ISTIAWATI DARWIS 412 13 042 3B D4 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2016 Bendungan adalah suatu bangunan air yang dibangun khusus untuk membendung (menahan) aliran air yang berfungsi untuk memindahkan aliran air atau menampung sementara dalam jumlah tertentu kapasitas/volume air dengan menggunakan struktur timbunan tanah homogen (Earthfill Dam), timbunan batu dengan lapisan kedap air (Rockfill Dam), konstruksi beton (Concrete Dam) atau berbagai tipe konstruksi lainnya. Terdapat banyak sekali tipe bendungan yang sukar dibandingkan antara yang satu dengan yang lainnya.Jadi satu bendungan dapat dipandang dari beberapa segi yang masing-masing menghasilkan tipe yang berbeda-beda pula. Maka pembagian tipe bendungan dapat dipandang dari 7 keadaan yaitu: berdasar ukurannya, tujuan pembangunannya, penggunaanya, jalannya air, konstruksinya, fungsinya dan menurut ICOLD. Pembagian Tipe Bendungan Berdasar Ukurannya Ada 2 tipe, yaitu bendungan besar dan bendungan kecil 1. Bendungan besar (Large dams) Menurut ICOLD definisi bendungan besar adalah bendungan yang tingginya lebih dari 500 m, diukur dari bagian terbawah pondasi sampai ke puncak bendungan. Bendungan yang tingginya antara 10 m dan 15 m dapat pula disebut bendungan besar asal memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut: a. Panjang puncak bendungan tidak kuranag dari 500 m. b. Kapasitas waduk yang akan terbentuktidak kurang dari 1 juta m ³. c. Debit banjir maksimal yang diperhitungkan tidak kurang dari 2000 m ³/detik. d. Bendungan menghadapi kesulitan-kesulitan khusus pada pondasinya e. Bendungan di desain tidak seperti biasanya 2. Bendungan kecil (Small dams, weir, bending) Semua bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan besar disebut bendungan kecil. Pembagian Tipe Bendungan Berdasar Tujuan Pembangunannya Ada 2 tipe yaitu bendungan dengan tujuan tunggal dan bendungan serbaguna. 1. Bendungan dengan tujuan tunggal (Single purpose dams) Single purpose dams adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja. 2. Bendungan serbaguna (Multipurpose dams) Multipurpose dams adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuan misalnya: PLTA dan irigasi pengendalian banjir dan lain-lain. Pembagian Tipe Bendungan Berdasar Jalannya Air Ada 2 tipe yaitu bendungan untuk di lewati air dan bendungan untuk menahan air 1. Bendungan untuk di lewati air (overflow dams) Overflow Dams adalah bendungan yang dibangun untuk dilewati air misalnya pada bangunan pelimpah (spillway). 2. Bendungan untuk menahan air (non overflow dams) Non Overflow Dams adalah bendungan yang sama sekali tidak boleh dilewati air Pembagian Tipe Bendungan Berdasar fungsinya Ada 8 tipe, yaitu bendungan pendahuluan, bendungan pengelak, bendungan utama, bendungan sisi, bendungan di tempat rendah,, tanggul, bendungan limbah industry dan bendungan pertambangan. 1. Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike) Bendungan pengelak pendahuluan (primary cofferdam, dike) adalah bendungan yang pertama-tama dibangun di sungai pada waktu debit air rendah agar lokasi rencana bendungan pengelak menjadi kering yang memungkinkan pembangunannya secara teknis. 2. Bendungan pengelak (cofferdam) Bendungan pengelak (cofferdam) adalah bendungan yang dibangun sesudah selesainya bendungan pengelak pendahuluan sehingga lokasi rencana bendungan utama menjadi kering yang memungkinkan pembangunannya secara teknis. 3. Bendungan utama (main dam) Bendungan utama (main dam) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu atau lebih tujuan tertentu. 4. Bendungan sisi (high level dam) Bendungan sisi (high level dam) adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan atau sisi kanan bendungan utama yang tinggi puncaknya juga sama, ini dipakai untuk membuat proyek seoptimal-optimalnya, artinya dengan menambah tinggi pada bendungan utama diperolah hasil yang sebesar-besarnya. 5. Bendungan di tempat rendah (saddle dam) Bendungan di tempat rendah (saddle dam) adalah bendungan yang terletak di tepi waduk yang jauh dari bendungan utama yang dibangun untuk mencegah keluarnya air dari waduk sehingga air waduk tidak mengalir ke daerah sekitarnya. 6. Tanggul (dyke, levee) Tanggul (dyke, levee) adalah bendungan yang terletak di sebelah sisi kiri dan atau sisi kanan bendungan utama dan di tempat yang jauh dari bendungan utama yang tinggi maksimalnya hanya 5 m dengan panjang puncaknya maksimal 5 kali tingginya. 7. Bendungan limbah industry (industrial waste dam) Bendungan limbah industry (industrial waste dam) adalah bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan limbah yang bersal dari industry. 8. Bendungan pertambangan (mine tailing dam, tailing dam) Bendungan limbah industry (industrial waste dam) adalah bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan hasil galian pertambangan dan bahan pembuatnya pun berasal dari hasil galian pertambangan juga. Pembagian tipe didasarkan pada material konstruksinya. 1. Bendungan beton (Concrete Dams) Beberapa tipe bendungan beton diantaranya adalah : a. Bendungan tipe Gravity (Gravity Dams)
Pada dasarnya bendungan ini mampu menahan beban dari
waduk/Reservoir melalui daya tahan gesekan akibat dari berat bendungan pada pondasi. Pada bentang melebar bendungan dapat diasumsikan bias-bias kantilever dengan mengusahakan sekecil mungkin gaya tarik akibat momen untuk menahan gaya guling (Overturning). b. Bendungan tipe Lengkung (Curved gravity Dams)
Apabila panjang as bendungan sempit, maka sebagian dari gaya yang
bekerja pada bendungan ialihkan ke tebing (abutment). Untuk menghindari terjadinya gaya tarik pada tubuh Bendungan beton, maka bentuk bendungan disesuaikan dengan penyebaran arah gaya yang terjadi, dan yang paling mendekati kea rah tegak lurus ke abutment adalah membuat bentuk lengkung (Curved) atau busur (Arch). c. Bendungan tipe Busur (Arch Dams)
Apabila bendung tipe lengkung (Curved Dams) terjadi dengan
pengalihan beban ke abutment lebih besar, akibat bentuk topografi yang lebih curam dan lebih sempit, maka untuk memperoleh bentuk Bendungan yang lebih sesuai dengan penyebaran gaya yang terjadi dengan arah tekan ke dinding abutment, maka bentuk struktur menjadi lengkung busur atau Bendungan tipe Busur (Arch Dams). d. Bendungan dengan Penyangga (Buttress Dams)
Tipe bendungan ini merupakan alternative penyelesaian untuk
bendungan tipe gravity bentang yang cukup panjang dengan lebih mengintensifkan tenaga pelaksana dan memperkecil volume beton yang diperlukan. Bentuk Bendungan dapat merupakan kombinasi antara Gravity, Curved atau Arch Dams diantara kolom penyangganya. 2. Bendungan timbunan (Embankment Dams) Tipe Bendungan Timbunan/Urugan (Embankment Dams) pada umumnya didasarkan pada material yang digunakan untuk pembangunan bendungan tersebut, dapat dari tanah atau batuan (Earth fill atau Rock fill). Pengelompokkan selanjutnya diklasifikasikan oleh penempatan lapisan inti kedap air, ada yang ditempatkan didalam tubuh bendungan (ditengah/miring, homogen), ada juga yang ditempatkan di permukaan sisi hulu tubuh bendungan. Bangunan Pelengkap Bangunan pelengkap adalah bangunan beserta instalasinya yang memungkinkan beroperasinya bendungan dengan baik. Ini berarti bahwa apabila bangunan ini tidak ada dapat membahayakan konstruksi bendungan atau bendungan tidak dapat berfungsi dengan baik Bangunan pelengkapnya yaitu: 1. Bangunan Pelimpah (Spillway) Ada 3 bagian yang penting dari bangunan pelimpah yaitu : a. Saluran pengarah dan pengatur aliran b. Saluran peluncur c. Saluran peredam energy 2. Bangunan pengeluaran (outlet works) Bangunan pengeluaran (outlet works) merupakan bangunan beserta instalasinya yang digunakan untuk mengeluarkan air dari waduk dan memasukkannya ke dalam saluran air baik yang terbuka maupun yang tertutup dan mengetur debit airnya agar dapat dipakai. 3. Pintu air (gates) Pintu air (gates) digunakan untuk membuka, mengtur dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka maupun yang tertutup. 4. Katup (kelep,valves) Katup (kelep,valves) fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan yang lebih tinggi.