Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM PHYSIOEX EXERCISE 9

MODUL GINJAL DAN CAIRAN TUBUH

DISUSUN OLEH:

Regina Grace I1011141002


Diana Putri Lestari I1011141004
Anton Lius I1011141077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2018
PENDAHULUAN

Sistem perkemihan berperan dalam homeostasis dengan mengalterasi


komposisi, pH, volume dan tekanan darah; menjaga osmolaritas darah, mengeluarkan
zat sisa dan substansi asing; dan memproduksi hormon-hormon. Sistem urinarius
terdiri dari dua ginjal, dua ureter, satu vesika urinaria, dan satu urethra. Setelah ginjal
memfiltrasi plasma darah yang kemudian mengembalikan sebagain besar air dan
solut ke pembuluh darah.
Setiap ginjal manusia berisi sekitar 1,2 juta nefron, unti fungsional ginjal.
Setiap nefron disusun oleh satu korpuskulum ginjal dan satu tubulus ginjal.
Korpuskulum ginjal terdiri dari berkas-berkas kapiler yang disebut glomerulus yang
dilapisi oleh suatu cairan yang mengisi kapsul yang disebut kapsula Bowman. Satu
arteriole afferent mensuplai darah ke glomerulus. Ketika darah mengalir melewati
kapiler-kapiler glomerular, protein bebas plasma terfiltrasi kedalam kapsula Bowman,
suatu proses yang disebut filtrasi glomerular. Arteriole efferen kemudian
mengeluarkan darah yang tersisa di glomerulus. Filtrat mengalir dari kapsula
Bowman ke awal tubulus ginjal yang disebut proximal convoluted tubule, kemudian
di atas proximal straight tubule, diikuti ansa Henle.
Filtrat kemudian mengalir ke dalam distal convoluted tubule sebelum
mencapai connecting tubule dan collecting duct dimana urin dikumpulkan. Tubulus
distal dan duktus kolektivus disusun oleh dua tipe sel: sel prinsipal dan sel interkalasi.
Sel-sel prinsipal mereabsorpsi Na+ dan air dan mensekresi K+. Sel-sel interkalsi
mensekresi baik H+ atau HCO3- sehingga sangat penting dalam meregulasi
keseimbangan asam basa.
Aktivitas 1: Efek Diameter Artetiol Terhadap Filtrasi Glomerulus
Hasil

Pertanyaan:
1. Apakah 2 fungsi utama dari Ginjal?
Jawaban:
2 fungsi utama dari Ginjal adalah Regulasi dan Ekskresi. Ginjal juga
mempengaruhi pH dan tekanan darah.
2. Apa saja yang menyusun korpus renal?
Jawaban:
Glomerulus dan Kapsul Bowman.
3. Berawal dari korpus renal, sebutkan komponen apa saja dari tubulus ginjal yang
dilalui oleh filtrat.
Jawaban:
Pertama adalah tubulus kontortus proksimal, kedua adalah lengkung henle dan
ketiga adalah tubulus kontortus distal.
4. Jelaskan efek dari penurunan diameter arteriol aferen terhadap tekanan kapiler
dan laju filtrasi glomerulus. Bagaimana hasil dibandingkan dengan prediksimu?
Jawaban:
Dengan menurunnya diameter arteriol aferen, baik tekanan dan laju filtrasi
menurun.1
5. Jelaskan efek dari peningkatan diameter arteriol aferen terhadap tekanan kapiler
dan laju filtrasi glomerulus. Bagaimana hasil dibandingkan dengan prediksimu?
Jawaban:
Peningkatan diameter arteriol aferen akan mengakibatkan peningkatan tekanan
dan laju filtrasi glomerulus pula karena aliran darah akan lebih mudah masuk
ke glomerulus melalui arteriol aferen dengan diameter yang besar, sehingga
semakin tinggi aliran darah yang masuk ke glomerulus maka tekanan dan
proses filtrasi pada glomerulus akan meningkat.1
6. Jelaskan efek dari penurun diameter arteriol aferen terhadap tekanan kapiler dan
laju filtrasi glomerulus. Bagaimana hasil dibandingkan dengan prediksimu?
Jawaban:
Dengan penurunan diameter arteriol eferen akan meningkatkan laju filtrasi
glomerulus, karena semakin kecil diameter arteriol eferen darah akan sukar
keluar dari glomerulus yang mengakibatkan terbendungnya darah di kapiler
glomerulus. Hal ini akan membuat tekanan darah di kapiler glomerulus tetap
tinggi yang akan mengakibtakan laju filtrasi glomerulus akan meningkat.1
7. Jelaskan efek dari peningkatan diameter arteriol aferen terhadap tekanan kapiler
dan laju filtrasi glomerulus.
Jawaban:
Dengan peningkatan arteriol eferen akan menurunkan laju filtrasi glomerulus,
karena dengan diameter arteriol eferen yang besar darah akan cepat keluar dari
glomerulus sehingga laju filtrasi glomerulus akan menurun.1

Aktivitas 2 : Efek Tekanan Terhadap Filtrasi Glomerulus


Hasil
Pertanyaan:
1. Pada peningkatan tekanan darah, apa yang terjadi pada tekanan dan laju filtrasi
glomerulus?
Jawaban:
Ketika tekanan darah meningkat, tekanan kapiler dan laju filtrasi glomerulus
meningkat. Hal ini terjadi karena peningkatan tekanan di glomerulus yang
diakibatkan oleh peningkatan tekanan darah yang menyebabkan lebih banyak
darah masuk ke kapsul bowman.1
2. Bandingkan volume urin dalam data dasar Anda dengan Volume urine saat
Anda meningkatkan tekanan. Bagaimana volume urin berubah?
Jawaban:
Volume urin berubah diakibatkan laju filtrasi glomerulus meningkat sehingga
menyebabkan banyak darah di filtrasi yang menyebabkan urin yang dihasilkan
semakin banyak.1
3. Mengapa volume urin meningkat menunjukkan keadaan yang menguntungkan
bagi tubuh?
Jawaban:
Karena dengan volume urine yang meningkat dapat memperlihatkan telah
terjadi homeostasis tubuh yang seharusnya.1
4. Ketika katup satu arah diantara duktus kolektivus dan kantung kemih ditutup,
apa yang akan terjadi dengan tekanan filtrat di kapsul bowman (tidak diukur
langsung di eksperimen ini) dan laju filtrasi glomerulus?
Jawaban:
Ketika katup ditutup, tekanan filtrat di kapsul bowman akan tetap sama,
sedangkan laju filtrasi glomerulus akan menurun. Laju filtrasi menurun
dikarenakan tidak adanya output urin karena katup tertutup.1
5. Bagaimana hubungan peningkatan tekanan darah mengubah hasil ketika katup
ditutup?
Jawaban:
Peningkatan tekanan darah tidak mengubah tekanan ketika katup ditutup.
Tekanan di glomerulus tetap sama seperti ketika katup dibuka.1

Aktivitas 3 : Respon Ginjal Terhadap Perubahan Tekanan Darah


Hasil

Pertanyaan:
1. Sebutkan beberapa mekanisme yang telah dilakukan yang dapat mempengaruhi
laju filtrasi glomerulus. Bagaimana masing-masing mekanisme secara spesifik
menpengaruhi laju filtrasi glomerulus?
Jawaban:
Laju filtrasi glomerulus dipengaruhi oleh tekan darah, diameter arteriol aferen
dan eferen dan perubahan resistensi arteriol aferen.
Ketika tekanan darah meningkat, laju filtrasi glomerulus akan meningkat
berbandingan, ini dikarenakan darah yang mempunyai tekan darah yang tinggi
masuk ke kapiler di kapsul bowman akan meningkatkan difusi, yang
menyebabkan laju filtrasi glomerulus meningkat. Diameter dari arteriol aferen
dan eferen juga mempengaruhi laju filtrasi glomerulus, dengan meningkatkan
ukuran dari diameter arteriol, maka akan lebih banyak darah yang dapat masuk
ke kapiler, yang mana akan meningkatkan laju filtrasi glomerulus. Perubahan
dari resistansi aferen juga mempengaruhi laju filtrasi glomerulus. Mekanisme
ini dinamai mekanisme myogenic dan tubuloglomerular.1
2. Terangkan dan jelaskan apa yang terjadi pada tekanan kapiler dan laju filtrasi
glomerulus ketika kedua diameter arteriol diubah bersamaan dalam kondisi
tekanan darah rendah.
Jawaban:
Ketika kedua diameter arteriol diubah bersamaan dengan kondisi tekanan darah
rendah, maka tekanan kapiler dan laju filtrasi glomerulus akan kembali hamper
ke level dasar.1
3. Bagaimana cara mengubah besar afferen atau efferen untuk
mengkompensasiefek dari penurunan tekanan pada kecepatan filtrasi
glomerulus dan volume urin?
Jawaban:
Dengan cara memperbesar diameter arteriol afferen dan memperkecil diameter
arteriol efferen. Pada kondisi arteriol afferen mengalami vasodilatasi
(pembesaran) maka akan menyebabkan aliran darah ke glomerulus meningkat
dan selanjutnya akan meningkatkan laju filtrasi glomerulus. Sedangkan pada
kondisi arteriol efferen mengalami vasokonstriksi (pengecilan) akan
meningkatkan laju filtrasi glomerulusnya.2
4. Manakah perubahan diameter arteriol yang lebih efektif untuk kompensasi dari
efek tekanan darah rendah terhadap laju filtrasi glomerulus? Jelakan mengapa
perbedaan ini terjadi
Jawaban:
Dilatasi dari arteriol aferen adalah mekanisme yang lebih efektif terhadap efek
dari tekanan darah rendah. Mekanisme ini akan menyebabkan laju filtrasi
glomerulus kembali ke nilai dasarnya sama seperti bila tekanan darah normal.1
5. Didalam tubuh, bagaimana nefron menjaga laju filtrasi glomerulus yang hampir
sama walaupun biasanya terjadi fluktuasi dari tekanan darah.
Jawaban:
Hal ini mungkin dapat terjadi dikarenakan mekanisme regulasi ekstrinsik atau
intristik. Bisa juga karena ada stimulasi dari simtem nervus simpatetik, yang
mana dapat mengkontriksi arteriol aferen sebagai respon terhadap peningkatan
tekanan darah.2
Aktivitas 4 : Efek Gradien Zat Terlarut Pada Konsentrasi Urin
Hasil

Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada konsentrasi urin ketika gradien konsentrasi zat terlarut
di ruang interestitial meningkat?
Jawaban:
Konsentrasi urin akan meningkat berbanding dengan peningkatkan konsentrasi
zat terlarut. Volume urin akan berkurang ketika konsentrasi zat terlarut dan
urin meningkat.1
2. Apa yang terjadi pada volume urin ketika gradien konsentrasi zat terlarut
di ruang interestitial meningkat?
Jawaban:
Volume urin akan menurun ketika konsentrasi zat terlarut meningkat.1
3. Apa yang akan terjadi jika ADH tidak ditambahkan pada duktus kolektivus?
Jawaban :
Volume urin akan meningkat jika ADH tidak ditambahkan kepada duktus
kolektivus. Hal ini karena ADH berkerja di duktus kolektivus dengan cara
meningkatkan permabilitas duktus terhadap air, sehingga lebih sedikit air
dieskresikan ke urin.2
4. Apakah kebanyakan filtrate tubulus di reabsorpsi ke dalam tubuh atau di
sekresikan ke dalam urin?
Jawaban:
Iya, kebanyakan dari filtrat akan di reabsorpsi untuk menjaga homeostatis.
Filtrat yang masuk ke dalam tubulus proksimal akan di reabsorpsi dan di
sekresikan. Glukosa akan di reabsorpsi di tubulus proksimal oleh GLUT 1
transport carriers. Ketika semuanya terisi, glukosa yang tersisa akan di sekresi
ke urin. Baik sodium dan potassium di filtrasi dan sisa lebihnya di sekresikan
ke urin. Uria di filtrasi dan di sekresi ke urin. Air akan ditambahkan ke urin,
ketika berada dalam konsentrasi tinggi didalam tubuh dan ketika ada
perubahan 1% dari osmolaritas maka ADH akan ditambahkan untuk menjaga
keseimbangan air didalam tubuh.2
5. Bisakah reabsorpsi dari zat terlarut mempengaruhi reabsorpsi air didalam cairan
tubulus? Jelaskan.
Jawaban:
Ketika reabsorpsi NaCl terjadi, air akan mengikuti, jadi zat terlarut lainnya
mungkin dapat mempengaruhi reabsorpsi air dengan cara membuat lebih
banyak air keluar dari tubulus bersama NaCl membuat konsentrasi urin menjadi
meningkat.1

Activity 5 : Reabsorpsi Glukosa Dengan Karier Protein


Hasil

Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada konsentrasi glukosa di kandung kemih seiring dengan
meningkatnya karier glukosa?
Jawaban:
Seiring dengan meningkatnya karier glukosa, konsentrasi glukosa didalam
kandung kemih akan menurun. Hal ini dikarenakan lebih banyak glukosa di
reabsorpsi dengan cara transpor aktif di membrane apikal dan akan difusi
terfasilitasi oleh reseptor GLUT1 di membran basolateral tubulus distal.1
2. Apa tipe transport yang digunakan saat reabsorpso glukosa dan dimana
terjadinya?
Jawaban:
Glukosa akan masuk ke membran apikal dengan cara transpor aktif sekunder
oleh karier transpor GLUT2 dan keluar melalui membran basolateral dengan
cara difusi terfasilitasi oleh protein transpor GLUT1.1
3. Kenapa konsentrasi glukosa di kandung kemih menjadi 0?
Jawaban:
Kadar glukosa di sistem filtrasi tidak mencapai ambang batas dan terdapat lebih
banyak protein transpor dari glukosa yang ada. Jika kadar glukosa di dalam
filtrasi mencapai level tertentu, maka protein transpor akan penuh dan sisa
glukosa yang ada akan di sekresikan ke dalam urin.2
4. Seseorang dengan diabetes tipe I tidak dapat membuat insulin di pankreas, dan
seseorang dengan diabetes tipe II yang tidak diobati tidak dapat merespon
terhadap insulin yang dibuat pankreas. Pada kedua kasus, mengapa dapat
diperkirakan glukosa dapat ditemukan didalam urin?
Jawaban:
Diabetes tipe 1 tidak bisa membuat insulin didalam pankreas dan mempunyai
kadar glukosa yang tinggi didalam darah, hal ini menyebabkan peningkatan
kadar glukosa di sistem filtrasi dan protein transpor glukosa akan terisi penuh,
menyebabkan glukosa yang berlebih di sekresikan kedalam urin. Seseorang
dengan diabetes tipe 2 tidak dapat merespon terhadap insulin yang dibuat,
sehingga membuat glukosa didalam sistem, meningkatkan kadar glukosa dan
lebih banyak glukosa di sekresikan.12
DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia. Edisi 8. Jakarta: EGC; 2013.


2. Tortora, J G, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology. 13th ed. John
Wiley & Sons, Inc 2012.

Anda mungkin juga menyukai