Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi
Otitis eksterna (OE) adalah peradangan atau infeksi pada saluran
pendengaran bagian luar (canalis acusticus externus), daun telinga, atau
keduanya. Penyakit ini merupakan penyakit umum yang dapat ditemukan pada
semua kelompok umur. Otitis eksterna biasanya merupakan infeksi bakteri akut
kulit saluran telinga (paling sering disebabkan Pseudomonas aeruginosa atau
Staphylococcus aureus) tetapi juga dapat disebabkan oleh bakteri lain, virus,
atau infeksi jamur (Waitzman, 2013).
B. Etiologi
OE paling sering disebabkan oleh bakteri patogen. Varietasnya antara lain
otitis eksterna oleh jamur (otomycosis). Dalam sebuah penelitian, 91% kasus OE
disebabkan oleh karena bakteri. Dan penelitian lainnya juga menemukan bahwa
sebanyak 40% kasus OE tidak memiliki mikroorganisme primer sebagai agen
penyebab. Bakteri penyebab yang paling umum adalah Pseudomonas sp. (38%
dari semua kasus), Staphylococcus sp., dan mikroorganisme gram negatif
(Waitzman, 2013).
Otitis eksterna terutama disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu
Staphylococcus aureus, Staphylococcus albus, dan Escherichia coli. Penyakit ini
dapat juga disebabkan oleh jamur (10% otitis eksterna disebabkan oleh jamur
terutama jamur Pityrosporum dan aspergilosis), alergi, dan virus (misalnya:
virus Varisela zoster). Otitis eksterna dapat juga disebabkan oleh penyebaran
luas dari proses dermatologis yang bersifat non infeksi.

C. Faktor Risiko
1. Udara hangat dan lembab memudahkan kuman dan jamur untuk tumbuh.
2. Derajat keasaman (pH) liang telinga, dimana PH basa mempermudah
terjadinya otitis eksterna. PH asam memproteksi terhadap kuman infeksi.
3. Trauma mekanik seperti trauma lokal dan ringan pada epitel liang telinga luar
(meatus akustikus eksterna), misalnya setelah mengorek telinga
menggunakan lidi kapas atau benda lainnya.
4. Berenang dan terpapar air. Perubahan warna kulit liang telinga dapat terjadi
setelah terkena air. Hal ini disebabkan adanya bentuk lekukan pada liang
telinga sehingga menjadi media yang bagus untuk pertumbuhan bakteri. Otitis
eksterna sering disebut sebagai swimmer's ear.
5. Benda asing yang menyebabkan sumbatan liang telinga, misalnya manik-
manik, biji-bijian, serangga, dan tertinggal kapas.
6. Bahan iritan (misalnya hair spray dan cat rambut).
7. Alergi misalnya alergi obat (antibiotik topikal dan antihistamin) dan metal
(nikel).
8. Penyakit psoriasis
9. Penyakit eksim atau dermatitis pada kulit kepala.
10. Penyakit diabetes. Otitis eksterna sirkumskripta sering timbul pada pasien
diabetes.
11. Penyumbat telinga dan alat bantu dengar. Terutama jika alat tersebut tidak
dibersihkan dengan baik (Adam, 1997; Susana, 2009).

D. Manifestasi Klinis

Gejala otitis eksterna umumnya adalah rasa gatal dan sakit (otalgia).
Gejala dan tanda pasien otitis eksterna selengkapnya adalah (Abdullah, 2003;
Adam, 1997):

1. Otalgia.
2. Gatal-gatal (pruritus).
3. Rasa penuh (fullness) di liang telinga. Keluhan ini biasa terjadi pada tahap
awal otitis eksterna difus dan sering mendahului otalgia dan nyeri tekan
daun telinga.
4. Pendengaran berkurang atau hilang.
5. Deskuamasi.
6. Tinnitus.
7. Discharge dan otore. Kadang-kadang pada otitis eksterna difus ditemukan
sekret / cairan berwarna putih atau kuning, atau nanah. Cairan tersebut
berbau tidak menyenangkan. Tidak bercampur dengan lendir (musin).
8. Demam.
9. Nyeri tekan pada tragus dan nyeri saat membuka mulut.
10. Infiltrat dan abses (bisul). Keduanya tampak pada otitis eksterna
sirkumskripta. Bisul menyebabkan rasa sakit berat. Ketika pecah, darah dan
nanah dalam jumlah kecil bisa bocor dari telinga.
E. Patofisiologi

Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan
dan dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud
(pembersih kapas telinga) dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut
sehingga sel-sel kulit mati dan serumen akan menumpuk di sekitar gendang
telinga. Masalah ini juga diperberat oleh adanya susunan anatomis berupa
lekukan pada liang telinga. Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air
yang masuk ke dalam liang telinga ketika mandi atau berenang. Kulit yang
basah, lembab, hangat, dan gelap pada liang telinga merupakan tempat yang baik
bagi pertumbuhan bakteri dan jamur (Sosialisman, 2007).
Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan
berkurangnya lapisan protektif yang menimbulkan edema epitel skuamosa.
Keadaan ini menimbulkan trauma lokal yang memudahkan bakteri masuk
melalui kulit, terjadi inflamasi dan cairan eksudat. Rasa gatal memicu terjadinya
iritasi, berikutnya infeksi lalu terjadi pembengkakan dan akhirnya menimbulkan
rasa nyeri. Proses infeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan
perubahan rasa tidak nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan
mengeluarkan cairan/nanah yang bisa menumpuk dalam liang telinga (meatus
akustikus eksterna) sehingga hantaran suara akan terhalang dan terjadilah
penurunan pendengaran. Infeksi pada liang telinga luar dapat menyebar ke
pinna, periaurikuler dan tulang temporal (Kotton, 2004).

Otalgia pada otitis eksterna disebabkan oleh:


a. Kulit liang telinga luar beralaskan periostium & perikondrium bukan bantalan
jaringan lemak sehingga memudahkan cedera atau trauma. Selain itu, edema
dermis akan menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang
hebat.
b. Kulit dan tulang rawan pada 1/3 luar liang telinga luar bersambung dengan
kulit dan tulang rawan daun telinga sehingga gerakan sedikit saja pada daun
telinga akan dihantarkan ke kulit dan tulang rawan liang telinga luar sehingga
mengakibatkan rasa sakit yang hebat pada penderita otitis eksterna

Waitzman, A.A., A.D. Meyers. 2013. Otitis Externa


http://emedicine.medscape.com/article/994550-overview

Sosialisman, A.F.Hafil, & Helmi. 2007. Kelainan Telinga Luar dalam Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-6.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Hal : 58-59.
Abdullah, F. 2003. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burruwi Saring
dengan Salep Ichthyol (Ichthammol) pada Otitis Eksterna Akut. Di unduh dari:
http://www.usudigitallibrary.com.
Kotton, C. 2004. Otitis Eksterna. Di unduh dari: http://www.sav-ondrugs.
com/shop/templates/encyclopedia/ENCY/article/000622.asp.
Adam, G.L., Boies, L.R., Higler, P.A. Penyakit telinga luar dalam Buku
Ajar Ilmu Panyakit THT. Edisi 6. Jakarta: EGC. 1997.78-84.
Susana. 2009. Nyeri Telinga. Di unduh dari: http://www.ssmedika.com/
index.php?option=com_content&view=article&id=53:nyeritelinga&catid=
38:telinga&Itemid=61.

Anda mungkin juga menyukai