Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN 1 SAKLAR 1 LAMPU

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

INSTALASI LISTRIK

Dosen Pembimbing:

Torib Hamzah, S.Pd., M.Pd


Sumber, SST., MT
Edy Sumitro, SST

Disusun oleh :

Erlyana Putri Marselina


P27838017027

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

TAHUN AJARAN 2017/2018

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau
menghubungkan aliran listrik. Penggunaan saklar dalam perangkat elektronik saat ini masih manual
dengan cara menghidupkan atau mematikan alat elektronik tersebut dengan menekan tombol on atau
off secara langsung. Contohnya pada saat ingin menghidupkan atau mematikan lampu, kita harus
menekan tombol on atau off secara langsung. Oleh karena itu perlu dibuat inovasi pengendalian
saklar tersebut secara otomatis agar dapat memudahkan pengguna untuk mengendalikan on atau off
suatu alat elektronik dari jarak jauh tanpa harus menekan tombol on atau off secara langsung.

1.2 BatasanMasalah
1. Dapat memahami pengertian saklar dan lampu.
2. Dapat membuat rangkaian sederhana satu saklar satu lampu.

1.3 RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud dengan saklar dan lampu ?
2. Bagaimana cara kerja saklar ?

1.4 Tujuan
1. Mahasiswa mampu membuat rangkaian dengan satu saklar dan satu lampu.
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja rangkaian satu saklar dan satu lampu.
3. Mahasiswa mampu memahami fungsi, cara kerja dan berbagai jenis saklar.
4. Mahasiswa mampu mengaplikasi ilmu instalasi listrik di lapangan.
5. Mahasiswa mampu melakukan perbaikan instalasi listrik sederhana sampai lanjut.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Agar mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar teori tentang membuat rangkaian satu
saklar dan satu lampu.

1.5.2 Manfaat Praktis


Agar dapat mengetahui dan memahami apa itu saklar dan lampu dengan melakukan
perobaan yang telah ditentukan dengan memahami rangkaian yang telah dibuat.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Saklar
Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau
menghubungkan aliran listrik. Saklar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan switch ini
merupakan salah satu komponen atau alat listrik yang paling sering digunakan. Hampir semua
peralatan elektronika dan listrik memerlukan saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat listrik
yang digunakan. Berikut ini beberapa contoh penggunaan saklar di peralatan-peralatan listrik
maupun elektronik :

a. Tombol on atau off dan volume up down di ponsel.


b. Tombol on atau off di TV, tombol-tombol di remote TV.
c. Saklar dinding untuk menghidupkan dan mematikan lampu listrik.
d. Tombol on atau off di laptop atau komputer.
e. Tombol-tombol keyboard pada laptop atau komputer.
f. Tombol on atau off dan tombol pilihan kecepatan di kipas angin.

Gambar 2.1 Saklar

2.1.1 Cara Kerja Saklar Listrik


Pada dasarnya, sebuah Saklar sederhana terdiri dari dua bilah konduktor (biasanya adalah
logam) yang terhubung ke rangkaian eksternal, Saat kedua bilah konduktor tersebut terhubung
maka akan terjadi hubungan arus listrik dalam rangkaian. Sebaliknya, saat kedua konduktor
tersebut dipisahkan maka hubungan arus listrik akan ikut terputus.
Saklar yang paling sering ditemukan adalah saklar yang dioperasikan oleh tangan manusia
dengan satu atau lebih pasang kontak listrik. Setiap pasangan kontak umumnya terdiri dari 2
keadaan atau disebut dengan state. Kedua keadaan tersebut diantaranya adalah keadaan close
dan keadaan open. Close artinya terjadi sambungan aliran listrik sedangkan open adalah
terjadinya pemutusan aliran listrik.
Gambar 2.2 Rangkaian Saklar Terbuka dan Tertutup

Berdasarkan dua keadaan tersebut, saklar pada umumnya menggunakan istilah normally
open (NO) untuk saklar yang berada pada keadaan terbuka (open) pada kondisi awal. Ketika
ditekan, saklar yang normally open (NO) tersebut akan berubah menjadi keadaan tertutup
(close) atau on. Sedangkan normally close (NC) adalah saklar yang berada pada keadaan
tertutup (close) pada kondisi awal dan akan beralih ke keadaan terbuka (open) ketika ditekan.

2.2 Lampu Dop

Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Lampu dapat juga berarti bola lampu.
Lampu pertama kali ditemukan oleh Sir Joseph William Swan. Lampu adalah sebuah benda yang
berfungsi sebagai penerang, lampu memiliki bentuk seperti botol dengan rongga yang beisi kawat
kecil yang akan menyalah apabila disambungkan ke aliran listrik.

Awal hadirnya lampu dari seorang ilmuan yang dianggap bodoh, walau dianggap bodoh dan
sering gagal tapi orang ini tidak menyerah dalam eksperimen menciptakan lampu setelah bertahun-
tahun lamanya sang ilmuwan pun menciptakan bola lampu. Ilmuwan yang menemukan atau bisa
disebut pencipta bola lampu adalah Thomas Alfa Edison. Perjuangan panjang yang dilakukan
Thomas sekarang mendapatkan hasil, yang dulunya selalu gagal kini penemuannya hampir semua
orang menggunakannya.

Gamabr 2.3 Simbol Lampu


2.2.1 Jenis-Jenis Lampu Listrik

1. Lampu Halogen

Gambar 2.4 Lampu Holegen

Lampu ini menggunakan kawat dan bahan tungsten dan di dalam ruang vakumnya
diberi gas. Gas ini mempunyai fungsi menciptakan sinar yang kuat. Lampu halogen ini
digunakan sebagai lampu sorot. Lampu halogen biasanya memiliki reflektor (cermin
dibelakangnya) untuk memperkuat cahaya yang keluar. Fittingnya biasanya khusus, namun
saat ini ada pula yang dengan jenis fitting biasa. Lampu jenis ini merupakan lampu spot
yang baik. Lampu spot adalah lampu yang cahayanya mengarah ke satu area saja, misalnya
lampu untuk menerangi benda seni secara terfokus. Lampu ini baik untuk digunakan
sebagai penerangan taman untuk membuat kesan dramatis dari pencahayaan terpusat seperti
menerangi patung, tanaman, kolam atau area lainnya. Jenis lampu ini sebenarnya
merupakan lampu filamen yang sudah berhasil dikembangkan menjadi lebih terang, namun
juga kebutuhan energi (watt) yang relatif sama.

2. Lampu Pijar
Gambar 2.5 Lampu Pijar

Lampu jenis ini berpijar kawat filamennya saat aliran listrik mengalirinya. Pijaran
kawat inilah yang berubah menjadi cahaya. Jenis lampu ini sangat mudah menyala tetapi
sangat panas untuk pemakaian yang relatif lama. Oleh karena itu. Lampu jenis ini boros
energi. Warna cahaya lampu pijar adalah kuning derajat suhu warna 500K – 700K (kelvin).
Jenis lampu yang dikembangkan Thomas Alfa Edison ini memakai filamen tungsten yaitu
semacam kawat pijar didalam bola kaca yang diisi gas nitrogen, argon, kripton, hidrogen
dan sebagainya. Lampu ini membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan lampu TL
untuk mendapatkan tingkat terang yang sama. Lampu pijar atau bohlam biasa ini hanya
bertahan 1000 jam atau untuk rata-rata pemakaian 10 jam sehari semalam, hanya bertahan
kira-kira 3 – 4 bulan, dan setelah itu kita harus membeli bohlam baru.

3. Lampu TL

Gambar 2.6 Lampu TL


Lampu ini menyala sebab adanya bahan fosfor yang mengubah sinar ultraviolet
menjadi cahaya. Jenis lampu ini lebih terang dan hemat dibandingkan lampu pijar. Jenis
lampu ini juga dikenal dengan lampu neon. Lampu neon bentuknya bermacam-macam, ada
yang bentuknya memanjang biasa, bentuk spiral atau tornado, dan ada juga yang bentuk
memanjang vertikal dengan fitting (bentuk pemasangan ke kap lampu) yang mirip seperti
lampu pijar biasa. Lampu TL lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar, karena lebih
terang. Untuk lampu TL yang bagus, bisa bertahan 15.000 jam atau setara dengan 10 tahun
pemakaian, harganya juga sekitar 10x lampu pijar biasa. Sedangkan lampu TL yang
berkualitas buruk mungkin bisa bertahan 4-6 bulan saja.
Lampu TL saat ini juga banyak memiliki varian dan bentuk seperti diatas dengan
fitting ulir yang biasa dipakai untuk lampu bohlam biasa. Dengan jumlah watt (energi
listrik) yang lebih kecil, lampu TL atau neon lebih murah digunakan dari pada membeli
lampu pijar biasa, dan saat ini jenis lampu TL juga bervariasi baik bentuk, fitting
pemasangan, serta warna cahayanya ada yang putih, kuning, dan warna lainnya. Dengan
keseimbangan antara harga dan lama pemakaian, lampu TL banyak digunakan untuk
penerangan toko, mall, serta tempat-tempat lain yang membutuhkan cahaya terang dan
lebih hemat energi.
4. Lampu LED
Lampu LED ini merupakan jenis lampu yang paling hemat pemakaian energinya.
Lampu ini konstruksinya kecil sehingga dapat diterapkan dalam berbagai aplikasi.
Disamping itu, warna yang dihasilkan berwarna-warni sehingga nampak indah. Jenis-jenis
lampu memang sangat menguntungkan bagi kehidupan kita. Dengan mempergunakan jenis
lampu yang sesuai, maka dekorasi rumah kita dapat menjadi indah.

Gambar 2.7 Lampu LED


Lampu ini merupakan sirkuit semikonduktor yang memancarkan cahaya ketika
dialiri listrik. Sifatnya berbeda dengan filamen yang harus dipijarkan (dibakar) atau lampu
TL yang merupakan pijaran partikel. Lampu LED memancarkan cahaya lewat aliran listrik
yang relatif tidak menghasilkan banyak panas. Karena itu lampu LED terasa dingin dipakai
karena tidak menambah panas ruangan seperti lampu pijar. Lampu LED juga memiliki
warna sinar yang beragam, yaitu putih, kuning, dan warna-warna lainnya. Satu varian
bentuk lampu LED, dimana bentuk lampu LED yang menggantikan bohlam bisa
bermacam-macam. Yang pasti adalah lampu LED merupakan lampu berisi kumpulan LED
kecil dengan warna putih atau kuning. Lampu LED merupakan lampu paling hemat energi
diantara jenis lampu lainnya, meskipun harganya relatif mahal.

2.3 Fitting
Fitting adalah suatu komponen listrik tempat menghubungkan lampu dengan kawat-kawat
hantaran. Ada bermacam-meacam fitting, diantaranya fitting duduk, fitting gantung, fitting bayonet,
dan fitting kombinasi stop kontak. Fitting terbuat dari bahan isolasi, yaitu bakelit atau porselen.
Menurut cara pemasangannya, ada yang disebut fitting duduk dan fitting gantung. Fitting duduk
dipasang pada dinding ataupun langit-langit. Bila pemasangannya tidak dapat dilakukan secara
langsung, perlu dipasang roset, yaitu kayu maupun plastik sebagai tempat dudukannya. Pemasangan
fitting gantung tergantung pada langit-langit dengan menggunakan kabel snoer atau penguat tali rami.
Tali rami berfungsi sebagai penahan agar kabel tidak menanggung beban.
Gambar 2.8 Fitting
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Alat Dan Bahan


1. Papan Relay
2. Saklar Tunggal
3. Lampu Dop
4. Fitting Lampu
5. Testpen
6. Obeng
7. Tang Kombinasi
8. Kabel NYA
9. Avometer

3.2 Langkah Percobaan


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Sambungankan sakelar pada bagian fasa fitting dengan menggunakan kabel NYA.
3. Bagian nol fitting sambung dengan kabel.
4. Pasang lampu dop pada fitting.
5. Gunakan avometer untuk memeriksa apakah rangkaian sudah benar tersambung.
6. Sambungkan dengan sumber tegangan, bila sakelar ON maka lampu dop akan menyala,
sebaliknya bila sakelar OFF maka lampu dop akan mati.

3.3 Gambar Rangkaian


Gambar 3.1 Gambar Rangkaian

BAB 4
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Ketika MCB ON maka arus akan mengalir ke kontak 8 relay yang akan menyambung dari kaki
relay pada nomor 6 (NC) ke kaki NO nomor 5 dan menyebabkan lampu indikator kuning menyala
karena lampu indikator menyambung dengan NO nomor 5. Ketika push button ON ditekan maka arus
akan mengalir menuju kaki relay nomor 1 mendapat tegangan dan bekerja. Kemudian menyebabkan
kaki relay nomor 4 berpindah dari NO ke NC kaki nomor 3 yang menyebabkan lampu indikator hijau
menyala. Pada kontak 8 juga memiliki fungsi untuk menyalakan lampu yang terkena saklar. Karena
saklar disambungkan pada kaki relay nomor 6 (NC) sehingga pada saat push button on ditekan dan
saklar dinyalakan maka lampu akan menyala, namun saat push button off ditekan saklar tidak akan
mendapat tegangan sehingga lampu yang terhubung pada saklar tidak akan menyala meskipun saklar
pada kondisi ON.

4.2 Soal Pertanyaan


1. Kerusakan apa saja yang sering terjadi dalam instalasi listrik sederhana ?
2. Bagaimana tindakan anda ketika menemui kerusakan pada instalasi listrik, jelaskan tahapan
tahapannya.

4.3 Jawaban
1. Kerusakan yang sering terjadi dalam instalasi listrik sederhana yaitu kabel yang putus karena tidak
ada paralon yang berfungsi sebagai pelindung untuk melindungi dari gigitan hewan pengerat
seperti tikus yang dapat membuat kabel putus.
2. a. Matikan MCB / Pemutus Arus pada KWH Meter.
b. Matikan MCB / Pemutus Arus pada instalasi listrik Rumah. Matikan semua group yang ada.
c. Matikan semua saklar lampu-lampu yang ada.
d. Cabut semua kontak-kontak yang tertusuk pada stop kontak yang ada.
e. Perhatikan kabel – kabel yang ada secara kasat mata. Pada saat pemasangan instalasi awal, tentu
pemilihan kabel sudah ditentukan sesuai dengan persyaratan. Naik ke atas atap gunakan senter
periksa apakah ada kabel yang terputus karena gigitan tikus atau yang lainnya yang
menyebabkan konslet. Jika kabel ditemukan dalam kondisi sempurna maka lanjutkan langkah
selanjutnya.

4.4 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil praktikum ini adalah kami membuat satu saklar satu lampu. Saklar
adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik, atau untuk
menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Noname.2017.”Pengertian Saklar Listrik dan Cara Kerjanya”

http://teknikelektronika.com/pengertian-saklar-listrik-cara-kerjanya/

Diakses Pada : 05 Oktober 2017

[2] Noname.2016.” Jenis-Jenis Lampu”


https://lampuutama.blogspot.co.id/2016/11/pengertian-lampu-dan-jenis-jenis-lampu.html
Diakses Pada : 05 Oktober 2017
LAMPIRAN

1. Foto Praktikum
2. Gambar Perencanaan Awal
FOTO PRAKTIKUM
GAMBAR KETERANGAN
Hasil praktikum rangkaian listrik 1 saklar dan 1
lampu dengan MCB

Alat yang di gunakan untuk melakukan instalasi


Saklar dan fitting serta lampu dop yang menjadi
objek instalasi

Anda mungkin juga menyukai