Anda di halaman 1dari 10

LAPORANPRAKTIKUM

FILTRASI AIR
PENYEHATAN AIR

Disusun oleh :

1. ANISA AYU LIA A. (P07133217004)


2. ASA GARIS DWI N. (P07133217005)
3. ATTAFI SAMSIYAH (P07133217006)
4. KINARI PUTRI R. (P07133217020)
5. MEY ANGGITA P. (P07133217023)
6. RIDWAN HAFID D. (P07133217005)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA


SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2019
LAPORAN PENGOLAHAN AIR (FILTRASI)

A. WAKTU PELAKSANAAN
1. Perancangan alat pengolahan Air bersih: Kamis, 16 Mei 2019

2. Pemeriksaan MPN/ E.Coli: Selasa, 21 Mei 2019

B. LOKASI
1. Pengambilan sampel air : Sungai dekat GBH bagian atas.

C. TUJUAN
1. Mampu membuat rangkaian alat pengolahan air
2. Mampu mengolah air
3. Mampu memeriksa angka kuman MPN Coli

D. DASAR TEORI

Air merupakan pelarut yang baik. Hal ini menyebabkan air di alam
tidak dijumpai dalam keadaan murni. Air di alam mengandung berbagai zat
terlarut dan tidak larut. Air di alam juga mengandung berbagai
mikroorganisme. Apabila kandungan yang terdapat dalam air tidak
mengganggu kesehatan manusia, maka air tersebut dapat dianggap bersih.
Seiring dengan meningkatnya kepadatan penduduk dan pesatnya
pembangunan, maka kebutuhan air bersih yang memenuhi persyaratan
kesehatan juga semakin meningkat menurut Permenkes
No.416/MENKES/PER/ IX/1990 tentang Standar Kualitas Air Bersih.
e-coli berasal dari limbah manusia dan hewan. Selama hujan, air
membaawa limbah dari kotoran hewan dan manusia meresap ke dalam
tanah atau mengalir dalam sumber air. Apabila pengairan air ini tidak
melalui pengolahan air yang baik maka E.Coli mungkin sekali berakhir
dalam air minum
Banyak cara untuk menghilangkan e-coli dalam air, salah satu cara
yang sederhana adalah dengan pengolahan air dengan cara koagulasi dan
filtrasi. Koagulasi adalah suatu proses destabilisasi koloid dengan
penambahan koagulan yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan
partikel-partikel koloid sehingga terjadi gaya tarik menarik yang dapat
menetralkan dan mengumpulkan partikel-partikel koloid menjadi flok.
Salah satu koagulan yang dapat digunakan adalah bubuk kapur,bubuk kapur
digunakan untuk agar kandungan unsur besi dapat diikat oleh larutan kapur
membentuk flok-flok kapur merupakan salah satu batuan yang dapat
dipergunakan untuk meningkatkan pH secara praktis, murah dan aman
sekaligus dapat menggurangi kandungan-kandungan logam berat.
Filtrasi adalah proses penyaringan air menembus media berpori-pori
untuk menghilangkan zat tersuspensi. Salah satu tekhnik pengolahan air
dalam menghilangkan e-coli air adalah melalui sistem filtrasi up flow dan
down flow. Sistem filtrasi up flow merupakan sistem pengolahan air
melewati suatu media penyaring dengan arah aliran dari bawah menuju ke
atas apabila saringan kotor maka proses pencucian akan terjadi dengan
sendirinya yaitu dengan cara membuka kran pembuangan, proses ini
dinamakan sebagai pencucian balik back wash.Sistem filtrasi down flow
adalah mengalirkan limbah cair dari atas menuju ke bawah melewati media
saringan untuk mengurangi kandungan tersuspensi dan kandungan kimia
untuk kemudian diperoleh hasilnya di bawah media penyaringan(Pradana,
Suharno and Kamarullah, 2018).
Melalui praktik ini diharapkan dapat diperoleh alternatif
menghilangkan bakteri e-coli menggunakan media filter karbon aktif , arang
aktif, kerikil dengan menggunakan metode down flow yang digunakan
untuk mengurangi kandungan e-coli dari dalam air sungai.

E. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Bak Penampung air
b. Pipa
c. Kran
d. Meteran
e. selotip air
f. stop kran
2. Bahan
a. Bahan yang digunakan dalam dalam pembuatan media
penyaringan yaitu pasir halus, kerikil, karbon aktif.

F. PROSEDUR PEMBUATAN.
1. Mempersiapkan alat-alat media filtrasi,yaitu pipa, kran, meteran, selotip
air, stop kran, dll
2. Mempersiapkan bahan-bahan media filtrasi, yaitu arang aktif, pasir, dan
kerikil.
3. Pada praktikum ini pasir dan kerikilyang digunakan adalah pasirkali
yang telah diayak menggunakanayakan (pasir yang lolos saringan
pertama).
4. Pasir, kerikil, arang aktif dicuci dengan air bersih kemudian dipanaskan
di bawah sinar matahari sampai kering.
5. Merangkai alat pengolahan air dengan susunan bak penampungan air-
bak media filtrasi-bak penampung hasil.
6. Media yang sudah siap untuk digunakan diisi dengan bahan-bahanmedia
filtrasi. Urutan pengisian dimulai dari bawah yang pertama
adalahkerikil (5 cm), dilanjutkan pasir (10 cm) , setelah itu diisidengan
karbon aktif (10 cm)..
7. Pelaksanaan pengolahan:
a. Siapakan air sungai yang akan diolah didalam bak
penampungan.
b. Alirkan air dari bak penampungan ke bak filtrasi.
c. Atur debit aliran 1 liter/menit
d. Biarkan air mengalir ke bak penampungan hasil.
8. Melakukan pengujian kualitas air sebelum dan sesudah pengolahan di
Laboratorium.
a. Pemeriksaan pH, kekeurahan, rasa, bau, warna dan TDS
b. Pembuatan media BGLB
1) Pembuatan media LB Tripel Strenght
a) Timbang LB sebanyak 9,8 gram.
b) Masukkan kedalam labu erlenmeyer aquades
sebanyak 250 ml.
c) Campurkan hingga homogen.
d) Masukkan kedalam tabung reaksi yang sudah diberi
durham sebayak 5 ml kedalam 50 tabung.
e) Tutup tabung dengan kapas.
2) Pembuatan media Single Tripel Strenght
a) Timbang LB sebanyak 5,9 gram.
b) Masukkan kedalam labu erlenmeyer aquades
sebanyak 450 ml.
c) Campurkan hingga homogen.
d) Masukkan kedalam tabung reaksi yang sudah diberi
durham sebayak 10 ml kedalam 45 tabung.
e) Tutup tabung dengan kapas.
3) Pembuatan media BGLB
a) Timbang BGLB sebanyak 20 gram.
b) Masukkan kedalam erlenmeyer dan tambahakan 500
ml aquades.
c) Campur hingga homogen.
d) Masukkan media dalam tabung reaksi sebnayak 10
ml tiap tabung sebanyak 50 tabung.
e) Masukkan tabung durham dalam tabung reaksi.
f) Tutup dengan kapas.
4) Tabung yang berisi LB dan BGLB kemudian di serilisasi
dalam suhu 121ºC selama 15 menit.
5) Setelah didinginkan maka tabung reaksi yang berisi LB dan
BGLB dimasukkan kedalam lemari es.
c. Pemeriksaan MPN/ E. Coli.
1) Media LB (Lactosa Broth ) disusun dalam rak tabung dengan
ragam 5:5:5.
2) Tulis kode, tanggal pemeriksaan dan volume sampel, juga
nama pemeriksa.
3) Sampel dikocok dan diambil 10 ml dan dimasukkan kedalam
tabung LB sebanyak 5 tabung media Lactosa Broth Triple
Strenght, 1 ml sampel dan dimasukkan kedalam tabung LB
sebanyak 5 tabung media Lactosa Broth Single Strenght),
dan diambil 0,1 ml ( 2 tetes) sampel dimasukkan kedalam
tabung LB sebanyak 5 tabung media Lactosa Broth Single
Strenght.
4) Goyangkan rak yang berisi LB sampai homogen.
5) Eramkan pada inkubator 37 C selama 2 x 24 jam.
6) Setelah 2 x 24 jam amati pertumbuhan bakteri, jika terdapat
gelembung gas pada tabung durham maka tabung positif,
sedangka jika tidak ada gelembung maka tabung negatif.
7) Pilih tabung yang positif dan dilanjutkan ke tes penegasan.
8) TES PENEGASAN
a) Siapkan media BGLB sebanyak 15 buah dengan
ragam 5:5:5.
b) Setelah diberi kode sampel, tanggal penanaman,
pindahkan bakteri yang berada di LB (tabung positif)
ke media BGLB dengan ose.
c) Eramkan tabung dengan inkubator 44 ºC selama 1 x
24 jam.
d) Amati pertumbuhan bakteri pada tabung BGLB,
catat tabung BGLB yang positif.
e) Cocokan tabung yang positif dengan tabel MPN Coli
dengan ragam 5:5:5.
9. Membersihkan alat dan mengebalikan ketempat semula.
G. HASIL
1. pH: 6,5
2. Rasa: sedikit asam
3. Warna:
- Pretest: keruh kecoklatan
- Posttes: sedikit bening
4. Bau:
-pretest: asam, masih bau air sungai
- posttest: sedikit asam

5. Sampel sebelum pengolahan (pretest)


10 ml 1 ml 0,1 ml Indeks MPN
1 2 1 8

6. Sampel sesudah pengolahan (posttest)


10 ml 1 ml 0,1 ml Indeks MPN
4 0 1 17

H. PEMBAHASAN
Hasil penjernihan air dapat dilihat secara langsung. Dimana air sungai yang
semula warnanya keruh menjadi lebih bening. Hal ini dikarenakan bahan-bahan
yang digunakan, seperti arang aktif, pasir, dan kerikil berfungsi untuk
menyaring atau menghilangkan bau, warna, zat pencemar dalam air.

Sedangkan untuk hasil pemeriksaan MPN E.coli sesudah pengolahan


dengan indeks MPN 17 lebih besar dari sebelumpengolahan dengan indeks
MPN8, mungkin dikarenakan saat pengolahan sampel air tidak diberi
kaporit.
I. KESIMPULAN
1. Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan air (filtrasi) adalah arang
aktif, pasir kali dan kerikil.
2. Proses filtrasi dapat mengubah bau dan warna pada air sungai yang
difiltrasi. Arang aktif, pasir kali, dan kerikil yang dipakai sebagai bahan
untuk filtrasi mampu untuk menghilangkan bau dan warna pada air sungai
yang tercemar. Air yang awalnya berbau amis menjadi tidak berbau dan
warna air yang sebelumnya keruh berubah menjadi sedikti lebih bening.

J. SARAN
Filtrasi akan berguna bagi kehidupan jika dimanfaatkan dengan baik.
Dengan adanya bantuan teknologi yang semakin maju, diharapkan alat filtrasi
kedepannya akan lebih banyak inovasi yang baru dan lebih canggih, sehingga
didapatkan hasil yang optimal.

K. DAFTAR PUSTAKA

Pradana, tedy D., Suharno and Kamarullah, A. (2018) ‘OEFEKTIVITAS


KOAGULAN BUBUK KAPUR DAN FILTARI MEDIA UP FLOW AND
DOWN FLOW UNTUK MENURUNKAN Fe’, Jurnal Kesehatan
Masyarakat Khatulistiwa, 5(1), pp. 32–41. Available at:
http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php?journal=jkmk&page=index.
L. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai