DISUSUN OLEH:
Pertanyaan:
1. Apakah 2 fungsi utama dari Ginjal?
Jawaban:
2 fungsi utama dari Ginjal adalah Regulasi dan Ekskresi. Ginjal juga
mempengaruhi pH dan tekanan darah.
2. Apa saja yang menyusun korpus renal?
Jawaban:
Glomerulus dan Kapsul Bowman.
3. Berawal dari korpus renal, sebutkan komponen apa saja dari tubulus ginjal yang
dilalui oleh filtrat.
Jawaban:
Pertama adalah tubulus kontortus proksimal, kedua adalah lengkung henle dan
ketiga adalah tubulus kontortus distal.
4. Jelaskan efek dari penurunan diameter arteriol aferen terhadap tekanan kapiler
dan laju filtrasi glomerulus. Bagaimana hasil dibandingkan dengan prediksimu?
Jawaban:
Dengan menurunnya diameter arteriol aferen, baik tekanan dan laju filtrasi
menurun.1
5. Jelaskan efek dari peningkatan diameter arteriol aferen terhadap tekanan kapiler
dan laju filtrasi glomerulus. Bagaimana hasil dibandingkan dengan prediksimu?
Jawaban:
Peningkatan diameter arteriol aferen akan mengakibatkan peningkatan tekanan
dan laju filtrasi glomerulus pula karena aliran darah akan lebih mudah masuk
ke glomerulus melalui arteriol aferen dengan diameter yang besar, sehingga
semakin tinggi aliran darah yang masuk ke glomerulus maka tekanan dan
proses filtrasi pada glomerulus akan meningkat.1
6. Jelaskan efek dari penurun diameter arteriol aferen terhadap tekanan kapiler dan
laju filtrasi glomerulus. Bagaimana hasil dibandingkan dengan prediksimu?
Jawaban:
Dengan penurunan diameter arteriol eferen akan meningkatkan laju filtrasi
glomerulus, karena semakin kecil diameter arteriol eferen darah akan sukar
keluar dari glomerulus yang mengakibatkan terbendungnya darah di kapiler
glomerulus. Hal ini akan membuat tekanan darah di kapiler glomerulus tetap
tinggi yang akan mengakibtakan laju filtrasi glomerulus akan meningkat.1
7. Jelaskan efek dari peningkatan diameter arteriol aferen terhadap tekanan kapiler
dan laju filtrasi glomerulus.
Jawaban:
Dengan peningkatan arteriol eferen akan menurunkan laju filtrasi glomerulus,
karena dengan diameter arteriol eferen yang besar darah akan cepat keluar dari
glomerulus sehingga laju filtrasi glomerulus akan menurun.1
Pertanyaan:
1. Sebutkan beberapa mekanisme yang telah dilakukan yang dapat mempengaruhi
laju filtrasi glomerulus. Bagaimana masing-masing mekanisme secara spesifik
menpengaruhi laju filtrasi glomerulus?
Jawaban:
Laju filtrasi glomerulus dipengaruhi oleh tekan darah, diameter arteriol aferen
dan eferen dan perubahan resistensi arteriol aferen.
Ketika tekanan darah meningkat, laju filtrasi glomerulus akan meningkat
berbandingan, ini dikarenakan darah yang mempunyai tekan darah yang tinggi
masuk ke kapiler di kapsul bowman akan meningkatkan difusi, yang
menyebabkan laju filtrasi glomerulus meningkat. Diameter dari arteriol aferen
dan eferen juga mempengaruhi laju filtrasi glomerulus, dengan meningkatkan
ukuran dari diameter arteriol, maka akan lebih banyak darah yang dapat masuk
ke kapiler, yang mana akan meningkatkan laju filtrasi glomerulus. Perubahan
dari resistansi aferen juga mempengaruhi laju filtrasi glomerulus. Mekanisme
ini dinamai mekanisme myogenic dan tubuloglomerular.1
2. Terangkan dan jelaskan apa yang terjadi pada tekanan kapiler dan laju filtrasi
glomerulus ketika kedua diameter arteriol diubah bersamaan dalam kondisi
tekanan darah rendah.
Jawaban:
Ketika kedua diameter arteriol diubah bersamaan dengan kondisi tekanan darah
rendah, maka tekanan kapiler dan laju filtrasi glomerulus akan kembali hamper
ke level dasar.1
3. Bagaimana cara mengubah besar afferen atau efferen untuk
mengkompensasiefek dari penurunan tekanan pada kecepatan filtrasi
glomerulus dan volume urin?
Jawaban:
Dengan cara memperbesar diameter arteriol afferen dan memperkecil diameter
arteriol efferen. Pada kondisi arteriol afferen mengalami vasodilatasi
(pembesaran) maka akan menyebabkan aliran darah ke glomerulus meningkat
dan selanjutnya akan meningkatkan laju filtrasi glomerulus. Sedangkan pada
kondisi arteriol efferen mengalami vasokonstriksi (pengecilan) akan
meningkatkan laju filtrasi glomerulusnya.2
4. Manakah perubahan diameter arteriol yang lebih efektif untuk kompensasi dari
efek tekanan darah rendah terhadap laju filtrasi glomerulus? Jelakan mengapa
perbedaan ini terjadi
Jawaban:
Dilatasi dari arteriol aferen adalah mekanisme yang lebih efektif terhadap efek
dari tekanan darah rendah. Mekanisme ini akan menyebabkan laju filtrasi
glomerulus kembali ke nilai dasarnya sama seperti bila tekanan darah normal.1
5. Didalam tubuh, bagaimana nefron menjaga laju filtrasi glomerulus yang hampir
sama walaupun biasanya terjadi fluktuasi dari tekanan darah.
Jawaban:
Hal ini mungkin dapat terjadi dikarenakan mekanisme regulasi ekstrinsik atau
intristik. Bisa juga karena ada stimulasi dari simtem nervus simpatetik, yang
mana dapat mengkontriksi arteriol aferen sebagai respon terhadap peningkatan
tekanan darah.2
Aktivitas 4 : Efek Gradien Zat Terlarut Pada Konsentrasi Urin
Hasil
Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada konsentrasi urin ketika gradien konsentrasi zat terlarut
di ruang interestitial meningkat?
Jawaban:
Konsentrasi urin akan meningkat berbanding dengan peningkatkan konsentrasi
zat terlarut. Volume urin akan berkurang ketika konsentrasi zat terlarut dan
urin meningkat.1
2. Apa yang terjadi pada volume urin ketika gradien konsentrasi zat terlarut
di ruang interestitial meningkat?
Jawaban:
Volume urin akan menurun ketika konsentrasi zat terlarut meningkat.1
3. Apa yang akan terjadi jika ADH tidak ditambahkan pada duktus kolektivus?
Jawaban :
Volume urin akan meningkat jika ADH tidak ditambahkan kepada duktus
kolektivus. Hal ini karena ADH berkerja di duktus kolektivus dengan cara
meningkatkan permabilitas duktus terhadap air, sehingga lebih sedikit air
dieskresikan ke urin.2
4. Apakah kebanyakan filtrate tubulus di reabsorpsi ke dalam tubuh atau di
sekresikan ke dalam urin?
Jawaban:
Iya, kebanyakan dari filtrat akan di reabsorpsi untuk menjaga homeostatis.
Filtrat yang masuk ke dalam tubulus proksimal akan di reabsorpsi dan di
sekresikan. Glukosa akan di reabsorpsi di tubulus proksimal oleh GLUT 1
transport carriers. Ketika semuanya terisi, glukosa yang tersisa akan di sekresi
ke urin. Baik sodium dan potassium di filtrasi dan sisa lebihnya di sekresikan
ke urin. Uria di filtrasi dan di sekresi ke urin. Air akan ditambahkan ke urin,
ketika berada dalam konsentrasi tinggi didalam tubuh dan ketika ada
perubahan 1% dari osmolaritas maka ADH akan ditambahkan untuk menjaga
keseimbangan air didalam tubuh.2
5. Bisakah reabsorpsi dari zat terlarut mempengaruhi reabsorpsi air didalam cairan
tubulus? Jelaskan.
Jawaban:
Ketika reabsorpsi NaCl terjadi, air akan mengikuti, jadi zat terlarut lainnya
mungkin dapat mempengaruhi reabsorpsi air dengan cara membuat lebih
banyak air keluar dari tubulus bersama NaCl membuat konsentrasi urin menjadi
meningkat.1
Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada konsentrasi glukosa di kandung kemih seiring dengan
meningkatnya karier glukosa?
Jawaban:
Seiring dengan meningkatnya karier glukosa, konsentrasi glukosa didalam
kandung kemih akan menurun. Hal ini dikarenakan lebih banyak glukosa di
reabsorpsi dengan cara transpor aktif di membrane apikal dan akan difusi
terfasilitasi oleh reseptor GLUT1 di membran basolateral tubulus distal.1
2. Apa tipe transport yang digunakan saat reabsorpso glukosa dan dimana
terjadinya?
Jawaban:
Glukosa akan masuk ke membran apikal dengan cara transpor aktif sekunder
oleh karier transpor GLUT2 dan keluar melalui membran basolateral dengan
cara difusi terfasilitasi oleh protein transpor GLUT1.1
3. Kenapa konsentrasi glukosa di kandung kemih menjadi 0?
Jawaban:
Kadar glukosa di sistem filtrasi tidak mencapai ambang batas dan terdapat lebih
banyak protein transpor dari glukosa yang ada. Jika kadar glukosa di dalam
filtrasi mencapai level tertentu, maka protein transpor akan penuh dan sisa
glukosa yang ada akan di sekresikan ke dalam urin.2
4. Seseorang dengan diabetes tipe I tidak dapat membuat insulin di pankreas, dan
seseorang dengan diabetes tipe II yang tidak diobati tidak dapat merespon
terhadap insulin yang dibuat pankreas. Pada kedua kasus, mengapa dapat
diperkirakan glukosa dapat ditemukan didalam urin?
Jawaban:
Diabetes tipe 1 tidak bisa membuat insulin didalam pankreas dan mempunyai
kadar glukosa yang tinggi didalam darah, hal ini menyebabkan peningkatan
kadar glukosa di sistem filtrasi dan protein transpor glukosa akan terisi penuh,
menyebabkan glukosa yang berlebih di sekresikan kedalam urin. Seseorang
dengan diabetes tipe 2 tidak dapat merespon terhadap insulin yang dibuat,
sehingga membuat glukosa didalam sistem, meningkatkan kadar glukosa dan
lebih banyak glukosa di sekresikan.12
DAFTAR PUSTAKA