Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 1
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 2
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 3
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 4
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 5
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 6
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 7
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 8
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
3) Struktur Geologi
Struktur geologi Kabupaten Takalar dipengaruhi oleh formasi camba,
terobosan, gung api cindako, formasi tonasa dan endapan aluvium. Masing
masing formasi batuan tersebut memiliki karakteristik yang membentuk
struktur tanah dan batuan, antara lain :
• Formasi Terobosan, terbentuk atas batuan basal
• Formasi Gunung Api–Cindako, terbentuk atas batuan lava-breksi-tufa-
konglomerat dan terutama lava
• Formasi Camba terbentuk atas sendimen laut berselingan
• Formasi Tonasa terbentuk atas batuan gamping
• Endapan alivium dan pantai, terbentuk atas kerikil, pasir, lempung, dan
lumpur.
Jenis batuan atau geologi Kabupaten Takalar terdiri dari; Vulcanic
(batuan Vulkanik), batuan ini merupakan batuan tertua yang telah mengalami
perubahan, sebagian besar batu kapur terbentang sepanjang pantai
perbatasan Takalar dengan Jeneponto. Gunung Api Baturape – Cindako
merupakan batuan vulkanik basal yang terdiri dari lava dan batuan piroklastik
yang bersilangan dengan tufa dan batu pasir. Batuan ini tersebar luas di
wilayah pegunungan dan daerah dataran (jelasnya lihat gambar 3.3). Lapisan
batuan ini memiliki porositas dan permeabilitas yang rendah. Batuan Instrusif
terdiri atas batuan basal mulai dari dolerit, diorit, gabbro hingga diabase.
4) Jenis Tanah
Keadaan jenis tanah Kabupaten Takalar secara umum termasuk dalam
golongan stadium dewasa dengan tekstur permukaan halus, umunya kondisi
tanah tersebut dipengaruhi fromasi pada pegunungan Bawakaraeng dan
Lompobattang. Tatanan statigrafi pada umumnya terdiri dari endapan
Aluvium, Miosen tengah-akhir serta Eosen akhir-Miosen tengah dengan sedikit
terobosan Andesit. Endapan Aluvium terdiri dari lempung, pasir, lumpur,
kerikil dan bongkah batuan yang tidak padu (lepas). Endapan ini berasal dari
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 9
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
hasil desintegrasi batuan yang lebih tua. Struktur tanah yang terbentuk
meliputi jenis tanah entisol, inceptisol, molisol, dan ultisol.
Tabel 2.3. Klasifikasi Jenis Tanah di Rinci Menurut Kecamatan
Luas Jenis Tanah (Ha)
No Kecamatan
Inceptiol Ultisol Molisol Entisol
1 Mangarabombang 6.970,25 847,24 451,34 1.525,74
2 Mappakasunggu 1.154,83 - - 3.896,18
3 Sanrobone 1.869,76 - - -
Polombangkeng
4
Selatan 6.041,31 2.705,62 - -
5 Patallassang 1.814,24 - - -
6 Polombangkeng Utara 14.975,05 7.686,92 - -
7 Galesong 2.320,27 - - 86,29
8 Galesong Selatan 1.910,23 - - 73,62
9 Galesong Utara 2.029,48 - - -
Jumlah 39.085,42 11.239,79 451,34 5.581,83
Sumber : RTRW Mamminasata Tahun 2007 dan Analisis GIS Tahun 2008
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 10
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 11
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
6) Kependudukan
Distribusi penduduk terkait dengan jumlah penduduk yang mendiami
suatu wilayah atau pengelompokan jumlah penduduk yang didasarkan pada
batasan administrasi wilayah yang bersangkutan. Jumlah penduduk yang
terdistribusi pada suatu wilayah, akan mempengaruhi tingkat konsentrasi
pelayanan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melayani kebutuhan
penduduk pada wilayah tersebut.
Penduduk Kabupaten Takalar berdasarkan data yang diperoleh Tahun
2013 berjumlah 280.600 jiwa yang tersebar di 9 kecamatan, dengan jumlah
penduduk terbesar berada di Kecamatan Polombangkeng Utara, yakni 47.693
jiwa. Rasio jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari
penduduk yang berjenis kelamin laki-laki perkabupaten, dimana 129.599 jiwa
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 12
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 13
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 14
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 15
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
adalah alluvial kelabu tua, coklat kelabu, gromosol kelabu tua, kompleks
podsolid coklat kekuningan serta regosol coklat kelabu dengan
kedalaman tanah efektif >90 cm dengan tekstur tanah yang halus.
4. Hidrologi
Keadaan hidrologi di Kawasan Perkotaan Takalar, berdasarkan
hasil observasi lapangan yang dilakukan ditemukan daerah-daerah
kawasan kota yang mengalami genangan periodik. Pada kondisi tertentu
terutama pada saat musim hujan dapat mengakibatkan ancaman banjir
perkotaan. Sumber air yang dimanfaatkan masyarakat Kawasan
Perkotaan Takalar berasal dari PDAM, air tanah dangkal dan dalam
(sumur artesis) dengan rata-rata kedalaman antara 5 - 10 m.
5. Tutupan Lahan
Kondisi tutupan lahan Kawasan Perkotaan Takalar secara umum
terdiri atas permukiman dan bangunan lainnya (perkantoran, perumahan
dan permukiman, pendidikan, jasa, fasilitas sosial), sawah, perkebunan
dan lahan yang tidak diusahakan atau lahan kosong. Pergesaran
pemanfaatan lahan Kawasan Perkotaan Takalar secara umum telah
mengalami perubahan yang cukup drastis, akibat terjadinya peningkatan
pembangunan aktivitas sosial ekonomi. Kondisi jenis dan luas tutupan
lahan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.6. Tutupan Lahan Kawasan Perkotaan Takalar, Tahun 2013
JENIS TUTUPAN LAHAN
NO DESA/KEL.
Sawah Tegalan Pekarangan Perkebunan Tambak Lainnya
1 Pattallassang 70,34 35,34 116,75 - - 13,57
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 16
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 17
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 18
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Tabel 2.7. Jenis Fasilitas Pendidikan Kawasan Perkotaan Takalar, Th. 2013
SARANA PENDIDIKAN
JUMLAH
NO DESA/KEL. SMU/
TK SD SLTP MI MTs MA (UNIT)
SMK
1 Pattallassang 1 4 2 4/1 1 1 1 15
2 Palantikang 3 5 - - - - - 8
3 Pappa - 2 - 1 - - - 3
4 Maradekaya 1 3 - - 1 - - 5
5 Kalabbirang 6 7 2 - 2 - - 17
6 Sombalabella 3 5 1 1/2 2 1 1 16
TOTAL 14 26 5 9 6 2 2 64
Sumber: Kec. Pattallassang Dalam Angka, Th. 2014
2. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan mempunyai dua pola perkembangan,
yaitu perkembangan yang menyebar pada kawasan permukiman
disetiap kelurahan, terutama yang memiliki skala pelayanan
lingkungan maupun lokal dan yang memiliki pola perkembangan
yang memusat, terutama yang memiliki skala pelayanan kota. Jenis
sarana kesehatan antara lain Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Balai Pengobatan, Posyandu, Tempat Praktek Dokter,
dan apotek. Distribusi sarana kesehatan tersebut menyebar ke
seluruh kawasan perkotaan. Pola persebaran dan jumlah sarana
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.8. Jenis Fasilitas Kesehatan Kawasan Perkotaan Takalar, Th. 2013
SARANA PENDIDIKAN
JUMLAH
NO DESA/KEL. Puskesmas/
Rumah Sakit Posyandu (UNIT)
Pustu/ Poskedes
1 Pattallassang - 1 5 6
2 Palantikang - 1 7 8
3 Pappa - 1 4 5
4 Maradekaya - 3 6 9
5 Kalabbirang - - 4 4
6 Sombalabella 1 1 5 7
TOTAL 1 7 31 39
Sumber: Kec. Pattallassang Dalam Angka, Th. 2014
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 19
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
3. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan di Kawasan Perkotaan Takalar, terdiri
dari mesjid, dan mushallah. Sedangkan tempat ibadah untuk
agama lain
tidak ada di
wilayah ini.
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 20
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
4. Sarana Olahraga
Sarana olahraga selain digunakan sebagai wadah untuk
kegiatan berolah raga juga dapat difungsikan sebagai sarana
rekreasi atau tempat bermain, serta berfungsi sebagai ruang
terbuka. Selain
itu sarana
olahraga juga
dapat Gambar: Sarana Olahraga (Lap. Sepak Bola & Volley Ball) di
Kawasan Perkotaan Takalar
digunakan
untuk berbagai kegiatan seperti upacara, kegiatan adat dan
kegiatan bersifat umum lainnya. Sarana ini dapat berupa taman,
lapangan olah raga, gedung serba guna dan lain sebagainya.
Fasilitas olah raga dan rekreasi dibagi dalam dua jenis, yaitu fasilitas
olah raga/rekreasi tertutup (in door) dan fasilitas olahraga/rekreasi
terbuka (out door). Hasil pengamatan lapangan yang dilakukan
menunjukkan sarana olahraga di Kawasan Perkotaan Takalar terdiri
dari lapangan sepak bola, lapangan tenis, lapangan bulu tangkis
dan lahan terbuka yang dimanfaatkan untuk kegiatan olahraga.
Tabel 2.10. Jenis Fasilitas Olah Raga Kawasan Perkotaan Takalar, Th. 2013
SARANA PENDIDIKAN
JUMLAH
NO DESA/KEL. Sepak Bola Tennis Bulu Tenis
Lainnya (UNIT)
Bola Volly Lapangan Tangkis Meja
1 Pattallassang - - - - - - -
2 Palantikang 1 - - - - - 1
3 Pappa - - - - - - -
4 Maradekaya 1 1 - - - - 2
5 Kalabbirang 1 3 5 2 2 2 15
6 Sombalabella - - - - - - -
TOTAL 3 4 5 2 2 2 18
Sumber: Kec. Pattallassang Dalam Angka, Th. 2014
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 21
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Gambar: Sarana Perdagangan & Jasa (Pasar Pattallassang, Bank Sulselbar, & Komp.
Pertokoan) di Kawasan Perkotaan Takalar
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 22
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 23
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 24
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
C. Sistem Prasarana
Ketersediaan prasarana utama atau jaringan utilitas merupakan
infrastruktur yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan sosial ekonomi
masyarakat perkotaan, maupun terhadap upaya peningkatan kualitas
lingkungan. Prasarana utama yang dimaksud meliputi prasarana jalan,
kelistrikan, telekomunikasi, air minum, pembuangan limbah dan persampahan.
Ketersediaan prasarana utama terkait dengan sistem penyediaan infrastruktur
di Kawasan Perkotaan Takalar, sehingga uraian tentang prasarana di Kawasan
Perkotaan Takalar diuraikan secara umum sistem pelayanan tersebut.
1. Prasarana Jaringan Jalan
Jaringan jalan sangat berperan dalam memacu pertumbuhan di
Kawasan Perkotaan Takalar, dalam pembentukan pola permukiman
terkait dengan delimitasi kawasan terbangun dan estetika lingkungan
serta interaksi antar lingkungan permukiman, sehingga dapat
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 25
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 26
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 27
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
air yang diusahakan oleh PDAM. Akan tetapi, untuk pemenuhan air
bersih dibutuhkan beberapa persyaratan teknis, seperti standar sanitasi
dan kesehatan untuk layak konsumsi. Berdasarkan sumber data yang
diperoleh dan dari hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan,
bahwa sumber air baku bagi masyarakat di Kawasan Perencanaan dapat
terpenuhi melalui pemanfaatan beberapa sumber air. Pada beberapa
zona terdapat suplai air bersih dari sistem perpipaan PDAM, sementara
itu pada zona lainnya, sumber air bersih masyarakat disuplai dari air
tanah (sumur gali dan sumur bor).
Tabel 2.13. Prasarana Air Minum di Kawasan Perkotaan Takalar, Th. 2013
JENIS PRASARANA AIR MINUM
JUMLAH
NO DESA/KEL. Sumur
PDAM Sumur (UNIT)
Pompa
1 Pattallassang 459 477 312 1.248
2 Palantikang 838 122 40 1.000
3 Pappa 111 261 276 648
4 Maradekaya - 223 396 619
5 Kalabbirang 986 141 149 1.276
6 Sombalabella 319 561 551 1.431
TOTAL 2.713 1.785 1.724 6.222
Sumber: Kec. Pattallassang Dalam Angka, Th. 2014
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 28
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 29
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
4. Prasarana Telekomunikasi
Interkoneksi antar pusat-pusat kegiatan, baik wilayah internal
Kawasan Perkotaan Takalar maupun
dengan wilayah luar, sangat
membutuhkan dukungan sistem
komunikasi dan akses informasi baik
menggunakan sistem konvensional
dengan kabel maupun sistem nirkabel.
Untuk mendukung sistem interkoneksi
tersebut diarahkan pengembangan
jaringan kabel telepon mengikuti pola
jaringan jalan, sedangkan sistem
telekomunikasi nirkabel yang
memanfaatkan sistem satelit dan Gambar: Jaringan Telepon Yang
Menggunakan Sistem
didukung dengan menara-menara Jaringan Kabel Udara
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 30
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 31
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
5. Jaringan Drainase
Saluran drainase yang ada di kawasan perencanaan adalah dengan
memanfaatkan sungai sebagai saluran
primer. Pada beberapa ruas jalan,
kondisi drainasenya cukup baik namun
disisi lain terdapat beberapa ruas jalan
yang belum memiliki sistem
pembuangan air limpasan hujan
(drainase). Permasalahan yang muncul
saat ini adalah kondisi drainase yang
tercemar oleh sampah padat yang
dihasilkan oleh kegiatan penduduk
sehingga pada musim penghujan Gambar: Kondisi Prasarana
Persampahan di Kawasan
kemungkinan dapat terjadi hambatan Perencanaan
aliran air serta pada titik-titik tertentu masih terlihat ada saluran drainase
yang rusak.
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 32
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
6. Sistem Persampahan
Sampah di Kawasan Perkotaan Takalar secara umum saat ini sudah
menjadi masalah karena jumlah penduduk yang semakin bertambah,
sehingga produksi sampah ikut meningkat. Berdasarkan hal tersebut
maka perlu adanya perencanaan Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
Sistem pengelolaan
sampah yang akan
ditetapkan di beberapa
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 33
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 34
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 35
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 36
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 37
Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2015
Laporan Pendahuluan
Master Plan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan Takalar II - 38