Logika berasal dari bahasa latin dari kata “Logos” yang merupakan perkataan atau sabdha. Selain itu dalam bahasa Yunani, logika berasal dari kata “Logos” yang berarti mempertimbangkan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Ilmu logika ini mempelajari tentang kecakapan manusia dalam berpikir lurus, tepat, dan teratur. Logika dapat menjadi kumpulan kaidah-kaidah yang tertib dan teratur sehingga kebenaran dapat diterima oleh orang lain. Menurut Sumarna (2008:141), “Logika akan memberi suatu ukuran (norma) yakni suatu anggapan tentang benar dan salah terhadap suatu kebenaran. Ukuran kebenarannya adalah logis”. Sebagai sarana berpikir ilmiah, logika mengarahkan manusia untuk berpikir dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir yang benar. Dengan logika manusia dapat berpikir dengan sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika ingin melakukan kegiatan berpikir dengan benar maka harus menggunakan kaidah-kaidah berpikir yang logis. Dengan logika dapat dibedakan antara proses berpikir yang benar dan proses berpikir yang salah. Terdapat dua macam logika, yaitu : 1. Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecendrungan-kecendrungan yang subjektif 2. Logika ilmiah yang dapat memperhalus dan mempertajam akal budi. Dengan logika ini maka akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah, dan lebih aman. Logika tentunya memberikan banyak sekali pengaruh terhadap kehidupan manusia. Adapun kegunaan logika secara umum, yaitu : 1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis, dan koheren; 2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif; 3. Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri; 4. Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas yang sistematis