Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFISIENSI,

EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI


(Studi pada PG. Meritjan (Persero) Kediri)

Aditya Sanzana Tebety


Moch. Dzulkirom AR
Dwi Atmanto
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya

ABSTRAK
Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mencegah pemborosan
sumber daya yang digunakan khususnya dalam proses produksi. Suatu proses pemeriksaan
diperlukan dalam menilai kinerja perusahaan untuk mencegah pemborosan yang sering
terjadi. Audit operasional adalah audit yang menekankan pada penilaian sistematis dan
objektif serta berorientasi pada tujuan untuk memperoleh keyakinan tentang keefektifan,
keefesienan, dan keekonomisasian pendapatan atas kegiatan operasional perusahaan.
Penelitian dilakukan pada PG. Meritjan Kediri yang merupakan salah satu pabrik gula di
Kota Kediri. Masalah yang diangkat adalah mengenai penerapan audit operasional pada
bagian produksi PG. Meritjan serta apakah penerapan audit operasional pada bagian produksi
sudah mengacu pada peningkatan efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis penelitian
studi kasus.Fokus dalam penelitian adalah struktur organisasi perusahaan, kegiatan produksi,
kriteria efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi. Hasil penelitian menerangkan bahwa
manajemen audit dari PG. Meritjan dilakukan oleh auditor internal, auditor independen, dan
auditor pemerintah. Berdasarkan hasil analisis data tahun 2010-2012, menunjukkan bahwa
efisiensi penggunaan bahan baku dan tenaga kerja terjadi pada tahun 2011. Efisiensi
penggunaan kapasitas mesin tertinggi pada tahun 2010. Efektivitas tertinggi terjadi pada
tahun 2011 dan ekonomisasi tertinggi tercapai pada tahun 2011.
Kata Kunci: Audit Operasional, Efisiensi, Efektivitas, Ekonomisasi

1. PENDAHULUAN yang dialami oleh perusahaan diantaranya


Zaman yang semakin maju dan adalah perusahaan dituntut untuk
berkembang menyebabkan perkembangan menghasilkan produk yang sesuai dengan
ekonomi juga mengalami peningkatan yang kebutuhan konsumen dimana dibutuhkan
semakin pesat. Semua perusahaan dituntut biaya yang besar untuk menghasilkan
untuk dapat bersaing, karena persaingan di produk tersebut; pemilik modal perusahaan
dunia bisnis yang semakin kompetitif yang mengharapkan laba besar; karyawan
banyak perusahaan mempunyai harapan yang menginginkan kenaikan gaji, dan
untuk memenangkan persaingan atau konsumen yang menginginkan produk tetap
setidaknya dapat bertahan dalam posisi terjangkau serta terjaga kualitasnya.
yang mereka miliki saat ini. Tujuan setiap Beberapa permasalahan diatas
perusahaan adalah menghasilkan laba, oleh menuntut perusahaan untuk mencegah dan
karena itu harus diperlukan suatu strategi mengurangi pemborosan yang dapat
yang baik agar dapat berkembang dan merugikan perusahaan agar dapat
menjaga kelangsungan hidupnya. berkembang dan menjaga kelangsungan
Akibat persaingan yang tinggi di dunia hidupnya. Perusahaan perlu melakukan
bisnis, perusahaan pastinya mempunyai pemanfaatan sumber daya sebaik mungkin.
beberapa permasalahan. Permasalahan Hal ini membawa pada gagasan efisiensi,
efektivitas, dan ekonomisasi.
Tuntutan untuk mengelola sumber kelemahan-kelemahan yang sering terjadi
daya secara efisien, efektif, dan ekonomis di dalam perusahaan dapat diatasi sehingga
akan tercapai jika penyimpangan- kegiatanp operasional produksi dapat
penyimpangan yang sering terjadi dapat berjalan lebih baik lagi di masa datang.
diminimalisir. Peranan internal audit sangat Objek dari penelitian ini adalah PG.
penting karena diharapkan mampu Meritjan. PG. Meritjan merupakan salah
menjawab permasalahan perusahaan. satu pabrik gula di Kota Kediri yang berada
Pemeriksaan tidak hanya dilakukan di bawah PT. Perkebunan Nusantara (X)
terhadap pemeriksaan keuangan saja, Persero. PG. Meritjan mengalami beberapa
namun juga menekankan penilaian permasalahan terkait kegiatan produksinya.
sistematis dan objektif, serta berorientasi Berdasarkan survey pendahuluan yang
pada tujuan untuk memperoleh keyakinan telah dilakukan dari data tahun 2010-2012,
tentang efektivitas dan memberikan masalah tersebut adalah menurunnya
pendapat atas kewajaran laporan keuangan. produksi gula pada tahun 2012.
Audit operasional diperlukan oleh Penelitian ini bertujuan untuk
pimpinan perusahaan untuk menyajikan mengetahui bagaimana penerapan audit
informasi mengenai aktifitas operasional operasional pada bagian produksi PG.
perusahaan.Tujuan audit operasional adalah Meritjan serta apakah penerapan audit
untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan operasional pada bagian produksi sudah
operasional telah dilaksanakan secara mengacu pada peningkatan efisiensi,
efisien, efektif dan ekonomis. Apabila efektivitas dan ekonomisasi.
kegiatan operasional belum dilaksanakan
seperti seharusnya, maka auditor 2. KAJIAN PUSTAKA
memberikan rekomendasi atau saran agar 2.1 Auditing
kegiatan operasional produksi di masa Auditing adalah pengumpulan serta
mendatang dapat dilakukan secara efisien, pengevaluasian bukti-bukti atas informasi
efektif, dan ekonomis. untuk menentukan dan melaporkan tingkat
Hasil audit operasional menyajikan kesesuaian informasi tersebut dengan
informasi mengenai hasil analisis, penilaian kriteria-kriteria yang ditetapkan (Arens,
dan komentar-komentar mengenai kegiatan Elder, dan Beasley 2003:15). Pengauditan
perusahaan sehingga perusahaan dapat adalah suatu proses sistematis untuk
memperoleh informasi yang berguna dalam mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang
meningkatkan pengendaliannya. Peranan berhubungan dengan asersi tentang
audit operasional sangat penting bagi tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian
perusahaan, dikatakan demikian karena ekonomi secara obyektif untuk menentukan
perusahaan dapat mengetahui kelemahan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut
yang terjadi di dalam perusahaan sehingga dengan kriteria yang telah ditetapkan dan
dapat meningkatkan pengendaliannya. mengkomunikasikan hasilnya kepada
Pelaksanaan audit operasional dapat pihak-pihak yang berkepentingan (Menurut
diterapkan ke berbagai perusahaan, seperti Yusup 2001:11).
halnya perusahaan manufaktur, salah
satunya pabrik gula. Bagian yang sangat 2.2 Audit Operasional
penting dan menjadi ujung tombak dalam Audit operasional merupakan proses
keberhasilan kinerja pada pabrik gula sistematis yang bertujuan untuk mengkaji
adalah bagian produksi. Audit operasional dan menilai prosedur operasi yang akan
sangat diperlukan oleh bagian produksi menghasilkan informasi bagi manajemen
karena untuk menilai kegiatan operasional mengenai hasil dari penilaian beserta
pada bagian produksi yang telah mengacu rekomendasi untuk perbaikan menuju
pada efisiensi, efektifitas, dan ekonomisasi. pencapaian tingkat operasi yang efisien,
Selanjutnya akan dibuat rekomendasi agar efektif, dan ekonomis. Tujuan dilakukan
audit operasional adalah untuk menilai dengan tujuan untuk menilai efektivitas
kinerja (performance), menilai apakah pengendalian manajemen dalam
berbagai sumber daya yang dimiliki mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
perusahaan telah digunakan secara efisien Audit terinci, dimana auditor
dan ekonomis, menilai efektivitas mengumpulkan bukti yang kompeten untuk
perusahaan dalam mencapai tujuan yang mendukung tujuan audit yang telah
telah ditetapkan Top Management, ditentukan dan mengembangkan bukti
memberi rekomendasi kepada Top temuan untuk mencari keterkaitan antara
Management untuk dapat memperbaiki satu temuan dengan temuan yang lain
kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam dalam menguji permasalahan yang
penerapan pengendalian intern, dan berkaitan dengan tujuan audit.
prosedur operasional perusahaan dalam Pelaporan, dimana pada tahap ini
rangka meningkatkan efisiensi, auditor mengkomunikasikan hasil audit dan
keekonomisan, dan efektivitas dari memberikan rekomendasi kepada pihak
kegiatan operasi perusahaan manajemen atau pemilik perusahaan guna
perbaikan kegiatan operasional di masa
2.3 Elemen Sasaran Audit Operasional yang akan datang.
Kriteria merupakan norma, standar, Tindak lanjut, dimana setelah
atau sekumpulan standar yang menjadi mendapatkan rekomendasi atas temuan
panduan individu (kelompok) dalam audit oleh auditor, pihak-pihak yang
menjalankan aktivitasnya sebagai berwenang dapat melaksanakan tindak
pelaksanaan atas wewenang dan tanggung lanjut (perbaikan) sesuai dengan
jawab yang diberikan kepadanya. rekomendasi yang diberikan guna
Kejadian merupakan tindakan atau perbaikan tindakan untuk masa yang akan
aktivitas yang dilakukan oleh setiap datang
individu pada saat objek audit diteliti.
Penyebab merupakan tindakan atau 2.5 Efisiensi
aktivitas yang dilakukan oleh setiap Efisiensi berhubungan dengan
individu (kelompok) di dalam perusahaan. bagaimana perusahaan melakukan
Akibat merupakan hasil pengukuran operasinya sehingga dicapai optimalisasi
dan pembandingan antara aktivitas individu penggunaan sumber daya. Efisiensi
(kelompok) dengan kriteria yang telah berhubungan dengan metode kerja
ditetapkan terhadap aktivitas produksi. (operasi). Efisiensi berhubungan erat
dengan konsep input-proses-output.
2.4 Tahapan Audit Operasional Efisiensi adalah rasio output dan input.
Audit pendahuluan, dimana audit ini Seberapa besar output yang dihasilkan
dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan sejumlah input yang
latar belakang terhadap objek yang diaudit dimiliki perusahaan (Bayangkara 2008:13).
dengan penelaahan terhadap berbagai Metode kerja yang baik akan dapat
peraturan, ketentuan dan kebijakan tertentu membantu proses operasi berjalan dengan
yang berkaitan dengan aktivitas yang mengoptimalkan sumber daya yang
diaudit, serta menganalisis berbagai dimiliki perusahaan.
informasi yang telah diperoleh untuk Analisis Penilaian Efisiensi Bagian
mengidentifikasi hal-hal yang potensial Produksi terhadap produktivitas bahan
mengandung kelemahan pada perusahaan baku diukur dengan rumus sebagai berikut:
yang diaudit.
Review dan pengujian pengendalian
manajemen, dimana auditor melakukan
review dan pengujian terhadap (Tunggal, 2000:165)
pengendalian manajemen objek audit,
Analisis Pengukuran terhadap 3. METODE
Produktivitas tenaga kerja diukur dengan Jenis penelitian yang digunakan dalam
rumus sebagai berikut: penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian
deskriptif menurut Nazir (2005:54), suatu
metode untuk meneliti kasus kelompok
manusia, suatu obyek, suatu kondisi, dan
(Tunggal, 2000:165) suatu sistem pemikiran maupun kelas
peristiwa masa sekarang. Tujuan penelitian
Analisis pengukuran Idle Capacity deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,
diukur dengan rumus sebagai berikut: gambaran, atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fenomena atau
hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Pendekatan yang digunakan dalam
Idle Capacity = 100% - Loading penelitian ini adalah pendekatan studi
(Tunggal, 2000:162) kasus.Studi kasus merupakan pengujian
secara rinci terhadap satu latar atau satu
2.6 Efektivitas orang objek atau satu tempat penyimpanan
Efektivitas dapat dipahami sebagai dokumen atau peristiwa tertentu..
tingkat keberhasilan suatu perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Apakah 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
pelaksanaan suatu program/aktivitas telah 4.1 Audit Pendahuluan
mencapai tujuannya. Efektivitas merupakan PG. Meritjan merupakan salah satu
ukuran dari output. Sementara itu, menurut anak perusahaan dari PT. Perkebunan
Mardiasmo (2002:134), Efektivitas adalah Nusantara X (Persero) yang bergerak di
ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi bidang industri gula. PG. Meritjan
mencapai tujuannya. Apabila suatu memiliki kegiatan produksi massa/banyak.
organisasi mencapai tujuan, maka Dikatakan produksi massal/banyak
organisasi tersebut dapat dikatakan efektif. dikarenakan mengeluarkan jumlah output
Analisis untuk menilai Efektivitas yang besar dan banyak, selain itu juga
(Achievement Rate) adalah: menghasilkan produk sampingan dari hasil
produksinya. PG. Meritjan menghasilkan
produk utama yaitu gula SHS (Superior
(Tunggal, 2000:162) High Sugar) yang merupakan gula kristal
putih dengan kualitas terbaik. Dari hasil
2.7 Ekonomisasi produksi gula tersebut juga menghasilkan
Ekonomisasi berbicara tentang cara beberapa produk sampingan seperti ampas,
perusahaan untuk mendapatkan sumber blothong, dan tetes yang dapat
daya yang akan digunakan dalam setiap dimanfaatkan untuk proses produksi.
kegiatan operasinya (Mardiasmo Seorang administratur yang
2002:134). Artinya, apakah perusahaan memimpin PG. Meritjan dan bertanggung
mampu memperoleh sumber daya yang jawab kepada direksi PT. Perkebunan
akan digunakan dalam operasi dengan Nusantara X (Persero). Dalam menjalankan
pengorbanan yang paling kecil sehingga tugasnya, seorang administratur dibantu
harga pokok per unit input yang digunakan oleh 5 bagian terpenting yaitu, bagian
dalam operasi juga menjadi rendah. Akuntansi Keuangan dan Umum, bagian
Analisis menilai Ekonomisasi adalah: pengolahan, bagian instalasi, bagian
tanaman, dan bagian Quality Control.
Kelima bagian tersebut saling bekerja sama
dalam menjalankan kelangsungan hidup
(Mardiasmo, 2002) perusahaan.
Bentuk pengendalian PG. Meritjan 2) Tenaga Kerja
adalah melakukan pemeriksaan (audit) PG. Meritjan melakukan perekrutan
untuk membantu proses evaluasi kegiatan tenaga kerja secara fleksibel,
operasional perusahaan. Tujuan dilakukan dikatakan fleksibel karena
audit operasional bagian produksi adalah perekrutan dilakukan selama masa
untuk menilai apakah kegiatan produksi giling, dan perekrutan yang
telah berjalan sesuai dengan kriteria dilakukan adalah merekrut tenaga
(peraturan, kebijakan, tujuan, rencana, dan kerja tidak tetap seperti karyawan
standart) yang telah ditentukan sebelumnya kampanye, karyawan KKWT, dan
dan mengevaluasi bagian-bagian yang karyawan outsourching.
masih memerlukan perbaikan. 3) Biaya overhead produksi
Biaya overhead pabrik penting dan
4.2 Review dan Pengujian Pengendalian berpengaruh dalam menunjang
Manajemen kegiatan proses produksi di PG.
4.2.1 Analisis Struktur Organisasi Meritjan. Anggaran overhead
Struktur organisasi PG. Meritjan produksi ini dibuat oleh wakil
dibagi menjadi 5 bagian penting, yaitu kepala bagian pengolahan dan wakil
bagian Akuntansi Keuangan dan Umum, kepala bagian instalasi, dimana
bagian pengolahan, bagian instalasi, bagian mereka bertugas melaksanakan
tanaman, dan bagian Quality Control. kegiatan operasional dibawah
Masing-masing bagian dipimpin oleh pertanggung jawaban kepala bagian
seorang kepala bagian. Setiap kepala pengolahan dan instalasi.
bagian memiliki seksi dan sub seksi yang 4) Peralatan dan fasilitas produksi
berfungsi membantu kepala bagian agar Perawatan mesin dan fasilitas
tercapainya hubungan kerja yang dinamis. produksi dilakukan secara rutin oleh
PG. Meritjan secara menyeluruh di
4.2.2 Analisis Perencanaan dan saat luar masa giling.Hal tersebut
Pengendalian Produksi dilakukan pada saat di luar masa
1) Bahan Baku giling sehingga pada saat masa
Bahan baku yang digunakan dalam giling, mesin dan fasilitas produksi
proses produksi PG. Meritjan harus dapat bekerja secara optimal.
tepat waktu, tepat kuantitas, dan tepat 5) Penetapan kapasitas mesin produksi
kualitas. Tepat waktu berarti tebu Kapasitas produksi yang ditetapkan
yang akan digiling harus tepat adalah selama 5 tahun terakhir ini
kedatangannya sebelum proses adalah 26.000 kuintal per 24 jam.
menggiling. Bahan baku tebu 6) Pengendalian kualitas
langsung disetor ke perusahaan Setiap bahan baku yang digunakan
dalam jangka waktu 24 jam setelah untuk proses produksi harus melalui
proses penebangan tebu. tahap pemeriksaan kualitas.
Tepat kuantitas adalah kuantitas Pengendalian kualitas ini
bahan baku yang akan digiling merupakan tugas bagian Quality
disesuaikan dengan kapasitas mesin Control, sedangkan uji klinis
giling per 24 jam, kapasitas mesin dilakukan di laboratorium. Tujuan
giling PG. Meritjan sendiri yaitu dilaksanakannya control kualitasa
26.000 kuintal. Tepat kualitas berarti dalah untuk menjamin bahwa input
bahwa tebu yang akan digiling harus yang akan dipergunakan untuk
memenuhi kriteria kelayakan giling proses produksi telah benar-benar
yaitu bersih, manis, dan segar. teruji secara klinis dan output yang
dihasilkan telah sesuai dengan
spesifikasi yang ditetapkan.
4.2.3 Audit Lanjutan (Terinci) b) Efisiensi penggunaan Tenaga
1) Pengukuran Efisiensi Bagian Kerja Aktual
Produksi
a) Efisiensi penggunaan bahan baku
Aktual

Efisiensi penggunaan Tenaga


Kerja yang dianggarkan
Efisiensi penggunaan bahan baku
Anggaran

Tabel 2 Perhitungan Selisih Produktivitas


Penggunaan Tenaga Kerja
Tabel 1.Perhitungan Selisih Produktivitas
Tahun Aktual Anggaran Selisih Keterangan
Bahan Baku
2010 11,72% 11,97% (-0,25%) Belumefisen
Tahun Aktual Anggaran Selisih Keterangan
2011 12,27% 11,41% 0,86% Efisien
2010 6,53% 8,33% (-1,80%) BelumEfisien
2012 11,44% 14,97% (-3,53) % Belum efisien
2011 7,58% 7,30% 0,28% Efisien

2012 7,49% 8,34 % (-0,85%) Belum Efisien Kriteria: Tenaga kerja yang
diperlukan dalam proses
Kriteria: tepat waktu, tepat produksi harus bekerja secara
kuantitas, dan tepat kualitas maksimal dan disesuaikan
Kejadian: Tidak tepat waktu dalam dengan kebutuhan masing-
pengiriman bahan baku. masing bagian karena dalam
Sebab: Kondisi cuaca yang pada penggunaan setiap tenaga kerja,
saat itu musim penghujan. perusahaan mengeluarkan biaya
Kejadian: Kurangnya kuantitas Kejadian: Tenaga kerja yang
bahan baku yang digiling dengan tidak bekerja secara optimal.
kapasitas 26.000 kuintal per 24 jam. Sebab: Tidak konsisten bekerja.
Sebab: Tidak tersedianya bahan Akibat: Kenaikan beban
baku tebu pada saat itu. perusahaan telah menyebabkan
Kejadian: Kurangnya kualitas kadar menurunnya laba, khususnya
rendemen pada bahan baku tebu beban biaya tenaga kerja.
yang disetor oleh petani tebu rakyat.
Sebab: Bahan baku yang disetor c) Efisiensi idle capacity
oleh petani tebu rakyat mengandung Kriteria: Kapasitas giling mesin
kadar rendemen yang rendah. 26.000 kuintal per 24 jam
Akibat: Penurunan Produksi Gula Kejadian: Jumlah kuantitas
pada tahun 2012. bahan baku yang digiling tidak
mencapai kapasitas giling mesin
yang tersedia.
Sebab: Tidak tersedianya bahan Kejadian: Pengeluaran biaya
baku tebu. overhead melebihi target yang
Akibat: Output yang dihasilkan dianggarkan.
kurang maksimal. Semakin besar Sebab: Kenaikan sejumlah
kapasitas menganggur, maka kebutuhan operasional sehingga
semakin besar juga biaya pengeluaran atas biaya overhead
kesempatan perusahaan yang meningkat.
hilang, disisi lain biaya kesempatan Akibat: Beban perusahaan semakin
tersebut dapat berpotensi tinggi, dan akan berpengaruh
menghasilkan laba bagi perusahaan. terhadap semakin kecilnya laba
yang diperoleh perusahaan.
2) Analisis Efektivitas Produksi
4.2.4 Pelaporan
a) Temuan
(1)Analisis struktur organisasi
Pelaksanaan kerja di PG.
Meritjan dipimpin oleh seorang
Administratur dan dibantu oleh
masing-masing kepala bagian
Kriteria: Dikatakan tercapai tingkat yang telah diatur dan
efektivitas perusahaan, apabila dilaksanakan sesuai dengan
semakin besar realisasi output yang kewajiban dan tanggung
dihasilkan. jawabnya masing-masing.
Kejadian: Output aktual gula yang (2)Analisis perencanaan dan
dihasilkan lebih rendah pengendalian produksi
dibandingkan hasil produksi gula (a) Bahan baku: Pengendalian
yang dianggarkan bahan baku di PG. Meritjan
Sebab: Kadar rendemen tebu aktual kurang berjalan dengan baik
yang rendah dibandingkan kadar disebabkan karena masih
rendemen tebu yang dianggarkan. ditemukannya bahan baku
Akibat: tujuan yang dicapai tebu yang masih belum
perusahaan belum maksimal. memenuhi kriteria
Dikatakan mencapai tujuan apabila kelayakan giling.
presentase penilaian terhadap (b) Tenaga kerja: Proses
tingkat achievement rate mencapai perekrutan dilakukan secara
100 % atau lebih dari 100 %. fleksibel, dikatakan secara
fleksibel karena PG.
3) Pengukuran Ekonomisasi Meritjan hanya melakukan
perekrutan selama masa
giling, dan yang direkrut
adalah tenaga kerja tidak
tetap seperti karyawan
kampanye, outsourching)
(c) Perencanaan biaya
overhead: Pengeluaran
Kriteria: Pengeluaran biaya aktualnya ditekan secara
overhead produksi dinilai optimal agar pengeluaran
ekonomisasi apabila tidak melebihi biaya realisasi overhead
target yang dianggarkan tidak lebih dari biaya
overhead yang dianggarkan.
(d) Pengendalian peralatan dan (5)Pengukuran ekonomisasi biaya
fasilitas produksi:Pegendalian overhead
mesin produksi kurang a) Tingkat pemborosan
berjalan dengan baik karena penggunaan biaya overhead
meskipun telah dilakukan terjadi pada tahun 2010.
perawatan terhadap mesin b) Kejadian, Sebab, dan Akibat
produksi, namun apabila  Efisiensi Produksi
dilihat dari laporan jam kerja (1) Bahan Baku
mesin, masih terjadi Kejadian: Tidak tepat
kemacetan pada saat proses waktu dalam pengiriman
produksi. Hal tersebut bahan baku.
mengakibatkan jam berhenti Sebab: Kondisi cuaca yang
mesin semakinn tinggi. pada saat itu musim
(e) Penetapan kapasitas mesin penghujan.
giling: 26.000 kuintal per 24 Kejadian: Kurangnya
jam kuantitas bahan baku yang
(f) Pengendalian kualitas: Bagian digiling dengan kapasitas
yang bertugas untuk 26.000 kuintal per 24 jam.
menangani control kualitas Sebab: Tidak tersedianya
adalah bagian Quality Control bahan baku tebu pada saat
dan telah dilaksanakan sesuai itu.
prosedur sehingga gula yang Kejadian: Kurangnya
siap dikemas telah melewati kualitas kadar rendemen
proses control kualitas. pada bahan baku tebu yang
disetor oleh petani tebu
(3)Analisis Efisiensi rakyat.
(a) Bahan baku: Pada tahun Sebab: Bahan baku yang
2010-2012, penggunaan disetor oleh petani tebu
bahan baku secara efisien rakyat mengandung kadar
terjadi pada tahun 2011. rendemen yang rendah.
(b)Tenaga Kerja: Tahun 2010- Akibat: Penurunan
2012, efisiensi penggunaan Produksi Gula pada tahun
tenaga kerja terjadi pada 2012.
tahun 2011.
(c) Idle Capacity: Efisiensi (2) Tenaga Kerja
penggunaan kapasitas mesin Kejadian: tenaga kerja
produksi mengalami yang tidak bekerja secara
penurunan pada tahun 2010- optimal.
2012 Sebab: tidak konsisten
(4)Pengukuran efektivitas produksi dalam bekerja.
Tingkat efektivitas pada tahun Akibat: kenaikan beban
2010 adalah sebesar 96,20 %, perusahaan sehingga
sedangkan pada tahun 2011 menurunkan laba
tingkat efektivitasnya mengalami perusahaan, khususnya
peningkatan dan mencapai beban biaya tenaga kerja.
puncak tingkat efektivitas
produksi sebesar 104,06 %. Pada (3) Idle Capacity
tahun 2012 mengalami Kejadian: Jumlah kuantitas
penurunan tingkat efektivitas bahan baku yang digiling
produksinya yaitu 73,67 %.
tidak mencapai kapasitas (1) PG. Meritjan sebaiknya
giling mesin yang tersedia. memberikan reward bagi para
Sebab : Tidak tersedianya petani tebu yang memberikan
bahan baku tebu. hasil bahan baku tebu dengan
Akibat: Output yang kualitas yang baik dan
dihasilkan kurang memenuhi kriteria kelayakan
maksimal. Semakin besar giling
kapasitas menganggur, (2) Mesin produksi PG. Meritjan
maka semakin besar juga seharusnya lebih ditingkatkan
biaya kesempatan kembali dalam perawatan dan
perusahaan yang hilang, perbaikan.
disisi lain biaya (3) Produktivitas tenaga kerja
kesempatan tersebut dapat sebaiknya disesuaikan dengan
berpotensi menghasilkan input bahan baku yang akan
laba bagi perusahaan. digunakan.
(4) Pemakaian kapasitas mesin
 Efektivitas Produksi produksi harus lebih
Kejadian: Output aktual gula dioptimalkan kembali,
yang dihasilkan lebih rendah sehingga mencegah terjadinya
dibandingkan hasil produksi biaya kesempatan yang hilang
gula yang dianggarkan yang berpotensi untuk dapat
Sebab: Kadar rendemen tebu menghasilkan laba.
aktual yang rendah (5) Pengeluaran dana atas
dibandingkan kadar penggunaan biaya overhead
rendemen tebu yang harus lebih ditekan kembali
dianggarkan. dengan cara mencari supplier
Akibat: Tujuan yang dicapai yang menawarkan harga paling
perusahaan belum maksimal. rendah, sehingga pengeluaran
Dikatakan mencapai tujuan dana atas biaya overhead tidak
apabila presentase penilaian terlalu besar.
terhadap tingkat
achievement rate mencapai 4.2.5 Tindak Lanjut
100 % atau bahkan lebih a) Reward yg diberikan kepada petani
dari 100%. tebu yang menyetorkan hasil
 Ekonomisasi Produksi tebunya dengan kualitas yang baik
Kejadian: Pengeluaran biaya dan memenuhi kriteria kelayakan
overhead melebihi target giling adalah berupa Tunjangan
yang dianggarkan. Hari Raya (THR). THR yang
Sebab: Kenaikan sejumlah diberikan oleh PG. Meritjan dapat
kebutuhan operasional berupa sembako.
sehingga pengeluaran atas b) Berkaitan dengan produktivitas
biaya overhead meningkat. tenaga kerja, PG. Meritjan telah
Akibat: Beban perusahaan memperketat proses seleksi
semakin tinggi, dan akan penerimaan tenaga kerja dengan
berpengaruh terhadap mempertimbangkan kemampuan
semakin kecilnya laba yang yang dimilikinya sehingga output
diperoleh perusahaan. yang dihasilkan maksimal.
c) Perawatan dan perbaikan mesin
b) Rekomendasi produksi dilakukan dengan
menambahkan minyak pelumas
pada masing-masing bagian mesin Efisiensi penggunaan bahan baku
produksi dan mengganti komponen terjadi pada tahun 2011, sedangkan
mesin yang sudah tidak bekerja efisiensi penggunaan bahan baku pada
secara optimal kembali, sehingga tahun 2010 dan 2012 masih dikatakan
dapat mengurangi jam berhenti belum efisien, akan tetapi presentase
mesin. efisiensi tahun 2012 lebih besar dari tahun
d) Berkaitan dengan kapasitas 2010. Efisiensi produktivitas tenaga kerja
produksi,perusahaan mengupayakan terjadi pada tahun 2011, sedangkan
ketepatan kedatangan bahan baku efisiensi produktivitas tenaga kerja pada
dan menambahkan pasokan bahan tahun 2010 dan 2012 belum dikatakan
baku supaya penggunaan mesin efisien, akan tetapi presentase efisiensi
dapat dioptimalkan sehingga tahun 2010 lebih besar daripada tahun
nantinya berpengaruh terhadap 2012. Tingkat efisiensi terhadap
pendapatan laba yang diperoleh. penggunaan kapasitas mesin produksi
e) Berkaitan dengan penggunaan dana selama tahun 2010-2012 mengalami
atas biaya overhead produksi, PG. peningkatan yang ditandai dengan
Meritjan mengupayakan untuk presentase idle capacity.
mencari supplier yang menawarkan Tingkat efektivitas selama tahun 2010-
harga paling rendah sehingga 2012 mengalami peningkatan dan
pengeluaran dana atas biaya penurunan.Hal tersebut menunjukkan
overhead dapat ditekan seminimal bahwa tingkat ketercapaian tujuan
mungkin. Supplier yang dimaksud perusahaan dari perencanaan perusahaan
adalah supplier yang menawarkan mengalami peningkatan selama tahun
biaya yang rendah terhadap biaya 2010-2012.Tingkat efektivitas produksi
overhead / biaya tidak langsung tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar
yang digunakan oleh perusahaan. 104,06%.
Contoh seperti biaya bahan bakar Tingkat ekonomisasi biaya overhead
mesin, biaya minyak dan pelumas, produksi pada tahun 2011 mengalami
dan lain-lain kenaikan dibandingkan pada tahun 2010,
sehingga menyebabkan penurunan
pemborosan penggunaan dana atas biaya
5. KESIMPULAN DAN SARAN overhead, sedangkan pada tahun 2012
5.1 Kesimpulan mengalami peningkatan pemborosan
Penerapan audit operasional PG. penggunaan dana atas biaya overhead
Meritjan Kediri bertujuan untuk menilai produksi.
efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi
bagian produksi. Tingkat efisiensi 5.2 Saran
penggunaan input perusahaan dapat dilihat PG. Meritjan hendaknya lebih intensif
dari hasil pengukuran tingkat produktivitas dalam mengadakan penyuluhan dan
bahan baku, produktivitas tenaga kerja, dan pengawasan kepada petani tebu untuk
produktivitas penggunaan kapasitas mesin meningkatkan kualitas tebu, mulai dari
produksi. Tingkat efektivitas dapat dilihat pemilihan bibit unggul, penanaman,
dari hasil pengukuran tingkat achievement pemeliharaan, dan proses penebangan tebu.
rate, dimana efektivitas ini berhubungan Selain itu, PG. Meritjan harus lebih selektif
dengan tingkat tercapainya tujuan dari dan lebih ketat kembali dalam melakukan
target yang telah dibuat dalam RKAP. selektif atas bahan baku, agar bahan baku
Tingkat ekonomisasi dilihat dari yang akan siap digiling adalah bahan baku
pengukuran tingkat ekonomisasi biaya yang memenuhi kriteria layak giling,
overhead penggunaan dana atas biaya sehingga akan memperoleh hasil gula
overhead produksi. dengan kualitas yang baik.
Perbaikan dan perawatan mesin-mesin Indriantoro, N. dan B. Supomo. 2002.
produksi harus dilakukan secara optimal Metodologi Penelitian Bisnis untuk
pada masa luar giling, sehingga pada saat Akuntansi dan Manajemen. Edisi
masa giling tiba mesin-mesin produksi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
telah siap digunakan dengan baik dan dapat Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik.
meminimalisir akan kerusakan mesin yang Yogyakarta: Andi.
mengakibatkan berhentinya jam kerja Mulyadi, 2005. Auditing. Edisi 6. Jakarta:
mesin. Salemba Empat.
Menindak lanjuti penerapan audit Nazir, M. 2005. Metode Penelitian.
operasional sebaiknya pihak manajemen Jakarta: Ghalia Indonesia.
PG. Meritjan Kediri memperhatikan Simamora, H. 2006. Akuntansi Manajemen.
rekomendasi auditor untuk ditindak lanjuti Yogyakarta: STIE YKPN.
agar yang akan dating kinerja bagian Sunarto. 2003. Auditing. Yogyakarta:
produksi dapat lebih ditingkatkan lagi Panduan
efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasinya. Tunggal, A. W. 2000. Manajemen Audit
Kontemporer. Edisi Revisi. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Harvarindo.
Usry, M.F. 2006. Akuntansi Biaya. Jakarta:
Arens, A.A, R. J. Elder dan M. S. Beasley, Salemba Empat.
2008. Auditing and Assurance Yusup, A.H. 2001. Auditing (Pengauditan).
Services an Integrited Approach. Yogyakarta: STIE Yayasan
9th Edition. New Jersey: Person Keluarga Pahlawan Negara.
Education, Inc.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Assauri, S. 2004. Manajemen Produksi &
Operasi. Edisi Revisi. Jakarta:
Penerbit LPFE Universitas
Indonesia.
Azwar, S. 2010. Metode Penelitian. Edisi
Pertama. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Bustami, B dan Nurlela.2001. Akuntansi
Biaya Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Bayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen
Prosedur dan Implementasi.
Jakarta: Salemba Empat.
Boynton, W. C, R. N Johnson, and W.G
Kell. 2002. Modern Auditing. New
York: Ronald Press Publication,
John Wiley and Sons, Inc. Jilid 1.
Edisi 7. Dialihbahasakan oleh
Rajoe, P. A., Gania, G., Budi, I. S.
Jakarta: Erlangga.
Garrison dan Norren. 2000. Akuntansi
Manajeria. Jakarta: Salemba Empat
Ginting, R. 2007. Sistem Produksi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai