Anda di halaman 1dari 19

LAB Pengantar

Teknologi Informasi

Fadhil Khusnul Hakim


Teknik Informatika
D121191049
Modul III

SISTEM BILANGAN DAN GERBANG LOGIKA

A.
Tujuan Praktikum

Sistem Bilangan dan Gerbang Logika yang dipelajari pada praktikum kali ini
bertujuan agar praktikan dapat mengetahui apa saja Bahasa, bilangan, gerbang,
kode dan system yang digunakan atau yang dapat dipahami oleh computer.
Sehingga praktikan dapat mengkonversi bilangan dengan menggunakan 4 sistem
bilangan yaitu biner, octal, decimal, dan heksadesimal. Begitu juga dengan
memahami penggunaan gerbang logika yang baik dan benar.

B.
Alat dan Bahan

1. Laptop atau Komputer

2. Jaringan Internet

LAB PTI
3. Kalkulator

4.Chrome

C.
Teori Dasar

Sistem bilangan adalah cara untuk menuliskan (mengkodekan ,coding ) suatu


bilangan. Macam-macam sistem bilangan yang umum dipakai adalah :
1. Sistem bilangan Desimal
• Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Sistem ini menggunakan 10 macam symbol
yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. system ini menggunakan basis 10.
contoh bilangan desimal adalah : 1,2,11,23,24 dst. Penulisan
bilangan desimal adalah 12,12D,12(10)
2. Sistem bilangan Biner
• Sistem bilangan biner menggunakan 2 macam symbol bilangan
berbasis 2digit angka, yaitu 0 dan 1. Contoh bilangan 1010.
Penulisan bilangan biner : 1010(2)

LAB PTI
3. Sistem bilangan octal
• Sistem bilangan Oktal menggunakan 8 macam symbol bilangan
berbasis 8 digit angka, yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7. contoh bilangan oktal
: 12(8) Penulisan bilangan oktal : 12(8).
4. Sistem bilangan heksadesimal
• Sistem bilangan Heksadesimal menggunakan 16 macam symbol
bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0
,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,Edan F. Dimana A = 10, B = 11, C= 12,
D = 13 , E = 14 dan F = 15. Penulisan bilangan heksadesimal: 1F(16),
1FH, 01F Hexadesimal banyak digunakan untuk menuliskan data
dalam sistem komputer. Sistem bilangan yang digunakan tetap
biner, hanya sering dituliskan sebagai hexadesimal untuk
memudahkan user.

Gambar Tabel Sistem Bilangan

LAB PTI
Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate
adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk
mengubah satu atau beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output
(Keluaran) Logis. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner
yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan
menggunakan Teori Aljabar Boolean. Aljabar Boolean atau dalam bahasa Inggris
disebut dengan Boolean Algebra adalah matematika yang digunakan untuk
menganalisis dan menyederhanakan Gerbang Logika pada Rangkaian-rangkaian
Digital Elektronika. Boolean pada dasarnya merupakan Tipe data yang hanya
terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan “False” atau “Tinggi” dan “Rendah” yang
biasanya dilambangkan dengan angka “1” dan “0” pada Gerbang Logika ataupun
bahasa pemrograman komputer. Aljabar Boolean ini pertama kali diperkenalkan
oleh seorang Matematikawan yang berasal dari Inggris pada tahun 1854. Nama
Boolean sendiri diambil dari nama penemunya yaitu George Boole.
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level
tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :
o HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
o TRUE (benar) dan FALSE (salah)
o ON (Hidup) dan OFF (Mati)
o 1 dan 0
Contoh Penerapannya ke dalam Rangkaian Elektronika yang memakai
Transistor TTL (Transistor-transistor Logic), maka 0V dalam Rangkaian akan
diasumsikan sebagai “LOW” atau “0” sedangkan 5V akan diasumsikan sebagai
“HIGH” atau “1”.
Berikut 6 gerbang logika yang sering digunakan :
• Gerbang AND (AND Gate)
• Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk
menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan

LAB PTI
menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input)
bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika
salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang
menandakan Operasi Gerbang Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau
tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya : Y = A.B..

• Gerbang OR
o Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk
menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan
menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input)
bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output)
Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”).
Contohnya : Y = A + B.

LAB PTI
• Gerbang NOT
• Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan
hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik)
karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan
Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output)
dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang
NOT biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya.

• Gerbang NAND (NAND Gate)


• Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND merupakan
kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari
Keluaran (Output) Gerbang AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran
Logika 0 apabila semua Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah
Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1.

LAB PTI
• Gerbang NOR (NOR Gate)
• Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan kombinasi
dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran
(Output) Gerbang OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran Logika 0 jika
salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin mendapatkan
Keluaran Logika 1, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.

• Gerbang X-OR (X-OR Gate)


o X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1
Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output)
Logika 1 jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang
berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran
Logika 0.

LAB PTI
D.
Hasil dan Pembahasan

• Soal 1
A. 123123(10)
o Desimal → Biner
123123 / 2 = 61561 sisa bagi 1
61561 / 2 = 30780 sisa bagi 1
30780 / 2 = 15390 sisa bagi 0
15390 / 2 = 7685 sisa bagi 0
7685 / 2 = 3847 sisa bagi 1
3847 / 2 = 1923 sisa bagi 1
1923 / 2 = 961 sisa bagi 1
961 / 2 = 480 sisa bagi 1
480 / 2 = 240 sisa bagi 0
240 / 2 = 120 sisa bagi 0
120 / 2 = 60 sisa bagi 0
60 / 2 = 30 sisa bagi 0
30 / 2 = 15 sisa bagi 0
15 / 2 =7 sisa bagi 1
7/2 =3 sisa bagi 1
3/2 =1 sisa bagi 1
1/2 =0 sisa bagi 1
Jadi, 123123(10) = 11110000011110011(2)
o Desimal → Oktal
123123 / 8 = 15390 sisa bagi 3
15390 / 8 = 1923 sisa bagi 6
1923 / 8 = 240 sisa bagi 3
240 / 8 = 30 sisa bagi 0
30 / 8 =3 sisa bagi 6
3/8 =0 sisa bagi 3
Jadi, 123123(10) = 360363(8)
o Desimal → Heksadesimal
123123 / 16 = 7695 sisa bagi 3
7695 / 16 = 480 sisa bagi 15 = F
480 / 16 = 30 sisa bagi 0
30 / 16 =1 sisa bagi 14 = E
1 / 16 =0 sisa bagi 1
Jadi, 123123(10) = 1E0F3(16)

LAB PTI
B. 987654(10)
o Desimal → Biner
987654 / 2 = 493827 sisa bagi 0
493827 / 2 = 246913 sisa bagi 1
246913 / 2 = 123456 sisa bagi 1
123456 / 2 = 61728 sisa bagi 0
61728 / 2 = 30864 sisa bagi 0
30864 / 2 = 15432 sisa bagi 0
15432 / 2 = 7716 sisa bagi 0
7716 / 2 = 3858 sisa bagi 0
3858 / 2 = 1929 sisa bagi 0
1929 / 2 = 964 sisa bagi 1
964 / 2 = 482 sisa bagi 0
482 / 2 = 241 sisa bagi 0
241 / 2 = 120 sisa bagi 1
120 / 2 = 60 sisa bagi 0
60 / 2 = 30 sisa bagi 0
30 / 2 = 15 sisa bagi 0
15 / 2 =7 sisa bagi 1
7/2 =3 sisa bagi 1
3/2 =1 sisa bagi 1
1/2 =0 sisa bagi 1
Jadi, 987654(10) = 11110001001000000110(2)
o Desimal → Oktal
987654 / 8 = 123456 sisa bagi 6
123456 / 8 = 15432 sisa bagi 0
15432 / 8 = 1929 sisa bagi 0
1929 / 8 = 241 sisa bagi 1
241 / 8 = 30 sisa bagi 1
30 / 8 =3 sisa bagi 6
3/8 =0 sisa bagi 3
Jadi, 987654(10) = 3611006(8)

o Desimal → Heksadesimal
987654 / 16 = 61728 sisa bagi 6
61728 / 16 = 3858 sisa bagi 0
3858 / 16 = 241 sisa bagi 2
241 / 16 = 15 sisa bagi 1
15 / 16 =0 sisa bagi 15 = F
Jadi, 987654(10) = F1206(16)

LAB PTI
C. 135807(10)
Desimal → Biner
135807 / 2 = 67903 sisa bagi 1
67903 / 2 = 33951 sisa bagi 1
33951 / 2 = 16975 sisa bagi 1
16975 / 2 = 8487 sisa bagi 1
8487 / 2 = 4243 sisa bagi 1
4243 / 2 = 2121 sisa bagi 1
2121 / 2 = 1060 sisa bagi 1
1060 / 2 = 530 sisa bagi 0
530 / 2 = 265 sisa bagi 0
265 / 2 = 132 sisa bagi 1
132 / 2 = 66 sisa bagi 0
66 / 2 = 33 sisa bagi 0
33 / 2 = 16 sisa bagi 1
16 / 2 =8 sisa bagi 0
8/2 =4 sisa bagi 0
4/2 =2 sisa bagi 0
2/2 =1 sisa bagi 0
1/2 =0 sisa bagi 1
Jadi, 135807(10) = 100001001001111111(2)
o Desimal → Oktal
135807 / 8 = 16975 sisa bagi 7
16975 / 8 = 2121 sisa bagi 7
2121 / 8 = 265 sisa bagi 1
265 / 8 = 33 sisa bagi 1
33 / 8 =4 sisa bagi 1
4/8 =0 sisa bagi 4
Jadi, 135807(10) = 411177(8)
o Desimal → Heksadesimal
135807 / 16 = 8487 sisa bagi 15 =
F
8487 / 16 = 530 sisa bagi 7
530 / 16 = 33 sisa bagi 2
33 / 16 =2 sisa bagi 1
2 / 16 =0 sisa bagi 2
Jadi, 135807(10) = 2127F(16)

LAB PTI
• Soal 2

A. 2217010(8)
= (2 x 86) + (2 x 85) + (1 x 84) + (7 x 83) + (0 x 82) + (1 x 81) + (0 x 80)
= 524288 + 65536 + 4096 + 3584 + 0 + 8 + 0
= 597512(10)

B. 2670250(8)
= (2 x 86) + (6 x 85) + (7 x 84) + (0 x 83) + (2 x 82) + (5 x 81) + (0 x 80)
= 524288 + 196608 + 28672 + 0 + 128 + 40 + 0
= 749736(10)

C. 2445127(8)
= (2 x 86) + (4 x 85) + (4 x 84) + (5 x 83) + (1 x 82) + (2 x 81) + (7 x 80)
= 524288 + 131072 + 16384 + 2560 + 64 + 16 + 7
= 674391(10)

LAB PTI
• Soal 3

• 10011100011101001111(2) =….(10)
➢ = (1x219) + (0x218) + (0x217) + (1x216) + (1x215) + (1x214) + (0x213)
+ (0x212) + (0x211) + (1x210) + (1x29) + (1x28) + (0x27) + (1x26) +
(0x25) + (0x24) + (1x23) + (1x22) + (1x21) + (1x20)
= 524.288 + 0 + 0 + 65.536 + 32.768 + 16.384 + 0 + 0 + + 0 +
1.024 + 512 + 256 + 0 + 64 + 0 + 0 + 8 + 4 + 2 + 1 = 640.847(10)
• 100110111010000001(2) = …(10)
➢ = (1x217) + (0x216) + (0x215) + (1x214) + (1x213) + (0x212) + (1x211)
+ (1x210) + (1x29) + (0x28) + (1x27) + (0x26) + (0x25) + (0x24) +
(0x23) + (0x22) + (0x21) + (1x20)
= 131.072 + 0 + 0 + 16.384 + 8192 + + 0 + 2048 + 1024
+ 512 + 0 + 128 + 0 + 0+ 0+ 0+ 0+ 0 + 1
= 159.361(10)
• 1001000111010000001001110(2) = …(10)
➢ = (1x224) + (0x223) + (0x222) + (1x221) + (0x220) + (0x219) + (0x218)
+ (1x217) + (1x216) + (1x215) + (0x214) + (1x213) + (0x212) + (0x211)
.............................................................................................................................................
+ (0x210) + (0x29) + (0x28) + (0x27) + (1x26) + (0x25) + (0x24) +
(1x23) + (1x22) + (1x21) + (0x20)
= 16.777.216 + 2.097.152 + 131.072 + 65.536 + 32.768 + 8.192 +
64 + 8 + 4 + 2
= 19.112.014(10)

LAB PTI
• Soal 4

• 41DB0D1(16) = …(10)
➢ =(4x166) + (1x165) +(13x164) + (11x163) +(0x162) +(13x161)
+ (1x160)
= 67.108.864 + 1.048.576 + 851.968 + 45.056 + 0 + 209
= 69.054.673(10)
• 520BBA(16) = …(10)
➢ =(5x165) + (2x164) + (0x163) + (11x162) + (11x161) + (0x160)
= 5.242.880 + 131.072 + 0 + 2.816 + 186
= 5.376.954(10)
• 8191C3(16) = …(10)
➢ = (8x165) + (1x164) + (9x163) + (1x162) + (12x161) + (3x160)
= 8.388.608 + 65.536 + 36.864 + 451
= 8.491.459(10)

LAB PTI
• Soal 5

• A = XYZ + Y

• B = XZ + X + Y

LAB PTI
• C = XYW + ZXY

• D = 𝑿𝒀 + 𝒁 + XY

LAB PTI
• E = (Y+Z).𝑋 + 𝑊𝑋

LAB PTI
DAFTAR PUSTAKA
• Kho, Dickson. 2015. “Pengertian Gerbang Logika Dasar”,
https://teknikelektronika.com/pengertian-gerbang-logika-dasar-simbol/, diakses
tanggal pada 3 November 2019.
• Iznan. 2011. “Sistem Bilangan”, https://www.musbikhin.com/sistem-bilangan/,
diakses tanggal pada 3 November 2019.
• Kho, Dickson. 2015. “Sistem Bilangan pada Elektronika Digital”,
https://teknikelektronika.com/sistem-bilangan-pada-elektronika-digital/, diakses
tanggal pada 3 November 2019.

LAB PTI
Thanks For

LAB PTI

Anda mungkin juga menyukai