DASAR-DASAR PERENCANAAN
3.1. Sistem Sumber
Sistem sumber merupakan sistem yang mengatur potensi sumber daya air
yang akan digunakan dalam perencanaan penyediaan air minum. Air tersedia dalam
beberapa wujud yaitu padat (es), liquid, dan gas ( Al-Layla, 1980).
Banyaknya energi yang diserap dari matahari mengubah keadaan air dalam
siklus hidrologi. Saat penguapan, air yang memasuki atmosfer berasal permukaan
bumi bersumber dari daun di pepohonan dan reservoir air permukaaan. Penguapan
air akan kembali ke Bumi dalam bentuk hujan, salju, dan hujan es. Air dalam siklus
hidrologi akan kembali menguap, beberapa akan masuk kedalam tanah dan sisanya
mengalir di permukaan ( Al-Layla, 1980).
Air Tanah
Terdapat dua sumber dari air tanah yaitu (Al-Layla, 1980),
1. Air hujan yang menyerap ke dalam tanah melalui pori-pori batuan dan
akhirnya sampai ke cadangan air tanah; dan
2. Air yang berasal dari permukaan, danau, dan reservoir yang masuk ke dalam
tanah akhirnya sampai ke cadangan air tanah.
Area pengambilan dari suplai air tanah lebih baik di tempatkan dekat dengan
intake point atau dalam jarang yang sangat jauh tergantung pada aliran mana yang
tidak dibatasi atau terkurung di dalam akuifer bawah lapisan tanah. Ketika level
dari air tanah dapat naik dan turun, aliran tidak dibatasi atau bebas. Dalam kasus ini
aliran cadangan air tanah mengikuti kemiringan permukaan tanah. Pergerakan air
akan dalam posisi yang pas untuk kontur cadangan air. Jika akuifer berada di bawah
lapisan, aliran akan dibatasi, yang menyebabkan air dalam pipa berada di bawah
tekanan (Al-Layla, 1980).
Ketika kehilangan tekan dari confined water lebih besar dari jarak air ke
permukaan tanah, artesian water akan terbuka. Air yang terbentuk dari fenomena
tersebut disebut perched water (Al-Layla, 1980).
Kondisi khusus ketika mata air ditemukan di sebuah pulau atau di daerah
dekat pinggir pantai. Mata air akan menyerap ke dalam pori-pori dan hanyut ke laut.
Mata air ini akan naik turun pada keadaan ini (Al-Layla, 1980).
Air Permukaan
Air di permukaan tidak terlindungi oleh karena itu harus diolah terlebih
dahulu sebelum digunakan. Karena pada air permukaan akan mengandung zat
organik, anorganik, gas dan mikrooganisme. Pada umumnya digunakan untuk
perencanaan air minum ketika persediaan air tanah tidak mencukupi (Al-Layla,
1980).
Air Hujan
Untuk kebutuhan air kota air hujan sangatlah jarang digunakan. Air hujan
mungkin akan digunakan oleh beberapa komunitas saja yang tidak mempunyai
sumber air lain untuk digunakan atau untuk daerah yang sulit air. Air hujan pada
umumnya dikumpulkan pada atap bangunan dan disimpan dalam bak untuk
konsumsi domestik. Dapat juga dikumpulkan dalam reservoir, tetapi saat area hujan
cukup luas air tidak terkumpulkan dengan cukup yang menyebabkan air tidak dapat
digunakan. Air hujan biasanya digunakan untuk keperluan laundry. Selain itu air
hujan tidak mengandung mineral, tidak berasa dan ketika bereaksi dengan gas
atmosfer contohnya karbon dioksida akan membentuk larutan yang korosif (Al-
Layla, 1980).
Air Sungai
Air di sungai aku mengalir terus menerus sepanjang tahun atau akan tersimpan
dalam dalam reservoir selama banjir dan akan memenuhi kebutuhan komunitas,
Karena air sungai mudah terkena polusi maka harus terdapat pengolahan yang baik
sebelum digunaka (Al-Layla, 1980).
Impounded Reservoir
Selama banjir dan hujan deras, waduk dan danau akan mengisi dan
mengalirkan air ke sungai. Tanah yang berada dekat sungai, air akan tersimpan yang
disebut dengan bank penyimpan. Bank penyimpanan akan menyuplai air ke
permukaan atau menerima air dari sungai tergantung dari tingkat air yang
dikandung sungai (Al-Layla, 1980).
Banyaknya jumlah air akan diterima saat hujan dan banjir yang selanjutnya
akan tersimpan di reservoir, sehingga dapat digunakan saat musim kering. Untuk
tujuan ini Impounded Reservoir dibuat dengan membangun dam (Al-Layla, 1980).
Impounded Reservoir pada umumnya memiliki berbagai tujuan dan akan
dibangun untuk melayani kebutuhan air bersih, air limbah, irigasi, kontrol banjir,
transportasi antar puau, kehidupan aquatik, memancing dan rekreasi. Reservoir
hanya dikembangkan sebagai pelayanan air (Al-Layla, 1980)
Air permukaan merupakan air yang berada di sungai, danau, waduk, dan
badan air lain. Sekitar 69% air yang mengalir ke sungai berasal dari air hujan,
pencairan salju (biasanya wilayah ugahari), dan sisanya berasal dari air tanah
(Effendi, 2003).
Air hujan yang jatuh ke bumi dan menjadi air permukaan memiliki kadar
bahan-bahan terlarut atau unsur hara yang sedikit. Air hujan biasanya bersifat asam,
dengan nilai pH 4,2. Hal tersebut terjadi karena air hujan melarutkan beberapa gas
yang berada di udara seperti karbon dioksida (CO2), dihidrogen sulfida (H2S),
nitrogen dioksida (NO2) yang dapat membentuk asam lemah (Novonty dan
Olem,1994). Saat jatuh ke tanah air hujan akan melarutkan sebagian besar mineral
dalam tanah (Effendi, 2003).
Karakteristik yang membedakan air tanah dan air permukaan berada pada
pergerakan air tanah yang lambat dan waktu tinggal yang sangat lama, dapat
mencapai ratusan tahun akibat pergerakannya tersebut. Sehingga, air tanah akan
sulit pulih jika sudah tercemar (Effendi, 2003).
Air tanah yang berasal dari lapisan deposit pasir memilik kandungan
karbon dioksida yang tinggi dan kandungan bahan terlarut juga tinggi. Air yang
berasal dari deposit kapur mengandung karbon dioksida yang rendah, namum
memiliki nilai zat terlarut yang tinggi. Air tanah yang memiliki kandungan besi
cukup tinggi biasanya mengalami kondak dengan udara. Sehingga, terjadi
oksigensi dimana ion ferri akn teroksidasi menjadi ion ferro. Oleh sebab itu,
sebelum digunakan, air tanah yang baru didiamkan terlebih dahulu untuk
mengendapkan besi dan menurunkan karbon dioksida dan menaikkan kadar
oksigen terlarut (Effendi, 2003).
3.2. Intake
Intake merupakan bangunan yang berfungsi penangkap air atau tempat air
masuk dari sungai, danau atau sumber air permukaan lainnya ke instalasi
pengolahan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu di diperhatikan dalam tata letak
perencanaan intake (Al-Layla, 1980).
Intake harus terletak ditempat aliran tidak deras yang dapat merusak intake
dimana akan mengganggu penyediaan air bersih;
Tanah sekitar intake harus stabil agar tidak terkena erosi;
Penempatan intake harus terhindar dari batuan;
Inlet sebaiknya berada di bawah permukaan badan air untuk mencegah
masuknya benda-benda terapung;
Intake disimpan jauh dari reservoir agar tidak mengkontaminasi reservoir; dan
Intake harus ditempatkan di hulu sungai suatu kota.
Dibawah ini adalah kondisi yang sesuai untuk penentuan intake langsung,
1. Ketika sumber cukup dalam seperti sungai, danau; dan
2. Ketika tanggul tahan erosi dan sedimentasi.
Kanal Intake
Air permukaan dapat diambil dari kanal sebagai intake, dimana pengambilan
airnya ditampung dalam sebuah penampung (mansory chamber). Dari penampung,
air dialirkan dengan pipa bell mouth yang ditutupi dengan perforated hemispherical
cover. Area lubang penutup dibuat sepertiga wilayah hemisphere.
Selama konstruksi dari penampung di kanal, lebar dari kanal akan berkurang
dikarenakan peningkatan kecepatan. Hal ini akan mengakibatkan tanah disekitarnya
tergerus dan karena itu konstruksi dekat hulu dan hilir harus dipagari.
Sistem ini merupakan pengaliran dimana air bersih dari sumber atau
instalasi pengolahan akan dialirkan ke jaringan dengan menggunakan pompa
dan reservoir distribusi
1. Hidrolika;
2. Perlindungan akan kualitas air;
3. Kontrol erosi; dan
4. Memperhitungakan kehilangan air akibat evaporasi.
Saluran Bertekanan (Perpipaan)
Saluran bertekanana mengalir pada saluran tertutup umunya pada pipa.
Berlaku hukum Darcy Weisbach dan Hazen Williams.
Gambar 3.4 (a) Pola Cabang dengan titik mati (b) Pola Grid (c)
Pola grid melingkar
Sumber: Al-Laylal, 1980
Metode ini cukup banyak digunakan. Akses air pada saat kebutuhan air
rendah akan disimpan pada tanki penampung dan dapat digunakan saat kebutuhan
puncak. Metode ini lebih murah jika dibandingkan dengan pompa. Penyimpanan
air digunakan sebagai cadang air jika suatu saat terjadi kebakaran atau mati
lampu. Tekanan minimum pada pipa
Metode Grafik
(a) Hitung kebutuhan maksimal dengan kolom 2 dari tabel 3.1 kemudian plotkan
dengan waktu.
(b) Gambar garis lurus dari waktu pemompaan hingga akhir. Menampilkan
aliran masuk. Jumlah maksimun deviasi diindikasi oleh ordinat y1 dan y2
diantara kebutuhan maksimal dan aliran oleh penampungan.
Kuantias dari air dalam reservoir distribusi pada segala waktu dapat dihitung
dengan memploting ordinat diantara kebutuhan maksimal dengan aliran masuk.
Dengan begitu volume air pada reservoir dapat dihitung (Al-Layla, 1980).
3.6.2. Perlengkapan Pada Reservoir
Menara air dapat dibuat dengan beton atau baja. Bentuk silinder merupakan
bentuk yang paling sering digunakan. Tanki beton memiliki spherical atau bentuk
dome pada dasar (Al-Layla, 1980).
Level volume air yang terendah pada tangki disesuaikan dengan tekanan
yang dibutuhkan pada pipa. Tekanan pada pipa berbeda dari 15 hingga 50 m
tergantung dengan tipe dan tekanan yang dibutuhkan. Untuk menjaga harga
pemompaan pada nilai terendah, kedalaman air dalam tangki umumnya dibuat tetap
kecil. Oleh karena itu, kedalam dibuat sama dengan diameter. Untuk tangki
lingkaran dihitung menggunakan persamaan diameter sebagai berikut (Al-Layla,
1980).
Tank Volume V (m3) Diameter Tangki
100 – 500 𝑉
5+
100
500 – 1000 𝑉
8+
250