Disusun oleh :
Mengesahkan
2
KATA PENGANTAR
3
Kami menyadari bahwa laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini masih
kurang sempurna serta terdapat kekurangan, maka dari itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan
ini. Dengan segala kerendahan hati kami berharap semoga laporan ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Semarang, 28 Juli 2019
Penyusun
4
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................. 7
PENDAHULUAN .......................................................................................... 7
BAB II .......................................................................................................... 13
5
1. Pembekalan ........................................................................................... 16
BAB IV ......................................................................................................... 19
BAB V .......................................................................................................... 32
BAB VI ......................................................................................................... 33
PENUTUP .................................................................................................... 33
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
1.2 Tujuan dan Manfaat KKN Ber-BudAI
1.2.1 Tujuan
a) Agar lembaga tinggi menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan
yang lebih menghayati masalah yang sangat kompleks yang dihadapi
masyarakat dalam pembangunan, dan belajar menanggulangi masalah-
masalah tersebut secara pragmatis dan interdisipliner sesuai dengan nilainilai
Islam.
b) Agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar melalui keterlibatan
dengan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat
sesuai tuntutan pembangunan dalam rangka mewujudkan peradaban Islam.
c) Membantu masyarakat dan pemerintah dalam mempercepat gerak
pembangunan dan mempersiapkan kader – kader pembangunan di pedesaan
menuju masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
1.2.2 Manfaat
a) Mahasiswa
1. Mampu memanfaatkan IPTEK dalam bidang keahliannya, dan mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam menyelesaikan masalah
di masyarakat.
2. Mampu bekerjasama serta memiliki kepekaan sosial serta kepedulian
terhadap masyarakat dan lingkungan.
3. Mendewasakan pola pikir mahasiswa dalam setiap penelaahan dan
pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis dan
alamiah sesuai niai-nilai Islam.
4. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk ikut serta dalam
pelaksanaan pembangunan desa dan peningkatan kualitas kesejahteraan
masyarakat menuju peradaban islam.
5. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memecahkan masalah
yang nyata melalui teknis problem solving yang sistematis, yaitu
observasi, identifikasi, perumusan program, evaluasi, dan penyusunan
laporan.
8
b) Universitas
1. Menjadi umpan balik dalam pengisian ilmu atau pendidikan kepada
mahasiswa, sehingga kurikulum dapat dimungkinkan serta disesuaikan
dengan tuntutan pembangunan dengan berdasar nilai nilai Islami.
2. Para tenaga pengajar dapat memperoleh berbagai kasus yang dapat
digunakan sebagai proses pendidikan.
3. Mempercepat meningkatkan kerjasama antara univesitas sebagai pusat
ilmu dan teknologi, dengan kelompok masyarakat.
4. Ilmu yang dikembangkan setiap prodi akan lebih terasa manfaatnya
dalam pengarahaan berbagai masalah pembangunan menuju masyarakat
berperadaban Islam.
5. Mempererat kemitraan antara universitas dengan instansi lainnya yang
terkait (stakeholder) secara tidak langsung sebagai salah satu sarana
promosi yang efektif.
6. Mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat untuk
penyesuaian dengan tuntutan pemberdayaan, pembangunan dan
kebutuhan masyarakat.
c) Masyarakat
1. Meningkatmya cara berpikir, bersikap, dan bertindak agar sesuai dengan
program pembangunan.
2. Terbentuknya kader-kader pembangunan di masyarakat berdasar nilai-
nilai Islam.
3. Meningkatnya kesejahteraan sosial dan kemandirian masyarakat.
9
5. Permendikbud No. 73 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan KKNI di
Perguruan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI. No. 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
7. Statuta UNISSULA Tahun 2011
8. Renstra UNISSULA Tahun 2014-2024
9. SK Rektor No. 3687/J/SA/VII/2006 tentang Busana Islami di
UNISSULA
10. SK Rektor No. 4654/B.1/SA/VIII/2007 tentang Penegakan BudAI
UNISSULA
11. SK Rektor No. 5812/J/SA/XI/2007 tentang Revisi Lampiran SK
3687/J/SA/VII/2006
12. SK Rektor No. 555/F/SA/V/2016 tentang KKN sebagai Mata Kuliah
Wajib UNISSULA
13. SPJM UNISSULA 2015
14. MOU KEMENSOS
10
Islamic Learning Society adalah masyarakat kampus yang senantiasa
menjunjung tinggi nilai- nilai Islam, dan menjadikan Islam sebagai pandangan
hidup segenap civitas akademika, menjadi sumber inspirasi, motivasi,
sekaligus menjadi filter dalam kegiatan ilmiah dan budaya, Kegiatan belajar
mewarnai suasana kampus, Interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara
dosen dan dosen, antara mahasiswa dan mahasiswa, senantiasa mencerminkan
interaksi pembelajaran.
Terbentuknya motivasi kuat para dosen dan mahasiswa untuk selalu
meningkatkan iman taqwa dan ilmu sebagai pengamalan iqra’, Adanya pusat
pembelajaran al Qur’an dan As-sunnah, dan pusat rujukan masalah keilmuan,
kemasyarakatan dst. Islamic Learning Society merupakan hasil dari
mantapnya pelaksanaan budai, sehingga tumbuhlah masyarakat akademik
Islami dengan ciri-ciri diantaranya sebagai berikut:
Adab pergaulan sangat dihormati, tertibnya berbusana Islami, tertibnya
berkendaraan, saling salam senyum sapa bila berjumpa, Masjid kampus
makmur dengan shalat fardhu dan shalat sunnah, tadarus Al-Qur’an,
pengajian, halaqah dll, Tertibnya shalat fardhu civitas kampus, Terbentuknya
suasana beribadah dan berilmu sepanjang waktu dengan ditopang ligkungan
yang bersih sebagai pelaksanaan thaharah.
Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang
merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu kesehatan, hal yang terkait
dengan kebersihan disebut At-Thaharah. Dari sisi pandang kebersihan dan
kesehatan, thoharoh merupakan salah satu tindakan preventif, berguna untuk
menjaga dan menghindari berbagai jenis kuman dan bakteri. Dalam Islam
menjaga kesucian dan kebersihan termasuk bagian dari ibadah, hal itu
merupakan kewajiban yang berkedudukan sebagai kunci dalam melaksanakan
ibadah kepada Allah SWT.
Keteladanan adalah tindakan atau setiap sesuatu yang dapat ditiru atau
diikuti oleh seseorang dari orang lain yang melakukakan atau
mewujudkannya, sehingga orang yang di ikuti disebut dengan teladan. Namun
keteladanan yang dimaksud disini adalah keteladanan yang dapat dijadikan
11
sebagai alat pendidikan Islam, yaitu keteladanan yang baik, sehingga dapat
didefinisikan bahwa metode keteladanan (uswah) adalah metode pendidikan
yang diterapkan dengan cara memberi contoh-contoh (teladan) yang baik yang
berupa prilaku nyata, khususnya ibadah dan akhlak.
Rasulullah sebagai pendidik dan pengajar agung telah diberi anugerah
predikat oleh Allah SWT sebagai “uswatun hasanah”. Keteladanan Rasulullah
telah terlihat sebelum beliau diangkat menjadi Rasul, dimana keteladanan
beliau tercermin dari perkatannya, perbuatannya, sifat dan sikap beliau.
Kasih sayang dan keramahan adalah syarat sukses membangun rumah
tangga, membangun jama’ah, membangun masyarakat dan negara. Negara
akan kuat dalam pangkuan masyarakat marhamah. Kasih sayang dan
keramahan adalah juga syarat sukses membangun dunia pendidikan dan
dakwah. Kampus Islami adalah kampus kasih sayang dan keramahan, hidup
dalam pandangan Islam adalah kebermaknaan dalam kualitas secara
berkesinambungan dari kehidupan dunia sampai akhirat, hidup yang penuh
arti dan bermanfaat bagi lingkungan. Hidup seseorang dalam Islam diukur
dengan seberapa besar ia melaksanakan kewajiban- kewajibannya sebagai
manusia yang telah diatur oleh Syariat Islam. Karenanya kualitas hidup yang
dimaksud adalah kualitas kehidupan orang-orang salih. Mereka salih dalam
ketaqwaan, salih dalam keilmuan, salih sosial/jama’ah, dan salih jasmani.
1.6 Tema
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada periode VIII ini memiliki tema
“Membangun Desa Mandiri yang Kreatif dan Inovatif”
12
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
Asal mula desa Tunahan, nama desa Tunahan berasal dari sesepuh yang
bernama Mbah Amin Tunon. Mbah Amin Tunon merupakan keluarga yang berasal
dari Demak. Ketika Demak sudah jadi kerajaan, Sunan Kalijaga berunding tentang
sesuatu yang bertentangan dengan sunan kudus oleh kerena itu Mbah Amin Tunon
kemudian pergi ketiap-tiap desa bersama para santrinya membuat petunjuk atau
tanda-tanda, mereka berpindah-pindah desa dan meninggalkan petilasan-petilasan.
Dahulu, di sebelah selatan rumah Pak Kaswoto ( petinggi desa Tunahan )
terdapat hutan-hutan yang masih alami, diceritakan bahwa disitu Mbah Amin
Tunon membuat pasigit atau tempat pemujaan, yang didalam agama islam
dinamakan masjid. Disitu juga terdapat sekolah (pesantren). Kemudian, Mbah
Amin Tunon membuat rumah atau tempat tinggal disitu dan memiliki dua istri, dua
istri Mbah Amin Tunon tersebut di ceritakan tidak rukun, maka dari itu Mbah Amin
Tunon pergi untuk bertapa di bale romo (petilasan) di tengah sungai, yang
merupakan tempat bersejarah kemudia beliau berganti pakaian menjadi lebih
bersih.
Kedua istri Mbah Amin Tunon kemudian merasa kehilangan dan mulai
mencarinya. Ia pergi dari tempatnya bertapa dan berpindah ke utara ke arah balai
desa. Di sebelah barat balai desa terdapat persarean Mbah Maksum. Di situ ia
berubah pakaian dengan jubah putih, sesudah itu Mbah Tunon berpindah ke barat
ke gondoryo, oleh kerena itu desa itu disebut desa atau dukuh gondoryo, disitu dua
istri Mbah Tunon bertengkar, mereka saling menyalahkan kenapa suami mereka
tidak kunjung pulang. Kemudian disitu di tinggali petilasan, dan diramal bahwa
disitu para perempuan akan saling berselisih.
Mbah Amin Tunon memberikan nasihat-nasihat kepada para santrinya
untuk menghimbau masyarakat tunahan untuk guyub rukun, tidak perlu saling
berselisih, selalu berfikiran tenang, serta saling toleransi atau saling menghargai.
13
Sehingga desa Tunahan sampai saat ini tetap rukun dan sangat menjunjung tinggi
nilai-nilai toleransi atau saling menghargai satu sama lain.
Desa Tunahan terletak di pada ketinggian 300 mdpl dan merupakan desa
dengan penduduk terbanyak di kecamatan Keling
2.2 Struktur Kepemerintahan Dusun
14
Sebelah selatan : Desa Kunir, Desa Bucu
15
BAB III
PROGRAM KERJA
1. Pembekalan
16
2. Observasi
Berdasarkan observasi dan pelaksaan kuliah kerja nyata yang telah
kami lakukan selama tujuh belas hari di Desa Tunahan yang dimulai pada
tanggal 11 Juli 2019 sampai 28 Juli 2019, maka kami mendapatkan
beberapa permasalahan di Desa Tunahan, Kecamatan Keling, Kabupaten
Jepara yaitu sebagai berikut :
a. Kurangnya Tenaga Pengajar di beberapa TPQ Desa Tunahan
b. Kurangnya kesadaran warga atas besarnya potensi wisata yang ada di
Desa Tunahan
c. Kurangnya kesadaran warga terhadap keamanan berkendara terutama
pada anak-anak yang masih dibawah usia.
d. Kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan mental, karena sangat
jarang diadakan sosialisasi mengenai kesehatan mental serta tidak
adanya psikolog di lingkungan faskes tingkat 1 yaitu puskesmas.
e. Mayoritas mata pencaharian masyarakat desa petani, peternak dan serta
sebagian besar pemuda merantau.
2. Observasi Lingkungan
17
Ketua Kordes, seluruh anggota kelompok dan Bapak Petinggi Desa
Tunahan. Observasi ini untuk melihat/ pengamatan akan lingkungan Desa
Tunahan serta bersilaturahmi dengan masyarakat.
3. Agenda Program Kerja
3. Kumpulan rutin ibu - ibu PKK setiap 2 minggu sekali di rumah ketua PKK.
4. Ikut membantu kegiatan posyandu serta penyuluhan kesehatan bekerja sama
dengan puskesmas Keling 2.
5. Kerja bakti bersama Gapoktan Desa Tunahan.
6. Ikut serta dalam acara pengajian rutin se-Kecamatan Keling di Balai Desa.
7. Membantu memasak di rumah Ibu inggi setiap harinya.
8. Sosialisasi kesehatan mental kepada ibu-ibu PKK.
9. Pengajaran microsoft office kepada siswa MTs di Desa Tunahan.
18
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
19
2. Menghias Ruang Kelas TPQ
Kegiatan Pemasangan Hiasan di dinding dan Pemasangan BEL di TPQ.
Dulunya sdah ada hiasannya karena sudah banyak hiasan yang rusak,
kaligrafi arabnya sdah tdak kelihatan & bahkan BELnya sudah rusak.
Maka kami melaksanakan renovasi ulang baik penulisan kaligrafi dengan
kertas origami di pasang di dinding dengan menarik supaya murid terasa
nyaman saat proses belajar & mengganti BEL supaya bisa menyala dengan
baik dengan begitu mempermudah Ustadz/Ustadzah dalam mengkoordinir
dan murid-murid bisa di siplin waktu.
20
4.2 Program Non-Fisik
Program Non-fisik yang telah kami lakukan :
1. Bimbingan belajar.
21
2. Kegiatan Mengaji di TPQ
Setiap sore selepas sholat Ashar kami ikut serta membantu mengajar
mengaji di TPQ yang berada dekat dengan posko KKN kami, mereka sangat
senang bisa belajar bersama kami. Tujan dilaksanakan pengajaran ini adalah agar
mereka merasa senang dan nyaman serta memotivasi mereka agar terus semangat
dalam belajar mengaji supaya bisa membahagiakan orangtua mereka. Selain itu
kami juga memberikan tambahan ilmu yang belum pernah ibu gurunya ajarkan.
Mereka dengan sangat senang menerima apa yang kami berikan selama kami
mengajar disana.
22
3. Membuat Profil Kelompok Tani Dan Kelompok Afinitas Desa
Kelompok Afinitas Mugi Lestari I dan II akan mengikuti lomba mengenai Desa
Mandiri, untuk itu kelompok tersebut meminta bantuan kepada mahasiswa
KKN untuk membuatkan Profil kelompok Avinitas Mugi Lestari I dan II beserta
video profil kelompok. Pembuatan profil kelompok dilakukan dirumah Bapak
Marilan dengan bimbingan beliau serta petugas penyuluhan dari Kecamatan
Keling. Pembuatan Video dilakukan dengan cara pengambilan beberapa
kegiatan yang dilakukan kelompok tersebut dengan arahan dari Bapak Marilan
dan Petugas dari Kecamatan Keling. Dalam pembuatan profil, mahasiswa KKN
juga membuat AD & ART Kelompok Afinitas tersebut. Hasil pembuatan profil
dan video diberikan langsung ke Pak Marilan.
23
4.3 Program Tambahan
Selain program fisik dan Non-fisik ada juga program tambahan yang
dilakukan untuk berpartisipasi terhadap masyarakat dengan tujuan agar tambah
mengakraban dan saling erat silaturahminya. Diantara kegiatannya meliputi :
1. Kumpulan rutin ibu - ibu PKK
Kegiatan PKK rutin dilaksanakan oleh warga Desa Tunahan Baik dalam
lingkup desa maupun dalam lingkup RW. Mahasiswa KKN berkesempatan
mengikuti kegiatan PKK di RT 28 dan PKK se-desa Tunahan. Dalamm
kegiatannya, mahasiswa KKN mengisi materi mengenai perkenala kegiatan
yang akan dilaksanakan selama KKN di Desa Tunahan serta melakukan
diskusi mengenai permasalah yang tengah dihadapi warga desa dan program
yang sekiranya mereka butuhkan.
24
2. Kegiatan Pengajian Rutin Setiap Satu Bulan Sekali Se-Kecamatan
Keling Di Balai Desa
Kegiatan Rutin Selapan Ahad Kliwon Muslimat Fatayat Anak Cabang
Keling dilaksanakan di Desa Tunahan, untuk Mahasiswa KKN diundang
untuk menghadiri kegiatan tersebut. Kegiatan rutin tersebut dihadiri oleh
ibu-ibu pengajian Muslimat Fatayat se Kecamatan Keling.
25
Gambar 4.8 kegiatan Posyandu dan penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut bagi Balita
4. Kegiatan Posyandu bagi Ibu Hamil
Kegiatan Posyandu Ibu-ibu hamil rutin dilakukan untuk memeriksa dan
mengontrol kandungan ibu-bu hamil serta memberikan penyuluhan
mengenai kesehatan ibu dan janin. Mahasiswa KKN dalam kegiatan ini
membantu dalam adminitrasi posyandu serta membantu mentensi ibu-ibu
hamil.
26
5. Sosialisasi Kesehatan Dan Pemeriksaan Gigi Dan Mulut Di MI
Dengan Puskesmas Keling II
Kegiatan ini dilakasanakan di MI 1 desa Tunahan dan MI 3 Desa Tunahan.
Pesertanya kelas 1 sampai kelas 6, bentuk kegiatannya yaitu Pemaparan cara
menjaga dan merawat gigi yang benar, pengujian sejauh mana pengetahuan
anak-anak tentang bagian-bagian gigi, Pemeriksaan gigi setiap anak didik
dan Pemberian obat.
Betapa pentingnya menjaga gigi supaya Gigi dan mulut tetap bersih dan
terhindar dari penyakit, maka program ini sangat perlu di laksanakan dan
dengan adanya kegiatan oleh kkn pihak puskesmas sangat terbantu dalam
hal menyampaikan kelingkungan sekolah dan masyarakat.
27
6. Membantu mengajar siswa di SD 01 dan 06 Tunahan
Kagiatan belajar mengajar dilakukan di SD N 01 Tunahan dan SD N 6
Tunahan. Kegiatan tersebut di isi dengan kegiatan berhitung, membaca serta
game untuk menarik minat siswa. Siswa SD yang diajar yaitu Siswa SD
kelas 1 dan 2. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu para guru dalam
kegiatan mengajar serta mensosialisasikan kegaitan bimbingan belajar yang
mahasiswa KKN lakukan.
28
Gambar 4.12 Kerja bakti
29
9. Kegiatan mengaji di posko
Kegiatan mengajar ngaji di laksanakan setelah Magrib tepatnya pukul 18:
30, Mengaji ini di ikuti oleh SD kelas 1 s/d kelas 6 dan SMP kelas VII/IX.
Materi yg di sampaikan yaitu, Membaca Jilid (Qiro'ati), Surat Pendek,
Tajwid sampai Praktik Ibadah.
30
Kuliah Kerja Nyata periode VIII ini diadakan dibulan Juli 2019, mulai tanggal
11-28 Juli 2019 di Desa Tunahan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Kegiatan
atau program kerja yang telah kami laksanakan tidak terlalu banyak dan tidak
terlalu spesial ataupun berkesan bagi masyarakat. Namun bagi kami Mahasiswa
KKN Unissula kegiatan-kegiatan tersebut sungguh berkesan dan mempunyai arti
tersendiri bagi kami. Bagi kami dapat mengaplikasikan ilmu yang kami miliki
untuk membantu masyarakat menadi kesan tersendiri bagi kami. Sedikit lebihnya
kami sudah paham bahwa di masyarakat harus saling toleransi harus tahu apa yang
dibutuhkan masyarakatnya untuk mengembangkan desanya mereka butuh bantuan
bukan hanya doa tapi turun langsung ke lokasi. Keikutsertaan dalam setiap kegiatan
masyarakat diperlukan dalam mengembangkan sumber daya manusia maupun
dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan.
31
BAB V
MASALAH/HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
1. Akses jalan
Dalam pelaksanaan proker kurang lancar karena adanya aksesibilitas jalan
yang ekstrim sebab Desa Tunahan secara topografi merupakan daerah perbukitan
sehingga akses jalan yang belum memadahi seperti naik turun berliku, namun
kondisi jalan di desa tersebut tergolong bagus dan tidak berlubang. Hal ini lantaran
peran aktif pemerintah dalam menunjang aksesibilitas Desa Tunahan dan dengan
adanya program perbaikan asksesibilitas jalan yang sedikit demi sedikit dilakukan.
2. Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah masyarakat Desa Tunahan masih menerapkan cara
lama yaitu dengan cara membakar sampah-sampah hasil limbah rumah tangganya.
Masyarakat masih kurang paham mengenai sistem pengelolaan sampah yang baik,
tidak adanya petugas pembuangan sampah yang bertugas untuk mengumpulkan
sampah limbah rumah tangga ke TPS ataupun TPA. Tidak adanya petugas
kebersihan ini dikarenakan topograsi Desa Tunahan merupakan daerah perbukitan,
sehingga sulit untuk diakses oleh para petugas, serta kurang aktifnya masyarakat
desa dalam pengelolan sampah juga menjadi kendala dalam pengelolaan sampah
masyarakat Desa Tunahan.
32
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Program-program KKN Kelompok 8 meliputi program yang mencakup
aspek fisik dan non fisik kebutuhan masyarakat yang telah dilakukan. Program
tersebut terdiri dari program bimbingan belajar, TPQ, posyandu, PKK, kerja bakti,
sholawat, serta sosialisasi yang sudah dijelaskan diatas.
Semua program tersebut telah terlaksana dengan baik, namun terdapat
beberapa program yang tidak terlaksana. Semua program yang sudah terlaksana
semoga bermanfaat bagi masyarakat khususnya kepada kelompok sasaran secara
umum berupa :
1. Membangun dan merubah cara berfikirnya masyarakat menjadi benar dan lebih
baik dengan tambahan wawasan dan edukasi disetiap program program yang
diberikan.
2. Memberikan tambahan ilmu kepada masyarakat tentang permasalahan yang
ada dilingkungan salah satu contohnya yaitu sampah yang masyarakat bahkan
tidak tahu cara pengelolaanya, untuk itu dicari solusi secara bersama.
3. Mendampingi kelompok sasaran untuk melakukan perubahan terhadap
masyarakat agar lebih aktif terhdap permasalahan yang dihadapi dalam
pembangunan diwilayahnya sendiri agar menjadi masyarakat yang berdaya.
6.2 Saran
1. Kepada Unissula
a. Unissula perlu meningkatkan kerjasama yang lebih baik dengan warga
disekitar Jepara dan perangkat pemerintah kabupaten Jepara dan juga
luar Jepara.
b. Unissula perlu memberikan dukungan finansial yang adil sehingga
kelancaran pelaksanaan program terwujud.
33
2. Kepada mahasiswa KKN UNISSULA
a. Perlu adanya kesiapan mental, kematangan emosi, pola pikir yang
terarah dan dana yang cukup untuk bisa mengikuti. Serta keterampilan-
keterampilan diri sehingga program tersusun dan dapat dilaksanakan
sesuai rencana.
b. Mahasiswa yang melakukan KKN harus mempersiapkan diri dengan
keterampilan keterampilan yang mendukung untuk kegiatan dan proker
yang dijalankan.
c. KKN salah satu pengalaman yang sangat berharga untuk mahasiswa
agar kedepannya dapat membawa sebagai bekal hidup nanti
kedepannya.
3. Kepada masyarakat dilokasi KKN
a. Memberikan pengarahan kepada msayarakat agar dapat
menggunakannya dengan hasil yang baik sehingga dapat tepat sasaran
dan bermanfaat bagi yang menggunakan dan digunakan dikemudian
hari.
b. Dengan sudah adanya program dusun yang dirancang pihak desa,
nantinya akan digabungkan dengan program dari kegiatan KKN demi
terlaksananya kegiatan yang lancar dan terwujud.
34