PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui deskripsi dan gejala klinis dari kasus Bovine Viral
Diarrhea
2. Untuk mengetahui penanganan yang tepat pada kasus Bovine Viral
Diarrhea
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
2.2 Etilogi
Bentuk akut penyakit terjadi pada sapi muda umur 6-24 bulan. Sapi muda
kurang dari 6 bulan atau sapi dewasa lebih dari 2 tahun terserang diare ganas
pada sapi (DGS) bentuk akut ini. Secara alami masa inkubasi penyakit
berjalan 1-3 minggu, pada infeksi percobaan gejala klinis terlihat setelah 4-10
hari. Suhu hewan sakit sedikit meningkat disertai dengan menurunnya jumlah
leukosit hingga 50 %. Kenaikan suhu tubuh terulang kembali pada hari ke 7-8
setelah percobaan. Kedua kenaikan suhu tubuh ini pada kasus di alam jarang
teramati, gejala klinis yang segera terlihat adalah turunnya produksi susu,
kelesuan yang sangat, nafsu makan menurun dan temperatur tinggi 41°C
kelihatan bersamaan. Diare biasanya berair, berbau busuk berisi mukus dan
darah. Lesi pada mukosa pipi terbentuk sebagai akibat nekrosis epitel mukosa.
Erosi ini terjadi pada bibir, bagian belakang langit-langit keras, gusi, sudut
mulut dan lidah. Pada kasus akut seluruh rongga mulut terlihat seperti
dimasak, dengan epitel nekrosis bewarna abu-abu menutupi bagian dasar
bewarna merah muda. Biasanya air liur dikeluarkan dalam jumlah banyak ,
dan bulu sekitar mulut terlihat basah. Lesi yang sama didapatkan juga pada
cuping hidung. Pada bentuk akut ini, dehidrasi dan kelesuan berlangsung
sangat cepat, dan kematian terjadi pada 5-7 hari setelah gejala klinis terlihat.
Pada kasus perakut kematian terjadi pada hari ke 2. Beberapa hewan yang
sakit dapat berkembang ke bentuk kronis yang berlangsung sampai beberapa
bulan. Kepincangan terlihat pada beberapa hewan sakit akut dan ini
nampaknya akibat radang pada teracak (laminitis) daan lesi erosif kulit pada
celah interdigital yang umumnya terjadi pada keempat kakinya. Sapi betina
bunting dapat mengalami keguguran sebagai akibat infeksi, biasanya setelah
fase akut terlewati dan kadang-kadang sampai 3 bulan setelah sembuh
(Subronto, 2008).
Bentuk ini mengenai pedet - pedet dengan umur kurang dari 1 bulan, yang
ditandai dengan suhu tubuh yang tinggi, diare, serta gangguan pernapasan. Pedet
yang menderita kebanyakan berasal dari induk dengan kekebalan yang rendah,
atau berasal dari induk yang sakit. Infeksi atas pedet umumnya terjadi setelah
kelahiran.Pada infeksi prenatal, terjadi sindrom pedet lemah, yang selain
kelemahan umum pedet yang baru lahir terus mengalami diare (Dijetnak, 2014).
2.4 Diagnosa
2.5 Terapi
PEMBAHASAN
3.1 Kasus
Anamnesa
Sinyalemen
Diagnosa
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018