Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

Nama Mahasiswa : Subhan Tempat Praktek : Poli Hamil I


NIM : 010030170. B Tanggal : 7 Sepetember 2001

TOPIK : ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMSI


RINGAN.

Preeklamsi ringan adalah : sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil yang
terdiri dari dari hipertensi, edema dan proteinuria, tetapi tidak menunjukan tanda-
tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, terjadi setelah kehamilan 20
minggu atau lebih.

Kehamilan

Preeklamsi

Protein Urine
(0,3 gr/lt atau secara kwalitatif (++) Edema pada pre
tibia,
dinding
perut,
lumbosakral
, wajah dan
tangan
Kenaikan Tekanan Darah
 Sistole : _≥ 30 mmHg.
 Diastole :≥ 15 mmHg.
Atau Sistole ≥ 140 (< 160).
Diastole ≥90 (< 110).
Kegagalan organ :
Jantung, paru-paru,
Hepar, ginjal, anak ginjal, dan otak.

Ibu
Janin

Kejang
IUFD
IUGR
Prematuritas
Gawat Janin

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi terjadi kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi
organ (vasospasme dan peningkatan tekanan darah).
2. Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan
perubahan pada plasenta.
3. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat.

Intervensi Keperawatan.

Diagnosa Keperawatan 1 : Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan


dengan penurunan fungsi organ.
Tujuan : Tidak terjadi kejang pada ibu.
Kriteria Hasil :
- Kesadaran kompos mentis.
- Tekanan darah : < 140/90 mmHg.

Intervensi :
1. Mengukur tekanan darah.
R/ Untuk mengetahui peningkatan tekanan darah.
2. Catat tingkat kesadaran.
R/ Penurunan kesadaran merupakan indikasi penurunan aliran darah otak.
3. Kaji tanda-tanda eklamsia (hiperaktif, reflek patela dalam, penurunan nadi
dan respirasi, nyeri epigastrium dan oliguria ).
R/ Untuk dapat mengetahui tindakan persalinan yang dapat dianjurkan kepada
klien.
4. Anjurkan kepada klien untuk membatasi cairan dan diet rendah garam.
R/ Untuk tidak menambah beban jantung dan juga mengurangi udema.
5. Anjurkan kepada klien untuk banyak istirahat dan tidur miring kekiri.
R/ Untuk mengurangi kerja jantung dan untuk menjaga kesejahteraan janin.

Diagnosa keperawatan 2 : Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin


berhubungan dengan perubahan pada plasenta
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi foetal distress pada janin

Kriteria Hasil :
- DJJ ( + ) : 12-12-12
- Hasil NST : normal
- Hasil USG ; normal

Rencana Intervensi :
1. Monitor DJJ sesuai indikasi
R/. Peningkatan DJJ sebagai indikasi terjadinya hipoxia, prematur dan solusio
plasenta

2. Kaji tentang pertumbuhan janin


R/. Penurunan fungsi plasenta mungkin diakibatkan karena hipertensi
sehingga timbul IUGR
3. Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta ( nyeri perut, perdarahan, rahim
tegang, aktifitas janin turun )
R/. Ibu dapat mengetahui tanda dan gejala solutio plasenta dan tahu akibat
hipoxia bagi janin
4. Kaji respon janin pada ibu yang terapi anti hipertensi dan atau penenang.
R/. Reaksi terapi dapat menurunkan pernafasan janin dan fungsi jantung serta
aktifitas janin
5. Kolaborasi dengan medis dalam pemeriksaan USG dan NST
R/. USG dan NST untuk mengetahui keadaan/kesejahteraan janin
Diagnosa Keperawatan 3 : Resiko pemenuhan Nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.

Tujuan : Tidak terjadi ganguan dalam pemenuhan nutrisi.


Kriteria Hasil : Berat badan meningkat, tinggi fundus uteri sesuai dengan umur
kehamilan, tidak terjadi anemia.
Rencana Intervensi
1. Penjelasan tentang kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil.
R/ Agar klien mengetahui kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil dan memenuhi
kebutuhan nutrisi tersebut.
2. Penjelasan tentang pentingnya gizi bagi ibu hamil.
R/ Agar klien lebih dapat bekerja sama terhadap tindakan yang akan
dilaksanakan.
3. Penjelasan tentang akibat dari kekurangan gizi.
R./ Untuk mencegah terjadinya kekurangan zat gizi yang akan menimbulkan
akibat yang merugikan.
4. Evaluasi status gizi klien.
R./ Untuk mengetahui keadaan gizi klien saat ini dan untuk kontrol
selanjutnya.
LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS
Klien Suami
Nama : Ny TT Reg. 10046386 : SP
Umur : 20 th : 32 th
Suku bangsa : Jawa : Jawa
Agama : Islam : Islam
Pendidikan : SMP : SMP
Pekerjaan : - : Swasta
Alamat : Tawang Sari Sby : Tawang Sari
Sby
St. Kawin : 1 th : 1 th

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
2. Persepsi terhadap kehamilan
a. Keluhan utama : Terlambat haid sejak tanggal 11/8/2000 dan gerakan
anak masih aktif, kepala pusing , kaki bengkak serta diajurkan oleh bidan
untuk kontrol di RSUD Dr. Sutomo oleh bidan yang merawat karena tensi
tinggi.
b. Persepsi ibu terhadap kehamilan : pada bulan pertama kehamilan klien
menolak hamil karena masih ingin bekerja, karenanya saat itu klien
sempat minum obat dan jamu peluntur kehamilan, sebanyak 4 kali,
tetapi tidak berhasil, sehingga klien dan keluarga melanjutkan
kehamilannya. Sekarang klien dan keluarga sudah tidak punya masalah
lagi dengan kandungannya dan sudah siap menjadi ibu.
c. Pengaruh kehamilan terhadap perubahan kehidupan : sejak hamil
klien tidak bisa bekerja di perusahaan swasta lagi, sehingga hanya bisa
tinggal dirumah membantu ibu mengerjakan pekerjaan RT.
d. Harapan selama kehamilan dan persalinan : Klien berharap
kandungannya tidak bermasalah dan bayinya bisa lahir dengan selamat.
e. Klien tinggal : klien tinggal dengan ibu dan suaminya.di rumah tinggal
milik ibunya.
f. Orang yang paling penting : menurut klien orang yang paling penting
dan paling dekat adalah ibunya.
g. Sikap keluarga dengan keadaan sekarang : keluarga menerima dan
mau menjaga klien.
h. Persiapan mental terhadap kehamilan dan menjadi ibu : klien
mengatakan sudah siap menjadi ibu.

3. Riwayat Obstetri
Klien menarche umur 15 tahun, dengan siklus teratur setiap bulan,
banyaknya sedang dengan lama haid 5 hari. Klien sering mengeluh dismenore
menjelang haid. HPHT tanggal 11 Agustus 2000. Klien merupakan ibu primi
dengan umur cukup. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami kehamilan
kembar, menderita hipertensi maupun memiliki penyakit keturunan maupun
menular seperti jantung, DM, Hepatitis.

4. Kehamilan Sekarang
Diagnose : G Ipoooo, dengan kehamilan 39 – 40 minggu dengan Preeklamsi
Ringan. Imunisasi TT 1 dan TT2 sudah diperoleh dipuskesmas. Pemeriksaan
kehamilan sudah dilakukan sebanyak 4 X di bidan. Kehamilan ini
sebelumnya tidak dikehendaki oleh klien karena belum siap dan masih ingin
bekerja, sehingga pada saat terlambat 1 bulan kklien berusaha menggugurkan
kandungannya dengan minum jamu peluntur, tetapi tidak berhasil. Pada umur
kehamilan 2 sampai dengan 4 bulan klien mengalami mual dan muntah yang
sangat keras, sehingga badannya menjadi sangat kurus ( penurunan BB lupa).
Sejak umu kehamilan 7 bulan klien sering mengeluh kepala pusing dan mata
seperti gelap sehingga tidak bisa beraktivitas. Hingga kini pusing kadang dan
pandangan gelap kadang kadang sering muncul ( setiap 2 minggu). Klien juga
pernah mengalami flek merah kehitaman pada vaginanya pada umur
kehamilan 7 bulan selama 2 minggu, tetapi tidak diperiksakan. Selama hamil
ini, klien hanya minum obat yang diberikan oleh bidan berupa vitamin dan
obat penambah darah. Selain itu klien juga teratur minum jamu kunir setiap
minggu. Klien mengatakan gerakan janin mulai dirasakan sejak umur
kehamilan 4 bulan dan sekarang gerakan janin sangat aktif. Klien berencana
akan merawat bayinya sendiri. Samapi saat klien sudah tahu cara perawatan
payudara dan perawatan perinium. Pengetahuan tentang gizi dan nutrisi baik
yang ditandai dengan klien tahun jenis makanan yang mengandung gizi.
Klien tidak pernah mengikuti senam hamil. Klien belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi. Smapai saat ini perut klien sering kenceng-
kenceng. Kencengnya kadang-kadang. Klien mengalami keputihan sejak
kehamilan 1 bulan hingga sekarang, tetapi hanya sedikit dan tidak bau.
KEBUTUHAN DASAR KHUSUS DAN PEMERIKSAAN FISIK
a. Kebiasaaan makan : klien makan 2 kali sehari pagi dan sore. Kebiasaan
ini dilakukan sejak kecil hingga sekarang. Jumlah sekali makan 1 piring
dengan lauk ikan, telur, tahu, tempe serta sayur. Jarang makan daging.
Nafsu makan baikl. Keluhan menelan tidak ada. Tidak memiliki makanan
pantangan. Minum 8 gelas ( @ 200 cc) sehari berupa air putih dan teh.
b. Eliminasi : Bab 1 kali sehari, lembek dan warna kuning. Bak 6 kali sehari
warna kuning jernih. Tidak ada keluhan yang berhubungan dengan bak.
c. Pola Hygiene : klien mandi 2 kali sehari dengan air sumur dan memakai
sabun. Menggosok gigi 2 kai sehari dengan pasta gigi. Mencuci rambut
dengan sampo 2 hari sekali.
d. Pola istirahat dan tidur: Klien biasa tidu malam jam 21.00 dan bangun pk.
05.00. Sebelum tidur klien biasa nonton TV. Tidak ada keluhan yang
berhubungan dengan tidur.
e. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan : klien tidak merokok,
tidak minum minuman keras, maupun ketergantungan obat.
f. Pemeriksaan Fisik
1) Penglihatan dan pengideraan :
Posisi mata simetris, kelopak mata normal, gerakan mata normal,
pergerakan bola mata normal, konjunctiva merah muda, kornea
normal, sklera normal. Telinga normal. Kebersihan telinga baik.

2) Sistem pernafasan :
Jalan nafas bersih, sekret tidak ada, nafas normal Wh -/-, Rh -/-, RR :
18 X/mnt, tidak ada sesak nafas dan penggunaan otot bantu
pernafasan.

3) Kardiovaskuler :
N : 80 X/mnt teratur, Tensi : 130/90 mm Hg, ROT : 110/80, ( > 20 mm
Hg), MAP : 90 mm Hg (> 85 mm Hg). S1S2 normal, Nyeri dada (-).

4) Sistem Pencernaan
Terdapat caries pada geraham terakhir kanan dan kiri, moniliasis
(-), peristaltik normal, nyeri abdomen (-), nyeri pada lambung (-),
konstipasi (-). Hemoroid (-).

5) Sistem integumen :
Odem pada pretibia kanan/kiri, warna kulit hitam, bersih, dan
tidak tampak adanya infeksi pada kulit. Linea alba (+), Striae
albican (+), luka bekas operasi (-),

6) Sistem muskuloskeletal
Tidak ada kekakuan sendi, rasa kesemutan pada jari-jari kedua
tangan. Panggul luar 31 cm, dan panngul dalam promontorium
tidak teraba.

7) Dada dan Axilla :


Mamae mebesar dan sudah mengeluarkan kholestrum, areola
mama lembut, papila mamae menonjol

8) Sistem Urogenital
Tidak ada kelainan tentang anatomi dan fisiologi traktis urinarius.
Bak lancar 7 kai sehari warna kuning jernih.

9) Pemeriksaan fisik khusus


Leopold I : letak kepala, TFU : 31 cm, Leofold II : Punggung
kanan, Leopold III : sudah mulai masuk Pap. TBJ : 3100,
kontraksi : (+) sedang setiap 6 jam. DJJ : 12:12 :12, TB : 161 cm,
BB : 56 kg. Reflek patela normal.

10) Psikososial
Keluarga klien tidak mengerti kenapa dia disuruh kontrol di
RSUD Dr. Soetomo. Klien bertanya bagaimana kehamilan saya
ini, apakah saya harus ngamar di RS. Penghasilan keluarga klien
Rp. 300.000,- / bulan. Setiap masalah diputuskan oleh ibunya.

B. Data Penunjang:
- HB : 12 gr % - Albumin (-) - Reduksi (-)
E. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data :
S : Mengeluh nyeri kepala dan
Autoimun, Primigravida, Resiko tinggil terjadi
mata terasa gelap sejak umur
kehamilan 7 bulan dan Genetik, Toksemia kejang
sekarang masih kadang-
kadang,, mual dan kadang
muntah. Kedua kaki bengkak, Preeklamsi Resiko tinggi terjadi
amenore tanggal 11/8/2000
gawat janin.
(KH: 39-40 mg), kehamilan
yang pertama. Eklamsi
O : GIpoooo, kehamilan 39-
40 mg, Perkiraan partus :18
Mei 2001, T : 130/90 m mHg, Gawat janin
ROT: 110/80 mm Hg ( ROT >
20 mm Hg). MAP 90 mm Hg
(MAP > 85 mm Hg). Odem Prematuritas
pada kedua ektremitas, TFU :
31 cm, PBJ : 3100 gr, letak
kepala, punggung kanan, IUGR
sudah mulai masuk PAP,
Ukuran panggu luar 31 cm,
promontorium tidak teraba. Ematian rahim dalam
Hb : 12 gr %, Albumin (-),
janin
Reduksi urine (-)

S : Klien sebelumnya kontrol


dibidan, kemudian tiba-
Kurangnya informsi Kurangnya pengetahun
tiba disuruh kontrol ke
RSUD Dr Soetomo. Kien
tidak tahu kenapa dia
disuruh berobat ke RSUD
Dr. Soetomo. Apakah saya
harus nagamar di Rumah
Sakit. Penghasilan
keluarga perbulan
300000,-.Kien lebih dekat
dengan ibu.
O : Klien tampak bingung dan
minta pertimbangan
kepada ibunya.

F. DIAGNOSE KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan
fungsi organ (vasospasme dan peningkatan tekanan darah).
2. Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan
perubahan pada plasenta
3. Kurangnya pengetahuan s.d kurangnya informasi tentang kondisi,
penanganan dan prognose dari kehamilan klien.
G. RENCANA KEPERAWATAN

Hari/ Diagnose Tujuan Rencana Rasioanal


Tgl Tindakan
/Jam
Resiko tinggi Setelah - Berikan - Agar kien dan
terjadinya dilakukan penjelasan kelurga setelah
kejang pada tindakan tanda-tanda pulang bisa lebih
ibu perawatan eklamsi seperti waspada terhadap
berhubungan selama 15 kepala pusing, timbulnya eklamsi.
dengan menit mata kabur,
penurunan keluarga dan kandungan
fungsi organ klien tahu kenceng-
(vasospasme tanda-tanda kenceng, perut
dan kejang dan agak perih,
peningkatan cara kekauan pada
tekanan mencegah seluruh bagian - Perubahan yang
darah). serta tubuh mengancam seperti
mengambil tanda –tanda kejang
tindakan jika - Anjurkan agar harus diperhatikan
terjadi kejang ibu dan klien agar tidak terjadi
pada ibu waspada kondisi yang lebih
dengan gawat.
Kriteria Hasil : perubahan
- Klien mampu kondisi - Sangat riskan jika
menyebutkan anaknya. kien dilahirkan di
tanda-tanda bidan atau klinik
terjadinya lain yang tidak tahu
eklamsi riwayat dan status
kehamilan klien.
- Klien tahu cara - Anjurkan agar
mengambil ibu segera - Mengurangi akti-
keputusan mengajak vitas akan mengu-
dalam anaknya ke rangi kontraksi,
meminta IRD jika yang sekaligus
pertolongan ditemukan dapat mencegah
jika terjadi kondisi seperti hipertensi.
eklamsi. diatas.
- mencegah
- Anjurkan klien penekanan pada
lebih banyak vena pada cavum
istirahat dan abdomen serta vena
mengurangi cava inferior
olah-raga. sehingga arus balik
lancar yang
berdampak pada
- Anjurkan kien penurunan tensi.
lebih banyak
tidur miring ke- - Vit C sebagai
kiri. bahan pembentuk
kolagen dan
mempertinggi daya
tahan tubuh.

Vit B terutama B
12 sebagai
katalisator dalam
-Kolaborasi metabolisme
pem-berian pembentukan sel
tablet darah merah.
roborantia
Vit C 2 X 1 tab
Vit B : 2 X 1 tab
Resiko tinggi Setelah - Anjurkan klien - Antisipasi terja-
terjadinya diberikan memonitor dinya IUFD.
foetal distress penjelasan gerakan
pada janin selama 10 menit janinnya
berhubungan keluarga dan setiap saat
dengan klien tahu : - Bayi lemah akibat
perubahan - Cara - He tanda-tanda hipoksia sebagai
pada plasenta memonitor distres janin dampak dari
kesejahteraan seperti kontriksi akibat
bayi gerakan bayi kejang dapat
- Akibat kejang lemah dan menimbulkan fetal
pada Ibu jarang, perut distress .
terhadap bayi. terasa sakit. Untuk mengetahui
- Kesejahteraan secara pasti
ba-yi - Kolaborasi kesejahteraan janin.
termonitor. USG dan
NST.

Kurangnya Setelah - Jelaskan - Agar klien bisa


pengetahuan diberikan tentang mempertimbangkan
s.d penjelasan 10 keadaan dalam mengambil
kurangnya menit klien dan kehamilan dan keputusan untuk
informasi keluarga tahu kondisi klien perawatan klien
tentang kehamilannya, saat ini selanjutnya.
kondisi, penanganan sehingga
penanganan serta dirujuk ke
dan prognose prognosenya. RSUD Dr. - Mencegah
dari Soetomo oleh misiterpretasi hasil
kehamilan bidan. pemeriksaan yang
klien. berakibat
- Anjurkan untuk mebahayakan
kontro keselamatan ibu
lselanjutnya dan janin.
tetap dilakukan - Agar keluarga dan
di RSUD Dr. klien dapat
Soetomo. mengantisipasi dan
mengambil
tindakan jika
- Anjurkan agar setelah dirumah
jika mulai ada muncul gejala-
tanda-tanda gejala infartu atau
perut kenceng, kegawatan.
sakit dan
mengeluarkan
lendir dari - Untuk
vagina untuk meningkatkan rasa
segera ke RSUD percaya diri kien
Dr. Soetomo dan dan keluarga.
jangan
melahirkan di
bidan.

- Beri dukungan
morak kepada
klien dan
keluarga.
H. TINDAKAN KEPERAWATAN

DX HARI
TGL TINDAKAN EVALUASI
JAM
1 Kamis, - Memberikan penjelasan - Klien paham dan
17/5/2001 tanda-tanda eklamsi seperti berjanji memper-
Pk. 09.00 kepala pusing, mata kabur, hatikan
kandungan
kenceng-kenceng, perut
agak perih, kekauan pada
seluruh bagian tubuh
- Ibu mengerti
- Menganjurkan agar ibu dan
klien waspada dengan
perubahan kondisi anaknya.
- Ibu dan klien
-Menganjurkan agar ibu bersedia
segera mengajak anaknya
ke IRD jika ditemukan
kondisi seperti diatas.

-Menganjurkan klien lebih - Klien mengerti dan


banyak istirahat dan bersedia
mengurangi olah-raga.

-Menganjurkan kien lebih - Klien menanyakan


banyak tidur miring ke-kiri. kenapa harus
menghadap ke kiri.
-Kolaborasi pemberian resep
roborantia Resep sudah
Vit C 2 X 1 tab diberikan dan
Vit B : 2 X 1 tab mempersilahkan
mebeli obat
ditempat yang
disukainya.
2 Kamis, 17 - Menganjurkan klien - Klien bersedia
Mei 2001 Pk. memonitor gerakan
09.15 janinnya setiap saat
- Klien mampu
- He tanda-tanda distres janin menyebutkan 2
seperti gerakan bayi tanda distres yaitu
lemah dan jarang, perut perut sakit dan bayi
terasa sakit. gerakannya lemah.

- Kontrol minggu
depan
- Kolaborasi USG dan NST.

3 Kamis, -Menjelaskan tentang - Kien paham dan


17/5/2001 keadaan kehamilan dan menjadi lebih
Pk. 09.30 kondisi klien saat ini mengerti
sehingga dirujuk ke RSUD
Dr. Soetomo oleh bidan.

-Menganjurkan untuk kontrol - Klien bersedia


selanjutnya tetap dilakukan
di RSUD Dr. Soetomo.

-Menganjurkan agar jika - Klien dan keluarga


mulai ada tanda-tanda perut paham dan bersedia
kenceng, sakit dan
mengeluarkan lendir dari
vagina untuk segera ke
RSUD Dr. Soetomo dan
jangan melahirkan di bidan.
- Klien lebih
-Memberi dukungan moral semangat dan
kepada klien dan keluarga. mukanya berseri.
CATATAN PERKEMBANGAN

DX HARI
TGL PERKEMBANGAN
JAM
1 Kamis, 17 S : Keluarga dan klien tahu tanda-tanda kejang dan
Mei 2001 cara mencegah serta mengambil tindakan jika
Pk. 09.15 terjadi kejang pada ibu

O :Klien mampu menyebutkan tanda-tanda


terjadinya eklamsi
Klien tahu cara mengambil keputusan dalam
meminta pertolongan jika terjadi eklamsi.
A : Masalah teratasi
P : klien boleh pulang

2 Kamis, 17 S : Klien dapat menyebutkan; cara memonitor


Mei 2001 Pk. kesejahteraan bayi, akibat kejang pada Ibu
09.25 terhadap bayi.
O : Gerakan bayi (+) aktif, DJJ 12 : 12 : 12
A : Masalah teratasi
P : Klien boleh pulang

3 Kamis, 17 S : Keluarga dan klien tahu kehamilannya,


Mei 2001- penanganan yang munkin dilakukan serta
Pk, 09.35 akibatnya.
O : Klien tampak berseri-seri, klien senang boleh
pulang
A : Masalah teratsi
P : Klien boleh pulang dan kontrol minggu depan
atau sewaktu-waktu bila kenceng dan
mengeluarkan lendir serta darah.
SUMBER PUSTAKA

Klein. S (1997), A Book Midwives; The Hesperien Foundation, Berkeley, CA.

Lowdermilk. Perry. Bobak (1995), Maternity Nuring , Fifth Edition, Mosby Year
Book, Philadelpia.

RSUD Dr. Soetomo........., Protap Perawatan Ibu Hamil, Poli Hamil, RSUD Dr.
Soetomo, Surabaya.

RSUD Dr. Soetomo (2001), Perawatan Kegawat daruratan Pada Ibu Hamil, FK.
UNAIR, Surabaya

Tabrani Rab 9 1998), Agenda Gawat Darurat, Alumni, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai