Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Angkatan 13
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI – NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI SMK N 2 SUSUA KABUPATEN NIAS SELATAN
DINAS PENDIDKAN PROVINSI SUMATERA UTARA
OLEH :
MEMO BARUTU, S.Pd
PENATA MUDA (III/A)
Nip. 19950523 201903 2 012
1
yang layak sehingga tenaga pengajar, sarana dan prasarana penunjang aktifitas
belajar bengajar masih terbatas.
Sebagai ASN yang bertugas didunia pendidikan, dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawab sehari-hari di instansi tak lepas dari berbagai isu dan
permasalahan yang meliputi pelayanan pendidikan yang diberikan kepada siswa,
kelayakan fasilitas, kelancaran aktivitas pembelajaran bagi siswa, dan lain-lain.
Guru dan sekolah memiliki tanggung jawab besar ang diamanatkan oleh
Undang-Undang Dasar 1945 dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang
berilmu, cerdas, dan berkarakter. Disebalik keterbatasn dan kendala yang dihadapi
di SMK N 2 Susua, Guru sebagai PNS memiliki peran yang sangat besar dalam
keberlangsungan proses pendidikan di sekolah. ASN dituntut untuk peka dan
peduli terhadap lingkungan tempatnya bertugas, sehingga dapat segera mengambil
tindakan atau gagasan kreatif untuk setiap permasalahan isu atau masalah yang
dihadapi di tempat kerja. Dengan demikian fungsi sekolah sebagai Penyelenggara
Pelayanan Pendidikan tetap berjalan sebagaimana mestinya, dan peran serta
kedudukan PNS di tempat kerja dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan peran
serta kedudukan PNS di tempat kerja dapat berjalan sesuai tugas dan fungsinya.
1.2.2. Misi
Misi mengandung pengertian sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakanoleh organisasi sebagai penjabaran dari visi.
Misi SMK N 2 Susua Kabupaten Nias selatan adalah:
2
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Meningkatkan pengetahuan dan operasional sesuai dengan bidang keahlian
3. Mewujudkan pelayanan prima dalam memberdayakan sekolah dan
masyarakat
4. Menciptakan suasana sejuk, indah, dan tertib lingkungan sekolah
5. Merencanakan fasilitas keperluan pembelajaran dan pelatihan
Dengan mengacu pada Visi dan Misi SMK N 2 Susua Kabupaten Nias
Selatan yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai dalam kurun
waktu 2018 – 2023 adalah:
1. Melaksanakan kebijakan sekolah dalam rangka otonomi daerah
2. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja
3. Menyiapkan keterampilan siswa yang sesuai dengan bakat dan minat
4. Menyiapkan siswa dalam meghadapi tantangan hidup di masa depan
5. Membantu siswa dalam mencari kerja dengan menjalin hubungan
kerjasama dengan Dunia Usaha/Industri.
Selain tujuan diatas SMK N 2 Susua Kabupaten Nias Selatan program
studi keahlian agribisnis tanaman pangan dan holkultura yaitu meningkatkan
pengetahuan, keterampilan siswa tentang produksi tanaman untuk bisa hidup
mandiri serta dapat melanjutkan pendidikan sesuai dengan studi keahlian.
3
10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan kurikulum
11. Melaksanakan tugas tertentu disekolah sesuai dengan SK tugas
12. Meneliti daftar hadir siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung
13. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya.
14. Mengadakan penelitian tindakan kelas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 24 ayat (7) tentang
guru menyatakan bahwa guru dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala satuan
pendidikan, wakil kepala satuan pendidikan, ketua program keahlian satuan
pendidikan, pengawas satuan pendidikan, kepala perpustakaan, kepala
laboratorium, bengkel, atau unit produksi. Selanjutnya, sesuai dengan isi Pasal 52
ayat (1) huruf e, guru dapat diberi tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok
misalnya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja,
dan guru piket.
Wali kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan sebagai berikut :
1. Pengelolaan kelas
2. Menyelenggarakan administrasi kelas meliputi :
1) Denah tempat duduk
2) Papan absen
3) Daftar pelajaran
4) Daftar piket kelas
5) Buku absen siswa
6) Buku kegiatan pembelajaran/jurnal
7) Tata tertib
3. Menyusun pembuatan statistik bulanan (absen)
4. Membuat catatan khusus
5. Mengisi dan membagi rapor
6. Membina siswa perwaliannya dengan sebaik-baiknya
7. Membantu kelancaran proses belajar mengajar siswa di kelasnya
8. Mengetahui identitas, nama dan jumlah siswa di kelasnya
9. Mengetahui, memahami dan mengambil tindakan-tindakan yang
berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul di kelasnya
10. Melakukan home visit terhadap siswa yang bermasalah dan melaporkan
perkembangannya kepada guru BP
4
11. Bekerja sama dengan guru BP dalam memecahkan masalah yang
dihadapi siswa dan apabila dipandang perlu mengadakan hubungan
dengan orangtua/wali murid dalam rangka pembinaan siswa di kelasnya
12. Melaksanakan tugas peilaian kognitif, psikomotor dan afektif siswa
terutama terhadap budi pekerti, kelakuan dan kerajinan siswa di
kelasnya
13. Turut bertanggung jawab dalam kelancaran pelaksanaan Upacara
Bendera
14. Koordinasi dengan Waka Bidang Kesiswaan, Tata Usaha Urusan
kesiswaan, BP, untuk siswa pindahan/mutasi karena sesutu dan lain
hal (ketidakhadiran), prestasi rendah dan lain-lain
5
1.2.3.2. Struktur organisasi
Tabel 1.1 Informasi Data Sekolah
No Data Keterangan
1 NPSN 10262390
2 Alamat Desa Sisobahili
a. Desa /Kelurahan Sisobahili
b. Kecamatan Susua
c. Kabupaten Nias Selatan
3 Kode Pos 22873
4 Nomor Telp -
Nama Kepala
Forman Ndruru, S.Pd
5 Sekolah
6 Status Sekolah Negeri
7 Tahun berdiri 2013
8 Kepemilikan Tanah Pemerintah Daerah
Luas tanah 6000 m2
9 Akreditasi Sekolah Belum Terakreditasi
10 Rekening Sekolah Bank BRI/3832-01-000193-30-6
6
STRUKTUR ORGANISASI SMK N 2 SUSUA
7
Tabel 1.2 Daftar Nama Guru dan Bidang Studi
NAMA MATA PELAJARAN NAMA PENGAJAR
FORMAN NDRURU, S.Pd 1. BAHASA INDONESIA
NIP. 197804042005021002 2. BIMBINGAN KONSELING
MEMO BARUTU, S.Pd 1. 1. MATEMATIKA
NIP.199505232019032012 2. 2. FISIKA
3. 3. KIMIA
8
1.3 Permasalahan
SMK N 2 Susua menghadapi beberapa permasalahan dalam proses belajar
mengajar, antara lain:
1. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan pembelajaran di SMK
N 2 Susua Kabupaten Nias Selatan.
2. Kurangnya kesadaran siswa dan orangtua akan pentingnya pendidikan
3. Menurunnya konsentrasi siswa di kelas X SMK N 2 Susua Kabupaten Nias
Selatan pada saat proses pembelajaran akibat gadget.
4. Kurangnya minat belajar matematika siswa dikelas X SMK N 2 Susua
Kabupaten Nias Selatan
5. Rendahnya minat baca siswa di SMK N 2 Susua Kabupaten Nias Selatan.
6. Tidak diterapkannya pembelajaran yang inovatif di SMK N 2 Susua
Kabupaten Nias Selatan.
9
3. Membentuk kepribadian PNS yang mempunyai karakter dibentuk oleh
nilai – nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu menjadi panutan dan
melaksanakan tugas serta perannya secara professional sebagai pelayan
masyarakat
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah:
1. Belajar mengemban tanggung jawab serta dapat merubah sifat di dalam
diri untuk menjadi lebih profesional dan berintegritas tinggi.
2. Sasaran kerja dalam organisasi tercapai serta mendapat kepercayaan dari
masyarakat untuk mengembangkan pengetahuan.
3. Kepercayaan masyarakat semakin tinggi terhadap kinerja birokrasi.
10
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
2.1 Identifikasi Isu
Dalam upaya untuk menyelesaikan permasalahan di instansi tempat tugas,
tahap pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi isi-isu aktual
yang terjadi di instansi tempat bertugas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi. Dalam mengidentifikasi
isu, haruslah ditentukan berdasarkan kriteria isu agar memunculkan isu-isu yang
berkualitas.
Adapun isu-isu aktual yang sedang terjadi di SMK N 2 Susua Kabupaten
Nias Selatan diantaranya adalah:
1. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan pembelajaran di SMK N
2 Susua Kabupaten Nias Selatan.
2. Kurangnya kesadaran siswa dan orangtua akan pentingnya pendidikan
3. Menurunnya konsentrasi siswa di kelas X SMK N 2 Susua Kabupaten Nias
Selatan pada saat proses pembelajaran akibat gadget.
4. Kurangnya minat belajar matematika siswa dikelas X SMK N 2 Susua
Kabupaten Nias Selatan
5. Rendahnya minat baca siswa di SMK N 2 Susua Kabupaten Nias Selatan.
6. Tidak diterapkannya pembelajaran yang inovatif di SMK N 2 Susua Kabupaten
Nias Selatan
11
c. Problematik artinya isu yang diangkat memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga harus dicarikan segera solusinya
d. Kelayakan artinya isu tersebut haruslah isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Untuk mengatur apakah isu tersebut telah memenuhi keempat kriteria isu
yang berkualitas, dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2.1 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria Isu yang Berkualitas
Kriteria Isu
No Isu
Aktual Kekhalayakan Problematik Kelayakan
1 Terbatasnya sarana dan
prasarana pendukung
kegiatan pembelajaran
di SMK N 2 Susua √ √ √ X
Kabupaten Nias
Selatan
2 7. Kurangnya kesadaran
siswa dan orangtua
√ √ √ x
akan pentingnya
pendidikan
3 8. Menurunnya
konsentrasi siswa di
kelas X SMK N 2
Susua Kabupaten Nias √ √ √ x
Selatan pada saat
proses pembelajaran
akibat gadget
4 9. Kurangnya minat
belajar matematika
√ √ √ √
siswa dikelas X SMK
N 2 Susua Kabupaten
12
Nias Selatan
5 Rendahnya minat baca
siswa di SMK N 2
√ √ √ √
Susua Kabupaten Nias
Selatan
6 Tidak diterapkannya
pembelajaran yang
inovatif di SMK N 2 √ √ √ X
Susua Kabupaten Nias
Selatan
13
saat proses pembelajaran
akibat gadget
Kurangnya minat belajar 5 5 5 15 I
matematika siswa dikelas X
4
SMK N 2 Susua Kabupaten
Nias Selatan
5 Rendahnya minat baca siswa 5 5 3 13 III
kelas di SMK N 2 Susua
Kabupaten Nias Selatan
6 Tidak diterapkannya 5 4 3 12 V
pembelajaran yang inovatif di
SMK N 2 Susua Kabupaten
Nias Selatan
Skala Likert:
5 = Sangat Urgent/Serious/Berdampak
4 = Urgent/Serious/Berdampak
3 = Sedang Urgent/Serious/dampak
2 = Rendah Urgent/Serious/Dampak
1 = Sangat Rendah Urgent/Serious/Dampak
Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan teknik analisis USG
dengan skala Likert di diatas, adapun isu yang ditetapakan untuk diangkat dan
dijadikan dasar untuk memunculkan gagasan kegiatan kreatif adalah: Kurangnya
minat belajar matematika siswa dikelas X SMK N 2 Susua Kabupaten Nias
Selatan.
Penetapan isu tersebut dilakukan dengan didasarkan pada USG sebagai
berikut:
1. Urgency: Isu tersebut sangat mendesak karena menyangkut hasil belajar
matematika. Bila terus dibiarkan maka hasil belajar tidak akan tecapai.
2. Seriousness: Isu tersebut sangat serius karena jika tidak dicarikan
solusinya akan berakibat pada ketidakefektifan proses belajar-mengajar
14
sehari-hari, menurunya semangat belajar siswa, menurunkakan kinerja
guru.
3. Growth: Isu tersebut memiliki kemungkinan yang sangat buruk dan
dikhawatirkan akan berimbas pada menurunnya pencapaian hasil belajar
siswa dan tidak akan mencapai kriteria kelulusan di UASBN.
Apabila keenam isu yang dianalisis dengan menggunakan analisis USG
dengan skala likert tersebut tidak dicarikan solusinya, adapun dampak secara
umum yang akan ditimbulkan adalah:
1. Tidak terciptanya pelayanan publik yang sesuai dengan standar pelayanan
2. Tidak optimalnya peran dan kedudukan ASN sebagai guru dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab
3. Kurang optimalnya fungsi sekolah sebagai penyelenggara pelayanan
pendidikan
Sedangkan secara lebih spesifik, dampak yang akan ditimbulkan dari
masing-masing isu tersebut yaitu:
1. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan pembelajaran di
SMK N 2 Susua Kabupaten Nias Selatan, dampaknya:
• Siswa tidak dapat belajar dengan nyaman
• Siswa dan guru tidak bisa buang air besar dan harus pergi ke semak-
semak di belakang sekolah
• Siswa dari kelas sebelah bebas masuk dan mengganggu ke kelas pada
saat pembelajaran
• Guru tidak dapat melakukan aktivitas dikantor karena keterbatasan
ruangan
• Proses belajar mengajar menjadi terganggu karena situasi didalam kelas
lebih ribut dari biasanya
2. Kurangnya kesadaran siswa dan orangtua akan pentingnya pendidikan
• Siswa lebih sering absen
• Siswa lebih sering terlambat
• Alat-alat tulis siswa tidak lengkap
• Siswa sering bermain-main pada saat pembelajaran
15
3. Menurunnya konsentrasi siswa di kelas X SMK N 2 Susua Kabupaten
Nias Selatan pada saat proses pembelajaran akibat gadget
• Tujuan pembelajaran menjadi tidak tercapai
• Konsentrasi siswa menjadi terbagi
• Siswa tidak mengerti tentang materi yang diajarkan
• Hasil belajar tidak sesuai dengan nilai KKM
• Semangat mengajar guru menjadi menurun
4. Kurangnya minat belajar matematika siswa dikelas X SMK N 2 Susua
Kabupaten Nias Selatan
• Tujuan pembelajaran menjadi tidak tercapai
• Hasil belajar tidak sesuai dengan nilai KKM
• Menurunnya semangat dan keaktifan siswa
• Semangat mengajar guru menjadi menurun
5. Rendahnya minat baca siswa di SMK N 2 Susua Kabupaten Nias Selatan
• Siswa kurang mampu dalam berbahasa Indonesia dengan baik
• Siswa tidak memiliki pengetahuan yang luas
6. Tidak diterapkannya pembelajaran yang inovatif di SMK N 2 Susua
Kabupaten Nias Selatan
• Siswa merasa bosan pada saat proses belajar mengajar
• Tujuan pembelajaran menjadi tidak tercapai
• Hasil belajar siswa jadi tidak mencapai KKM
2.4 Penetapan Gagasan kegiatan
Dari beberapa isu yang telah ditetapkan, langkah selanjutnya adalah
menetapkan gagasan kegiatan kreatif yang didasarkan atas dukungan mata
pelatihan pelayanan public,manajeman ASN, dan Whole of Government. Gagasan
kegiatan kreatif diuraian kedalam beberapa tahapan kegiatan yang dapat dikukr
sehingga menghasilkan hasil kegiatan yang relevan dengan isu dan dapat
memecahkan isu yang diangkat.
Berikut ini gagasan kegiatan kreatif yang disusun berdasarkan isu yang
telah ditetapakan:
16
1) Kurangnya minat belajar matematika siswa dikelas X SMK N 2 Susua
Kabupaten Nias Selatan
• Membuat program “ AKU BISA “ yang dilaksanakan setiap apel pagi
• Melaksanakan proses belajar mengajar dengan menerapkan model
pembelajaran Kooperatif tipe two stay two stray ( TSTS ) untuk materi
matriks
• Merancang alat peraga pembelajaran matematika untuk materi matriks
• Membuat Lembar Kerja Siswa Interaktif
• Mengelola ruangan kelas agar suasana lebih menyenangkan
• Membuat mading sederhana yang berhubungan dengan minat belajar
matematika
Pemilihan gagasan kegiatan kreatif tersebut didasarkan pada pertimbangan
kesesuaian dengan lingkup pekerjaan dan dengan persetujuan atasan. Gagasan
kegiatan kreatif tersebut diharapkan secara realistis dapat terlaksana selama masa
aktualisasi di tempat kerja.
2.5 Role Models
Sosok yang menjadi role model saya dalam
rancangan aktualisasi ini adalah Bapak Forman Ndruru,
kepala Sekolah sekaligus sebagai guru Bahasa Indonesia
SMK Negeri 2 Susua semenjak Maret 2015 hingga
sekarang. Pria Kelahiran Susua 4 April 1978 adalah sosok
yang sederhana, ramah dan berjiwa nasionalis.
Beliau selalu mendukung inovasi inovasi yang dilakukan rekan-rekan kerjanya
untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan peserta didik dan
meningkatkan kualitas pendidikan di SMK Negeri 2 Susua. Berikut adalah
riwayat pendidikan Bapak Forman Ndruru:
• 1985 – 1991 SD Negeri No. 071215 Sifalago Susua
• 1991 – 1994 Sekolah Teknik ( ST ) Negeri Gunungsitoli
• 1997 – 2000 SMK Swasta Perguruan Pemda Nias
• 2000 – 2004 IKIP Gunungsitoli
17
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Nilai - Nilai Dasar ASN
Dalam membuat rancangan aktualisasi ini, saya menerapkan nilai-nilai
dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi ( ANEKA ),Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan
Whole of government (WoG). Berikut ini Uraian tentang nilai-nilai dasar profesi
PNS.
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai sebuah bentuk kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merupakan kewajiban
setiap individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab ynag
menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan sekelompok dan pribadi.
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktik.
3. Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Nilai dasar akuntabilitas meliputi: Kepemimpinan, transparasi, integritas,
tanggung jawab (Responsibilitas), keadilan, kepercayaan, keseimbangan,
kejelasan, konsistensi dan professional.
3.1.2 Nasionalisme
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan-kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan
18
golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri, mengakui persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa.
Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai
ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dengan mental bloknya, tetapi akan
senantiasa mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.
Maka dengan demikian, seorang ASN akan menyadari fungsi dan tugasnya
sebagai seorang Aparatur Sipil Negara, yakni sebagai pelaksana kebijakan pubik,
pelayan publik serta menjadi perekat dn pemersatu bangsa dan negara karena telah
memiliki jiwa nasionalisme yang kuat. Nilai-nilai yang mencerminkan
nasionalisme yaitu pantang menyerah, cinta tanah air, rela berkorban, toleransi,
cinta damai, peduli, gotong royong, responsive, bahasa Indonesia, saling
menghargai dan saling menghormati.
19
Komitmen mutu dalam kaitannya dengan penyelenggaraan Negara
bertujuan menjadikan pemerintahan yang baik dan bersih. Indikator komitmen
mutu dalam pelaksaan tugas ASN dicirikan pada pekerjaan yang berasaskan
efiseinsi, efektivitas dan selalu berinovasi demi menjawab tantangan yang
senantiasa berubah. Nilai nilai yang mencerminkan Komitmen mutu antara lain:
konsisten, konsekuen, efektif, inovatif, efisien, kreatif, tanggung jawab,
professional, komunikatif, kerja sama, integritas, cermat, disiplin, jujur
dan beroreantasi mutu.
20
tentang perilaku korupsi dalam UU tersebut menyebutkan bahwa terdapat 7 tipe
tindak pidana korupsi yaitu :
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap
3. Pemerasan
4. Perbuatan curang
5. Penggelapan dalam jabatan
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
21
untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dank ode perilaku berisi
pengsturan perilaku agar pegawai ASN:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas
tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peratiran perundang-
undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-
undangan dan etika pemerintah;
6. Menjaga kerahasian yang meneyangkut kebijakan Negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertangung
jawab, efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau bermanfaat
bagi diri sendiri atau orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu mengaja reputasi dan
integritas ASN;
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.
22
Berbagai literatur administarasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif
2. Transparan
3. Responsif
4. Tidak Driskriminatif
5. Mudah dan Murah
6. Efektif dan Efisien
7. Aksesibel
8. Akuntabel
Prinsip-prinsip pelayan prima antara lain:
1. Responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan;
2. Membangun visi dan misi pelayanan;
3. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan, sebagai
dasar pemberian pelayanan;
4. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait bagaimana
memberikan pelayanan yang baik, serta pemahaman tugas dan fungsi
organisasi;
5. Memberikan apresiasi kepada pegawai yang telah melaksanakan tugas
pelayanannya dengan baik.
23
3. Pelayanan barang; dan
4. Pelayanan regulatif;
APSC ( Shergold & others, 2004 ) merumuskan prasyarat untuk penerapan WoG
yang baik yaitu antara lain:
1. Budaya dan filosofi;
2. Cara kerja baru;
3. Akuntabilitas dan intensif;
4. Cara baru pengembangan kebijakan, mendesain program dan pelayanan.
24
3.3 Rancangan Aktualisasi
Formulir 1. Rancangan Aktualisasi
25
Kontibusi
Keterkaitan Terhadap Visi Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Organisasi
Substansi Mata Misi
Pelajaran Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
26
1 2 3 4 5 6 7
27
1 2 3 4 5 6 7
(Nasionalisme)
Selama
melaksanakan
program ”AKU
BISA” saya akan
menggunakan
waktu secara
efisien dan tepat
waktu (Komitmen
Mutu)
28
1 2 3 4 5 6 7
29
1 2 3 4 5 6 7
akan
melakukannya
dengan objektif
dan tidak
diskriminatif.
(Nasionalisme)
Dan akan
memberikan nilai
secara adil sesuai
dengan
kemampuan siswa
yang sebenarnya.
(Anti Korupsi)
30
1 2 3 4 5 6 7
3 Merancang alat 1. Memilih dan Tersedianya alat Saya akan Dengan Dengan
peraga pembelajaran menetapkan materi peraga memilih dan merancang alat merancang alat
matematika untuk yang akan diajarkan pembelajaran untuk menetapkan peraga peraga
materi matriks 2. Merancang alat memusatkan materi pembelajaran, pembelajaran,
peraga perhatian siswa, pembelajaran yang maka saya berarti saya telah
3. Melaksanakan merangsang daya sesuai dengan telah memberikan
kegiatan fikir dan kreatifitas kurikulum agar melaksanakan penguatan nilai-
pembelajaran dapat visi SMK N 2 nilai organisasi “
4. Memfasilitasi siswa dipertanggung Susua ” kreatif dan
dalam menggunakan jawabkan Mewujudkan inovatif “ yaitu
alat peraga pelaksanaannya. lulusan yang memiliki daya
pembelajaran (Akuntabilitas) beriman, cipta, memiliki
berdisplin, kemampuan
Dalam merancang memiliki skil, untuk
alat peraga, saya produktif, dan menciptakan hal
akan menggunkan kreatif untuk baru yang
ide kreatif. dapat mandiri berbebeda dari
31
1 2 3 4 5 6 7
32
1 2 3 4 5 6 7
tersebut, saya
tidak meminta
siswa untuk
membayar biaya
apapun.
(Anti Korupsi)
Dalam
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran,
saya akan
menyampaikan
materi
pembelajaran
dengan ramah.
(Etika Publik)
33
1 2 3 4 5 6 7
Selama kegaitan
pembelajaran
berlangsung, saya
akan memfasilitasi
siswa agar dapat
menggunakan alat
peraga tesebut
secara bergiliran
dan tidak
diskriminatif.
(Nasionalisme)
4 Membuat Lembar 1. Menentukan Tersedianya Dalam menetukan Dengan Dengan
Kerja Siswa materi yang akan Lembar Kerja materi yang akan membuat LKS membuat LKS
Interaktif diajarkan Siswa sehingga diajarkan, saya Interaktif, Interaktif, berarti
2. Membuat lembar siswa bisa belajar akan maka saya saya telah
kerja siswa sesuai dengan melakukannya telah memberikan
dengan materi dengan penuh melaksanakan
34
1 2 3 4 5 6 7
yang di ajarkan mandiri dan lebih pertimbangan dan misi SMK N 2 penguatan nilai-
3. Memfotokopy kreatif dalam tanggung jawab. Susua nomor nilai organisasi “
lembar kerja siswa menyelesaikan (Akuntabilitas) dua” kreatif dan
sesuai dengan tugas Kemudian saya Meningkatkan inovatif “ yaitu
jumlah siswa akan mendesain pengetahuan memiliki daya
4. Melaksanakan tampilan lembar dan cipta, memiliki
kegiatan kerja dengan operasional kemampuan
pembelajaran kreatif agar sesuai dengan untuk
dikelas terlihat menarik bidang menciptakan hal
5. Membagi LKS bagi siswa. keahlian” baru yang
kepada siswa (Komitmen berbebeda dari
Mutu) yang sudah ada
Kemudian dalam atau yang sudah
memfotokopy dikenal
LKS untuk siswa sebelumnya
saya tidak akan (gagasan, mode,
memungut biaya atau alat )
35
1 2 3 4 5 6 7
Begitu juga
didalam
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran,
saya akan
menyampaikan
materi dengan
santun dan sabar.
(Etika Publik)
36
1 2 3 4 5 6 7
Terakhir, dalam
membagikan LKS,
saya tidak akan
membeda-bedakan
antara satu siswa
dengan yang
lainnya sehingga
masing-masing
siswa mendapat
LKS.
(Nasionalisme)
5 Mengelola ruangan 1. Membuat dan Tertatanya ruang Dalam membuat Dengan menata Dengan menata
kelas agar suasana menyampaikan kelas untukn dan ruang kelas, ruang kelas
lebih menyenangkan rencana kegiatan kerapian, menyampaikan maka saya dengan
kepada siswa keindahan, rencana kegiatan telah menggunakan
2. Menata kursi kebersihan, dan kepada siswa, saya malaksaakan tanaman hias
siswa menjadi kenyamanan belajar akan misi SMK N 2 pembersih
37
1 2 3 4 5 6 7
38
1 2 3 4 5 6 7
39
1 2 3 4 5 6 7
dengan rumus-
rumus matematika
tersebut saya akan
mengajak siswa
untuk membuat
poster-poster yang
menarik dan ide-
ide yang kreatif.
(Komitmen
Mutu)
Dalam menilai
hasil poster-poster
siswa tersebut,
saya akan
transparan.
(Akuntabilitas)
40
1 2 3 4 5 6 7
41
1 2 3 4 5 6 7
42
1 2 3 4 5 6 7
tanpa membeda-
bedakan mereka.
(Nasionalisme)
Dalam memasang
mading saya akan
bertanggung
jawab dan
mengerjakannya
dengan tuntas.
(Akuntabilitas)
43
3.4 Rencana Jadwal Kegiatan
Bulan
September Oktober
NO Kegiatan
Minggu Minggu
II III IV V I
1 Membuat program “AKU BISA” yang
dilaksanakan setiap apel pagi
2 Melaksanakan proses belajar mengajar
dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay
two stray ( TSTS ) untuk materi matriks
3 Merancang alat peraga pembelajaran
matematika untuk materi matriks
4 Membuat Lembar Kerja Siswa
Interaktif
5 Mengelola ruangan kelas agar suasana
lebih menyenangkan
6 Membuat mading sederhana yang
berhubungan dengan minat belajar
matemtika
44