Rehabilitasi Dan Renovasi Sarana Prasarana Madrasah Kab. Lima Puluh Kota, Kab.
LOKASI
Kota Solok
Kota Sawahlunto
TAHUN ANGGARAN
UMUM
Kota Solok
1. MTSN Kota Solok
Kota Sawahlunto
PASAL 2
LATAR BELAKANG
1) Pada Sidang Kabinet Paripurna Tanggal 18 Juli 2018 Di Bogor, Kementerian PUPR
renovasi sekolah.
2) Status kepemilikan lahan Madrasah ini merupakan milik Pemerintah Daerah Kota
Solok, Kab. Lima Puluh Kota, Kab. Tanah Datar, Kota sawahlunto dan Kab. Solok
Selatan.
3) Secara gambaran umum, lokasi proyek Kota Solok, Kab. Lima Puluh Kota, Kab.
i. Pekerjaan Sipil
PASAL 3
jawabnya untuk memberikan barang yang memenuhi persyaratan teknis sesuai KAK
ini.
PASAL 4
Sumatera Barat.
PASAL 5
LINGKUP KEGIATAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan, pemborong melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
1. Pekerjaan Sipil
2. Pekerjaan Mekanikal
3. Pekerjaan Elektrikal
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 (Seratus Delapan Puluh) Hari Kalender.
PASAL 7
b. SBU
Pengadaan
PASAL 8
PERSONIL YANG DIPERLUKAN DALAM PELAKSANAAN
Pendidikan Pengalaman
NO Jabatan Jumlah SKA/SKT Minimal
minimal minimal
Personil Manajerial
SKA Manajemen
1. Project S.1Teknik 4 Tahun
1 Orang Proyek (Muda)
Manager Sipil/Arsitektur
(Muda)
Administrasi Minimal D3
5. 2 Orang 2 Tahun Ijazah
Keuangan Ekonomi
Personil Penunjang
Minimal STM
6. Petugas K3 14 Orang 3 Tahun Ijazah
Bangunan
Keterangan :
d. SKA (Surat Keterangan Ahli) sesuai tabel diatas yang diakreditasi oleh LPJK (No.
PASAL 9
PASAL 10
penjelasan rencana tindakan sesuai tabel jenis pekerjaan dan identifikasi bahayanya di
bawah ini (diisi oleh Pejabat Pembuat Komitmen):
PASAL 11
PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis yang terlampir pada Dokumen Lelang dan
Ketentuan lainnya akan diatur dalam Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak).
PASAL 12
- NI-3-1970
- Peraturan Umum untuk bahan bangunan Indonesia (PUBI)
- Dengan segala perubahan-perubahannya yang terakhir
c. Peraturan Daerah
Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah “Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana
Madrasah Kab. Lima Puluh Kota, Kab. Tanah Datar, Solok Selatan, Kota Solok &
Sawahlunto”
PASAL 13
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
Pemborong wajib pula membuat metoda kerja, time schedule, daftar peralatan yang
dimiliki serta personil yang terlibat dan harus mengikuti seluruh peraturan yang masih
berlaku di Indonesia.
Direksi. Gambar as built drawing ini digambar dalam kertas ukuran A3.
(RKS) untuk mendapatkan keputusan. Tidak dibenarkan sama sekali bagi Pemborong
harus membuat shop drawing. Acuan shop drawing dari gambar rencana dan kondisi
a. Kualitas dan kuantitas dari pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak dianggap
gambar kontrak dan RKS tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak ini, tapi hendaknya
diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas.
PASAL 15
GAMBAR-GAMBAR/PROTOTYPE/CONTOH BARANG
b. Contoh bahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau Pengawas harus segera
disediakan atas biaya Pemborong dan contoh-contoh tersebut harus sesuai dengan
standar contoh yang tercantum dalam RKS ini atau atas petunjuk Pengawas.
c. Apabila contoh bahan kualitasnya meragukan, maka untuk meyakinkan semua pihak
16.1 Situasi
a. Pemborong wajib meneliti situasi tapak, site dan luasnya pekerjaan serta hal-hal
b. Kelalaian akibat kekurang telitian, Pemborong dalam hal ini tidak dijadikan alasan
untuk mengajukan tuntutan.
16.2 Ukuran
a. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam mm, cm, dan m.
alat menyipat datar (theodolit, waterpass) prisma silang harus selalu berada
dilapangan.
PASAL 17
PEKERJAAN PERSIAPAN
kepentingan proyek, juga diperhitungkan pula untuk sirkulasi keluar masuk kendaraan
proyek, orang, peralatan berat dan lain sebagainya bisa lancar dan baik, tidak sampai
terjadi longsor, amblas dan genangan air/becek pada waktu hujan, yang bisa
menghambat jalannya pekerjaan. Bila ada kerusakan pada saat tersebut maka harus
gambar dan sesuatu yang ditentukan oleh Pemberi Tugas, dan pemborong wajib
c. Semua saluran-saluran yang masih berfungsi seperti riol, saluran air, listrik atau
benda-banda lain yang masih berfungsi harus dilindungi, kecuali kalau dinyatakan
harus dihilangkan. Bila hal tersebut ternyata terjadi kerusakan, maka harus
diganti/diperbaiki dengan biaya Pemborong yang bersangkutan.
17.3 Kantor Konsultan Pengawas dan Fasilitas, Kantor Kontraktor dan Fasilitas, Los Kerja dan
Bahan
a. Kantor konsultan Pengawas, Kantor Kontraktor dan akomodasi staf pengawas dan
sebagainya harus dijaga dan dirawat sampai proyek tersebut selesai.
b. Bangunan untuk kantor dan akomodasi harus dijaga dan dirawat sampai proyek
tersebut selesai.
c. Selama jangka waktu penuh masa kontrak, kontraktor harus menyediakan Kantor
Konsultan pengawas, dengan fasilitas pelayanan seperti listrik, telepon, dan air dan
a. Bangunan
bertahap.
- Ruang Rapat
- Ruang Konsultan Pengawas
- Gudang
- Musholla
- KM dan WC
Ukuran kantor, gudang bahan, bahan dan los kerja terserah kepada kontraktor sesuai
kerja untuk digunakan sebagai penunjang kegiatan dan kebutuhan dalam pelaksanaan
pekerjaan, pengadaan listrik dan air tersebut adalah atas biaya pemborong.
dipergunakan untuk kelancaran koordinasi dan hubungan kerja antara satu dengan
lainnya.
b. Pagar proyek terbuat dari seng gelombang BJLS 22 atau sejenis di pasang pada
tiang rangka kayu 5/7 dan 4/6 dan pondasi beton tumbuk (pondasi setempat)
d. Seng gelombang bagian luar dicat dengan warna atas persetujuan/ditentukan oleh
direksi dilapangan.
e. Pagar proyek harus dijaga/dipelihara keutuhannya selama proyek berlangsung.
c. Bentuk, ukuran dan isi papan nama proyek harus mengikuti ketentuan Pemerintah
Daerah setempat.
d.
PASAL 18
setinggi 10 cm.
- Patok dari titik-titik yang akan terganggu oleh pekerjaan, harus dibuat patok-
- Bila Direksi meragukan hasil pekerjaan yang telah ada, Direksi berhak
semak dan akar-akar pohon dalam daerah batas pekerjaan harus dibersihkan
- Sisa-sisa pohon, tunggul-tunggul dan akar pohon besar dibuat ke lokasi yang
asli atau permukaan akhir/final grade (ditentukan oleh permukaan yang lebih
rendah) dan bersama-sama dengan seluruh sampah dalam segala bentuknya,
harus dibuang pada tempat yang tidak tampak dari tempat pekerjaan/akan
lainnya.
c. Pengupasan (Stripping)
lainnya.
- Hasil stripping ini harus dibuang keluar site/ke tempat yang akan ditunjukkan
oleh Direksi dan tidak diperkenankan untuk mempergunakan hasil stripping
- Pada daerah galian yang tebal galiannya lebih dari 20 cm, tidak dibenarkan
- Apabila peil permukaan akhir (final grade) lebih tinggi dari permukaan tanah
setelah dilakukan stripping harus diurug kembali sehingga mencapai
permukaan akhir.
- Tidak dibenarkan untuk melakukan jenis pekerjaan berikutnya di atas seluruh
d. Galian
- Pekerjaan galian dilakukan pada daerah galian (cut) sebagai yang tercantum
- Kedalaman penggalian harus sesuai dengan peil rencana yang tertera pada
gambar rencana dan dilakukan berdasarkan peil dari Bench Mark yang ada.
selesai.
- Tanah dan batuan hasil galian yang memenuhi persyaratan material untuk
- Pekerjaan urugan yang dilakukan pada daerah urugan (fiil) sebagai yang
tercantum dalam gambar rencana dan daerah-daerah yang peil permukaan
akhir (peil grade) lebih tinggi dari permukaan tanah setelah stripping.
- Material untuk urugan, harus material yang sesuai untuk itu dan disetujui
Direksi. Galian tambahan hanya boleh dikerjakan bila tidak ada material yang
- Material yang dalam keadaan basah, dimana kalau dalam keadaan kering
untuk timbunan.
- Bila Direksi menghendaki, Kontraktor harus menggali tanah tufa atau material
tanah yang kurang baik mutunya sampai kedalaman yang dianggap cukup
oleh Direksi.
- Pada daerah-daerah basah/tergenang air/rawa, Kontraktor harus membuat
sesuai dengan petunjuk Direksi dan harus segera dilakukan perataan dan
Direksi.
- Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dan setiap lapisan harus dipadatkan
Lapisan dari material lepas selain dari material batu-batuan, tebal tiap
lapisannya tidak boleh lebih dari 20 cm, kecuali kalau tersedia alat pemadat
diatur agar dapat dicapai kepadatan yang maksimum, material lepas harus
panjang dan lebar tertentu, dengan alat-alat dan material seperti yang sama
dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar air optimum yang akan
dipakai dan hubungan antara jumlah penggilasan dan kepadatan yang dapat
:
a. Lapisan tanah lebih dari 30 cm di bawah peil permukaan sub grade, harus
- Material urugan yang tidak mengandung kadar air yang cukup untuk dapat
Material urugan yang mempunyai kadar air lebih tinggi dari seharusnya tidak
boleh dipadatkan sebelum cukup dikeringkan dan disetujui oleh Direksi untuk
dipakai. Pekerjaan pemadatan tanah urugan tadi harus dilakukan pada kadar
air optimum sesuai dengan sifat alat-alat pemadatan yang tersedia. Pada
Direksi.
18.2.2 Pembentukan Tanah
suatu talud (tebing), maka harus diusahakan pengamanan pada tebing yang
bebas air.
c. Pada daerah yang akan ditempatkan pelat beton, pengerasan, pembentukan
permukaan akhirnya tidak boleh menyimpang lebih dari 1,5 cm dari ketinggian
d. Daerah yang akan ditanami atau dibiarkan terbuka penyimpangannya tidak boleh
lebih dari 3 cm dari ketinggian yang ditentukan.
e. Untuk pencegah longsoran dan erosi, harus dibuatkan parit sementara dengan
kemiringan 2%.
f. Perataan tanah dilakukan sampai minimal 3 m, dari dinding luar bangunan yang
dilaksanakan, kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar.
a. Galian tanah pondasi harus sesuai dengan gambar pelaksanaan, baik kedalaman,
Untuk menjaga kegagalan pondasi yang disebabkan karena perubahan sifat tanah,
sehingga keadaan tanah pada saat perencanaan dengan keadaan tanah pada saat
pelaksanaan berbeda, maka Pemborong diharuskan melakukan penyelidikan tanah
a. Pengertian
Pemborong harus menyerahkan izin yang berlaku kepada Pemberi Tugas untuk
pelaksanaan pekerjaan tersebut. Bila pekerjaan tersebut akan disubkan, maka sub
c. Persyaratan Pelaksanaan
Perlakuan tanah yang mungkin tererosi karena hujan, harus dihindarkan sehingga
risiko polusi tanah relatif kecil. Pada tanah miring, sebelum penyemprotan
dilaksanakan, pengolahan tanah dilakukan sedalam 5 – 8 cm agar larutan semprot
meresap ke dalam tanah dan termitisida dapat terikat dengan baik oleh partikel
tanah.
d. Bahan
Bahan yang dipakai harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh
kedalaman rata-rata 30-40 cm dan jarak antara lubang injeksi sebesar 50 cm.
permukaan.
- Perlakuan tanah permukaan yang akan tertutup lantai, dilaksanakan denagn
f. Laporan pekerjaan
Apabila pekerjaan anti rayap telah selesai dilakanakan, maka Pemborong harus
melaporkan kemajuan pekerjaan yang dilampiri dengan gambar denah yang telah
diberi tanda-tanda pada tempat yang telah diberi anti rayap.
g. Jaminan
Perusahaan anti rayap wajib memberi jaminan (garansi) bebas rayap kepada
pemilik bangunan untuk jangka waktu tertentu dan dinyatakan dalam bentuk
surat jaminan.
PASAL 19
PEKERJAAN STRUKTUR
b. Syarat-syarat umum
Semua pekerjaan pondasi batu belah dilaksanakan apabila galian tanah telah
maupun kedalamannya.
Air tanah atau air buangan yang menggenang dalam lubang/parit pondasi
Sebelum pondasi dipasang, harus dibuat profil-profil pondasi dari kayu setiap
sudut/ujung galian yang bentuk serta ukuranya sama dengan penampang
1. Batu kali harus dari jenis yang keras, berkualitas baik sesuai dengan
4. Bentuk pasangan batu kali harus sesuai gambar rencana dengan diberi
aduan pengikat minimum 1 pc : 4 psr, kecuali bagian atas pondasi yang
Sloof Pondasi
1. Mutu beton dan baja tulangan yang dipakai untuk pekerjaan sloof, seperti
dijelaskan pada pasal mengenai pekerjaan beton.
2. Bekisting harus dipasang dengan kuat dan tepat pada posisi sesuai
dengan gambar rencana. Dibawah beton sloof harus dibuat lantai kerja
dari beton tumbuk tebal 5 cm.
beton dilaksanakan.
a. Lingkup pekerjaan
Meliputi pembuatan kerangka bangunan dari beton bertulang dari dasar lantai
sampai dengan atap termasuk segala bagian strukturnya, yang terdiri dari
Penyediaan dan pemasangan bahan lapisan kedap air pada daerah basah, serta
penyediaan dan pemasangan talang-talang air dari pipa PVC berikut klem-
klemnya.
b. Bahan dan syarat pelaksanaannya
a. Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur atas bangunan ini harus
1. Bahan-bahan
1. Persyaratan
Standard BS. 12. Semen harus sampai di tempat pekerjaan dalam kondisi
produksi dalam negeri seperti Semen Padang, Gresik, Tiga Roda atau
lainnya sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Pemilihan salah satu merk
2. Penyimpanan
Semen harus disimpan dalam gudang yang kedap air dan berventilasi
baik, diatas lantai 30 cm. Kantong-kantong berisi semen tidak boleh
1. Untuk bahan agregat (halus dan kasar) dapat dipakai agregat alami atau
buatan asal memenuhi syarat menurut PBI-1971
3. Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus,
mudah pecah, keropos, tipis atau panjang-panjang, bebas dari bahan-
Air untuk campuran dan pemeliharaan beton harus dari air yang bisa
diminum, tidak mengandung zat-zat yang merusak atau mengurangi kualitas
d Baja Tulangan
1. Baja tulangan yang dipakai harus dari bahan mutu U-32 untuk diameter
tulangan > 16 mm yaitu baja lunak dengan kekuatan tarik 2780 kg/cm2
yang diperlukan dengan kekuatan mutu yang ada tidak boleh kurang dari
f. Bekisting
1. Bahan bekisting dapat dibuat dari papan kayu kelas III yang cukup kering
dengan tebal minumum 3 cm atau multiplek tebal 18 mm, diperkuat
2. Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar dan sama
atau dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian-
sebagai berikut :
Kepala taing (poer) untuk sisi bawah 15 cm, untuk sisi lainnya 8 cm.
Balok sloof 4 cm
Balok 3 cm
Kolom 4 cm
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
pekerjaan tersebut.
b. Campuran beton
1. Dibuat dengan perbandingan volume sbb :
balok-balok, dll.
B3 1:3:5 Untuk semua beton tak bertulang,
rabat, neut, beton angker dan batu tepi.
2. Beton harus dibentuk dari campuran semen Portland, pasir beton, kerikil
3. Penakaran semen dan agregat (halus dan kasar), harus dengan kotak-
kotak takaran yang sama volumenya. Banyaknya air untuk campuran
(beton molen) yang berkapasitas tidak kurang dari 350 liter. Pengaduk
harus rata, sehingga warna dan kekentalannya sama setiap kali membuat
adukan.
5. Untuk beton macam B1 memenuhi mutu beton berkekuatan K.225
berkekuatan K.225 menurut PBI-1971. Untuk mutu beton ini (K.225), harus
dipakai “campuran yang direncanakan” (design-mix). Campuran yang
c. Penulangan
1. Baja tulangan sebelum dipasang harus dibersihkan dari kotoran, karat
bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar. Baja tulangan tidak boleh
bahannya.
3. Baja tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat sesuai gambar
d. Pengecoran
tindakan yang bisa mencegah kerusakan beton dan telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
angin sampai beton tersebut mengeras dengan baik dan untuk mencegah
pengeringan yang terlalu cepat, harus dilakukan perawatan beton sbb :
e. Angkutan Beton
2. Dalam hal ini, beton yang akan dicor harus diusahakan agar
spesinya.
3. Beton lift digunakan untuk angkutan vertikal, sedang untuk alat angkut
horizontal bisa menggunakan kereta dorong. Tidak diizinkan
f. Pengujian Beton
dalam gambar.
- Konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata, seperti yang direncanakan.
4. Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump) tidak boleh kurang dari
2. Pada sambungan dari kolom beton dengan pasangan dinding harus diberi
angker dari baja lunak diameter 10 mm sepanjang 40 cm dan
1. Cetakan harus dibuat rapi, kuat dan kaku, sehingga setelah dibongkar
merembes keluar.
selama pelaksanaan.
PASAL 20
c. Pekerjaan dinding
20.2.1 Bahan
a. Semen Portland/P.C
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang digunakan untuk
pekerjaan beton.
b. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir, tajam dan keras.
Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5% dan
c. Air
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan untuk pekerjaan
d. Batu Bata
Batu bata yang dipakai adalah batu bata dengan standard mutu setaraf Jatiwangi.
Bata merah tersebut ukurannya harus memenuhi persyaratan NI-10 dan PUBB
b. Kerawang/Roster
pekerjaan tambah.
kedap air
b. Semua tembok kamar mandi, WC, tempat cuci dan tempat wudlu’, setinggi 1,5 m
adukan trasraam macam M1, kecuali bila dibawah lantai ada balok sloof beton
Batu bata yang akan dipasang harus direndam dalam air hingga jenuh dan
Cara pemasangan harus lurus dan batu bata yang pecah tidak boleh melebihi
10%. Pemasangan dalam satu hari tidak boleh melebihi 1 meter tingginya.
tidak boleh langsung di atas tanah, tapi harus pakai alas (kayu dan lain-lain).
Lubang di atas kosen yang bentangnya lebih dari 1 m, harus dipasang balok
lantai beton bertulang dengan campuran beton mutu K 225. Pasangan batu
Semua sambungan spesi pasangan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar
penyelesaian plesteran dinding dapat melekat dengan baik
Semua tembok kamar mandi WC, tempat cuci dan tempat wudlu, setinggi 1,5
dengan adukan trasraam macam M1, kecuali bila dibawah lantai ada balok
sloof beton bertulang cukup dipasang 20 cm diatas lantai.
b. Plesteran dinding
sesuai Uraian dan Persyaratan Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam
Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi
1). Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata di
lantai dan 150 cm dari permukaan lantai untuk kamar mandi, WC/toilet
2). Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond, dengan
5). Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian
lubang bekas pengikar bekisting atau form tie harus tertutup aduk plesteran.
Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan
yang lebih baik terhadap bahan finishingnya kecuali untuk yang menerima air.
dinding.
yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar.
Tebal plesteran minimum 2,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi
kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya
kontraktor.
Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar
terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan
dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung
Bila dalam gambar untuk dinding luar dinyatakan ada garis naad, maka naad-
naad tersebut harus lurus, sejajar dan tegak lurus dengan naad lainnya, sesuai
dengan petunjuk gambar kerja, lebar naad 1,5 cm, kedalaman 1 cm, kecuali
ditentukan lain dalam gambar.
dinding harus diberi naad lebar 0,8 cm naad harus lurus dan rata.
Naad/tali air pada listrik untuk setiap bidang/lisplank yang kena air hujan
supaya diberi naad/tali air untuk memutuskan rambatan air hujan tersebut.
c. Pekerjaan Keramik
semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih dari 1,5 cm atau bahan
perekat khusus, dengan memperhatikan sehingga mendapatkan ketebalan
sampai jenuh.
Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang
akan terpasang didinding : exhaustfan, stop kontak, lemari gantung dan lain-
lain yang tertera di dalam gambar.
Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus
Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-
benar lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil
PASAL 21
PEKERJAAN KAYU
1. Pemasangan Kayu
Perencana/Pengawas
b. Seluruh bahan kayu harus diawetkan dan diberi anti rayap
c. Kayu yang di pakai kosen dan pintu, pergola kayu, lambesering, lemari dapur, rak-
rak obat dan lain-lain minimum harus dari kayu kelas II sesuai dengan PKKI 1961
(NI.5) lampiran satu yaitu kayu kamper atau yang setaraf dengan kelas keawetan
III dan kelas kuat II, berkualitas baik, tua, kering dan tidak bercacat seperti pecah-
pecah, terdapat mata kayu yang besar atau mati, susut pinggir-pinggirnya
d. Kelembaban kayu yang diizinkan untuk pekerjaan kayu halus tidak boleh lebih
dari 15% dan untuk pekerjaan kayu lainnya lebih dari 18%. Kelembaban tersebut
ditentukan kayu yang dikirimkan kelapangan pekerjaan dan harus konstan sampai
pekerjaan selesai.
menyimpannya ditempat kering, terlindung dari hujan dan panas, terutama untuk
kayu-kayu yang sudah distel.
a. Baja Hollow
yang bersangkutan.
Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test,
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-
unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan memotong,
punch dan driil, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh
hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding & pintu mempunyai
Accessories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus
ditutup caulking dan sealant, angkur-angkur terbuat dari steel plate tebal 2-3
mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat
bergeser.
Bahan finishing :
beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari
laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish
penyetelan/pemasangan.
d. Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi (sudah diketam halus
dan siap difinish).
e. Sistem sambungan yang di pakai adalah sistem lubang, purus dan pasak, tidak
f. Sambungan harus benar-benar rapat, bidang horizontal dan vertikal harus siku.
g. Permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan harus diberi dempul atau
i. Permukaan kayu yang terlihat harus diketam halus sedemikian rupa, sehingga
siap menerima finish.
j. Bahan kayu yang telah dipola, diserut dengan mesin, baru kemudian dengan
serutan tangan.
k. Untuk bahan perekat yang dipakai adalah lem kuning dan lem putih.
persetujuan.
m. Permukaan kayu yang menempel pada tembok/beton terlebih dahulu diberi
a. baja
Persyaratan bahan, dimensi/ukuran bahan yang dipakai sesuai gambar rencana
b. Kayu
Kayu yang dipakai adalah kayu kelas II setelah diawetkan dan diberi anti rayap,
kemudian disolignum.
Bahan dasar metal/baja sesuai standar JLS 6.3141, lapisan bawah zincalume
coated dan epxy primer, lapisan atas zincalume coated, epoxy prime, acrylic base
coat dan stone chips dan acrylic overglass lapisan anti lumut dan debu. Untuk
dengan yang disyaratkan dari spesifikasi genteng yang dipakai. Type atap yang
dipakai atas persetujuan Konsultan Perencana Produk yang dipakai setara tegola
22.2.3 Talang tegak pipa PVC Ø 3”, klem, plat strip 50.5 mm sesuai dengan yang
dinyatakan dalam gambar, ramset/dyna bolt setara Hilti Ø 10 mm, roof drain dari
Bahan-bahan pelengkap lainnya seperti sekrup, baut, mur paku metal fittigs
yang akan berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang
digalvanisasi.
Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda-tanda agar tidak terjadi
kesalahan pemasangan.
tersebut. Pemukaan dari daerah yang akan dilas harus bersih dan bebas dari
las harus dibersihkan dengan baik (wire, brush, ampelas). Cacat pada
Tambahan dan angkur yang perlu harus digunakan walaupun tidak termasuk
Setiap ujung lubang pipa harus ditutup plat setebal 2 mm dan finishing halus,
kecuali dinyatakan dalam gambar.
Rangka atap kayu dan pemasangan atap multi sirap, nok jurai/nok atas dan
kondisi dilapangan.
shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
Pengawas/Perencana.
Pemasangan atap harus tersusun rapi kesegala arah, rata, lurus/lengkung
mengikuti petunjuk atap dan pada setiap sambungan (overlap) satu dengn
Daerah bukaan seperti kaca, jurai, tali air harus rapi tidak terjadi kebocoran,
rembesan air.
tidak bocor.
Sebelum dibungkus talang, talang tersebut harus ditest terlebih dahulu dari
kebocoran, kalau sudah dinyatakan baik secara tertulis dari Pengawas, baru bisa
dibungkus dengan tembaga ketok, sambungan tembaga diletakkan dibagian
Klem dipasang dari lantai ketinggian 30 cm, selanjutnya dengan jarak 120 cm
b. Pekerjaan pelapis lantai ini termasuk pekerjaan sub lantai yang meliputi seluruh
detail yang disebutkan/ditujukan dalam gambar sebagai alas lantai finishing.
a. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus dengan persyaratan PBI 1971 (NI-2),
PVBB 1956 dan NI-8. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih
disetujui.
b. Jenis pemakaian bahan dan penempatan bahan pada bangunan sesuai dengan
gambar rencana yang ditunjukan dalam gambar
Bentuk sudut, jenis dan ukruan disesuaikan dengan jenis keramik pada bidang
lantai.
Keramik untuk lantai yang digunakan adalah produk Roman KW I, Asia Tile
KW I, IKAD KW I.
Plint ukuran 100 mm x 200 mm type COVE. Warna mustrad setara Garnito.
Keramik tanga untuk injakan (step nosing) setara Roman ukuran 30 x 30 cm.
2.
ASTM, peraturan keramik Indonesia (NI-19) PVBB 1970 dan PVBI 1982.
Semen porland harus memenuhi NI-8, pasir dan air harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam PVBB 1970 (NI-3) dan PBI 1971 (NI-2) dan
ASTM.
Untuk pasangan yang langsung diatas tanah, tanah yang akan dipasang sub-
lantai harus dipadatkan untuk mendapatkan permukaan yang rata dan padat
Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan permukaan yang
keras, bersih dan bebas alkali, asam maupun bahan organik lainnya yang dapat
mengurangi mutu pasangan. Tebal lapisan pasir urug yang disyaratkan minimum
10 cm, atau sesuai gambar, disiram ari dan ditimbris sehingga diperoleh
kepadatan yang maksimal.
Diatas pasir urug dilakukan pekerjaan sub-lantai setebal 5 cm atau sesuai yang
Sub-lantai beton tumbuk diatas lantai dasar permukaannya harus dibuat benar-
benar rata, dengan memperlihatkan kemiringan lantai didaerah basah dan teras.
Pasangan lantai keramik tile ini dipasang pada seluruh detail yang
Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.
Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar) harus
sama lebarnya maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan
Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda
pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda
b. Keramik Plint
dengan siar lantai dan dengan siar yang sama pula, kecuali dinyatakan lain dalam
gambar.
c. Step Nosing
Dipasang setiap trap tangga dan lantai yang bertrap pemasangan sama dengan
a. Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, tidak ada lubang
dan celah-celah yang terjadi pada permukaan lantai harus ditutup dengan
contoh bahan, warna dan contoh percobaan pekerjaan dari beberapa macam
hasil produk kepada Pengawas untuk disetujui dalam pelaksanaan.
d. Contoh bahan, warna dan contoh percobaan pekerjaan yang telah disetujui
yang dilakukan.
PASAL 24
c. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak disebutkan
secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana.
d. plat meja beton, rak-rak lainnya.
e. Railing tangga.
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang
yang akan dipakai sebagai mockup ini akan ditentukan oleh Direksi Lapangan. Jika
masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi lapangan dan Perencana,
pengecatan.
a. Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
diteruskan kepada pemberi tugas, minimal 5 galor, tiap warna dari jenis cat yang
dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan
dengan jelas identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai
b. Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus luar, jenis Catylac
Weathershield merk Catylac ICI warna ditentukan Perencana.
c. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Acrylic merk
Catylac/ICI dengan lapisan dasar acrylic Wall Filler, lapisan akhir memakai Catylac
Pearl Glo merk Catylac/ICI, warna ditentukan Perencana.
e. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada
retak-retak dan pemborong meminta persetujuan kepada Konsultan/MK.
f. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
menggunakan Roller
yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis Catylac Pearglo arcylic emulsion dengan
kekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis I encer
- Lapis II kental
k. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.
seperti pagar beserta pintunya, pintu-pintu besi, ruang atap, dan pekerjaan besi
lain yang tertera dalam gambar.
b. Seluruh pekerjaan besi menggunakan cat duco, kecuali untuk besi tempa
d. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus
e. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las
dan ujung-ujung yang tajam diberi “touch up” dengan dua lapisan Catylac
f. Setelah kering sesudah 8 jam dan diampelas kembali maka disemprot 1 lapis.
h. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap tidak ada
ditentukan gambar.
b. Menie yang digunakan adalah menie kayu merk Pama warna merah
c. Semua kayu hanya boleh dimenie ditapak proyek dan mendapat persetujuan
Konsultan/ Pengawas.
d. Sebelum pekerjaan menie dilakukan bidang kayu kasar harus diampelas dengan
ampelas kayu kasar dan dilanjutkan dengan amplas kayu halus sampai
sedemikian rupa sehingga bidang kayu tertutup sempurna dengan lapisan menie.
PASAL 25
1. Lingkup Pekerjaan
Genset, penyediaan bola lampu, kabel-kabel, pipa PVC, tiang listrik, dan sebagainya
sampai listrik menyala. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang
disesuaikan dengan jumlah yang tertera dalam gambar. Titik lampu dan stop kontak
mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontak yang telah dipasang kabel-
kabel yang diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titik tersebut.
Isolasi PVC dengan luas penampang minimum yang boleh digunakan 2,5 mm. Kawat
b. Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonit kualitas baik
Bola lampu pijar dan TL merk setara Philips
3. Pedoman Pelaksanaan
a. Pemasangan instalasi listrik dan tata letak lampu/stop kontak serta jenis armatur
lampu yang dipakai harus dapat persetujuan dari Direksi. Sistem pemasangan pipa-
pipa listrik pada dinding maupun beton harus ditanam (inbouw) dan penarikan kabel
(jaringan kabel) diatas plafon diikat dengan Isolator khusus dengan jarak 1.00 atau
1.20 m, atau jaringan kabel diatas plafon tersebut dimasukan dalam pipa PVC. Khusus
untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabel arde (pentanahan) sesuai dengan
peraturan yang berlaku (mencapai dan terendam air tanah).
harus disesuaikan dengan sisitem tegangan lokal 220 Volt daya 3000 watt.
instalasi listrik yang masih berlaku dari PLN. Kontraktor tetap bertanggung jawab
penuh atas pekerjaan ini sampai lampu tersebut menyala (termasuk biaya pengujian
menerus. Semua biaya yang timbul akibat pengujian ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor.