Rancangan Sistem
Informasi Manufaktur Perusahaan X
UNIVERSITAS TERBUKA
2017
Semoga semua dalam keadaan sehat. Kegiatan tutorial kita sudah memasuki bulan Nopember,
berarti sudah hampir mendekati UAS. Harap Anda semua bersiap siap, agar saat UAS nanti,
semua betul-betul siap.
Untuk minggu ini, ada tugas yang saya sampaikan. Tugas ini dikerjakan secara berkelompok.
Anggota kelompok berjumlah dua atau tiga orang. Anda semua bebas memilih teman anggota
kelompok.
Tema tugas ini adalah menyusun suatu system informasi manufaktur, berdasarkan model pada
BMP EKMA 5102 halaman 7.16.
Yang menjadi contoh kasus adalah sebuah industri batik di kota Solo, Jawa Tengah. Industri ini
bersifat padat karya. Walaupun bersifat padat karya, industri ini ingin imeningkatkan kualitas
disain batiknya
Tugas makalah ini harus menjelaskan tentang ketiga subsistem input, database, dan keempat
subsistem output. Makalah ini minimal terdiri atas 800 kata.
Selain tugas kelompok, masing-masing anggota kelompok agar menyerahkan penjelasan tentang
kontribusinya dalam penulisan makalah kelompok.
Latar belakang dari masalah Penerapkan Sistem Informasi Manufaktur ini adalah karena
adanya keinginan yang kuat dari Manajemen Perusahaan “X” di Kota Solo, yang merupakan
industri padat karya. Perusahaan „X‟ yang bergerak pada bidang industri yang memproduksi
kain batik berupaya untuk lebih meningkatkan hasil produksi usahanya dengan meningkatkan
desain batik yang lebih baik. Hal ini seiring dengan arus informasi dan semakin majunya
teknologi saat ini yang bersifat global dapat terhubung dimana pun dengan mudah dan serba
cepat, maka dukungan internal perusahaan semakin dirasakan sangat penting. Karena
dibutuhkan dukungan dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan untuk melaksanakan
penerapan Sistem Informasi Manufaktur ini, supaya dapat dilaksanakan dengan baik.
Semakin majunya teknologi informasi, maka permintaan akan batik juga meningkat. Hal
ini menimbulkan banyak pesaing-pesaing baru yang bermunculan. Tujuan penerapan Sistem
informasi manufaktur adalah untuk membantu manajemen perusahaan „X‟ dalam mencapai
keunggulan bersaing mengahadapi pesang baru, mencapai kualitas batik yang tinggi karena
desain yang semakin bagus, mendukung strategi pemasaran, mempermudah dalam pengambilan
keputusan dan untuk kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang. Sudah saatnya
perusahaan „X‟ membutuhkan informasi yang memungkinkan manajemen memproduksi
dengan biaya yang lebih rendah dalam jangka panjang. Dengan demikian kinerja perusahaan „X‟
dapat lebih efesian dan efektif dengan dapat dipenuhinya tujuan tersebut diatas. Maka keinginan
ini akan tindaklanjuti dengan menyusun suatu sistem informasi manufaktur.
(Rutmini Sipayung)
Sumber : http://adityaramtra.blogspot.co.id
Gambar 2.1 : Model Sistem Informasi Manufaktur/Pemasaran
Sumber : belajartanpabuku.blogspot.co.id
Gambar 2.2 : Tugas Dasar Intelijen
Mengumpulkan data, terdiri dari data primer dan data sekunder.
Mengevaluasi data, baik data primer dan data sekunder diperiksa untuk memastikan
keakuratannya.
Manganalisis data, tujuannya mengubah data menjadi informasi.
Menyimpan informasi / intelijen.
Menyebarkan informasi / intelijen.
Perusahaan X meneliti apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat dan model batik
terbaru yang sangat diminati oleh kaum fashion kemudian menyusunnya menjadi
sebuah daftar yang menjadi patokan bulanan tentang terobosan terbaru dari perusahaan
X.
2. Subsistem Database :
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database. Sebagian data dalam
database merupakan data khusus yang digunakan dalam fungsi produksi/operasional,
sebagian lainnya digunakan bersama-sama dengan area fungsional lainnya.
(Darma Pala’langan)
a. Subsistem Produksi
Yaitu subsistem yang yang terkait dengan proses yang terjadi pada setiap divisi kerja, yang
melakukan pengukuran atas dimensi yang berbeda-beda dalam suatu proses produksi.
Subsistem ini mengukur produksi dari sisi waktu dan menelusuri arus kerja dari satu langkah
ke langkah berikutnya.
Dalam kinerjanya, Industri X yang bertempat kedudukan di Solo melakukan proses produksi
dengan data-data sebagai berikut:
- Telah melakukan proses produksi dengan jadwal rutin secara harian dan menggunakan
hari Sabtu dan Minggu dan hari besar sebagai hari libur.
- Arus kerja yang telah dilakukan yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan control.
b. Subsistem Persediaan
Yaitu subsistem yang memberikan gambaran mengenai jumlah/stock, biaya holding, safety
stock, dan lain‐lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input. Subsistem ini melakukan
pengukuran volume aktivitas produksi. Di dalamnya mencakup pula proses pembelian
(purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan adalah
mengukur volume aktivitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi
bahan jadi.
Tingkat persediaan perusahaan juga sangat penting untuk diekspos mengingat akan
menggambarkan profil persediaan dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang
dipesan dari pemasok setiap kalinya. Selain itu dan tingkat persediaan rata-
rata dapat diperkirakan dari kuantitas pesanan dengan mempertimbangkan safety stock.
Yaitu subsistem yang terkait dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun
pemilihan supplier. Subsistem ini melakukan pengukuran atas kualitas material yang
ditransformasi. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material pada
saat material diubah.
Yaitu subsistem yang berkenaan dengan pembiayaan. Tujuan perusahaan manufaktur secara
umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Mengukur biaya yang
terjadi dalam proses produksi. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu:
- Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan/biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase
biayatahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan
asuransi. biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang, mencakup
kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
- Biaya Pembelian
Mencakup biaya‐biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian,
biayatelp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya. Ini
mencakup biaya‐biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telp,
biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.
Sistem Informasi Manufaktur terdiri dari subsistem input dan subsistem output yang
dihubungkan dengan database. Subsistem input terdiri dari sistem informasi akuntansi,
subsistem engineering industri, dan subsistem intelijen manufaktur. Subsistem output terdiri dari
subsistem produksi, subsistem persediaan, subsistem kualitas, dan subsistem biaya.