Anda di halaman 1dari 22

KISI – KISI TES POTENSI PKHI

By Adin Sutanto, S.Kep

I. KEBIJAKAN
1. UU no 15 tahun 2016 : istito’ah haji
2. UU no 13 tahun 2008 & PP no 79 th 2012 : penyelenggaraan haji
3. UU no 4 tahun 1984 : Wabah Penyakit Menular
4. PP no 40 1991 : Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
5. Permenkes no 25 th 2013 : pedoman Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji
Indonesia
6. Permenkes no 2407 th 2011 : pelayanan kesehatan haji
7. Perpres no 49 tahun 2014 : penetapan BPIH
8. PIHK : Penyelenggara Ibadah Haji Khusus
9. BPHI : Balai Pengobatan Haji Indonesia
10. KKHI : Kantor Keseshatan Haji Indonesia
11. BPIH : Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
12. Tujuan penyelenggaraan ibadah haji : memberikan pembinaan, pelayanan dan
perlindungan
13. BPIH meliputi biaya penerbangan, biaya pemondokan, biaya hidup
14. BPIH ditetapkan oleh presiden
15. Paspor haji warna hijau dikeluarkan Kementerian Kehakiman Hukum dan HAM
48 lmbr
16. PPIH ditetapkan paling lambat 3 bulan sebelum keberangkatan
17. Biaya oprasional PPIH pusat dan daerah dibebankan pada APBN & APBD
18. KPHI : Komisi Pengawas Haji Indonesia bertanggungjawab kepada Presiden dan
melaporkan hasilnya ke Presiden & DPR minimal 1x setahun
19. KPHI terdiri dari dari 6 orang unsur masyarakat & 3 orang unsur Pemerintah
20. Masa kerja KPHI 3 tahun
21. Kouta haji nasional dan prov oleh menteri agama, kuota kab/kodya oleh gubernur
22. Manasik tingkat KUA 7x, tgkt kabupaten 2x
23. Petugas kloter 5 orang: 1 TPHI, 1 TPIHI, 3 TKHI
24. Kuota haji 1/1000 jumlah penduduk
25. Kuota haji th 2013 : 168.100
26. Kuota haji 2017 : 221.000
27. 13 embarkasi :
a. Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh (BTJ) : aceh
b. Bandara Kualananu International Airport Medan (MES) : sumatera utara
c. Bandara Hang Nadim Batam (BTH) : Riau, Kalbar, jambi
d. Bandara Minangkabau International Airport Padang (PDG) : sumatera barat,
bengkulu, jambi
e. Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang (PLM) : sumatera selatan,
bangka blitung
f. Bandara Jakarta Bekasi (JKS) : jawa barat, banten
g. Bandara jakarta (JKG) : jakarta, lampung
h. Bandara Adi Sumarmo Solo ( SOC : solo city) : jawa tengah, DIY
i. Bandara Juanda Surabaya (SUB) : jatim, bali, NTT
j. Bandara Sepinggan Balikpapan (BPN) : kaltim, sulawesi tengah, sulawesi utara
k. Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin (BDJ) : kalsel, kalteng
l. Bandara Hassanudin Makasar (UPG) : Sulsel, sulteng, sulbar, gorontalo, maluku,
papua
m. Bandara International Lombok (LOP) : NTB
28. 4 embarkasi antara :
a. Bandara Djalaludin Gorontalo
b. Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya
c. Bandara Raden Inten II Lampung
d. Bandara Fatmawati-Sukarno Bengkulu
29. Embarkasi pertama Pulau ONRUST tahun 1911-1933
30. Embarkasi 2014, 12 embarkasi + 5 embarkasi antara

II. BAHASA ARAB


1. Kamu : antum
2. Saya : ana
3. Pimpinan : muridun
4. Laki-laki : Rijalun
5. Perempuan : imroatun
6. Kantor haji : maktabun hajja
7. Apoteker : shadaliyatun
8. Dokter : tabibun
9. Rumah sakit : mustasyifa
10. Jalan : thariqun
11. Terminal bus : mahattatun
12. Haji : hajja
13. Surga : jannah
14. Asrama haji : tsuknatun hajja
15. Alamat : unwaanun
16. Kami : nahnu
17. Wafat : tuwuffiya
18. Sakit : maridun
19. Sehat : shihatun
20. Karantina : mahjarun

III. MANASIK
1. Syarat haji :
a. Islam
b. Berakal
c. Baligh
d. Merdeka
e. Mampu
2. Rukun haji :
a. Niat / ihrom
b. Wukuf arafat tgl 9 dzulhijah
c. Tawaf ifadhah
d. Sa’i
e. Tahalul
f. Tertib
3. Tawaf dimulai dan di akhiri dari hajar aswad : 7 putaran
4. Sa’i : lari kecil dari bukit safa ke bukit marwah ( ± 700m) : 7 x
5. Multazam ; tempat antara hajar aswad dan pintu ka’bah
6. Hijir Ismail : tempat setengah lingkaran & diatasny ada talang emas
7. Maqam Ibrahim : tempat berpijaknya nabi Ibrahim dlm membuat ka’bah
8. Rukun yamani : sudut yng menghadap ke Yaman
9. Wajib haji
a. Niat / ihrom
b. Mabit musdalifah
c. Melempar jumroh aqobah tgl 10 dzulhijah
d. Mabit mina
e. Melempar jumroh ulha, wustho, aqobah pada hari tari tasryk tgl 11,12,13
dzulhijah
f. Tawaf wada
10. Jamarat ula ( kecil ), wusto ( sedang ), aqobah ( besar )
11. Nafar awal
Jama’ah haji pulang ke mekkah tg 12 dzulhijah
12. Nafar tsani
Jama’ah haji pulang ke mekkah tgl 13 dzulhijah
13. Haji qiran
Haji dan umroh bersamaan. Bayar DAM nusuk ( seekor kambing/sapi)
14. Haji tamatu
Umroh dahulu kemudian haji. Bayar DAM nusuk 9seekor kambing/sapi)
15. Haji ifrad
Haji dahulu kemudian umroh. Tidak bayar DAM
16. DAM : denda
17. Tawaf QUDUM
Tawaf pertama kali datang ke Mekkah
18. Tawaf wada : tawaf perpisahan dengan ka’bah / tawaf terakhir tanpa disertai sa’i
19. Do’a sapujagad di baca antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad
20. Jumlah kerikil tgl 11, 12, 13 (tasrik) : 21 batu
21. Hari tasryik lempar jumroh ula, wustho, aqabah
22. Tahalul awal : melepaskan diri dari larangan ihrom ( kecuali hubungan badan)
setelah melakukan 2 diantara 3 amalan : melempar jumroh aqobah, bercukur, tawaf
ifadhoh dan sa’i
23. Tahalul tsani : melepskan diri dari larangan ihrom setelah lengkap mengerjakan
amalan haji.
24. Armina : arafah muzdlifah mina
25. Tarwiyah : jalan kaki dari mekkah ke mina tgl 8 dzulhijah, mabit di Mina, lalu
jalan kaki ke arafat
26. Wukuf tgl 9 dzulhijah
27. Urutan amalan haji :
a. ihrom ( Bir Ali madinah / bandara Jeddah King Abdul Aziz )
b. Tarwiyah ( 8 dzulhijah )
c. Wukuf arafah ( 9 dzulhijah )
d. Mabit muzdalifah
e. Lempar jamarat tgl 10 dzulhijah
f. Mabit mina
g. Lempar jamarat tgl 11,12,13 dzulhijah
h. Tawaf ifadhah
i. Sa’i
j. Tahalul
k. Tawaf wada’
28. Rute perjalanan haji gelombang 1 :
a. Embarkasi
b. Bandara Indonesia ( Adi Sumarmo Solo)
c. Bandara Amir Mahmud bin Abdul Aziz International Airport ( AMAAIA)
Madinah
d. Madinah ( sholat arbain / 40 waktu)
e. Ihrom ( Bir Ali )
f. Mekah pra Armina
g. Arafat ( wukuf)
h. Muzdalifah ( mabit)
i. Mina ( lempar jamarat dan mabit )
j. Mekkah pasca armina
k. Bandara King Abdul Aziz International Airport ( KAAIA) Jeddah
l. Bandara Indonesia ( Adi Sumarmo Solo)
m. Debarkasi
29. Rute perjalanan haji gelombang 2 :
a. Embarkasi
b. Bandar Indonesia ( Adi Sumarmo Solo)
c. Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAI) Jeddah ( pakai ihrom)
d. Mekkah pra Armina
e. Arafat ( wukuf )
f. Muzdalifah ( mabit)
g. Mina ( lempar jamarat dan mabit)
h. Mekkah pasca Armina
i. Madinah ( sholat arbain/40 waktu)
j. Bandara Amir Mahmud bin Abdul Aziz International Airport ( AMAAIA)
Madinah
k. Bandara Indonesia ( Adi Sumarmo Solo )
l. Debarkasi
30. Larangan ihrom :
a. Mencukur rambut
b. Menggunting kuku
c. Menutup kepala dan menutup wajah bagi perempuan
d. Memakai pakian berjahit ( laki-laki)
e. Menggunakan harum haruman
f. Membunuh binatang
g. Melakukan khitbah dan akad nikah
h. Jima’ ( hubungan intim )
i. Memcumbu istri selain di kemaluan
31. Hal yang boleh dalam ihrom :
a. Mandi tidak dengan wangi – wangian
b. Mencuci pakaian ihrom / ganti pakaian ihrom
c. Mengikat izar ( pakaian bawah / sarung ihrom )
d. Berbekam
e. Menutupi badan dengan pakaian berjahit ( tidak dipakai )
f. Menyembelih hewan ternak
g. Menggosok gigi
h. Memakai kacamata
i. Berdagang
j. Menyisir rambut
32. Larangan ihrom khusus laki –laki : memakai tutup kepala / topi
33. Larangan ihrom khusus wanita : mamakai penutup wajah
34. Miqat zamani
Batas waktu berhaji
35. Miqat makani
Batas tempat mulai berhaji ( rabigh, bir ali, dzatu irqin, as sail/qarnul manazil,
yalamlam
36. Arbain : sholat 40 waktu di masjid Nabawi Madinah
37. Sholat di masjid Nabawi Madinah mendapat 1000 kebaikan, sholat di masjid
Haram Mekkah mendapat 100.000 kebaikan
38. 3 daker PPIH : dg 306 tenaga
a. Daker bandara / jeddah : arafah
b. Daker Madinah : mina
c. Daker mekkah : muzdalifah
39. Paspor haji dikeluarkan oleh kementrian kehakiman / Hukum dan HAM: 48
halaman
40. Dokumen perjalanan haji : paspor, visa, DAPIH
41. Paspor petugas haji : hijau
42. Perintah berhaji : Al Baqarah 196-197, Al Imran 96
43. Jabal nur ( gua hira ) : tempat wahyu pertama turun
44. Jabal tsur : tempat bersembunyi Rosul dari kejaran kaum quraisy
45. Jabal rohmah : tempat bertemunya nabi Adam dan Bunda Hawa
46. Masjid yang pertama d bangun Rosul : masjid Quba
47. Masjid 2 kiblat ( Al Aqsa & Ka’bah) : masjid Qiblatain
48. Masjid tempat hukuman pancung : masjid Qishos
49. Tanazul : memisahkn diri dari rombongan haji
50. Sholat saat wukuf arafah : dluhur dan ashar jama’ taqdim
51. Ummul mukminin ( ibu kaum mukmin ) : siti aisyah
52. Istri rosul yg dimakamkan di Baqi : aisyah, hafsah, saudah
53. Khadijah di makamkan di mekkah, maimunah di sarif
54. Sahabat dan keluarga Rosul yg dimakamkan di Baqi : usman bin affan, ibrahim,
fatimah az zahra, ruqayah, zaenab, umi kulsum, halimatus sa’diyah
55. Ijma : kesepakatan ulama menentukan hukum berdasar Al Qur’an dan hadits
56.

IV. KESEHATAN HAJI


1. BKJH : Buku Kesehatan Jama’ah Haji
Buku catatan riwayat kesehatan dan hasil px kesehatan jama’ah haji.
2. Kategori kesehatan jama’ah haji : mandiri, observasi, pengwasan, tunda
3. Yang di larang untuk berhaji :
a. Gangguan jiwa
b. PPOK stadium lanjut
c. TB paru BTA (+).
d. Gagal ginjal stadium 4
e. Penyakit jantung stadium 4
f. Penyakit yg dilarang terbang : kehamilan ˂ 14 minggu dan ˃ 26 minggu,
conjunctivitis, cacar, HB ˂ 10, PES
4. Kehamilan yang boleh berangkat haji adl 14-26 minggu saat terbang dan telh
divaksinasi meningitis.
5. Kontra indikasi Meningitis : kehamilan
6. Mers Cov : Middle East Respiatory Sindrom Coronavirus
Gejala :
a. Demam, batuk, nafas pendek, gastroistestinal, S ˃ 38,
b. tachypneu
c. Gejala muncul 2-10 hari setelah terpapar
7. Penanganan MersCov : penderita di isolasi & rujuk RS
8. Heat stroke : stroke karena sengatan panas
Gejala :
a. Suhu tubuh ˃ 40 ᵒC
b. Berkeringat
c. Sakit kepala
d. Kulit merah dan kering
e. Respon melambat
f. Nadi naik
g. Perubahan status mental : bingung
h. Mual, munath
i. Nafas cepat
j. Pingsan
9. Penanganan heat stroke :
a. Bawa k ruang AC
b. Kompres dingin/ es
c. Selimuti dengan selimut basah
d. Minum air dingin non alkohol dan non cafein
10. Warna gelang Risti jama’ah haji
a. Hijau : umur ˃ 60 th tanpa penyakit
b. Kuning : umur ˂ 60 th dengan penyakit
c. Merah : umur ˃60 th dengan penyakit
11. Penyakit penerbangan jarak jauh :
a. DVT : deep vein trombosis : sumbatan pembuluh darah vena
Cegah : olahraga ringan
b. Jat lag : lelh fisik & mental, dehidrasi, penurunan energi, gangguan tidur
c. Ear barotrauma : sakit telinga akibat perbedaan tekanan udara.
Gejala : sakit telinga, vertigo, muntah
d. Dekompresi
e. Dehidrasi
f. Penyakit ketinggian
12. Laporan visitasi : nama jama’ah, umur, no.paspor, kloter,diagnosa, pengobatan
13. Vaksin meningitis : ACYW-135, menveo meningococal, mencevax
14. ICD X sistem endokrin : E, Musculoskeletal : M, sistem pencernaan : K, sistem
pernafasan : J,
15. COD RS arab saudi : dokter BPHI & dokter kloter
16. Visi Puskeshaji : masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
17. RJP dapat dilakukan oleh 1-2 orang dg perbandingan kompresi 30:2
SOAL TES PETUGAS HAJI 2015
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan haji PSL
(7) ...memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada
Jamaah haji. Meliputi apa ?
2. Apa yg dimaksud dg Penyelenggaraan haji ?
3. Apa yg dimaksud dg Petugas haji ?
4. Apa kepanjangan dari ; TPHI, TPIHI, TKHI, PPIH Arab Saudi ?
5. Apa kepanjangan KPHI ?
6. Apa yg dimaksud dg MUTTA’AHIDIN dan Naqobah ?
7. Apa itu Istita’ah ?
8. Jelaskan macam2 Thawaf ?
9. Jelaskan pengertian Nafar Awal , dan Nafar Tsani ?
10. Tulis ayat lengkap dg harakat/syakal QS. Ali Imron ayat 97 ?

SOAL TES PETUGAS HAJI 2012


1. Apa yg Anda ketahui tentang : Kebijakan Pembinaan haji?
2. Apa yg Anda ketahui tentang : Pelayanan Haji ?
3. Apa yg Anda ketahui tentang : Naqobah, Mu’assasah, Majmu’ah ?
4. Apa yg Anda ketahui tentang Standar Pelayanan Minimal
Penyelenggaraan Haji Khusus (Permenag no 22/2011) dan UU no 13 Th
2008 Psl 38 (3) ?
5. Apa yg Anda ketahui tentang : Miqot Zamani, dan Miqot makani ?
6. Apa yg Anda ketahui tentang : istitho’ah, dan bagaimana Istitho’ah
Petugas haji itu?
7. Tulis (lengkap dg harakatnya) Do’a saat sa’i, ketika berada diantara dua
pilar hijau ?
8. Apa yg Anda ketahui tentang : Sholat Arba’in ?
9. Apa yg Anda ketahui tentang : Mina Jadid, dan hukumnya serta
bagaimana pendapat Anda?
10. Apa yg Anda ketahui tentang : Ta’limul Hajj ?
Ma’af susunan bahasanya sudah saya rubah sesuai yg saya ingat, tp
intinya sama.
Smoga niat ikhlas kita menjadi Petugas haji, dikabulkan Allah dg segala
kemudahan2....Amiin
Arif Rochman /
arifkua@gmail.com

MATERI PERSIAPAN TES PETUGAS HAJI


1. Peraturan Dasar Penyelenggaraan Haji, adalah Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan haji
2. Tujuan Penyelenggaraan Ibadah haji adalah untuk memberikan
pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada jamaah haji
3. Kebijakan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Haji, adalah
penyelenggaraan ibadah haji berdasarkan azas keadilan (berpegang pada
kebenaran, tidak berat sebelah atau tidak berpihak dan tidak sewenang-
wenang dalam penyelenggaraan haji), azas profesionalitas (harus
dilaksanakan dengan mempertimbangkan keahlian para
penyelenggaranya) dan berdasarkan azas akuntabilitas dengan prinsip
nilaba (penyelenggaraan harus dilakukan dengan terbuka/transparan dan
dapat dipertanggung-jawabkan secara etik dan hokum dengan prinsip tidak
mencari keuntungan).
4. Standar Minimal Pelayanan, adalah seluruh jamaah haji diberangkatkan
ketanah suci, mendapatkan pemondokan, diwukufkan di arafah dan
dikembalikan lagi ketanah air.
5. Ta’limulhajj, adalahperaturan tentang perhajian yang dikeluarkan oleh
Kementerian Haji Arab Saudi sebagai instansi pemerintah yang berwenang
mengatur penyelenggaraan haji di Arab Saudi.
6. Istithaah dan macamnya, istithaah adalah mampu melaksanakan ibadah
haji, ditinjau dari jasmani (tidak sulit melakukan ibadah, tidak lumpuh, tidak
sakit yang lama sembuh), rohani (memahami manasik haji, berakal sehat
dan memiliki kesiapan mental untuk ibadah dengan perjalanan
jauh), Ekonomi (mampu membayar BPIH, memiliki biaya hidup keluarga
yang ditinggalkan/bagi petugas istithaah ekonominya adalah memenuhi
persyaratan dan aman pada waktu melaksanakan haji dan aman bagi
keluarga dan harta benda yang ditinggalkan selama laksanakan
tugas), Keamanan ( aman dalam perjalanan dan aman bagi keluarga dan
harta benda yang ditinggalkan)
7. Kebijakan Pelayanan Haji, adalah jamaah haji mendapatkan manasik
haji, diberangkatkan ke tanah suci, mendapatkan pemondokan, diwukufkan
di arafah dan dipulangkan ke tempat asalnya.
8. Pembinaan Haji adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan
dan bimbingan bagi jamaah haji, petugas haji, PIHK, PPIU dan lembaga
atau ormas yang terkait dengan haji dan umrah.
9. Pembinaan haji dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, baik
dilakukan secara perorangan ataupun dengan membentuk kelompok
bimbingan.
10. Pembimbing ibadah haji adalah orang yang menguasai
pengetahuan manasik haji dan atau yang telah mengikuti orientasi
pembimbing haji yang diselenggarakan oleh Dirjen Penyelenggara haji dan
umrah dan ditugaskan untuk membimbing jamaah.
11. Bimbingan haji oleh pemerintah, ditingkat KUA Kecamatan 7 kali
dalam bentuk bimbingan kelompok dan ditingkat Kabupaten 3 kali dalam
bentuk bimbingan missal.
12. Ketua regu adalah petugas yang dipilih oleh jamaah untuk
memimpin 10 jamaah. Ketua Rombongan adalah petugas yang dipilih
oleh jamaah untuk memimpin 4 regu dan ditetapkan dengan surat
keputusan oleh Kakanwil Kemenag atas rekomendari Kakankemenag
Kabupaten.
13. KBIH adalah lembaga sosial keagamaan yang mendapat ijin
Kementerian Agama untuk melaksanakan bimbingan terhadap jamaah
haji. Tugasnya melaksanakan bimbingan haji bukan sebagai
penyelenggara haji. Fungsinya sebagai mitra pemerintah.
14. Tujuan pembinaan jemaah haji adalah mewujudkan jemaah haji
yang mandiri yaitu jamaah yang dapat melaksanakan seluruh rangkaian
ibadah hajinya secara mandiri tanpa ketergantungan kepada perorangan
maupun kelompok, setelah mendapatkan bimbingan paket kecamatan dan
kabupaten dan atau KBIH.
15. Petugas Haji Indonesia adalah petugas yang diangkat oleh
Menteri Agama yang bertanggung-jawab melaksanakan tugas dan fungsi
pelayanan kepada jamaah haji baik sebagai petugas yang menyertai
jamaah (Petugas kloter) yaitu (TPHI, TPIHI, TKHI, TPHD dan TKHD) atau
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yaitu (Pusat, Arab Saudi dan
Embarkasi)
16. Petugas Haji meliputi TPHI adalah petugas yang menyertai jamaah
dalam bidang administrasi dan manajerial sebagai ketua kloter.
Sedangkan TPIHI dalam bidang bimbingan ibadah haji. TKHI dalam bidang
pelayanan kesehatan baik dokter atau perawat. PPIH adalah Panitia
Penyelenggara Haji yang bertanggung-jawab dalam memberikan
pelayanan perhajian di Pusat, Arab Saudi dan Embarkasi.
17. Pelatihan Petugas Haji, dilaksanakan di Embarkasi bagi petugas
kolter dan di pusat Jakarta bagi PPIH Arab Saudi (non kloter).
18. Lama masa tugas, 41 hari untuk petugas kloter, 76 hari untuk PPIH
Arab Saudi Daker Jeddah dan Madinah, 66 hari untuk Daker Makkah. Di
Embarkasi lama operasional penerbagan adalah 30 hari pemberangkatan
dan 30 hari pemulangan melalui 13 embarkasi.
19. Biaya Petugas Haji dianggarkan dari biaya dana APBN.
INFORMASI WAWASAN PENYELENGGARAAN HAJI DI TANAH SUCI
1. Wizarat al-Hajji, adalah Kementerian haji yaitu lembaga resmi Negara
yang bertanggung-jawab dalam bidang perhajian.
2. Muassasah, instansi swasta non pemerintah yang melayani jamaah haji.
Muassasah Thawwafah bi al-Makkah (penyedia akomodasi jamaah selama
di Makkah), Muassasah Adilla bi al-Madinah (layanan akomodasi jamaah
selama di Madinah)
3. Naqabah, merupakan asosiasi yang mengawasi perusahaan resmi
angkutan jamaah haji, Naqabah adalah asosiasi transportasi haji yang
bertanggung-jawab atas peningkatan pelayanan angkutan jamaah haji dan
para peziaraha masjid Nabawi.
4. Majmu’ah, adalah petugas yang berada di madinah yang melayani atau
memberikan pelayanan kepada jamaah haji saat berada di madinah.
(Majmu’ah adalah badan/asosiasi yang bertugas menyiapkan sarana
akomodasi pemondokan jamaah haji selama di Madinah)
ISTILAH DALAM IBADAH HAJI
1. Baitullah, adalah bangunan Ka’bah yang disebut juga sebagai Baitullah
atau rumah Allah.
2. Babus Salam, Nama salah satu pintu masuk ke Masjidil Haram.
3. Bier Ali, Merupakan tempat Miqat (mulai memakai ihram). Terletak sekitar
12 kilometer dari kota Madinah.
4. Binatang Hadyu, Binatang ternak yang disenbelih untuk Dam dan untuk
kurban saat hari raya Idul Adha.
5. Dam, Denda bagi mereka yang melakukan pelanggaran ketentuan saat
menunaikan Ibadah Haji atau Umrah
6. Fidyah, Denda yang dikenakan pada umat Muslim yang melakukan
pelanggaraan saat ibadah. Dengan cara : Berpuasa, Memberi makan fakir
miskin atau Menyembelih binatang kurban
7. Green Dome, Merupakan Kubah Hijau yang terletak di area Masjid
Nabawi. Di bawah Kubah Hijau ini terletak makam Nabi SAW.
8. Gua Hira, Gua tempat Nabi Muhammad s.a.w menerima wahyu pertama
(Surat Al-Alaq, ayat 1-5). Gua ini terletak di Bukit/Jabal Nur.Sekitar 5 km di
utara kota Mekah.
9. Haji Ifrad, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu
kemudian Ibadah Umroh, dan diselingi Tahallul.
10. Haji Qiran, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dan
Ibadah Umroh pada waktu bersamaan, tanpa diselingi Tahallul.
11. Haji Tamattu, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah
Umroh dahulu kemudian Ibadah Haji, dan diselingi Tahallul.
12. Niat Haji, adalah dengan mengucapkan Labbaikallahumma
hajjan atau Nawaitul-hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala.
13. Hijir Ismail, Salah satu bagian dari Ka’bah. Hijir Ismail ini berbentuk
setengah lingkaran, merupakan makam Nabi Ismail AS. dan juga Siti Hajar
(ibunda Nabi Ismail AS).
14. Ifrad, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu
kemudian Ibadah Umroh, dan diselingi Tahallul.
15. Ihram, Ihram ialah berniat untuk memulai mengerjakan Ibadah Haji
atau Umroh, dengan mengucapkan lafazh niat (tidak hanya dalam hati)
16. Idh-thiba’ adalah sunah dalam mengenakan pakaian ihram saat
thawaf dengan membuka ihramnya dibagian bahu sebelah kanan saja dan
menyelempangkan kain ihramnya dibahu kiri.
17. Raml adalah lari-lari kecil saat sa’ diantara dua pilar hijau bagi laki-
laki yang mampu melaksanakannya.
18. Jumrah, jama’nya Jamarat yaitu tempat pelemparan, yang yang
didirikan untuk memperingati saat Nabi Ibrahim digoda oleh setan agar
tidak melaksanakan perintah Allah SWT.
19. Kiswah, Penutup Ka’bah. Pada Kiswah dihiasi tulisan ayat suci Al
Qu’an yang disulam.
20. Lafazh Niat Haji, Labbaik Allahumma Hajjan. Lafazh Niat
Umrah, Labaik Allahumma Umratan
21. Tabdilun-niyah (merubah niat), yaitu bagi jamaah yang haji
tamattu’ (dalam ihram umrah) bila tidak selesai umrahnya sebelum wukuf
karena udzur syar’I maka diperbolehkan berubah niat dari umrah menjadi
haji.
22. Mabit, Bermalam beberapa hari atau berhenti sejenak untuk
mempersiapkan pelaksanaan melontar jumroh. Mabit dilakukan di
Muzdalifah dan Mina.
23. Miqat, Miqat adalah tempat atau waktu untuk memulai berniat
ihram. Miqat Makani, Miqat berdasarkan peta atau batas geografis.
Yaitu Bir Ali (bagi penduduk Madinah dan yang
melewatinya), Juhfah (penduduk Syam), Qarnul Manazil (penduduk
Najad), Yalamlam (penduduk Yaman) dan Zatu Irqin (penduduk Iraq).
24. Miqat Makani adalah ketentuan tempat bagi seseorang yang
hendak mengawali melaksanakan haji atau umrah dalam memulai niat haji
atau umrah
25. Miqat Zamani adalah ketentuan waktu untuk melaksanakan ibadah
haji.
26. Multazam, adalah dinding yang terletak diantara Hajar Aswad dan
pintu Ka’bah. Merupakan tempat yang sanqat dianjurkan untuk berdoa
(Insya Allah do’a yang diminta akan dikabulkan oleh Allah SWT)
27. Waktu wykuf di Arafah, adalah mulai tergelincir matahari tanggal 9
dzulhijjah hingga terbit fajar tanggal 10 dzulhijjah.
28. Nafar Awal, Disebut Nafar Awal, jika jama’ah meninggalkan Mina
pada tgl 12 Zulhijah. Disebuat Nafar Awal krn jamaah lebih dulu
meninggalkan Mina,utk kembali ke Mekah dan hanya melontar jumroh 3
hari.Total kerikil yang dilontar jamaah Nafal Awal adalah 49 butir. Nafar
Tsani, Disebut Nafar Tsani atau Nafar Akhir jika jamaah melontar jumroh
selama 4 hari (tgl : 10,11,12 dan 13 Zulhijah).Sehingga jumlah batu yang
dilontar 70 kerikil.Jamaah baru meninggalkan Mina tgl 13 Zulhijah.
29. Qiran, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dan
Ibadah Umroh pada waktu bersamaan, tanpa diselingi Tahallul.
30. Rukun Haji, Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan
dalam Ibadah Haji.Jika tidak dikerjakan maka Hajinya tidak syah.
31. Rukun Haji ada 6 yaitu Ihram (niat), wukuf di arafah, Thawaf
Ifadhah, Sa’I, Tahallul (bercukur) dan Tertib sesuai tuntunan manasik.
32. Wajib Haji, ada 6 yaitu Ihram haji dari miqat, Mabit di Muzdalifah,
Mabit di Mina, Melontar Jumrah, Menghindari yang dilarang saat ihram dan
Thawaf wada’ saat hendak meninggalkan Makkah.
33. Sa’i. Berjalan kaki atau lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Bukit
Marwah. Dengan total 7 kali.
34. Sunat Haji, Merupakan Sunat (tidak wajib) pada Ibadah Haji. Sunat
Umrah, Merupakan sunat (tidak wajib) pada Ibadah Umrah.
35. Tahallul, adalah mencukur seluruh rambut atau memotong sedikit
rambut. Dengan tahalul berarti sudah bebas dari larangan-larangan saat
ihram ibadah Haji atau Umroh.
36. Talang Emas, Merupakan Talang Emas (Mizhab) yang terdapat
pada Ka’bah. Posisi Talang Emas ini terletak di atas Hijir Ismail.
37. Talbiyah, Bacaan Talbiyah : Labbaik Allahumma labbaik, labbaik
laa Syariika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa
syariika lak.
38. Raudhah adalah suatu tempat didalam masjid Nabawi (letaknya
ditandai dengan tiang-tiang putih) yang letaknya berada diantara rumah
A’isyah (sekarang makam Nabi SAW) sampai mimbar. Rasul bersabda :
antara rumahku dengan mimbarku adalah raudhah taman diantara taman-
taman surga.
39. Rukun Ka’bah, dari Hajar aswad yaitu rukun hajar aswad, rukun
‘Iraqi, rukun Syami kemudian rukun Yamani.
40. Doa antara pilar hijau yaitu rabbigh-fir warham wa’fu wa takarram
wataja-waz ‘amma ta’lam innaka ta’lamu ma-laa na’lam innaka antallahul
a’azzul-akram ya Allah ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah
hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang engkau ketahui dari dosa kami,
sesungguhnya Engkau Maha mengetahui apa-apa yang kami tidak
mengetahuinya, sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Tinggi dan Maha
Mulia.
41. Hukum mabit di Mina, Iman Maliki, imam hambali dan imam
Syafi’I berpendapat bahwa mabit dimina hukumnya wajib.
42. Tempat mabit di Mina adalah seluruh wilayah Mina termasuk
haratullisan dan daerah yang termasuk dalam batas perluasan hukum
mabit (Mina Jadid)Fatwa ulama Muhammad bin Shalih al ‘Atsimin dan
Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
43. Hukum Shalat Arbain dan Pelaksanaannya, Selama di Madinah
jamaah haji melaksanakan shalat arbain yaitu 40 waktu shalat, hadits
riwayat Ahmad dan Thabrani dari shahabat Anas bin Malik mengenai
shalat arbain sanadnya shahih : “Barang sipa shalat di masjid ku 40 shalat
tanpa terputus maka dia ditetapkan terbebas dari neraka dari adzab dan
dari sifat kemunafikan”. Maksud hadits ini sebagai Targhib dorongan untuk
memperbanyak ibadah di masjid Nabawi.
PERINTAH HAJI DAN UMRAH DALAM AL-QUR’AN
Allah SWT berfirman :
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim,
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah
dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah, barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali
Imran ayat 97). Perintah untuk melaksanakan ibadah haji, bagi yang
mampu terdapat pada Surat Ali Imran ayat 97 tersebut.
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat
berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. dan Jadikanlah
sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami perintahkan
kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang
yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”. (QS. Al Baqarah
ayat 125)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini,
negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada
penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari
kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun aku beri
kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka
dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali”. (QS. Al Baqarah ayat 126)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar
Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan Kami terimalah
daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al Baqarah ayat 127)
Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh kepada
Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh
kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada Kami cara-cara dan tempat-
tempat ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al
Baqarah ayat 128)
(Sumber
: https://muhamadfaqihhusni.wordpress.com/2014/02/05/kebijakan-
pemerintah-dan-wawasan-informasi-haji/ )

MATERI 2

Berdasarkan hadits-hadits serta data historis yang telah dibahas, kita dapat
merumuskan jawaban terhadap masalah pokok kita: di manakah miqat
makani jemaah haji Indonesia? Pertama, jika kita berkesempatan untuk
mampu berada di Dzulhulaifah, Juhfah, Qarnulmanazil atau Yalamlam,
tempat-tempat itulah miqat makani kita sesuai dengan hadits. Kedua, jika
kita tidak mampu datang ke salah satu dari empat tempat tersebut (sebab
paspor coklat jemaah haji Indonesia hanya berlaku untuk Makkah-
Madinah-Jeddah), tempat mana saja boleh kita jadikan sebagai miqat
makani, asalkan lokasinya di luar Tanah Haram dan menyediakan fasilitas
untuk persiapan berihram.

Bagi jemaah haji Gelombang Pertama yang ke Madinah dahulu sebelum


ke Makkah, miqat makani mereka sudah tentu Dzulhulaifah, tempat miqat
Rasulullah s.a.w. ketika beliau menunaikan haji. Nama Dzulhulaifah tidak
dipakai lagi, sebab tempat itu kini bernama Bi’r (Abyar) Ali, sebagaimana
nama Sunda Kalapa dan Batavia (Betawi) sekarang berubah menjadi
Jakarta. Para jemaah haji mandi, memakai wangi-wangian, dan
mengenakan pakaian ihram pada pondokan masing-masing di Madinah.
Kendaraan akan mampir di Bi’r Ali (Dzulhulaifah) kira-kira setengah jam,
agar jemaah haji menunaikan shalat sunnah ihram. Di Bi’r Ali, ketika
kendaraan mulai bergerak ke arah Makkah, jemaah haji memulai umrah
dengan mengucapkan “Labbaik Allahumma `Umrah.”

Bagi jemaah haji Gelombang Kedua yang langsung ke Makkah, miqat


makani mereka yang paling ideal sampai saat ini adalah Bandar Udara
Raja Abdul Aziz, yang populer dengan singkatan KAA Airport (King Abdul
Aziz Airport)

MATERI 3
Jemaah haji berhak memperoleh pembinaan, pelayanan dan perlindungan
dalam menjalankan ibadah haji, yang meliputi :
a. Pembinaan manasik haji dan / atau materi lainnya, baik di tanah air, di
perjalanan maupun di Arab Saudi.
b. Pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan pelayanan kesehatan
yang memadai, baik di tanah air, selama di perjalanan maupun di Arab
Saudi.
c. Perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia.
d. Penggunaan paspor haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk
pelaksanaan ibadah haji, dan
e. Pemberian kenyamanan transportasi dan pemondokan selama di tanah
air, di Arab Saudi dan saat kepulangan ke tanah air.
2. Kewajiban Pemerintah
Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan dan
perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan
ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan dan
hal-hal lain yang diperlukan oleh jemaah haji.

C. Pengorganisasian
Penyelengaraan Ibadah Haji (PIH) meliputi unsur kebijakan, pelaksanaan
dan pengawasan. Kebijakan dan pelaksanaan dalam penyelenggaraan
ibadah haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung jawab
pemerintah. Dan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut,
menteri mengkoordinasikannya dan/atau bekerja sama dengan
masyarakat, departemen / instansi terkait, dan pemerintah kerajaan Arab
Saudi. Setelah itu, yang melaksanakan PIH ini adalah pemerintah dengan
masyarakat. Dalam rangka pelaksanaan PIH ini pemerintah membentuk
satuan kerja dibawah menteri yang kemudian akan diawasi oleh KPIH.
Penyelenggaraan ibadah haji dikoordinasi oleh :
a. Menteri di tingkat pusat
b. Gubernur di tingkat provinsi
c. Bupati / wali kota di tingkat kabupaten / kota, dan
d. Kepala perwakilan Republik Indonesia untuk kerajaan Arab Saudi.
1. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji
Menteri membentuk Panitia Penyelenggara Ibadah Haji di tingkat pusat, di
daerah yang memiliki embarkasi, dan di Arab Saudi. Dalam rangka
penyelenggaraan Ibadah Haji, Menteri menunjuk petugas yang menyertai
Jemaah Haji, yang terdiri atas :
a) Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)
b) Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TIPHI), dan
c) Tim Kesehatan Haji Indonesia.
Selain itu, Gubernur atau Bupati / Wali Kota juga berhak mengangkat
petugas yang menyertai jemaah haji, yang terdiri atas :
a) Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), dan
b) Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD).
Adapun biaya operasional Panitia Penyelenggara Ibadah Haji dan petugas
operasional pusat dan daerah dibebankan pada APBN dan APBD, bukan
dari BPIH.
2. Komisi Pengawas Haji Indonesia
KPHI terdiri atas 9 (sembilan) orang anggota, yaitu unsur masyarakat 6
(enam) orang dan unsur pemerintah 3 (tiga) orang. 6 unsur masyarakat ini
terdiri atas unsur Majelis Ulama Indonesia, organisasi masyarakat Islam,
dan tokoh masyarakat Islam. Sedangkan unsur Pemerintah dapat ditunjuk
dari departemen / instansi yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Ibadah
Haji.

Anda mungkin juga menyukai