PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara merupakan suatu daya pemersatu yang ampuh yang cenderung mempersatukan
kelompok - kelompok sosial. Berbicara dapat pula bertindak sebagai suatu daya pemecah belah,
yang cenderung mempertajam perbedaan antara kelompok – kelompok sosial. Dengan kata lain,
berbicara dapat mendatangkan damai, menumbuhkan cinta dan dapat pula menimbulkan perang,
menumbuhkan benci, tergantung pada kondisi dan situasi.
Keterampilan berbicara bukanlah suatu jenis keterampilan yang dapat diwariskan secara turun
temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun
keterampilan berbicara secara formal memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif.
Berbicara menunjang keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara mempunyai
kesamaan yaitu sebagai kegiatan produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi.
Kemampuan dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam kegiatan menyimak dan memahami
bacaan. Akan tetapi, masalah yang terjadi di lapangan adalah tidak semua orang mempunyai
kemampuan berbicara yang baik. Oleh sebab itu, pembinaan keterampilan berbicara harus
dilakukan sedini mungkin. Apabila seseorang memiliki keterampilan berbicara yang baik, dia
akan memperoleh keuntungan sosial maupun profesional (Supriyadi, 2005:178).
B. Rumusan Masalah
masalah, yaitu :
D. Manfaat
Berdasarkan paparan diatas maka manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Bagi masyarakat umum makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk memberi
informasi tentang hambatan dalam berbicara dan solusinya.
2. Bagi mahasiswa, khusunya calon pemdidik, makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi.
BAB II
PEMBAHASAN
Tidak semua orang memiliki kemahiran dalam berbicara di depan umum. Namun, kemampuan
ini dapat dimiliki oleh semua orang melalui proses belajar dan latihan secara berkesinambungan
dan sistematis. Terkadang dalam proses belajar mengajar belum bisa mendapatkan hasil yang
memuaskan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang merupakan hambatan dalam kegiatan
berbicara.
Rusmiati (dalam Isah Cahyani dan Hodijah, 2007: 63), mengemukakan hambatan tersebut
terdiri atas hambatan yang datang dari pembicara sendiri (internal) dan hambatan yang datang
dari luar pembicara (eksternal).
Hambatan internal
Hambatan internal adalah hambatan yang muncul dari dalam diri pembicara.
Kesalahan yang diakibatkan kurang sempurnanya alat ucap akan mempengaruhi keefektifan
dalam berbicara, pendengar akan salah menafsirkan maksud pembicara.
Seorang pembicara harus mampu menggunakan lafal dan intonasi dengan benar supaya tidak
salah penafsiran dari para pendengar.
4. Pilihan kata
Seorang pembicara dituntut mampu memilih dan menggunakan kata-kata dengan tepat.
3. Struktur bahasa
Seorang pembicara harus tahu bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan
lain atau bagaimana sesuatu t\ersebut disatukan.
4. Gaya bahasa
Seorang pembicara harus memiliki ciri khas tersendiri dalam \menya\m\paikan sesuatu untuk
menarik perhatian para pendeng\arnya.
Seorang pembicara harus membawakan sebuah berita yang selaras antara isi dengan topik.
2. Struktur isi
Seorang pembicara harus menyampaikan isi dari apa yang dibicarakannya dengan urutan-urutan
yang terstruktur atau berurutan.
3. Kualitas isi
Tentunya isi yang disampaikan oleh pembicara harus bermutu, tidak hanya asal banyak tetapi apa
yang disampaikan jauh dari isi tema.
4. Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental seorang pembicara yang tidak menguasai
komponen bahasa dan komponen isi tersebut diatas akan menghambat keefktifan berbicara.
· Hambatan eksternal
Selain hambatan internal, pembicara akan menghadapi hambatan yang datang dari luar
dirinya. Hambatan itu kadang-kadang muncul dan tidak disadari sebelumn\ya oleh pembicara.
Hambataneksternal meliputi:
Hendaknya pembicara harus berani dan siap mental dalam menghadapi \suara-suara sumbang
dari para pendengar yang bisa membuat mental turun.
b. Kondisi ruangan
Kegaduhan, keributan-keributan kecil yang terjadi di ruangan bisa sedikit membuat konsentrasi
buyar. Pembicara harus fokus pada apa yang dibawakannya,\ harus bisa mengondisikan
pendengar supaya tetap tenang dan tertib.
c. Media
Pembicara yang baik adalah pembicara yang mampu mengetahui sejauh mana pengetahuan yang
dimiliki para pendengarnya, sehingga apa yang disampaikannya bisa dipahami para
pendengarnya dan juga tidak terjadi salah komunikasi.
Dalam menjalankan sesuatu kegiatan ada baiknya kita pertimbangkan hambatan-hambatan yang
mungkin ditemui dalam berbicara.
g. Kebingungan menghadapi suatu perbedaan pendapat dengan suatu serangan terhadap pribadi
seseorang.
j. Takut gagal
l. Kurang persiapan
m. Takut dinilai/dihakimi
n. Stress
p. Traumatis,takut
B. Cara Mengatasi Hambatan dalam Berbicara
Berikut ini disajikan sejumlah saran yang berkenaan dengan cara menaggulangi atau menangani
sejumlah situasi yang sering dihadapi dalam
· Latihan berbicara: Jika Anda memiliki masalah berbicara di depan umum. Maka Anda bisa
latihan berbicara dengan teman atau anggota keluarga Anda.
· Ambil inisiatif: Dengan ambil inisiatif dalam memulai pembicaraan, misalnya membahas
hal utama dalam topik pembicaraan. Tujukan aspek positif yang dapat Anda soroti ketika Anda
berbicara di depan umum.
· Tidak argumentatif: Berbicara di depan umum merupakan peristiwa pendek dan terikat
waktu. Anda harus sangat tepat tentang poin yang ingin Anda sampaikan. Berikan pandangan
yang jelas dan tidak argumentatif karena terkesan negatif.
· Bahasa tubuh yang positif dan ekspresi: Setiap emosi atau bahasa tubuh yang negatif bisa
membuat kesan buruk tentang Anda. Bahkan, jika Anda merasa gugup atau stres, cobalah untuk
tidak menunjukkannya dan menutupinya dengan kepercayaan diri Anda.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hambatan dalam berbicara pada umumnya dimiliki oleh setiap manusia, tidak semua orang
memiliki kemahiran dalam berbicara di depan umum. Namun, kemampuan ini dapat dimiliki
oleh semua orang melalui proses belajar dan latihan secara berkesinambungan dan sistematis.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam berbicara,
diantarannya adalah latihan berbicara, ambil inisiatif, tidak argumentatif, bahasa tubuh yang
positif dan ekspresif.
B. Saran
Untuk memiliki ketrampilan berbicara yang lancar, kita harus membiasakan diri dan berlatih
berbicara pada setiap kesempatan yang ada. Dalam berbicara kita juga tidak bisa melupakan
kaidah – kaidah berbahasa yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
https://mjbrigaseli.blogspot.co.id/2014/03/makalah-hambatan-dalam-berbicara_23.htm Diakses
pada 7 September 2017
http://haigashai.blogspot.co.id/2015/11/makalah-berbicara.html