Anda di halaman 1dari 10

III.

METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu, Tempat dan Deskripsi Lokasi Pengamatan secara Umum
Praktikum Manajemen Agroekosistem dilakukan setiap hari Rabu pukul
13.00-16.25 WIB. Pelaksanaan praktikum di lapang dimulai sejak bulan Februari
2017 sampai Mei2017 yang dilakukan setiap 1 minggu sekali. Praktikum
Manajemen Agroekosistem berlokasi di Lahan atau Kebun Percobaan Universitas
Brawijaya yang digunakan oleh Fakultas Pertanian, yaitu di daerah Jatimulyo,
Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa timur..
Luas lahanatau kebun percobaan Universitas Brawijaya di Jatimulyo
sangat luas dan terdapat berbagai macam tanaman, karena dijadikan sebagai lahan
praktikumuntukmahasiswaFakultasPertanianUniversitasBrawijayadansebagian
lahan juga ditanami oleh tanaman petani. Komoditas yang ditanami di lahan
Jatimulto adalah padi, jagung, kacang-kacangan, bawangmerah, tebu dan masih
banyak lagi. Sedangkan lokasi lahan di Joyoagung tidak terlalu luas. Tanaman
yang dibudidayakan adalah jagung.

3.2 Alat dan Bahan


Dalam kegiatan praktikum Manajemen Agroekosistem tentunya
memerlukan beberapa alat dan bahan untuk menunjang kegiatan praktikum.
Berikut uraian alat dan bahan yang digunakan beserta fungsinya.
1.2.1 HPT
a. Alat
Tabel 1. Alat pada Pengamatan Lapang Aspek HPT
Alat Fungsi
Sweep net Untuk menangkap hama di udara
Plastik Sebagai tempat hama
Gelas plastik Tempat untuk membuat pitfall
Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
Kamera Untuk dokumentasi
Botol plastik Untuk tempat memasang yellow trap
Kayu/bambu Untuk tegakan botol plastic pada yellow
trap

1
b. Bahan
Tabel. 2 Bahan pada Pengamatan Lapang Aspek HPT

Bahan Fungsi
Air Sebagai campuran untuk membuat
pitfall
Detergen Sebagai bahan untuk membuat pitfall

1.2.2 BP
a. Alat
Tabel. 3 Alat pada Pengamatan Lapang Aspek BP
Alat Fungsi
Form Kuisioner Sebagai panduan dalam wawancara
Kamera Sebagai alat dokumentasi kegiatan
Alat tulis Untuk mencatat hasil wawancara

b. Bahan
Tidak ada bahan pelaksanaan praktikum aspek budidaya pertanian selama
kegiatan wawancara.

1.2.3 Tanah
a. Alat
Tabel 4. Alat pada Pengamatan Lapang Aspek Tanah
Alat Fungsi
Ring sampel Untuk mengambil sampel tanah
Frame Untuk mengatami biologi tanah
Kamera Untuk dokumentasi
Modul praktikum Untuk panduan fieldtrip
Plastik Untuk menampung sampel tanah
Palu Untuk memukul ring
Kertas Label Untuk memberi keterangan pada sampel
Spidol permanen Untuk memberi keterangan pada sampel

2
Karet Gelang Untuk mengeratkan sampel tanah pada plastik
Pisau Lapang Untuk membantu memudahkan dalam pengambilan
sampel
Palu Untuk menekan ring sampel agar masuk kedalam tanah

Tabel 5. Alat pada Analisa Laboratorium Aspek Tanah


Alat Fungsi
Oven Untuk analisis laboratorium agar mendapatkan
berat kering sampel
Timbangan Analitik Untuk menimbang berat kering dan berat tanah
sampel
Labu Sebagai wadah sampel tanah
pH meter Untuk mengukur pH sampel tanah
Fial Film Untuk wadah sampel tanah
Labu Ukur Untuk wadah sampel tanah
Pengocok Untuk menghomogenkan aquades dengan sampel
Gelas Ukur untuk mengukur H2O
Cawan Untuk wadah sampel tanah
Jangka Sorong Untuk mengukur tinggi dan diameter ring
Pisau Untuk merapikan sampel tanah
Piknometer Untuk tempat tanah yang sudah dihaluskan
Mortal & Pistil Untuk menghaluskan sampel tanah
Botol Semprot Untuk mengisi air

b. Bahan pada Analisa Laboratorium


Bahan Fungsi
Sampel tanah (utuh dan komposit) Sebagai bahan pengamatan
Akuades Sebagai larutan
H20 Untuk menentukan pH aktual

3
1.3 Cara Kerja
3.3.1 HPT
a. Pengamatan Hama
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Membuat jalur transek pada hamparan yang akan dianalisis

Menentukan titik-titik pengambilan sampel pada jalur yang mewakili masing-


masing agroekosistem dalam hamparan

Mengumpulkan semua serangga yang terjebak di perangkap

Membunuh serangga yang terkumpul dengan memberi etil asetat dan dimasukkan
di kantong plastik

Mengidentifikasi serangga yang terperangkap

Mendokumentasi

Menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk tabel

Membuat segitiga fiktorial

Melakukan analisa pembahasan

4
b. Pengamatan Penyakit
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Membuat jalur transek pada hamparan yang akan dianalisis

Menentukan titik-titk pengambilan contoh dengan mengambil tanaman contoh


pada garis yang ditarik secara diagonal pada petak contoh

Memasukkan tanaman yang berpenyakit ke plastik

Mendokumentasikan

Melakukan pengamatan dan mengidentifikasi penyakit pada tanaman tersebut

3.3.2 BP
Mendatangi lokasi lahan pertanian di daerah Jatimulyo dan Merjosari

Menuju tempat petani untuk wawancara

Mewawancarai petani

Mencatat hasil wawancara

Mendokumentasi foto dengan petani

5
3.3.3 Tanah
1. Analisis Segi Fisika Tanah
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Mengambil sampel tanah

Menganalisis di laboratorium

a. Pengambilan Sampel Tanah


Menyiapkan alat dan bahan yang akandigunakan

Menekan ring sampel dengan balok penekan hingga tanah memenuhi ring sampel

Meletakkan ring master diatas ring sampel

Menekan ring dengan balok penekan dan palu hingga tanah berisi hingga setengah
ring sampel

Mengambil ring dengan menggunakan pisau lapang

Memasukkan ring sampel beserta tanah ke dalam plastik,lalu mengikat plastik


dengan karet dan memberi label

6
b. Analisa Laboratorium (Berat Isi)
Mengambil sampel tanah

Meletakkan ke dalam cawan dan menimbang berat basah sampel tanah

Menimbang berat basah sampel tanah

Mengoven sampel dalam suhu 105oC selama 24 jam

Menghitung berat isi

c. Analisa Laboratorium (Berat Jenis)


Mengambil 20 gram sampel dari oven taruh dalam labu

Menghitung berat labu dan labu + sampel

Menambahkan air 100 ml

Menghitung berat labu + sampel + air

Menghitung berat jenis

Menghitung % porositas dan kadar air

2. Biologi Tanah
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Membuat plot pengamatan

Mengambil seresah, understory, dan kascing untuk ditimbang

Menganalisis di laboratorium

7
3. Kimia Tanah (pH Tanah)
Menimbang 10 gr komposit kasar

Memasukkan ke dalam fial film

Menambahkan aquades sebanyak 10 ml

Mengkocok selama 15 menit

3.4 Analisa Perlakuan


3.3.4 HPT
Dalam aspek HPT, pengamatan dilakukan setiap minggu. Setiap alat yang
digunakan haruslah terjadwal dan pengamatan di lakukan setiap jadwal
pengamatan karena jika kita tidak mengamati setiap alat yang kita gunakan di
lapang nantinya akan menguragi informasi pengamatan kita dalam pengamatan
penyakit juga kita harus mengamati dengan seksama tanaman yang kita amati
agar dapat mencari jenis penyakit yang menyerang tanaman tersebut.
Pertamaadalahmenyiapkan alat dan bahansepertisweep net, gelas aqua,
ditergen, botol aqua dll. Kemudian kita harus menentukan titik titik
pengambilan sampel yang dapat mewakili masing–masing agroekosistem. Dan
dalam pengamatan semua serangga yang terjebak atau terperangkap dengan
jenis jenis perangkap yang kita gunakan dianalisisdandidokumentasikan.

Kemuduan pada penyakit kita juga perlu membuat alur transek yang jelas
agar pengamatan nanti tidaklah terlalu meluas, serta memasukan tanaman yang
terkena penyakit ke dalam plastik dan mengamati serta mendokumentasikannya

3.3.5 BP
Dalam aspek BP, praktikum dilakukan langsung dengan mengamati dan
memberi rekomendasi terhadap suatu lahan. Jadi akan lebih baik jika kita
melakukannya di daerah yang benar benar agroforesti yang terdiri dari tanaman
tahunan dan tanaman bulanan serta merekam segala proses wawancara agar
dapat memahami dan memenuhi syarat dalam wawancara.

8
Dalam aspek ini praktikum dilakukan dengan menentukan 2 tempat yang
menjadi tempat wawancara pertani , yaitu pada lahan Jatimulyo, dan lahan di
daerah Merjosari. Pada saat mewawancarai petani haruslah dilakukan sesuai
dengan form pengamatan yang telah disediakan berserta pengambilan
dokumentasi dan videonya.
3.3.6 Tanah
Dalam aspek tanah kita harus melakukan pengamantan dengan baik akan
tetapi pengamatan dalam aspek tanah dilakukan di lab maupun di lapangan.
Dalam pengambilan sampel tanah kita harus terlebih dahulu menyiapkan alat
dan bahan, kemudian dalam menentukan titik pengambilan sampel tanah,
agar menjaga keutuhan tanah kemudian sampel tanah dimasukan ke dalam
plastik dan di beri label agar tidak tertukar.
Dalam analisa labotarium yang akan di analisa iyalah berat jenis. Pada
beratjenis kita harus mengambil 20 gram sampel dari oven, kemudian kita
letakan di labu dan menghitung berat labu tersebut dan tanah tersebut,
kemudian dalam menambahkan air usahakan sesuai takaran yaitu 100 ml,
kemudian melakukan penghitungan berat labu, sampel, air. Kemudian kita
baru dapat menghitung berat jenis dan porositas serta kadar air yang
adapadatanahtersebut.

Dalam biologi tanah yang kita mati ialah kedalaman sersah, understory
dan kascing, yang di analisis di labotarium. Begitu juga dengan kimia tanah ,
terlebih dahulu menimbang 10gram komposit tanah kemudian di masukan
kedalam fial film , dan tambahkan aquades sesuai takaran yaitu 10 ml dan
kocok selama 15 menit.

9
10

Anda mungkin juga menyukai