. Nyeri ini dirasakan

1
pada saat perpindahan gerakan sholat dari ruku’ ke sujud. Nyeri
terutama dirasakan pada saat duduk diantara 2 sujud.
2. Satu hari sebelumnya, Tn.Sartorius melakukan olahraga squat
bersama teman-temannya. Menurut kakaknya, kemungkinan nyeri
tersebut disebabkan karena olahraga berlebihan yang dilakukan
Tn.Sartorius, kemudian menjelaskan kepada Tn.Sartorius otot-otot
terkait nyeri yang dirasakan saat ini.

III. PRIORITAS MASALAH


Identifikasi no.1 karena nyeri otot yang dirasakan oleh Tn.Sartorius
dapat menimbulkan masalah baru atau komplikasi apabila tidak segera
ditangani dan dapat mengganggu aktivitas Tn.Sartorius

IV. ANALISIS MASALAH


1. Tn.Sartorius, 20 tahun, mengeluh nyeri otot pada betis kanan dan
kiri serta belakang paha kepada kakaknya yang merupakan
mahasiswa tingkat akhir di FK UM Palembang. Nyeri ini dirasakan
pada saat perpindanhan gerakan sholat dari ruku’ ke sujud. Nyeri
terutaman dirasakan pada saat duduk diantara 2 sujud.

a. Apa makna Tn.Sartorius mengeluh nyeri otot pada betis kanan


dan kiri serta belakang paha kepada kakak nya yang merupakan
mahasiswi tingkat akhir di FK UM Palembang ?
Jawab :
Olahraga yang menyebabkan kerusakan otot/exercise induced
muscle damage, dapat dihubungkan dengan adanya inflamasi
aceptic yang didukung beberapa bukti bahwa permukaan otot
mengalami nyeri dan bengkak. Latihan beban yang menyebabkan
kontraksi otot. Berbagai latihan ini menyebabkan kerusakan pada
sel membran otot sehingga akan memulai terjadinya respon
inflamasi menyebabkan kerusakan pada sel membran otot sehingga

2
akan memulai terjadinya respon inflamasi sehingga menyebabkan
pembentukan produk-produk sampah metabolik yang berperan
sebagai stimulus kimiawi kepada ujung saraf atau nerve endings.
Jadi kemungkinan tn sartorius mengalami cedera pada otot dan
menyebabkan terjadinya kerusakan otot karena efek latihan yang
berat

b. Apa topografi pada kasus?


Jawab :
regio cruris posterior , betis
regio femoris posterior ,paha

c. Apa saja otot yang terdapat pada ekstremitas inferior?


Jawab :
Musculus pada tungkai atas :
1. M.Ilopsoas
a. M.Ilacius
b. M.Psoas Major
2. M.Tensor Faciae Latae
3. M.Sartorius
4. M.Pectineus
5. M.Adductor Longus
6. M.Gracilis
7. M.Quadriceps Femoris
a. M.Vastus Lateralis
b. M.Rectus Femoris
c. M.Vastus Medialis

Musculus pada tungkai bawah :

1. M.Gastrosnemus
2. M.solesus

3
3. M.Fibularis (Peroneus) Longus
4. M.Fibularis (Peroneus) Brevis
5. M.Ekstensor Digitorium Longus
6. M.Ekstensor Halucis Longus
7. M.Flexor Digitorium Longus
8. M.Flexor Halucis Longus
9. M.Tibialis Anterior
10. M.Tibialis Posterior

Musculus pada Pedis :

1. M.Ekstensor Halucis Brevis


2. M.Ekstensor Digitorium Brevis
3. M.Ekstensor Digitorium Longus

d. Apa saja tulang yang terdapat pada extremitas inferior?


Jawab :
Tulang pada pangkal paha :
1. Fovea capitis femoris
2. Caput femoris
3. Fosca throcanterica
4. Colum femoris
5. Throcanter major
6. Throcanter minor
7. Crista interthrocanterica
8. Linea pectinea
9. Linea aspera
10. Tuberositas glutea

Tulang pada tungkai atas :


1. Corpus femoris
2. Linea aspera

4
a. Linea laterale
b. Linea mediale

Tulang pada tungkai bawah :


1. Margo anterior
2. Margo medialis
3. Margo interosseous
4. Facies posterior
5. Facies lateralis
6. Facies medialis
7. Corpus tibia
8. Caput fibulae
9. Colum fibulae
10. Corpus fibulae

Tulang pada pedis :


1. Phalanx distalis
2. Phalanx media
3. Phalanx proximalis
4. Caput phalangis
5. Corpus phalangis
6. Basis phalangis
7. Caput ossis metatarsi
8. Corpus ossis metatarsi
9. Basis ossis metatarsi
10. Os cuneiforme mediale
11. Os cuneiforme intermedium
12. Os cuneiforme laterale
13. Os Naviculare
14. Os cuboideum

5
e. Apa saja sistem vaskularisasi pada ekstremitas inferior?
Jawab :
Pada tungkai dapat dibedakan tiga sistem vena: sistem permukaan
(epifascial), sistem dalam (intermuskuler), dan sistem perforans,
yang menghubungkan vena-vena permukaan dan dalam. Berdasarkan
posisi tegak, vena-vena ekstremitas bawah pada manuusia terbebani
secara khusus karena darah harus ditranspor balik menuju ke jantung
melawan gravitasi bumi (sekitar 85% melalui sistem vena tungkai
dalam dan 15% melalui sistem vena tungkai permukaan). Arus
fisiologi darah terjadi dengan bantuan dari katup-katup vena melalui
vena-vena perforans luar ke dalam.

f. Apa saja sistem nervus pada ekstremitas inferior?


Jawab :
Nervus pada tungkai atas :
1. Nervus cutaneus femoris lateralis
2. Nervus cutaneus femoris posterior
3. Nervus obturatorius
4. Nervus saphenous
5. Nervus femoralis

Nervus pada tungkai bawah :


1. Nervus tibialis
2. Nervus ichiadius
3. Nervus cutaneus surae medialis
4. Nervus suralis
5. Nervus fibularis superficialis
6. Nervus fibularis profandus
7. Nervus cutaneus surae lateralis
8. Nervus fibularis comunis

Nervus pada pedis :


1. Nervus cutaneus dorsalis intermedius
2. Nervus cutaneus dorsalis medialis

6
3. Nervus cutaneus dorsalis lateralis

g. Apa saja jenis jenis otot?


Jawab :
1. Otot Polos
Memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot polos (tidak berserat), tersapat di
organ dalam tubuh (visceral), sumber Ca2+ dari CES, sumber
energi terutama dari metabolism aerobik, kontraksi lambat,
kadang mengalami tetani, tahan terhadap kelelahan.

2. Otot Rangka
Memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motoric somatic
(volunteer), melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum
sarkoplasma (RS), sumber ernergi dari metabolism aerobik dan
anaerobic, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, dan cepat
lelah.

3. Otot Jantung
Memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh saraf
otonom (involunter), serat otot berserat, hanya ada dijantung,
sumber Ca2+ dari CES dan RS, sumber energy dari metabolism
aerobic, awal kontraksi lambat, tidak mengalami tetani, dan
tahan terhadap kelelahan.

h. Bagaimana mekanisme kerja otot?


Jawab :
Kontraksi otot terjadi dikarenakan miosin berikatan dengan aktin
dengan bantuan ca2+, dimana filamen tebal tempat miosin dan
filamen tebal.
Setiap filamen tebal memiliki beberapa ratus molekul miosin yang
dikemas dalam susunan spesifik. Molekul miosin adalah suatu
protein yang terdiri dari atas dua buah subunit identik, masing-

7
masing berbentuk seperti golf. Kepala kepala ini membentuk
jembatan silang antara filamen tebal dan tipis. Setiap jembatan
silang memiliki dua tempat penting yang krusial bagi proses
kontraksi : (1) suatu tempat untuk mengikat aktin dan (2) suatu
tempat miosin ATPase (pengurai ATP). (gambar 1)

Gambar 1

Filamen tipis terdiri atas tiga protein : aktin, tropomiosin, dan


troponin (gambar 2). Molekul aktin,protein struktural utama filamen
tipis, berbentuk bulat. Tulang punggung filamen tipis dibentuk oleh
molekul aktin yang disatukan menjadi dua untai dan saling terpuntir
seperti dua untai kalung mutiara yang terpilin satu sama lain. Setiap
molekul aktin memiliki suatu tempat pengikatan khusus untuk
melekatnya jembatan silang miosin.

Gambar 2

8
Pada serat otot yang berelaksasi, kontraksi tidak terjadi; aktin tidak
dapat berikatan dengan jembatan silang dikarenakan posisi dua tipe
protein lain – tropomiosin dan troponin – di dalam filamen tipis.
Molekul tropomiosin adalah protein mirip benang yang terbentang
dari ujung ke ujung di samping alur aktin. Pada posisi ini,
tropomiosin menutupi bagian aktin yang berikatan dengan
jembatan silang sehingga menghambat interaksi yang menghasilkan
kontraksi otot. Komponen tipis lainnya adalah suatu kompleks
protein yang terbuat dari tiga unit polipeptida : satu berikatan
dengan tropomiosin, satu berikatan dengan aktin, dan yang Ketiga
dapat berikatan dengan ca2+.

Ketika troponin tidak terikat dengan ca2+,protein ini menstabilkan


tropomiosin dalam posisinya yang menutuppi tempat pengikatan
jembatan silang aktin(gambar 3-a). Ketika Ca2+ berikatan dengan
troponin, bentuk protein ini berubah sedemikian rupa sehingga
tropomiosin terlepas dan posisinya yang menutupi jembatan silang(
gambar 3-b). Dengan tropomiosin tersingkir, aktin dan miosindapat
berikatan dan berinteraksi di jembatan silang sehingga
menyebabkan kontraksi otot.

Sumber :Sherwood, Laurale.2018. Fisiologi manusia : dari sel ke


sistem, ed. 9. Jakarta : EGC

Kontraksi Otot juga terbagi menjadi 2, yaitu :

9
a. Kontraksi otot isotonik
Berarti ketegangan atau bobot yang sama. Dalam kontraksi ini,
ketegangan berkembang secara konstan dan seiring dengan
perubahan panjang otot. Ini melibatkan pemendekan otot dan
kontraksi aktif dan relaksasi otot-otot dan terjadi saat gerakan
seperti berjalan, berlari, melompat, dan lain lain.

b. Kontraksi otot isometric


Menyiratkan panjang otot konstan atau tidak berubah. Dalam
kontraksi isometrik, panjang otot tetap konstan, sementara
ketegangan mengalami perubahan yang bervariasi.

i. Apa makna nyeri dirasakan pada saat perpindahan gerakan


sholat seperti ruku ke sujud?

j. Apa makna nyeri terutama dirasakan pada saat duduk diantara


dua sujud?
Jawab :
Makna nya yaitu terjadi kontraksi dan tekanan otot pada saat
duduk diantara dua sujud. Pada saat duduk diantara sujud otot
fleksor(biceps) berkontraksi dan terdapat tekanan berupa kompresi
dalam otot meningkat Sehingga sakit lebih dirasakan saat duduk.

k. Bagaimana mekanisme nyeri pada otot?


Jawab :
Nyeri merupakan suatu bentuk peringatan akan adanya bahaya
kerusakan jaringan. Pengalaman sensoris pada nyeri akut disebabkan
oleh stimulus noksius yang diperantarai oleh sistem sensorik
nosiseptif. Sistem ini berjalan mulai dari perifer melalui
medulla spinalis, batang otak, talamus dan korteks serebri. Apabila
telah terjadi kerusakan jaringan, maka sistem nosiseptif akan
bergeser fungsinya dari fungsi protektif menjadi fungsi yang

10
membantu perbaikan jaringan yang rusak. Nyeri inflamasi
merupakan salah satu bentuk untuk mempercepat perbaikan
kerusakan jaringan. Sensitifitas akan meningkat, sehingga stimulus
non noksius atau noksius ringan yang mengenai bagian yang
meradang akan menyebabkan nyeri. Nyeri inflamasi akan
menurunkan derajat kerusakan dan menghilangkan respon inflamasi.

l. Apa saja jenis jenis nyeri ?


Jawab :
1. Nyeri fisiologis, terjadinya nyeri oleh karena stimulasi singkat
yang tidak merusak jaringan, misalnya pukulan ringan akan
menimbulkan nyeri yang ringan. Ciri khas nyeri sederhana adalah
terdapatnya korelasi positif antara kuatnya stimuli dan persepsi nyeri,
seperti semakin kuat stimuli maka semakin berat nyeri yang dialami.

2. Nyeri inflamasi, terjadinya nyeri oleh karena stimuli yang


sangat kuat sehingga merusak jaringan. Jaringan yang dirusak
mengalami inflamasi dan menyebabkan fungsi berbagai
komponen nosisept if berubah. Jaringa n yang mengalami
inflamasi mengeluarkan berbagai mediator inflamasi, seperti:
bradikinin, leukotrin, prostaglandin, purin dan sitokin yang
dapat mengaktivasi atau mensensitisasi nosiseptor secara
langsung maupun tidak langsung. Aktivasi nosiseptor
menyebabkan nyeri, sedangkan sensitisasi nosiseptor
menyebabkan hiperalgesia. Meskipun nyeri merupakan salah
satu gejala utama dari proses inflamasi, tetapi sebagian besar
pasien tidak mengeluhkan nyeri terus menerus. Kebanyakan
pasien mengeluhkan nyeri bila jaringan atau organ yang berlesi
mendapat stimuli, misalnya: sakit gigi semakin berat bila
terkena air es atau saat makan sendi yang sakit semakin hebat
bila digerakkan.

3. Nyeri neuropatik adalah nyeri yang didahului dan


disebabkan adanya disfungsi primer ataupun lesi pada sistem
saraf yang diakibatkan: trauma, kompresi, keracunan toksin
atau gangguan metabolik. Akibat lesi, maka terjadi perubahan
khususnya pada Serabut Saraf Aferen (SSA) atau fungsi neuron
sensorik yang dalam keadaan normal dipertahankan secara
aktif oleh keseimbangan antara neuron dengan lingkungannya,
sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan. Gangguan

11
keseimbangan tersebut dapat melalui perubahan molekuler
sehingga aktivasi SSA (mekanisme perifer) menjadi abnormal
yang selanjutnya menyebabkan gangguan fungsi sentral
(mekanisme sentral)

m. Bagaimana aspek kinesiologi dalam gerakan solat?

n. Bagaimana penggolongan sendi ?


Jawab :
A. Berdasarkan adanya tanda-tanda struktural yang paling spesifik,
sendi diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :

a. Articulatio fibrosa (Synarthrosis).

Karakteristik hubungannya disatukan oleh jaringan ikat


fibrosa
1). Gomphosis. Ex: hubungan gigi dengan tulang rahang
(articulatio dentoalveolaris).

2). Sutura. Ex: hubungan antar tulang tengkorak (sutura


serrata, sutura squamosa dan sutura harmoniana/plana).

3). Syndesmosis. Ex: syndenmosis tibiafibularis,


syndenmosis radioulnaris.

b. Articulatio cartilaginea.

Karakteristik hubungannya disatukan oleh tulang rawan


yaitu cartilago hyaline atau fibrocartilago.

1). Synchondrosis. Ex: hubungan antar tulang-tulang


tengkorak.

2). Symphisis. Ex: symphilis pubis, symphilis


intervertebratalis, dan symphilis manubriosternalis.

c. Articulatio synovialis (Diarthrosis).

Karakteristik terdapat cairan “synovialis” yang berfungsi


sebagai pelumas, yang dihasilkan oleh kapsula sendi
yang disebut membrana synovialis.Kapsula sendi
terdapat 2 lapis:

12
1). Bagian luar disebut stratum (membrana) fibrosum.


2). Bagian dalam disebut stratum (membrana) synovialis.

B. Berdasarkan jumlah aksisnya

a. Articulatio Monoaxial.

Sendi yang mempunyai sumbu satu (satu aksis). Ex: articulatio


engsel ( misal. Sendi siku dan interphalangea ). articulatio
trochoadea ( misal . sendi tangan) .articulatio humeraulnaris
(sendi antara humerus, dan ulna )

b. Articulatio Biaxial. Sendi yang mempunyai sumbu dua (dua


aksis). Ex: Sendi ellipsodea ( sendi tangan), Sendi sellaris.(
Misalnya, sendi metacarpae) articulatio humeroradialis
(hubungan humerus dan radius)

c. Articulatio Triaxial. Sendi yang mempunyai sumbu tiga (tiga


aksis) Ex: articulatio globaidea (sendi lutut),articulatio
enarthrosis spheroidea (sendi coxae), articulatio humeri (sendi
bahu).

C. Berdasarkan bentuk permukaan tulang yang bersendi

a. Articulatio Plana (permukaan hampir datar)

b. Ginglimus (permukaa n dataran sendi silender)

c. Condylaris (dua permukaan disebut “conylus”)

d. Spheroidea (Globoidea) (permukaan menyerupai bola dan


berupa mangkuk cekung)

e. Ellipsodea (permukaan berbentuk elips)


f. Sellaris (permukaan menyerupai dataran pada pelana kuda)

g. Throcoidea (permukaan menyerupai dataran roda / cincin)

h. Trochlearis (permukaan menyerupai roda kerek’an sumur atau


pelek roda).

13
D. Berdasarkan jumlah komponen kerangka (tulang) yang bersendi

a. Articulatio Symplex (hanya tersusun oleh dua tulang).

b. Articulatio Composita (tersusun oleh lebih dari dua tulang).

E. Berdasarkan kemungkinan luas gerakan

a. Amphiarthrsis (gerakannya hanya sedikit sekali)

b. Articulationes (gerakannya luas)

2. Satu hari sebelumnya, Tn.Sartorius melakukan olahraga squat


bersama teman-temannya. Menurut kakaknya, kemungkinan nyeri
tersebut disebabkan karena olahraga berlebihan yang dilakukan
Tn.Sartorius, kemudian menjelaskan kepada Tn.Sartorius otot-otot
terkait nyeri yang dirasakan saat ini.

a. Bagaimana aspek kinesiologi dalam gerakan squat?


Jawab :
Aspek kinesiologi dalam gerakan squat adalah fleksi dan
ekstensi pinggul dan paha. Pada saat squat juga melibatkan
gerakan ekstremitas superior, yaitu ekstensi dan abduksi
tangan.

b. Otot, sendi, dan tulang apa yang bekerja pada saat squat ?
Jawab :
Pada saat fleksi panggul dan paha
Otot Sendi Tulang
M.Iliopsoas Articulatio Coxae Os Femoris
M.Rectus Femoris Articulation Genus

14
M.Sartorius
M.Hamstrings
M.Gastroknemius

Pada saat ekstensi panggul dan paha


Otot Sendi Tulang
M.Gluteus Articulatio Coxae Os Femoris
maksimus
M.Hamstrings Articulation Genus
M.Quadriceps
femoris

Pada saat ekstensi tangan


Otot Sendi Tulang
M.Deltoideus Articulation Os Humerus
humeri
M.Teres major
M.Latisimus dorsi
M.Triceps brachi

Pada saat abduksi tangan


Otot Sendi Tulang
M.Deltoideus Articulatio Humeri Os Humerus
M.Supraspinatus

c. Apa hubungan olahraga berlebih dengan nyeri otot yang


dialami oleh Tn.Santorious?

15
Jawab :
Nyeri otot dapat dihubungkan dengan pembentukan asam laktat
pada tubuh. Asam laktat diperoleh dari proses metabolisme
anaerob yang terjadi pada saat olahraga. Asam laktat berguna
sebagai bahan bakar dan sumber energi pada saat olahraga
yang akan diserap oleh otot. Akan tetapi, apabila berlebihan
asam laktat akan menimbulkan masalah.
Ketika kita berolahraga dengan ringan, maka asam laktat yang
diproduksi juga akan ringan sehingga tubuh dengan mudah
melenyapkan asam laktat melalui otot.
Ketika kita berolahraga dengan intensitas yang tinggi, maka
asam laktat yang diproduksi akan menjadi tinggi. Pada saat kita
berolahraga dengan intensitas yang tinggi, maka tubuh akan
merasa kekurangan oksigen dan menyebabkan tubuh menjadi
lelah. Akibat nya, terjadi penurunan fungsi pada otot yang
harusnya mampu menyerap asam laktat. Pada saat otot tidak
mampu menyerap asam laktat maka asam laktat akan
menumpuk disekitar pembuluh darah dan otot. Ini lah yang
akan menimbulkan nyeri pada otot setelah melakukan olahraga
berlebih.

d. Apa saja otot yang mengalami nyeri pada kasus?


Jawab :
Otot yang mengalami nyeri pada kasus adalah M.
Gastrocnemius, M.erector spinae, kelompok M.adductor, M.
hamstring dan M.quadriceps

e. Apa saja dampak dari olahraga berlebih ?


Jawab :

16
Melakukan aktifitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan
terjadinya cedera, kerusakan otot atau jaringan ikat pada otot,
kelelahan pada tubuh, Apabila pada otot mengalami kerusakan
jaringan maka secara otomatis tubuh akan merespon dengan
memperbaiki kerusakan dan merangsang ujung saraf sensorik
sehingga akan timbul nyeri karena rangsangan tersebut.
(Sumber : MENGATASI DOMS SETELAH OLAHRAGA oleh
Suriani Sari, Motion, Volume VII, No.1, Maret 2016)

f. Apa dampak dari nyeri otot?


Jawab :
1. Menurunkan rentang gerak tubuh
2. Berkurangnya kemampuan gerak dalam melakukan gerak
ekstensi
3. Keterbatasan mobilitas fisik
4. Efek sistematis yang ditimbulkan adalah kegagalan organ
bahkan kematian
(Sumber : prikel, sylvia aderson, patofisiologi konsep kli
nis proses penyakit edisi ke-4 Jakarta : EGC, 2016)

g. Apa NNI yang terkait kasus?


Jawab :

Artinya : Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan


apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat
untuk berpegang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan
musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya, sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang
kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan
cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya. (8: 60)

17
V. KERANGKA KONSEP

Olahraga berlebih

Nyeri otot pada Nyeri otot pada


betis kanan dan kiri belakang paha

Nyeri pada saat


perpindahan gerakan
sholat

18
VI. HIPOTESIS
Tn.Sartorius, 20 tahun, mengeluh nyeri otot pada betis kiri dan kanan
serta belakang paha pada saat perpindahan gerakan sholat yang
disebabkan oleh olahraga berlebih

19

Anda mungkin juga menyukai