Uniformity and Disclosure
Uniformity and Disclosure
CHAPTER 9
Uniformity and Disclosure
Menurut Fields, Lys, dan Vincents, terdapat tiga alasan yang mendasari pemilihan metode
akuntansi. Alasan-alasan tersebut antara lain:
A. Uniformity (Keseragaman)
Keseragaman laporan keuangan akan mempengaruhi daya bandingnya, baik
dengan laporan keuangan perusahaan lain atau laporan keuangan perusahaan yang
sama pada tahun yang berbeda. Semakin seragam laporan keuangan, maka daya
bandingnya akan semakin besar. Terdapat dua macam keseragaman, yaitu:
1. Finite Uniformity
Finite uniformity berusaha menyamakan metode akuntansi yang telah
ditentukan dengan keadaan yang relevan dalam situasi yang secara umum sama.
Misalnya, SFAS No 13 dalam leasing jangka panjang, menyatakan bahwa leasing
harus dikapitalisasi apabila jangka waktu leasing sama dengan atau lebih dari 75%
umur ekonomis aset.
2. Rigid Uniformity
Rigid uniformity menentukan satu metode untuk semua transaksi yang serupa,
tanpa tergantung dengan keadaan yang relevan. Misalnya SFAS No.2 menyatakan
bahwa R%D cost tidak boleh dikapitalisasi meskipun terdapat future benefit.
Dalam kenyataannya, meningkatkan daya banding dapat bersifat kontra
produktif jika antara dua ukuran yang dibandingkan, salah satunya diperoleh dengan
metode yang menghasilkan informasi yang kurang relevan. Finite uniformity lebih
mengutamakan penyajuan yang sejujurnya daripada rigid uniformity. Oleh karena
itu, Pemilihan antara finite dan rigid uniformity menyebabkan trade-off antara
representational faithfulness dan verifiability.
B. Disclosure
Referensi :
1. Harry I Wolk, James L. Dodd, and John J. Rozycki (2008). Accounting Theory,
Conceptual Issue in a Political and Economic Environment. USA: Sage Publication.
2. Cintokowati, Chindi. (2010). Teori Akuntansi: Uniformity and Disclosure. [Online].
Tersedia: http://cintokowati.blogspot.com/2010/11/teori-akuntansi-uniformity-
and.html. [19 September 2014].