PENDAHULUAN
Pada zaman modern sekarang ini, masalah pendidikan merupakan suatu hal yang
sangat penting. Abad mendatang merupakan suatu tantangan bagi generasi yang akan datang.
Terutama bagi bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional dan sumber daya manusia
yang berkualitas dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Peran pendidikan nasional
membentuk watak serta peradaban bangsa dan martabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia
Di dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan seorang pendidik yang
berkualitas sehingga dalam pola pembelajaran yang diajarkan dalam proses belajar mengajar
dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam proses belajar mengajar, dibutuhkan seorang
pendidik yang mampu berkualitas serta diharapkan dapat mengarahkan anak didik menjadi
generasi yang kita harapkan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa. Untuk itu, guru tidak
hanya cukup menyampaikan materi pelajaran semata, akan tetapi guru juga harus pandai
menciptakan suasana belajar yang baik, serta juga mempertimbangkan pemakaian metode
dan strategi dalam mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan sesuai pula dengan
Keberadaan guru dan siswa merupakan dua faktor yang sangat penting di mana
diantara keduanya saling berkaitan. Kegiatan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan
mengajar guru, karena dalam proses pembelajaran guru tetap mempunyai suatu peran yang
penting dalam memberikan suatu ilmu kepada anak didiknya. Salah satu masalah yang
dan keaktifan dalam diri siswa untuk dapat belajar secara efektif. Sebab, keberhasilan dalam
suatu pengajaran sangat dipengaruhi oleh adanya aktifitas belajar yang dilakukan oleh siswa
umum, namun demikian hal ini masih belum dilakukan secara maksimal oleh guru. Untuk
mencapai kualitas kegiatan belajar mengajar yang baik tentulah dituntut kreatifitas guru
baru. Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran saja, namun harus berhasil member
Keadaan yang terjadi di SD Negeri Arun Kecamatan muara satu Kota Lhokseumawe,
berdasarkan hasil supervisi rutin penulis sebagai kepala sekolah ternyata sebagian besar guru
masih memiliki kemampuan yang terbatas dalam berkreasi menerapkan pendekatan yang
tepat sesuai dengan ketentuan kurikulum yang diterapkan. Dalam melaksanakan proses
Kegiatan belajar mengajar, SD Negeri Arun telah menerapkan kurikulum 2013 ( K 13) secara
penuh sejak tahun 2013. Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, pada K 13
pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses
keilmuan yang mana pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti
Keadaan ini tentu bukan merupakan suatu hal yang diinginkan. Sebagai kepala
sekolah yang melaksanakan supervisi secara rutin, penulis merasa perlu melaksanakan
supervisi akademis terhadap kegiatan klasikal sehingga nantinya dapat memberi pengaruh
positif terhadap kinerja guru dalam menerapkan pendekatan saintifik sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013.
Melalui supervisi akademis oleh kepala sekolah, dengan bimbingan arahan dan
kesadaran tinggi diharapkan para guru dapat melakukan pembelajaran bermutu, sehingga
memberi pengaruh positif terhadap perilaku peserta didik dan menambah kemajuan prestasi
belajar mereka. Kemampuan dan keterampilan para guru dalam menyusun Rencana
menghasilkan proses pembelajaran yang tepat sasaran, dan target materi dalam Standar
Pelaksanaan supervisi yang dilakukan penulis adalah berupa supervisi akademis yang
berupaya mengubah kegiatan mengajar guru agar lebih baik dengan menggunakan model
langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran
dengan pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2.
Dalam hal ini, penulis berupaya menambah frekuwensi supervisi akademis dan
memaksimalkan pembinaan dan bimbingan serta tindak lanjut. Upaya ingin meningkatkan
prestasi dan kemajuan belajar, agar terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang
memuaskan. Selain itu penulis bekerja sama dengan beberapa guru senior dalam
melaksanakan supervisi akademis ini, dengan maksud agar terjalin kolaborasi positif antara
sesame guru dan kepala sekolah. Keberhasilan proses pembelajaran dapat ditentukan oleh
sering dan tidaknya supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun pengawas sekolah,
karena guru akan termotivasi kemampuannya dalam melaksanakan tugas manakala ada
Sasaran utama dari penulisan ini adalah dewan guru yang merupakan komponen
utama yang harus memberdayakan diri agar mampu memajukan prestasi belajar peserta didik,
maka dalam hal ini penulis sebagai kepala sekolah berupaya melakukan supervisi akademis
terutama di kelas lima mengingat siswa – siswi kelas lima secara intelektual telah memilki
kemampuan nalar yang baik dan telah memiliki kemampuan berfikir abstrak secara baik
sehingga akan tepat sasaran jika guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan
dengan pendekatan Saintifik akan berdampak positif terhadap prestasi belajar yang dicapai
siswa. Peserta didik akan terpacu dan termotivasi untuk selalu belajar dan memperhatikan
gurunya secara cermat dan kritis, karena dalam pendekatan saintifik akan selalu terlihat
pemberian dorongan dan penghargaan kepada peserta didik secara merata, dengan demikian
mereka diberdayakan agar merasa butuh dan merasa senang dalam melakukan kegiatan
belajarnya.
Kegiatan supervisi akademis yang dilakukan kepala sekolah sebagai penulis dalam
penulisan ini berupaya mempengaruhi guru agar selalu termotivasi, dan selalu merasa sebagai
agen pembelajaran yang mengajar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah sebagai landasan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang berkualitas.
Maka kepala sekolah sebagai penulis melakukan supervisi akademis secara terprogram dan
selalu berupaya meningkatkan kemampuan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas, fokus masalah yang dikemukakan
adalah:
pendekatan saintifik masih belum maksimal sementara penerapan kurikulum 2013 sudah
2. Dalam menyusun RPP, guru masih ragu – ragu dalam menentukan strategi yang berkaitan
A. Kerangka berpikir
Siklus kerangka berpikir pengawasan dan pemecahan masalah dalam pelaksanaan supervise
1. Diawali penyusunan program kerja yang dilandasi oleh hasil pengawasan pada tahun
kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan pemantauan pada setiap
2. Pada tahap berikutnya pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pembinaan, dan
3. Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil supervise yang menggambarkan
sejauh mana keberhasilan tugas kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas proses
4. Tahap akhir dari satu siklus kegiatan supervisi adalah menetapkan tindak lanjut untuk
B. Pemecahan masalah
Optimalisasi pencapaian program satuan pendidikan dapat terwujud jika seluruh proses
dapat terlaksana secara intens, komprehensif, dan terjadwal secara akurat. Sekolah
seyogyanya memiliki kemampuan dalam membuat kebijakan dan program yang terarah dan
tepat sasaran, dengan memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (opportunity) yang
dimiliki seta menanggulangi kelemahan dan ancaman yang mungkin dapat menjadi faktor
penghambat. Karenanya setiap satuan pendidikan haruslah memiliki team work yang
kompak, cerdas, dan dinamis, serta adanya partisipasi yang tinggi dari seluruh warga sekolah.
Setiap mereka wajib membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan (skill), baik
akademik maupun manajerial yang dapat mereka peroleh melaui pendidikan dan latihan,
Dari realita di atas, maka peran kepala sekolah dalam membina, membimbing, dan
memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan memiliki arti yang amat penting. Pemberian
merupakan solusi logis pencapaian program dan acuan dalam upaya mewujudkan target
secara maksimal.
BAB III
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, dan agar dalam pelaksanaan kepengawasan dapat
lebih efektif, efisien, dan tepat guna, maka perlu memilih pendekatan dan metode yang
sesuai.
A. Pendekatan
adalah teknik supervisi yang bersifat kooperatif dan kolaboratif, karena dalam supervisi
sudah mengandung makna pembinaan, penilaian dan juga pemantauan sampai sejauh mana
1. Kooperatif : yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan
2. Kolaboratif : yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian tugas
dimana tiap anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan melengkapi
B. Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan supervise ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi langsung, yaitu secara langsung mengamati objek pengawasan. Metode
tersebut oleh kepala sekolah digunakan untuk melakukan supervise kunjungan kelas
4. Studi dokumen dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata dan bukti fisik/
autentik tentang keterlaksanaan suatu kegiatan. Jadi studi dokumenter tidak sekedar
tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penulisan adalah hasil analisis
Pembinaan yang dilakukan terhadap guru-guru pada sekolah binaan dengan sasaran
binaan tentang tugas utama guru yang meliputi tugas perencanaan pembelajaran, tugas
Colaboratif Aproach (PCA) dan metode pembinaan kelompok dan individu dapat di
identifikasi hasil pembinaannya. Sedangkan target yang diharapkan dari hasil pembinaan ini
tugas pelaksanaan pembelajaran dan tugas penilaian pembelajaran dengan kategori amat
baik.
pembelajaran yang telah dibuat namun masih ada guru yang belum mengembangkan model-
model pembelajaran yang inovatif untuk memperoleh hasil pembelajaran yang baik. Hasil
Rata-Rata
PEMBELAJARAN
No Rata-rata Predikat
Kegiatan
skor
D. MELAKSANAKAN PENILAIAN
F. PENAMPILAN GURU
Baik
3.00
1 Kesan umum
A.Kesimpulan
Pengawasan yang dilakukan pada pada semster Gazal tahun pelajaran 2012 /2013 mengacu
pada rencana pengawasan yang bersifat akademik dan manajerial. Pengawasan akademik
Kepengawasan akademik yang dilakukan ditekankan pada aspek pencapaian standar isi dan
standar proses yang meliputi dokumen Administrasi perencanaan pembelajaran , silabus dan
RPP dan supervisi kunjungan kelas. Sementara kepengawasan manajerial penekanannya pada
aspek kelengkapan dokumen administrasi sebagai bukti fisik bahwa pengelolaan sekolah
sudah dilaksanakan dengan baik. Bukti fisik dokumen terutama pada Penerimaan siswa baru
(PSB), Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester
(UAS) semseter ganjil 2012/2013 , dan dokumen Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
Waktu pelaksanaan pengawasan mengacu pada Program Tahunan (PROTA) dan Program
dimaksudkan agar mudah melihat permasalahan yang ada di setiap sekolah binaan dan
1. SMA TD KOSGORO
1. SMAN 3 WOJA
Pembelajaran
Data hasil penilaian kinerja guru matematika dan TIK merencanakan pembelajaran disajikan
Data hasil penilaian kinerja guru melaksanakan pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel
berikut:
Data hasil penilaian kinerja guru melaksanakan penilaian pembelajaran disajikan dalam
tabel berikut:
1. Tabel 13: Data Kinerja Guru Melaksanakan Penilaian Pembelajaran disajikan dalam
tabel berikut:
Diri)
Penilaian kinerja guru yang dimaksud adalah penilain kinerja guru dalam
silabus dan RPP. Serata Penampilan Guru dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar Proses yang mengamanatkan seorang
Penilaian pada RPP difokuskan pada komponen : a).Tujuan pembelajaran , b).bahan belajar ,
pada : a). Kegiatan Pendahuluan, b). Kegiatan Inti ( Eksplorasi, Elaborasi dan Komfirmasi )
Dari hasil penilaian kinerja 85 guru matematika dan TIK didapatkan hasil pengolahan data
sebagai berikut :
1). Nilai rata-rata Kinerja guru pembuatan persipan pembelajaran adalah 83,40 (termasuk
dalam kategori B, baik ), dengan presentase kinerja kategori A 14,12%. Presentase kinerja
kategori B 85.88% . Presentase kinerja kategori C dan 0% atau tidak ada guru yang
atau masih ditingkatkan adalah berturut-turut : komponen Analisis SK/KD, RPP, Dokumen
2). Nilai rata-rata Kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah 75,34 (kategori B )
dengan presentase kinerja kategori A=11,76% , Kategori B=88,24%, kategori C dan D =0%
atau tidak ada guru yang nilai kinerja C atau D pada komponen pelksanaan pembelajaran.
3). Nilai rata-rata Kinerja guru dalam penilaian pembelajaran adalah 82,35 (kategori B )
dengan presentase kinerja kategori A=22,35% , Kategori B=77,65%, kategori C dan D =0%
atau tidak ada guru yang nilai kinerja C atau D pada komponen penilaian pembelajaran.
NA KG=
Dengan demikian dari rangkuman instrumen hasil supervisi diketahui indikator keberhasilan
kepengawasan akademik mencapai 79,11 artinya bahwa secara umum kemampuan rata-rata
guru yang telah dijadikan objek supervisi perencanaan , pelaksanaan, dan penialain
pembelajaran dalak kategori BAIK. Sedangkan untuk guru yang belum sempat disupervisi
Berikut disajikan dalam bentuk tabel / matrik diskripsi pembahasan, agar mudah melihat
permasalahan yang ada di setiap sekolah binaan dan tindak lanjut apa yang dilakukan .
Pemantauan 8 standar nasional meliputi standar Isi dan SKL , standar Proses ,standar
Pendidik dan tenaga kependidikan ,standar sarpras ,standar pengelolaan ,standar pembiayaan
, standar penilaian dan Dukungan eksternal .Dari hasil pemantauan tersebut telah dipaparkan
di atas dan bisa kita lihat ketercapaian 8 standar nasional pendidikan di setiap sekolah .
Berikut ini akan dibahas mengenai permasalahan atau kendala yang dihadapi sekolah
sekaligus memberi alternative untuk pemecahan masalah /tindak lanjut dalam upaya
Melihat data Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dalam PTK di atas, dapat
disimpulkan bahwa guru banyak yang belum pernah melaksanakan penulisan tindakan kelas.
Tetapi guru–guru sebagian besar kurang berani menyatakan tidak tahu atau tidak memahami
tentang penulisan tindakan kelas. Alasan sementara yang diperoleh berdasarkan wawancara
Pembahasan terhadap permasalahan penulisan tindakan kelas dan profil kelompok guru
Tabel 24 Berikut adalah profil guru sesudah mengikuti pembinaan tentang penulisan
tindakan kelas.
Keterangan:
≤ 56 = Kurang
Pada tabel 16 merupakan gambaran kondisi yang sebenarnya karena belum mendapat
pembinaan, sebagai bukti bahwa guru-guru yang menyatakan belum pernah melaksanakan
penulisan tindakan kelas (PTK) cukup banyak mencapai 81,37%. Kemudian setelah
menerima pembinnaan pada minat guru terhadap penulisan tindakan kelas (PTK) seperti yang
terlihat pada tabel 24 menunjukkan yang “sangat berminat” 67,24 % dan 31,07 %, “sedikit
berminat” dan yang “belum berminat” pun masih ada 1,70 %. Hal ini membuktikan bahwa
guru-guru ada keinginan untuk melaksanakan PTK, namun masih ada beberapa kendala
seperti hasil wawancara bahwa guru-guru belum pernah mengikuti pelatihan khusus tentang
PTK dan banyak pekerjaan lain yang harus dikerjakan, tetapi saya berkeyakinan apabila
dimotivasi dan didorong terus dengan berbagai pendekatan dan diberi peluang apalagi reward
oleh kepala sekolah, lambat laun guru-guru akan termotivasi untuk melaksanakan dan akan
membuahkan PTK.
Evaluasi diri setelah pembinaan tentang PTK guru-guru yang sangat memahami PTK
mencapai 39,34 % dan yang memahami sebagian 57,77 % , yang tahu akan manfaat PTK
70,84% dan yang tahu sebagian 29,16% berarti tidak ada yang tidak tahu akan manfaat PTK.
Tetapi tentang prinsip-peinsip PTK masih ada yang belum tahu seperti terlihat pada tabel 24.
Dari hasil pembinaan PTK tersebut, ketercapaian rata-rata untuk minan dan evaluasi diri
yang “sangat memahami PTK” 39,34 % tergolong masih sangat kurang, yang “memahami
sebagian” 57,77% tergolong cukup, tetapi bila digabung hanya memahami saja tergolong
“sangat baik” 97,11%. Fokus utama sebetulnya berkenaan dengan minat guru untuk
melaksanakan PTK, melihat rata-rata dari 3 kali pembinaan menunjukkan “sangat berminat”
67,24 berarti baru tergolong cukup, dan yang “sedikit berminat” 31,07% , jadi bila dilihat
dari sisi minatnya tergolong “sangat baik” menunjukkan 98,31%. Yang tahu tentang manfaat
PTK 70,84% berarti tergolong “Baik”, tetapi bila digabungkan dengan tahu sebagian 29,16
berarti tergolong ‘sangat baik” dan yang “tahu” prinsip-prinsip PTK 38,78 % yang “tahu
sebagian” 56,00 % berarti tergolong “sangat baik” 94,78 %. Bila dihitung rata-rata
keseluruhan tabel 3 sesuai dengan yang diharapkan mencapai 54,05 % tergolong “Kurang”
Secara keseluruhan bisa dilihat pada tabel 24, dari hasil pembinaan terbukti bahwa minat
guru untuk melaksanakan PTK ada peningkatan. Peningkatan minat seperti yang tertuang
pada tabel 24 di atas, memungkinkan pembinaan masih perlu terus dilaksanakan dan
penulisan pun perlu ditindak-lanjuti, jangan sampai ada anggapan karena sudah 3 kali diberi
bimbingan oleh pengawas, maka jawaban yang diberikan kurang cocok tujuan pembinaan.
Melalui pembinaan hanya merupakan salah satu cara agar guru memiliki keinginan untuk
mengembangkan kreativitasnya dalam menulis berbagai kejadian selama pembelajaran dan
dituangkan menjadi sebuah penulisan tindakan kelas (PTK). Yang pasti, apabila ada kemauan
pasti ada hasil walaupun tidak banyak. Pada tabel berikut menggambarkan kemampuan
guru sebagai modal dasar untuk melaksanakan PTK dengan perhitungan dari siklus ke siklus
BAB V
PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa kepengawasan
(supervisi) dan pembinaan yang dilakukan secara intens dan berkesinambungan melalui
pendekatan dan metode yang sesuai dapat meningkatkan hasil kepengawasan baik akademik
maupun manajerial.
pembelajaran memang tidak bisa instan, serta belum mampu menjangkau semua guru di
wilayah binaan. Untuk itu perlu pembinaan intens dan terus-menerus agar kemampuan
mengelola sekolah sudah semakin baik, meski masih ada sekolah yang sangat sulit untuk
2. Rekomendasi
Berdasarkan pada hasil dan kesimpulan di atas penulis menyampaikan rekomendasi kepada
.Seperti yang segera dipenuhi RKB,Ruang multi media ,Lap Top , LCD .
pembelajaran .Misal dengan aplikasi software : power point ,Ms word dan
sekolah .Hal ini sangat penting karena banyak sekolah yang semestinya
maupun manajerial.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Imas Kurniasih & Berlin Sani. 2014. Impelementasi Kurikulum 2013: Konsep & Penerapan.
Keith A and Meredith Damien Gall.1987. Techniques in The Clinical Supervision, Preservice
Moh. User Usman, 1995 . Menjadi guru professional. Jakarta : Balai Pustaka
Lembar Kuisioner
Lingkari salah satu jawaban yang anda anggap tepat sesuai dengan pernyataan pada soal.
1. Setelah dilakukannya supervisi akademis ini , pengetahuan dan keinginan saya dalam
2. Dengan dilakukannya supervisi akademis ini , saya semakin termotifasi untuk melakukan
eksperimen sederhana bersama siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mendapatkan
3. Dengan dilakukannya supervisi akademis ini , kemampuan saya dalam membimbing siswa
untuk melakukan tanya jawab dengan mengembangkan pertanyaan faktual dan pertanyaan
4. Dengan dilakukannya supervisi akademis ini , kemampuan saya dalam membimbing siswa
untuk menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
5. Pelaksanaan supervisi akademis ini sangat bermanfaat dan memotifasi saya untuk lebih
6. Pembimbingan yang dilakukan oleh supervisor terhadap guru sasaran sangat bermanfaat
7. Jenis keterampilan yang disupervisi oleh supervisor sangat tepat sasaran karena sesuai
dengan hal –hal yang telah diusulkan oleh guru dengan terlebih dulu diadakan kesepakatan
kelas membantu guru mengarahkan kegiatan mengajar pada pengaturan yang tepat dan telah
9.Umpan balik kegiatan mengajar yang diberikan dengan segera dan objektif (sesuai dengan
data yang direkam oleh intrument observasi ) sangat membantu dalam upaya revisi rencana
10. Dialog professional yang interaktif pada pertemuan balikan sangat bermanfaat dalam
6 18 3,0
10 18 3,0
6 22 3,6
10 20 3,3
Lembar Observasi
Nama Guru :
Tanggal Observasi :
Skor Keterangan
No Kegiatan Guru 1 2 3 4 5
relevan
hipotetik.
dengan narasumber.
Kegiatan Penutup
media lainnya
melibatkan siswa
AB MH BP AH HA SY
yang relevan
tanpa alat).
5 Mengasosiasikan/mengolah informasi 2 2 2 2 2 2
mengumpulkan informasi/eksperimen
AB MH BP AH HA SY
yang relevan
2 Melakukan proses mengamati (membaca, 4 4 4 4 4 4
tanpa alat).
narasumber.
5 Mengasosiasikan/mengolah informasi 2 2 2 2 2 2
mengumpulkan informasi/eksperimen
SUPERVISI AKADEMIS
( Penulisan Tindakan Sekolah pada Guru Kelas V SD Negeri Arun Kecamatan Muara I Kota
ABSTRAK
Supervisi Akademis
Kecamatan muara satu Kota Lhokseumawe, berdasarkan hasil supervisi rutin penulis sebagai
kepala sekolah ternyata beberapa guru masih memiliki kemampuan yang terbatas dalam
berkreasi menerapkan pendekatan yang tepat sesuai dengan ketentuan kurikulum yang
diterapkan. Padahal proses Kegiatan belajar mengajar SD Negeri Arun telah menerapkan
kurikulum 2013 ( K 13) secara penuh sejak tahun 2013. Sebagaimana yang telah kita ketahui
bersama, pada K 13 pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan saintifik atau pendekatan
berbasis proses keilmuan yang mana pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa
permasalahan tersebut maka penulis selaku kepala sekolah dan beberapa guru berinisiatif
berupa supervisi akademis yang berupaya mengubah kegiatan mengajar guru agar lebih baik
dengan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instructional) dan tidak langsung
(indirect instructional). Penulisan ini adalah penulisan tindakan sekolah yang dilaksanakan
dalam dua siklus. Pada tiap siklus dilakukan pengamatan yang terfokus pada penerapan
pendekatan saintifik dalam proses belajar mengajar yang dimulai dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Penulis menggunakan lembar observasi dan lembar
kuisioner sebagai instrument penulisan. Pelaporan data dilakukan dalam uraian quasi
sebagian lagi menggunakan paparan kwalitatif. Berdasarkan hasil analisis kedua instrument
hasil penulisan diketahui bahwa kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan saintifik
meningkat dari 52% pada siklus 1 menjadi 84,% pada siklus 2. Sementara respon guru
terhadap supervisi akademis berdasarkan hasil kuisioner meningkat dari 77,1% pada siklus 1
Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan ini
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi besar
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan penulisan ini khususnya kepada Bpk. Kepala Dinas pendidikan
Kota Lhokseumawe yang telah bersedia mensyahkan penulisan ini sehingga dapat
Penulis menyadari dalam penulisan penulisan ini banyak terdapat kekurangan karena
penulis masih dalam tahap belajar. Namun, penulis tetap berharap agar penulisan ini dapat
Kritik dan saran untuk penulisan penulisan ini sangat penulis harapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan pada penulisan penulis berikutnya. Untuk itu penulis ucapkan
terima kasih.
SUPERVISI AKADEMIS
( Penulisan Tindakan Sekolah pada Guru Kelas V SD Negeri Arun Kecamatan Muara I Kota
Disusun oleh
Mengetahui / Mengesahkan
B. Pembahasan -------------------------------------------43
A. KESIMPULAN -------------------------------------------45
B. Saran -------------------------------------------46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL HAL
DIAGRAM HAL
SUPERVISI AKADEMIS
( Penulisan Tindakan Sekolah pada Guru Kelas V SD Negeri Arun Kecamatan Muara I Kota
Disusun oleh
AR
SEK
UN
LH O K SEU M A W E
BAB I
PENDAHULUAN
SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI ARUN
Jln. Balikpapan, Komp. Perumahan PT. Arun NGL Co Telp (0645) 653288-653289