Anda di halaman 1dari 2

1.

Latar belakang munculnya Sosiologi Pedesaan

Satu hal yang perlu mendapat perhatian munculnya latar belakang sosiologi perdesaan adalah
keterkaitannya dengan isyu kemanusiaan yang muncul sebagai refleksi dari ketimpangan masyarakat
desa sebagai akibat perkembangan industri. Oleh karena itu sebagai salah satu ciri sosiologi perdesan
adalah penekanannya pada aspek praktis, sekalipun masih dalam kategori ilmu murni. Disamping itu
sosiologi perdesaan juga dilekati oleh komitmen moral yang kental untuk membangun kehidupan
masyarakat desa.

2. Inti sari atau resume dari presentasi yang telah dipresentasikan

3.

Batasan-batasan desa

Ciri-ciri Masyarakat Desa

Kehidupan keagamaan di pedesaan lebih kuat bila dibandingkan dengan perkotaan. Hal ini disebabkan
ketatnya kontrol sosial oleh sesama masyarakat desa.

Penduduk di pedesaan cenderung saling tolong-menolong dikarenakan adanya rasa kebersamaan yang
tinggi. Hal tersebut berkontribusi terhadap tingginya tingkat ketergantungan masyarakat di desa
terutama bagi penduduk berusia lanjut.

Pembagian kerja antarpenduduk di desa cenderung membaur dan tidak memiliki batasan yang cukup
jelas. Hal ini dikarenakan rasa kebersamaan dan gotong royong yang tinggi pada masyarakat desa.

Penduduk desa cenderung mengerjakan pekerjaan yang sama seperti anggota keluarga terdahulu.

Kreatifitas dan inovasi cenderung belum diimplementasikan bila penduduk desa tidak mencari tahu
informasi terkini perihal perkembangan zaman dan teknologi.

Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan bersama daripada faktor
kepentingan pribadi.

Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.

Perubahan-perubahan sosial cenderung terjadi perlahan, tergantung pada keterbukaan masyarakat desa
dalam menerima pengaruh yang cukup berbeda dari adat istiadat setempat.

Hubungan masyarakat desa dan masyarakat kota

Masyarakat kota bergantung pada masyarakat desa dalam memenuhi kebutuhannya akan bahan – bahan
pangan seperti beras, sayur- mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga pekerja kasar
bagi jenis – jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan untuk bekerja di kota. Mereka ini biasanya adalah
pekerja – pekerja musiman. Pada saat musim tanam, mereka sibuk bekerja di sawah dan selagi
menunggu masa panen, mereka mencari pekerjaan lain untuk mencari tambahan penghasilan.

Sebaliknya, masyarakat kota menghasilkan barang-barang yang diperlukan juga oleh masyarakat yang
berada di desa seperti pakaian, alat elektronik, obat-obatan, dan lain sebagainya. Di kota juga tersedia
tenaga kerja yang siap melayani dalam bidang jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat desa, misalnya saja
tenaga – tenaga di bidang medis atau kesehatan, permesinan, elektronika dan alat transportasi. Serta
tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian,
peternakan ataupun perikanan darat.

Anda mungkin juga menyukai