LAPORAN PENELITIAN
Disusun Oleh :
Akbar Ramadhan
Aldino Arfan
Haryati Triana Putri
Rinni Suryani E
Dra. Hj.Marwiyah
NIP.196402081997022001
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian tentang
kandungan nutrisi pada makanan. Laporan ini disajikan dalam upaya melatih kami agar lebih
mendalami Ilmu biologi.
.
Adapun laporan penelitian tentang kandungan nutrisi pada makanan dengan cara
praktikum yang telah kami laksanakan semaksimal mungkin. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Orang Tua kami yang senantiasa memberikan doa dan dukungannya sehingga
anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik
2. Guru bidang studi yang telah mengajarkan dan membantu dalam kegiatan ini
3. Serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penelitian ini
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran
dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ilmiah biologi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………….……….….………………...
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................6
1.2. Rumusan masalah.........................................................................................................7
1.3. Tujuan Penelitian..........................................................................................................7
1.4. Manfaat penelitian........................................................................................................7
BAB V PENUTUP........................................................................................................................17
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................17
5.2 Kritik dan Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara kimiawi agar dapat
diserap tubuh. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-
hari. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan sumber energi,
membantu pertumbuhan badan (pembelahan sel) dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan
membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai
kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, glukosa vitamin-vitamin dan garam
mineral. Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrisi yang
diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrisi yang dibutuhkan dalam
jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun
dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita. Kami melakukan
percobaan mengenai uji makanan untuk mengetahui kandungan glukosa, karbohidrat, protein dan
lemak.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama
dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik
bagi kesehatan. Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana tidak seimbang disebut malnutrisi.
Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat
makanan) esensial
Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Tubuh kita membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi utama, menjaga
keseimbangan kondisi asam basa dalam tubuh. Untuk mengetahui apakah makanan tersebut
mengandung krbohidrat atau tidak, maka harus dilakukan percampuran bahan makanan dengan
lugol dan akan berubah warna menjadi hitam kebiruan.Protein memiliki fungsi penting yaitu
sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom. Juga berfungsi sebagai
bahan pembentuk sel-sel baru. Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes
biuret berubah warna menjadi violet/ungu maka makanan tersebut mengandung protein.Lemak
berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, sebagai pelindung organ tubuh, dan sebagai
pembentuk membran sel. Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjadi
transparant , maka makanan tersebut mengandung lemak.
2.1.3 Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C,H, dan O. Beberapa jenis
lemak juga mengandung P (fosfor) dan N (nitrogen). Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut lemak, seperti alkohol, kloroform, dan eter. Seperti halnya karbohidrat, lemak juga
berguna sebagai sumber energi (1 gram lemak menghasilkan energi 9,3 kalori). Meskipun
menghasilkan energi terbesr, lemak bukanlah penghasil energi utama karena lebih banyak
disimpan sebagai energi cadangan
Fungsi lemak, yaitu:
Pelarut vitamin A,D,E, dan K
Pelindung organ-organ tubuh, misalnya jantung, ginjal, dan lambung.
Bahan pembentuk membran sel, mencegah hilangnya panas tubuh saat udara dingin
sehingga suhu tubuh tetap terjaga.
Penahan rasa lapar
Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati (dari tumbuhan) dan lemak
hewani (dari hewan). Contoh sumber lemak nabati, antara lain santan, minyak kelapa, kacang
tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah daging, telur, susu, mentega, gajih,
dan keju.
Di dalam tubuh, lemak diuraikan dan diserap dalam bentuk asam dan gliserol. Asam lemak
dibedakan menjadi asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh
berbentuk cair dan umumnya berasal dari tumbuhan. Asam lemak jenuh berbentuk padat dan
terdapat pada otak, hati, serta daging
2.1.4 Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang terkandung dalam berbagai makanan dan
diperlukan untuk mengatur serta memperlancar metabolisme tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam
jumlah sedikit, tetapi keberadaan dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa-senyawa
lain. Kondisi kekurangan (defisiensi) vitamin dinamakan avitaminosis. Vitamin tidak berfungsi
untuk menghasilkan energi. Karena tidak dapat disintesis oleh tubuh, vitamin harus didatangkan
dari luar tubuh melalui berbagai berbagai jenis makanan.
Berdasarkan jenis pelarutnya, vitamin dibedakan menjadi
1. Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin A
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B11 , B12, dan biotin)
Vitamin C
2.1.5 Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida,yaitu karbohidrat terpenting yang digunakan
sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil
utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa,
terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—
monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus -CHO).
Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Glukosa
dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi
sistem biokimia primitif.. Reaksi glikosilasi akan mereduksi atau bahkan merusak fungsi
berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada
dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes,
kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan
disebabkan oleh glikosilasi protein.
Glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid.Karena pada
sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantungpada glukosa.
Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia
bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi
tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui
saluran pencernaan. Sebagianglukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak,
sedangkan yang lainnyamenuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (hati hewan)
dan sel lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yangakan dikonversi kembali menjadi glukosa
pada saat dibutuhkan lebih banyak energi.Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber
energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan
galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang
mengkonversinya menjadi glukosa.
2.2 Hipotesis
Yaitu setiap makanan yang kita makan dalam kehidupan sehari-hari mengadung berbagai zat
makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan gluko
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jawaban:
1. Fungsi iodium adalah untuk menentukan makanan yang mengandungan amilum
(karbohidrat).
Fungsi benedict adalah untuk menentukan makanan yang mengandung glukosa.
Fungsi biuret adalah untuk menentukan makanan yang mengandung protein.
2. Dari kegiatan di atas dapat di simpulkan bahwa fungsi-fungsi dari bahan-bahan kimia
seperti iodium, benedict, biuret, DCPIP dan FeCl3 dapat menentukan zat-zat apa saja
yang terkandung di dalam makanan yang dikonsumsi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian ini. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a) Jika bahan makanan berubah menjadi warna hitam kebiruan setelah dicampur oleh
yodium maka makanan tersebut mengandung amilum/karbohidrat.
b) Jika bahan makanan berubah warna menjadi warna orange-kekuning-kuningan atau
terdapat endapan setelah dicampur fehling A dan B kemudian dibakar maka makanan
tersebut mengandung glukosa.
c) Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes biuret berubah warna
menjadi ungu kehitaman maka makanan tersebut mengandung protein
d) Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjadi transparant setelah dijemur,
maka makanan tersebut mengandung lemak
e) Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes DCIP berubah warna
menjadi keruh maka makanan tersebut mengandung vitamin C
f) Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes FeCl 3 berubah warna
menjadi keruh maka makanan tersebut mengandung vitamin B