Tujuan dari intervensi gizi yaitu untuk merencanakan dan mengimplementasi tindakan
agar dapat mengatasi masalah gizi yang sudah diidentifikasi, mengatasi atau memperbaiki
masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat dengan perencanaan dan implementasi
intervensi gizi yang tepat (perilaku, faktor resiko, lingkungan dan status kesehatan), dan
menurut (James E. Austin dan M. F. Zeithin: 1981) efektivitas intervensi gizi akan tinggi
apabila direncanakan dan dirancang dengan kerangka konsep yang luas. Masalah yang kami
identifikasi yaitu masalah gizi ganda yang terdapat di wilayah Karangasem. Masalah Gizi
Ganda yaitu dimana di suatu daerah mengalami masalah kekurangan gizi dan kelebihan gizi.
Adapun intevensi pangan dan gizi untuk masalah gizi ganda yang dapat kami lakukan
yaitu :
a) Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
Pemberian makanan tambahan disini yaitu dikhususkan bagi balita yang
mengalami gizi kurang. Dimana PMT dibagi menjadi PMT prasekolah, PMT Ibu Hamil
dan PMT Ibu menyusui, yang kami harus lakukan untuk masalah gizi ganda yaitu
meningkatkan status gizi ibu yang mengandungnya dengan cara melakukan pemberian
PMT Ibu hamil dan PMT Ibu menyusui karena jika sang ibu sehat maka anaknya tidak
akan mengalami gizi kurang karena zat gizi yang diberikan sudah mencukupi. PMT
Prasekolah juga diberikan karena bagi anak yang telah menderita gizi kurang agar dapat
meningkatkan status gizinya menjadi gizi normal.
Makanan tambahan yang berikan berfungsi untuk menutupi kekurangan beberapa
zat gizi pada golongan rawan (anak prasekolah, ibu hamil dan ibu menyusui).
Pemberian makanan tambahan didasari atas pertimbangan:
- Bagi keluarga yang miskin diberikan cuma-cuma atau dengan harga yang sangat
murah agar lebih dapat terjangkau.
- Bagi golongan rawan disertai dengan pendidikan gizi untuk mengatasi masalah
tabu/pantangan yang menyebabkan beberapa zat gizi tidak dikonsumsi.
4. Program Implementasi
Program-program yang akan kami berikan tidak semua program bisa berjalan dengan
baik khususnya di Indonesia masih banyak halangan dan hambatan untuk melaksanakan
program-program tersebut. Adapun Program Gizi yang akan dilakukan untuk mengatasi
masalah Gizi Ganda atau DBM (double burden of malnutrition) yaitu sesuai dengan tabel
dibawah ini:
5. Evaluasi
Sebelum melakukan program implementasi dalam rangka intervensi pangan dan gizi,
selalu diperlukannya evaluasi awal megenai sistem pelaksaan program yang akan dilakukan
agar tidak terjadi kesalahan pada saat pelaksanaanya, dan evaluasi akhir setelah terlaksananya
program implementasi untuk mengetahui apakah program yang dilaksanakan sudah berjalan
dengan baik dan maksimal jika belum maksimal agar dapat diperbaiki lagi kedepannya.
Keuntungan dari evaluasi yaitu agar program-program selanjutnya dapat berjalan dengan
baik dan maksimal sesuai dengan tujuan awal yang diinginkan, agar kesalahan-kesalahan
yang telah terjadi tidak terulang kembali.
http://documents.worldbank.org/curated/en/278471468258284433/pdf/NonAsciiFileName0.pdf
https://www.slideshare.net/hushahatimah/intervensi-konsumsi-pangan-dan-gizi
https://www.academia.edu/28840139/Konsumsi_Pangan_dan_Gizi