Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tampilan Tampak
1
Dalam
Tampilan Tampak
2
Depan
Tampilan Tampak
3
Belakang
55
Tampilan Tapak
4
Samping
Tampilan Tampak
5
Atas
Tampilan
6
Inkubator Akrilik
Tampilan
7 Rangkaian
Bangun Inkubator
56
Tampilan Box
8
Kontrol
Hasil pengukuran catu daya dapat dilihat pada tabel 21. Pengukuran
dilakukan sebanyak 5 kali. Dari hasil pengukuran didapatkan nilai selisih yaitu
0.05 Volt didapatkan dari perhitungan |V out 5 (Asli)- V out 4,95 (Terukur).
dilanjutkan dengan rumus untuk mencari perhitungan % error adalah:
57
Nilai Asli − Nilai Ukur
% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = x 100%
Nilai Asli
Perhitungan
5V − 4,95V
% 𝑒 𝑟𝑟𝑜𝑟 = x 100%
5V
𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 % = 1%
Hasil perhitungan catu daya yaitu menyuplai tegangan 4,95volt stabil pada
batas 5volt sesuai daya yang dibutuhkan.
2. Pengujian Sensor Suhu DS18B20
Pengujian sensor suhu DS18B20 bertujuan untuk mengetahui tingkat akurasi
dan error dari data hasil pengukuran sensor suhu. Pengukuran dilakukan dengan
membanding termometer air raksa dan sensor suhu DS18B20 dengan perlakuan
yang sama. Pengukuran dilakukan didalam ruang inkubator. Sensor suhu
DS18B20 dan termometer air raksa diletakan didalam inkubator kemudian proses
pengukur suhu dimulai. Suhu bersumber dari pemanas berupa lampu pijar.
Pengamatan suhu dengan sensor akan tertampil pada layar LCD. Hasil pembacaan
sensor suhu DS18B20 dicatat pada tabel. Pengujian sensor bertujuan menghitung
tingkat error atau kesalahan.
Ragam ralat dari pengukuran atau pengamatan dibagi menjadi 3 macam,
yaitu: ralat sistematis (systematic error), ralat rambang (random error), dan ralat
kekeliruan tindakan. Ralat sistematis adalah ralat pengukuran yang akan
memberikan efek tetap terhadap hasil ukur (Panduan Praktikum Fisika Dasar,
2016). Rumus perhitungan nilai error:
𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = |𝑋 − 𝑋𝑖|
𝑋 − 𝑋𝑖
% 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = | 𝑥100%|
𝑋
Keterangan :
X = Data Sebenarnya
Xi = Data Terukur
% Error = Ralat Systematic
58
Selanjutnya dapat dijabarkan untuk mencari error dan menghitung % error
yaitu :
Tabel 22. Hasil Pengujian Suhu Sensor DS18B20 dengan Termometer Air
Raksa
Pengukuran
Pengukuran
Suhu
No Sensor Suhu Error % Error
Termometer
DS18B20 (oC)
Air Raksa (oC)
1 29,0 29,2 0,2 0,68
2 28,4 29,0 0,6 2,1
3 27,8 28,6 0,8 2,8
4 27,8 28,4 0,6 2,1
5 29,9 28,2 1,7 5,6
6 25,8 26,7 0,9 3,4
7 26,2 27,8 1,6 5,7
8 27,4 27,6 0,2 0,7
9 29,0 30,9 1,9 6,1
10 27,5 28,9 1,4 4,8
Rata-rata error dan % error 0,99 3,3 %
59
Selanjutnya dilakukan pengujian tegangan sensor suhu DS18B20. Pengujian
ini bertujuan untuk mengetahui tegangan sensor. Pengujian dilakukan dengan cara
mengukur tegangan sensor ketika terjadi perubahan suhu. Pengukuran tegangan
sensor menggunakan alat ukur multimeter digital Wipro type DT830D. Hasil
pengukuran tegangan keluaran sensor dicatat pada tabel 23.
60
Tabel 25. Hasil Pengujian Tegangan Sensor Water Level
61
Tabel 27. Hasil Pengujian Akurasi RTC DS3231
Nasional
Standard Time RTC DS3231
Error
No LIPI (Jam,Menit,Detik)
(second)
(Jam,Menit,Detik) Terukur
ASLI
1 21:28:01 21:28:00 1
2 21:28:30 21:28:29 1
3 21:31:40 21:30:39 1
4 22:01:23 22:01:22 1
5 04:31:08 04:31:07 1
6 06:11:50 06:11:49 1
7 07:03:18 07:03:17 1
8 07:08:25 07:08:24 1
9 07:14:33 07:14:32 1
10 02:20:07 02:20:06 1
Sumber : Nasional Standard Time : http://time.metrologi.lipi.go.id/
Tampilan
1 Sesuai
Menu Utama
Tampilan
2 Sesuai
Sensor Suhu
Tampilan
Sensor
3 Cairan Sesuai
(Belum
Mendeteksi)
62
Tampilan
Sensor
4 Sesuai
Cairan
(Mendeteksi)
Tampilan
Sensor
5 Cairan Sesuai
Ketika
Mendeteksi
Tampilan
Menu Set
6 Sesuai
Jam Dan Set
Suhu
Tampilan
7 Menu Set Sesuai
Alarm
Input Nilai
8 Sesuai
Suhu
Input
9 Jam,Menit Sesuai
Alarm
63
6. Pengujian Indikator Buzzer
Tabel 29. Hasil Pengujian Buzzer
No Pengujian Alarm berbunyi Keterangan
Sensor
mendeteksi
1 Sensor cairan On
bayi
mengompol
Modul
waktu
2 Timer ASI On
pemberian
ASI
Sensor Sensor
Catu Timer
NO Suhu Cairan LCD Buzzer Keterangan
Daya ASI
(oC) (menyala)
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian dari rancang bangun inkubator untuk
monitoring kondisi bayi prematur berbasis mikrokontroler dapat diperoleh hasil
untuk memonitoring kondisi bayi, suhu ruang inkubator, ketika bayi mengompol,
dan timer ASI sudah bekerja dengan baik sesuai yang diharapkan dan respon
sensor yang sesuai 100% sistem bekerja. Berikut pembahasan dari hasil pengujian
perbagian input, proses, dan output.
64
1. Pembahasan Catu Daya
Sumber tegangan atau catu daya pada rancang bangun inkubator untuk
monitoring kondisi bayi prematur berbasis mikrokontroler menggunakan baterai
lippo 3 cells 2200mah. Penggunaan baterai dipilih karena lebih stabil dalam
menyuplai tegangan, dari tegangan sumber sebesar 12volt kemudian tegangan
diturunkan menjadi ± 5volt sesuai kebutuhan mikrokontroler dan sensor.
Langakah mengetahui kinerja catu daya dengan dilakukan pengukuran
menggunkan multimeter digital, didapatkan data sesuai tabel 20, dengan
perhitungan error 1%, tingkat error yang rendah berarti catu daya bekerja dengan
baik sesuai kebutuhan.
65
Hasil Pengujian Suhu Menggunakan Sensor DS18B20
dengan Termometer Air Raksa
35
NIlai Suhu Satuan Derajat Celcius
30
25
0
Data Data Data Data Data Data Data Data Data Data
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Data Uji
66
Gambar 37. Grafik Hasil Pengujian Sensor Cairan
67
alarm untuk memberitahu ketika bayi mengompol dan berbunyi sebagai indikator
timer ASI. Tingkat error pada tampilan LCD 0% error, LCD bekerja baik 100%.
7. Pembahasan Kinerja
Hasil pengujian rancang bangun inkubator untuk monitoring kondisi bayi
prematur berbasis mikrokontroler sudah berkerja dengan baik dan sesuai dengan
yang diharapkan. Sensor suhu DS18B20 mampu bekerja dengan baik untuk
memonitoring ruang inkubator. Sensor cairan berkerja dengan baik, mampu
mendeteksi cairan (ompol bayi) dengan cepat dan akurat. Timer RTC DS3231
memberikan tampilan waktu secara real time dan baik, sehingga pada saat di
monitoring dapat menampilkan waktu sebagai acuannya. Timer RTC digunakan
juga sebagai seting timer ASI, timer alarm yang berfungsi mengingatkan ibu
untuk memberikan ASI secara rutin, bisa per-jam untuk memberikan suplay
kebutuhan ASI bayi. Bagian output LCD dan Buzzer bekerja degan baik sesuai,
LCD sebagai tampilan data yang dihasilkan sensor yang diolah mikrokontroler.
Buzzer sebagai indikator alarm telah meberikan respon yang baik. Monitoring
kondisi bayi prematur bisa berjalan dengan baik sesuai kebutuhan 100% bekerja.
68