Penulis 4
Penulis 4
ABSTRAK
Kata Kunci : Pembinaan Karier, Good Governance, Akuntabilitas, Kolonel, Golongan IV.
ABSTRACT
The success of Indonesian Army is influenced by the success of and professionalism of its
soldiers in meeting the Army standards. This professionalism can only be achieved through a
transparent and rigorous career development under an accurate Human Resource Management
policy to obtain an optimum outcome. This research attempts to analyze and figure out solution on how
to implement career development system in the Indonesian Army, particularly, at the Colonel Group or
Level IV. Moreover, the result of this research is expected to discover the implementation of good
governance, particularly the accountability aspect within the current career development system. The
qualitative method is used to support this research through descriptive and SWOT analysis. The
outcomes of this analysis is to demonstrate that accountability is the prominent factor in the
implementation of Army career development system at the Colonel Group or Level IV. Therefore, it
would prevail a sense of just and equality to all Army personnel toward the advancement of Indonesian
Army in the years to come.
Kedua, faktor-faktor yang mendorong tingkah laku dalam setting sosial yang dipilih
terselenggaranya penerapan prinsip good untuk diteliti” (Marshall dan Rosman,
governance dari segi akuntabilitas dalam 1989:79).
sistem pembinaan karier khususnya pada Teknik analisis data yang digunakan
jabatan Golongan IV/Kolonel. mencakup transkip hasil wawancara,
METODE reduksi data, analisis, interpretasi data dan
Untuk mengetahui secara mendalam triangulasi dari hasil analisis data yang
tentang penerapan prinsip good governance kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan.
dari segi akuntabilitas dalam sistem Penelitian dilaksanakan di Kantor Staf
pembinaan karier dilingkungan TNI AD, Paban III/Binkar Spersad Jalan Veteran
maka pendekatan yang digunakan dalam Nomor 5 Jakarta Pusat dengan waktu
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif penelitian selama 4 (empat bulan), mulai dari
dalam bentuk studi kasus. Pendekatan bulan April – Agustus 2016.
kualitatif adalah suatu proses penelitian dan PEMBAHASAN
pemahaman berdasarkan pada metodologi
Good Governance dalam Pembinaan
yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
Karier
permasalahan manusia. Pada pendekatan
Pembinaan karier atau
ini, peneliti membuat suatu gambaran
pengembangan karier secara umum dapat
kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci
diartikan sebagai upaya perubahan atau
dari pandangan responden, dan melakukan
peningkatan karier pegawai dari suatu
studi pada situasi yang alami (Creswell,
jabatan lain dalam ruang dan golongan yang
1998).
berbeda. Gibson (1994 : 177) menyatakan
Adapun bentuk penelitian studi kasus
bahwa ”Perencanaan dan pembangunan
dipilih karena lebih memfokuskan pada satu
karier berupa pergeseran individu kedalam
kasus penelitian saja. Penelahaan dalam
dan keluar posisi, pekerjaan dan tugas yang
penelitian studi kasus dilakukan secara
merupakan prosedur yang lazim dalam
intensif, mendalam, mendetail dan
suatu perusahaan”. Clutter dan Susan (2003
komprehensif (Denzin,1994: 244).
: 107) berpendapat bahwa pengembangan
Metode yang digunakan dalam karier adalah aktivitas departemen Sumber
penelitian ini adalah pengamatan atau Daya Manusia (SDM) dalam membantu
observasi dan wawancara mendalam atau pegawai merencanakan karier masa depan
in-depth interview. Observasi (pengamatan) agar dapat mengembangkan kompetensi.
yang dimaksud disini adalah “Deskripsi Hal ini didukung dengan adanya peluang-
secara sistematis tentang kejadian dan peluang pengembangan karier sejalan
dengan pertumbuhan organisasi.
Bagi prajurit TNI AD, pengembangan sepenuhnya disetujui dalam sidang Dewan
karier dapat dilakukan melalui dua jalur, Jabatan Kepangkatan (Wanjak) jabatan
yakni melalui pendidikan dan latihan (Diklat) Golongan IV/Kolonel (prosentasenya sangat
dan melalui non Diklat. Contoh kecil).
pengembangan karier melalui Diklat adalah Lebih jauh, dijelaskan bahwa atensi
dengan menyekolahkan prajurit (di dalam yang diberikan oleh pimpinan TNI AD masih
atau di luar negeri), memberi pelatihan (di dalam batasan keterwakilan sesuai bidang
dalam atau di luar organisasi) dan memberi atau kualifikasi yang diharapkan dari jabatan
pelatihan dalam suatu pekerjaan (on the job tersebut. Maksud dari pernyataan tersebut
training). Sedangkan contoh mengandung pengertian bahwa setiap
pengembangan karier melalui non Diklat personel yang mendapatkan atensi dari
adalah dengan memberikan penghargaan pimpinan akan ditempatkan secara selektif
kepada prajurit berprestasi, sesuai dengan kualifikasi, kemampuan dan
mempromosikan pada jabatan yang lebih latar belakang pendidikan maupun riwayat
tinggi, memberi sanksi bagi prajurit yang jabatan sebelumnya. Dengan demikian
melanggar, merotasi prajurit ke jabatan lain pembinaan karier personel TNI AD pada
yang setara dengan jabatan semula. dasarnya telah dilakukan secara by design
Pelaksanaan sistem pembinaan dan tidak hanya semata-mata karena
karier yang telah dilakukan oleh Spaban adanya pengaruh faktor like and dislike
I I I / B i n k a r, k h u s u s n y a p a d a p r o s e s seorang pimpinan terhadap bawahan.
penempatan jabatan Golongan IV/Kolonel, Khusus bagi personel Golongan
telah sesuai dengan norma dan aturan yang IV/Kolonel, terdapat kebijakan khusus dalam
berlaku. Hal tersebut dapat terlihat pada pembinaan kariernya, yaitu adanya uji
proses penempatan jabatan yang kompetensi jabatan bagi jabatan-jabatan
dilaksanakan melalui suatu mekanisme tertentu yang strategis. Hal ini sesuai dengan
sidang jabatan terlebih dahulu. Dengan Peraturan Panglima TNI Nomor 59/X/2008
demikian, pola Binkar Perwira TNI AD telah tanggal 17 Oktober 2008 tentang Petunjuk
dilaksanakan sesuai ketentuan dan aturan Administrasi Penggunaan Prajurit TNI.
yang berlaku. Meskipun segala ketentuan Peraturan ini menegaskan bahwa
dan aturan yang ada telah dilaksanakan, penempatan personel pada jabatan-jabatan
namun dalam proses penempatan jabatan strategis harus konsisten melalui
khususnya pada Golongan IV/Kolonel tetap mekanisme uji kompetensi dan sidang
diwarnai dengan adanya atensi dari jabatan.
pimpinan. Akan tetapi, atensi kepada
Kebijakan khusus lainnya yaitu untuk
beberapa personel tersebut belum tentu
segera mempromosikan atau menempatkan
pada jabatan baru bagi personel yang telah Dalam rangka mewujudkan hal tersebut di
selesai melaksanakan pendidikan, hal ini atas serta terwujudnya tugas pokok TNI AD
sesuai dengan keterangan yang dengan baik, efisien, efektif dan berkualitas
disampaikan oleh Pabandya Jabkat-1 tentunya perlu didukung adanya SDM
Binkar Spersad. Menyikapi hal tersebut, Pamen TNI AD yang profesional,
maka Staf Paban III/Binkar telah bertindak bertanggungjawab, adil, jujur dan kompeten
responsif didalam proses pembinaan karier sesuai bidangnya. Dalam menjalankan
personel yang potensial dan telah berhasil tugasnya para Pamen TNI AD tersebut harus
menyelesaikan pendidikannya dengan baik. didasarkan pada profesionalisme dan
Penerapan Prinsip Akuntabilitas kompetensi sesuai kualifikasi yang
dimilikinya.
Akuntabilitas merupakan salah satu
prinsip yang sangat penting didalam Guna menjamin penyelenggaraan
implementasi pelaksanaan good setiap tugas yang diberikan dan terwujudnya
TNI oleh Presiden RI, maka pembinaan telah dilakukan. Dalam pembahasan ini
telah dilaksanakan kepada Komando Atas. nantinya. Dengan adanya usulan ini,
maka proses penempatan jabatan
Implementasi selanjutnya dari
tidak serta merta menjadi
akuntabilitas dalam sistem pembinaan karier
kewenangan mutlak dari pimpinan
Golongan IV/Kolonel adalah penampilan
TNI AD saja, tetapi juga
data ruang jabatan yang ada dihadapkan
memperhatikan apa yang menjadi
pada jumlah Letkol eligible dan jumlah
aspirasi dan keinginan dari satuan
Kolonel Non-Job. Data yang ditampilkan
bawah.
merupakan data seluruh personel Pamen
yang eligible menduduki jabatan Golongan c) Penempatan jabatan
BIODATA PENULIS