A. Komponen Struktural
Komponen struktural adalah komponen yang mendukung berdirinya bangunan
tersebut. Jika komponen struktural dihilangkan, maka bangunan tersebut akan terjadi
kerusakan. Hal ini dikarenakan komponen srtuktural lah yang mendukung berdirinya
suatu bangunan. Komponen structural dibagi menjadi beberapa system yaitu:
(1) Sistem pondasi
(2) Sistem rangka
(3) Sistem atap
1. Kolom
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan
antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan,
sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam
struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa
menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.
o Kolom Utama
Kolom utama merupakan sebuah kolom yang berfungsi untuk menyanggah
beban utama yang ada diatasnya. Untuk rumah tinggal umumnya akan lebih
baik jika jarak kolom utama adalah 3.5 m, supaya dimensi balok untuk
menopang lantai tidak begitu besar dan jika jarak diantara kolom tersebut
dibuat lebih dari 3.5 meter, maka anda harus menghitung struktur bangunan.
Sedangkan pada bangunan untuk rumah tinggal yang berlantai dua maka
dimensi kolom utama yang biasanya dipakai adalah ukuran 20/20, dengan
tulangan okoknya 8 d 12 mm, dan begel d 8-10 cm (maksut dari 8d 12 adalah
jumlah besi beton yang berdiameter 12 mm 8 buuah, 8-10 cm maksud.nya
adalah begel diameter 8 dengan jarak 10 cm.
o Kolom Praktis
Kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat
dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada
pertemuan pasangan bata, (sudut- sudut). Dimensi kolom praktis 15/ 15
dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8- 20.
2. Balok
Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang
untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang.
Berfungsi sebagai pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-
kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula.
Balok berfungsi sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.
o Jenis-jenis balok :
Balok Sederhana
Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu
ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis
lainnya, nilai dari semua reaksi,pergeseran dan momen untuk balok sederhana
adalah tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.
Kantilever
Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya
didukung hanya pada satu ujung tetap. Kantilever menanggung beban di ujung
yang tidak disangga.
Balok Teritisan
Balok teristisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah
satu kolom tumpuannya.
Balok dengan ujung-ujung tetap
Balok dengan ujung-ujung tetap ( dikaitkan kuat ) dibuat untuk menahan
translasi dan rotasi. Ujung-ujung dari balok ini dikunci sedemikian kuat
sehingga tidak bergerak ataupun bertotasi karena momen.
Bentangan Tersuspensi
Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh
teristisan dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.
Balok Menerus atau kontinu
Balok Menerus memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom
tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang
lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus dengan panjang dan beban
yang sama.
o Macam-macam balok :
Balok kayu
Dalam pemilihan balok kayu, factor berikut harus dipertimbangkan : jenis
kayu, kualitas structural, modulud elastisitas, nilai tegangan tekuk,nilai
tegangan geser yang diizinkan dan defleksi minimal yang diizinkan untuk
penggunaan tertentu. Sebagai tambahan , perhatikan kondisi pembebanan yang
akurat dan jenis koneksi yang digunakan.
Balok kayu laminasi lem
Kayu laminasi lem dibuat dengan melaminasi kayu kualitas tegang ( stress
grade ) dengan bahan adhesive di bawah kondisi yang terkontrol, biasanya
parallel terhadap urat kayu semua lembaran. Kelebihan kayu laminasi lem
dibandingkan kayu utuh secara umum yaitu batas tegangan yang lebih besar,
penampilan yang lebih menarik dan ketersediaan bentuk penampang yang
beragam.
Balok kayu berserat parallel
Kayu berserat parallel atau disebut Parallel Strand Lumber ( PSL ) adalah
kayu structural yang dibuat dengan mengikat serat-serat panjang kayu bersama
dibawah panas dan tekanan dengan menggunakan adhesive kedap air
Balok kayu veneer berlaminasi
Kayu veneer berlaminasi atau Laminated Veneer Lumber ( LVL ) adalah
produk kayu yang dibuat dengan mengikat lapisan tripleks secara bersama
dibawah panas dan tekanan menggunakan bahan adhesive kedap air.
Mempunyai urat serat kayu arah longitudinal yang seragam menghasilkan
produk yang kuat ketika ujungnya dibebani sebagai balok atau permukaannya
dibebani sebagai papan.LVL digunakan sebagai header dan balok .
Balok baja
Balok induk, balok, kolom baja structural digunakan untuk membangun
rangka bermacam-macam struktur mencakup bangunan satu lantai sampai
gedung pencakar langit. Karena baja structural sulit dikerjakan lokasi ( on-site
) maka biasanya dipotong, dibentuk, dan dilubangi dalam pabrik sesuai
spesifikasi disain. Hasilnya berupa konstruksi rangka structural yang relative
cepat dan akurat.
Balok Latei
Balok latei/lintel ialah balok yang dibuat persis menempel di atas pintu
dan jendela. Tujuannya yakni untuk menghindarkan kusen agar tidak
menerima beban bangunan secara langsung.
Balok ringan
Balok ringan merupakan balok yang terbuat dari beton dan berada tepat di
atas dinding. Fungsi balok ini yaitu untuk mengikat dinding yang ada di
bawahnya sehingga terus stabil, serta mengunci ujung atas kolom. Konstruksi
balok ring juga berguna meneruskan beban bangunan dari atap menuju ke
kolom lalu akhirnya ke pondasi.
Syarat-syarat Balok :
Tebal selimut beton minimal 2 cm, bagian luar 2,5 cm dan yang tidak terlihat
3 cm.
Jarak bebas tulangan lebih dari Ø tulangan sama atau lebih besar dari
4/3 Ø butir kricak yang digunakan.
Jarak dari sumbu batang sama atau lebih kecil 15 cm.
Garis tengah tulang membujur minimal 12 mm dan Ø begel 6 mm.
Jarak begel harus lebih kecil 2/3 tinggi balok dan maksimum 30 cm.
3. Pondasi
Jenis-jenis Pondasi :
o Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal biasanya dibuat dekat dengan permukaan tanah,
umumnya kedalaman pondasi didirikan kurang 1/3 dari lebar pondasi sampai
dengan kedalaman kurang dari 3 m. Pondasi ini juga bisa dipakai untuk
bangunan umum lainnya yang berada di atas tanah yang keras. Yang termasuk
dalam pondasi dangkal adalah sebahai berikut :
o Pondasi Tapak
Digunakan untuk mendukung beban titik individual seperti kolom struktural
o Pondasi Tikar
Pondasi Tikar (Raft foundations), Pondasi tikar/ pondasi raft digunakan untuk
menyebarkan beban dari struktur atas area yang luas, biasanya dibuat untuk seluruh area
struktur. Pondasi raft digunakan ketika beban kolom atau beban struktural lainnya
berdekatan dan pondasi pada saling berinteraksi. Pondasi raft biasanya terdiri dari pelat
beton bertulang yang membentang pada luasan yang ditentukan. Pondasi raft memiliki
keunggulan mengurangi penurunan setempat dimana plat beton akan mengimbangi gerakan
diferensial antara posisi beban. Pondasi raft sering dipergunakan pada tanah lunak atau
longgar dengan kapasitas daya tahan rendah karena pondasi radft dapat menyebarkan beban
di area yang lebih besar.
o Pondasi Rakit
Pondasi rakit adalah plat beton besar yang digunakan untuk mengantar permukaan dari
satu atau lebih kolom di dalam beberapa garis/ beberapa jalur dengan tanah. Digunakan di
tanah lunak atau susunan jarak kolomnya sangat dekat di semua arahnya, bila memakai
telapak, sisinya berhimpit satu sama lain.
o Pondasi Sumuran
Pondasi Sumuran, Pondasi sumuran atau cyclop
beton menggunakan beton berdiameter 60 – 80 cm dengan kedalaman
1 – 2 meter. Di dalamnya dicor beton yang kemudian dicampur dengan
batu kali dan sedikit pembesian dibagian atasnya.
o Pondasi Umpak
Pondasi umpak, pondasi ini diletakan diatas tanah yang telah padat atau keras. Sistem
dan jenis pondasi ini sampai sekarang terkadang masih digunakan, tetapi ditopang oleh
pondasi batu kali yang berada di dalam tanah dan sloof sebagai pengikat struktur, serta
angkur yang masuk kedalam as umpak kayu atau umpak batu dari bagian bawah umpaknya
atau tiangnya. Pondasi ini membentuk rigitifitas struktur yang dilunakkan, sehingga sistim
membuat bangunan dapat menyelaraskan goyangan goyangan yang terjadi pada permukaan
tanah, sehingga bangunan tidak akan patah pada tiang-tiangnya jika terjadi gempa.
o Pondasi Tiers
Pondasi piers adalah pondasi untuk meneruskan beban berat struktural yang dibuat
dengan cara melakukan penggalian dalam, kemudian struktur pondasi pier dipasangkan
kedalam galian tersebut.
o Pondasi Caissons (Bor Pile)
Pondasi bor pile adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam
permukaan tanah, pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan
cara membuat lobang dengan sistim pengeboran atau pengerukan tanah. Fungsional
pondasi ini juga hampir sama pondasi pile yang mana juga ditujukan untuk menahan
beban struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam melawan
kekuatan gaya lateral dan gaya guling.
4. Rangkap Atap
Rangka atap bangunan adalah setruktur bangunan bagian atas yang memiliki
fungsi sebagai pelindung bangunan dari panas dan terpaan angin secara lansung.
Macam-macam Rangka Atap :
Rangka Atap Kayu (Kuda-kuda kayu)
Rangka atap kayu merupakan struktur rangka atap yang sering
di gunakan pada pembangunan, namun berjalan tahun ke tahun
pengunaan rangka atap kayu mulai di gantikan dengan rangka atap
yang lainnya hal ini di sebabkan karna semakin mahalnya harga
kayu serta proses pembuatan dan pemasangannya yang rumit.
5. Dinding Geser
Shear wall atau lebih dikenal dengan istilah dinding geser adalah elemen
struktur berbentuk dinding beton bertulang yang berfungsi untuk menahan gaya geser,
gaya lateral akibat gempa bumi atau gaya lainnya pada gedung bertingkat dan
bangunan tinggi. Dinding geser ini terdapat berbagai jenis di dalam gedung antara lain
bearing wall, frame wall, dan core wall.
Jenis-jenis dinding geser :
Bearing wall
Bearing wall adalah jenis dinding geser yang mempunyai
fungsi lain sebagai penahan beban gravitasi.
Frame wall
Frame wall adalah dinding geser yang berfungsi sebagai
penahan gaya lateral, geser dan pengaku pada sisi luar bangunan.
Dinding ini terletak di antara dua kolom struktur.
Core wall
Core wall adalah jenis dinding geser yang terletak di pusat-
pusat massa bangunan yang berfungsi sebagai pengaku bangunan
gedung. Biasanya core wall diletakkan pada lubang Lift yang
berfungsi sebagai dinding lift sekaligus.
Fungsi Dinding Geser :
Fungsi utama shear wall / dinding geser berdasarkan ketahanan ada
dua, yaitu;
1. Kekuatan
Dinding geser harus memberikan kekuatan lateral yang
diperlukan untuk melawan kekuatan gempa horizontal.Ketika dinding
geser cukup kuat, mereka akan mentransfer gaya horizontal ini ke
elemen berikutnya dalam jalur beban di bawah mereka, seperti dinding
geser lainnya, lantai, pondasi dinding, lembaran atau footings.
2. Kekakuan
Dinding geser juga memberikan kekakuan lateral untuk
mencegah atap atau lantai di atas dari sisi - goyangan yang berlebihan.
Ketika dinding geser cukup kaku, mereka akan mencegah
membingkailantai dan atap anggota dari bergerak dari mendukung
mereka.Juga, bangunan yang cukup kaku biasanya akan menderita
kerusakan kurang nonstruktural.
B. Komponen non-Struktural
Komponen nonstruktural adalah komponen pada bangunan yang tidak
mendukung komponen tersebut berdiri atau dapat disebut juga komponen tambahan.
Komponen ini dapat dihilangkan karena tidak mendukung bangunan berdiri. Dengan
adanya komponen nonstruktural, bangunan dapat terlihat lebih indah. Komponen non
structural di bagi menjadi beberapa system, antara lain:
(1) Sistem lantai
(2) System instalasi air dan listrik
(3) Pintu dan jendela
(4) Kerja finishing
(5) Special contruksi
Plat Lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, jadi
merupakan lantai tingkat. Plat lantai ini didukung oleh balok-balok yang bertumpu
pada kolom-kolom bangunan. Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah
langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat
yang lain. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom
bangunan. Plat lantai harus direncanakan: kaku, rata, lurus dan waterpas (mempunyai
ketinggian yang sama dan tidak miring), agar terasa mantap dan enak untuk berpijak
kaki. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh : beban yang harus didukung, besar
lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung,
bahan konstruksi dari plat lantai. Pada plat lantai hanya diperhitungkan adanya beban
tetap saja (penghuni, perabotan, berat lapis tegel, berat sendiri plat) yang bekerja
secara tetap dalam waktu lama. Sedang beban tak terduga seperti gempa, angin,
getaran, tidak diperhitungkan.
Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
Besar lendutan yang diinginkan.
Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung.
Bahan konstruksi dan plat lantai.
Membran
Plat tipis tanpa ketegaran lentur dan memikul beban lateral dengan gaya
geser aksial dan gaya geser terpusat. Aksi pemikul beban ini dapat didekati
dengan jaringan kabel yang tegang karena ketebalannya yang sangat tipis
membuat daya tahan momennya dapat diabaikan.
Plat Flexibel
Gabungan pelat kaku dan membran dan memikul beban luar dengan
gabungan aksi momen dalam, gaya geser transversal dan gaya geser terpusat
serta gaya aksial. Struktur ini sering dipakai dalam industry ruang angkasa
karna perbandingan berat dengan bebannya menguntungkan.
Plat tebal
Plat yang kondisi tegangan dalamnya menyerupai kondisi kontinu 3 dimensi.
Tangga merupakan suatu komponen struktur yang terdiri dari plat, bordes dan
anak tangga yang menghubungkan satu lantai dengan lantai di atasnya. Tangga
mempunyai bermacam-macam tipe, yaitu tangga dengan bentangan arah horizontal,
tangga dengan bentangan ke arah memanjang, tangga terjepit sebelah (Cantilever
Stairs) atau ditumpu oleh balok tengah, tangga spiral (Helical Stairs), dan tangga
melayang (Free Standing Stairs).
Anak Tangga
Merupakan elemen dari tangga yang perlu perhatian cukup penting.
Karena sering dilalui untuk naik turun pengguna, bahan permukaan anak
tangga harus benar-benar aman, nyaman agar terhindar dari kemungkinan
kecelakaan seperti terpeleset karna licin atau terlalu sempit. Anak tangga
terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian horizontal (pijakan datar) dan vertical
(pijakan untuk langkah naik).
Railing
Merupakan pegangan dari tangga. Material yang bisa digunakan
bermacam jenis nya.
Bordes
Bordes biasa juga disebut Landing. Merupakan bagian dari tangga sebagai
tempat beristirahat menuju arah tangga berikutnya. Bordes juga berfungsi
sebagai pengubah arah tangga.
Baluster
Merupakan penyangga pegangan tangga, biasanya bentuknya
mengarah vertical. Material baluster bisa terbuat dari kayu, besi, beton, juga
baja.
Tangga Balok
Tangga Kantilever
7. Dinding
Dinding adalah salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/
membentuk ruang. Dilihat dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa
dinding partisi/ pengisi (tidak menahan beban) dan ada yang berupa dinding struktural
(bearing wall). Dinding pengisi/partisi yang sifatnya non struktural harus diperkuat
dengan rangka (untuk kayu) dan kolom praktis-sloof-ringbalk (untuk bata).
Dinding Beton
Penggunaan blok beton sudah dikenal sejak jaman pembangunan piramid-
piramid di Mesir, kuil-kuil tua Yunani dan dinding-dinding bangunan Kerajaan
Romawi. Dan seperti yang kita ketahui, bangunan-bangunan tua yang didirikan
dengan blok beton ini banyak yang masih bertahan dengan kokoh hingga saat ini.
o Dinding Batako
Batako merupakan batu buatan yang pembuatannya tidak dibakar,bahannya dari
tras dan kapur, juga dengan sedikit semen Portland.
Bentuk batu batako yang bermacam-macam memungkinkan variasi-variasi
yang cukup, dan jikakualitas batu batako baik, dinding batako tidak perlu
diplester. Batu batako dapat dibuat dengan mudah dengan alat-alat atau mesin
yang sederhanadan tidak perlu dibakar.
Kelebihan dinding batako:
Pemasangan relatif lebih cepat.
Harga relatif murah.
Kekurangan dinding batako:
Rapuh dan mudah pecah.
Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab.
Dinding mudah retak.
Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, antara
7,5 – 9 m2.
8. Penutup Atap
Merupakan bagian yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah
ambang atas yang membatasi kita dari alam luar.
Atap Sirap
Penutup atap ini terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri) ini
ketahanannya bergantung dengan keadaan lingkungan dimana kita tinggal,
kualitas kayu yang digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa
bertahan hingga 25 tahun atau lebih. Bentuknya yang unik dan natural, sangat
cocok untuk rumah rumah yang bergaya tradisional.
Atap Seng
Atap ini terbuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan seng secara
elektrolisis yang tujuannya untuk membuatnya jadi tahan karat. Jadi, kata ‘seng’
berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan seng ini
belum hilang. Jika sudah lewat masa itu, atap akan mulai berkarat dan bocor.
Atap Dak Beton
Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan
beton. Penerapannya biasanya pada rumah–rumah modern minimalis dan
kontemporer. Karena konstruksinya kuat, atap ini dapat digunakan sebagai tempat
beraktivitas, misalnya untuk menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot.
Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengawasan pada bagian cor-nya dan pada saat memasang lapisan
waterproof pada bagian atasnya.
Atap Polycarbonate
Atap ini berbentuk lembaran besar yang dapat dipasang tanpa sambungan.
Keunggulan polikarbonat adalah pada kualitas materialnya dan ketahanannya
terhadap radiasi matahari. Atap jenis ini biasanya dipakai pada kanopi atau atap
tambahan. Atap polikarbonat dapat dipasang dengan mudah dan cepat, namun
harganya memang lebih mahal dari atap lainnya.
Atap Aluminium
Umumnya yang banyak dipakai adalah produk Pryda atau Lovera yang memiliki
kemudahan serta fleksibilitas karena dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.
Hanya, harganya relatif tinggi dibandingkan penutup lainnya.
KOMPONEN STRUKTUR DAN
NON-STRUKTUR BANGUNAN
Di susun oleh :
Nim : 190526488