Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

METODOLOGI PENELITIAN

Disusun oleh:

NAMA : I Gusti Lanang Bagus Tri Sutrisna


NPM : 2017212240
KELAS :B

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA

2019
Soal 1

Seorang mahasiswa FFUP bernama Johni gatotkaca, ingin meneliti efek antihipertensi dari jus
buah mengkudu untuk penelitian tsb, johni gatot kaca menggunakan 50 pria dewasa penderita
hipertensi kronis, menjelang pengujian 12 partisipan jatuh sakit, kemudian 7 partisipan
mengundurkan diri, 1 orang stress berat shg tekanan darah tidak turun meskipun telah diobati
dengan obat paten anti hipertensi. Obat paten yang digunakan untuk kontrol positif. Untuk
percobaan tsb digunakan dosis yang berbeda yakni 1 x 25 ml utk kelompok 1, 2 x 25 ml untuk
kelompok II, 3 x 25 ml untuk kelompok III selama 7 hari berturut turut. Pada hari ke-8 dilakukan
pengukuran tekanan darah, Dari hasil pengukuran tekanan darah diperoleh hasil sbb:
No. Kelompok I (1 x 35 ml) Kelompok I (2 x 35 ml) Kelompok I (3 x 35 ml)
subjek (mmHg) (mmHg) (mmHg)
1 140 135 125
2 135 132 127
3 138 135 130
4 135 130 125
5 135 135 120
6 130 140 125
7 125 140 135
8 145 142 130
9 138 137 120
10 145 135 120
1) Buat judul yang baik dan relefan
2) Latar belakang
3) Rumusan masalah
4) Rumusan hipotesis
5) Rancangan penelitian ( gambarkan skema)
6) Perhitungan statistic dah hasil
7) Pembahasan
8) Kesimpulan
a. Ditinjau dari variasi efek (SD)
b. Efek kongkret dalam hal menurunkan tekanan darah

JAWABAN :

1) Judul
“UJI AKTIVITAS JUS BUAH MENGKUDU (Morinda Citrifolia L) DENGAN PEMBERIAN
TIGA DOSIS BERBEDA SEBAGAI ANTI HIPERTENSI KRONIS”
2) Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan
meningkatnya kontraksi pembuluh darah arteri sehingga terjadi resistensi aliran darah yang
meningkatkan tekanan darah terhadap dinding pembuluh darah. Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya tiga pengukuran tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat
istirahat dipastikan mempunyai tekanan darah tinggi. Hipertensi adalah tekanan darah sistolik
(TDS) > 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik (TDD) > 90 mmHg. Penyakit hipertensi
dapat menimbulkan komplikasi pada suatu target organ, seperti stroke dan penyakit jantung
koroner.
Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus meningkat sejalan
dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas fisik, dan stress
psikososial. Hampir disetiap negara, hipertensi menduduki peringkat pertama sebagai
penyakit yang paling sering dijumpai. Penyakit hipertensi telah menjadi masalah utama dalam
kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia maupun dibeberapa negara di dunia. Hipertensi
dapat menyerang hampir semua golongan masyarakat di seluruh dunia. Di negara-negara
barat dan negara-negara yang berkembang presentase penderita hipertensi meningkat
dengan pesat. Sejalan dengan bertambahnya usia, tekanan darah meningkat. Di Asia
Tenggara sendiri Indonesia menenpati peringkat kedua setelah Myanmar yaitu sebesar 41%
dan melebihi angka Malaysia sebesar 38,0%,Philiphina 37,2%, Thailand 34,2%, Vietnam
36,8%.
Pengobatan tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat dilakukan dengan cara
farmakologis dan nonfarmakologis. Pengobatan dengan cara farmakologi yaitu dengan cara
pemberian obat. Sedangkan cara pengobatan nonfarmakologis ialah mengkonsumsi
tumbuhan herbal yang diyakini mampu menurunkan tekanan darah tinggi. Beberapa contoh
tumbuhan herbal yang berkhasiat menurunkan tekanan darah seperti daun dan buah alpukat,
mengkudu, mentimun, daun seledri, daun selada air, bawang putih, daun dan buah belimbing
bintang, dan bunga rosella.
Mengkudu (Morinda citrifolia) merupakan tanaman yang sejak lama digunakan
masyarakat sebagai bahan makanan sekaligus pengobatan. Mengkudu sering digunakan
masyarakat sebagai obat antihipertensi. Mengkudu mengandung zat aktif xeronine dan
scopoletin yang diduga dapat menurunkan tekanan darah. Mengkonsumsi buah mengkudu
secara berkesinambungan mampu melancarkan peredaran darah dan membuat otot jantung
lebih rileks. Keuntungan dari ekstrak buah mengkudu adalah obatnya yang dijual bebas
dipasaran, bahannya juga mudah didapat dengan harga ekonomis, sehingga memungkinkan
pasien dan melakukan upaya dalam mengontrol tekanan darah. Hal ini dapat membantu
kemandirian pasien dalam menjaga kesehatannya, khususnya bagi pasien yang tidak ingin
mengatasi tekanan darah tinggi dengan menggunakan terapi farmakologis.
Dari uraian diatas maka dilakukan penelitian untuk melihat aktivitas jus buah mengkudu
(Morinda citrifolia) dengan pemberian dosis yang berbeda sebagai penurunan tekanan darah
pada penderita penyakit hipertensi kronis.

3) Perumusan Masalah
Buah mengkudu (Morinda citrifolia) diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
manusia, diantaranya sebagai antitrombolitik, antioksidan, analgesik, anti inflamasi dan
aktifitas xanthine oxidase inhibitor. Mengkudu juga dapat menurunkan tekanan darah dan
vasodilatasi pembuluh darah. Zat aktif dalam mengkudu yaitu scopoletin dan xeronine dapat
menurunkan tekanan darah. Scopoletin bekerja dengan cara menurunkan tahanan atau
resistensi perifer. Scopoletin juga memiliki fungsi untuk menormalkan tekanan darah dengan
adanya efek spasmolitik. Efek spasmolitik ditandai dengan terjadi pelebaran pembuluh darah
(vasodilatasi) akibat relaksasi otot polos, efek tersebut serupa dengan cara kerja obat
antihipertensi
Sedian dalam bentuk jus buah mengkudu memiliki kandungan zat behasiat maka dari
itu ; Apakah jus buah mengkudu dapat menurunkan tekanan darah pada penderita penyakit
hipertensi kronis dan apakah perbedaan pemberian dosis jus buah mengkudu efektif dalam
menurunkan tekanan darah pada penderita penyakit hipertensi konis ?
4) Hipotesis
Diduga ada perbedaan bermakna pada pemberian dosis yang berbeda jus buah mengkudu
sebagai penurunan tekanan darah pasien hipertensi kronis.
5) Rancangan penelitian

Jus buah mengkudu

1 x 25 ml 2 x 25 ml 3 x 25 ml

10 subjek 10 subjek 10 subjek

Tekanan darah sistolik Tekanan darah sistolik Tekanan darah sistolik

6) Perhitungan Anova 1 arah


No Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
1x25ml/hari 2x25ml/hari 3x25ml/hari
X1 X12 X2 X22 X3 X32
1 140 19600 135 18225 125 15625
2 135 18225 132 17424 120 14400
3 138 19044 135 18225 128 16384
4 135 18225 130 16900 125 15625
5 135 18225 135 18225 120 14400
6 130 16900 128 16384 125 15625
7 125 15625 126 15876 135 18225
8 145 21025 130 18225 130 16900
9 138 19044 134 17956 120 14400
10 145 21025 135 18225 120 14400
∑X1 = 1366 ∑X12 = 186938 ∑X2 = 1320 ∑X22 = 174340 ∑X3 = 1248 ∑X32 = 155984
X rata2=136,6 X rata2 = 132 X rata2 = 124,8
SD = 6,16 SD = 3,33 SD = 5,0946

 Table persiapan perhitungan anova


Yang dihitung Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Jumlah (∑)
nK 10 10 10 30
∑ XK 1366 1320 1248 3934
∑X2K 186938 174340 155984 517262
X rata2 136,6 132 124,8 393,4
SD 6,16 3,33 5,0946 14,0946

 Perhitungan
∑ 𝑋𝑇 ² (3934)²
1. JKT = ∑ 𝑋2T – ( ) = 517262 - = 1383,46
𝑁 30
(∑𝑋𝑘)² (∑𝑋𝑇)² (1366)² (1320)² (1248)² (3934)²
2. JKK =∑ - = + + −
𝑛𝐾 𝑁 10 10 10 30

= 516586 – 515878,53 = 707,47


3. JKd = JKT – JKK = 1383,46 – 707,47 = 675,99
4. dbT = N-1 = 30 – 1 = 29
5. dbk = K-1 = 3 -1 = 2
6. dbd =N–K = 30 – 3 = 27
7. MKK = JKK : dbK = 707,4667 : 2 = 353,7333
Mkd = JKd : dbd = 675,99 : 27 = 25,0367
 Tabel ringkasan anova

Sumber varians JK Db MK F table


Kelompok (K) 707,47 2 353,7333 P = 0,01 : 5,49
Dalam (d) 675,99 27 25,0367 P = 0,05 : 3,35
Total (T) 1383,46 29

F0 = MK : MD : 353,7333 : 25,9196 = 13,6473


F0 > F tabel pada P = 0,01 maupun 0,05 terdapat perbedaan sangat bermakna (terdapat
penurunan tekanan darah yang berbeda sangat bermakna pada pemberian dosis yang
berbeda jus buah mengkudu)

7) Pembahasan
 Dari hasil penelitian diperoleh nilai SD yang menunjukan bahwa variasi penurunan
tekanan darah pada kelompok 2 dengan dosis 2 x 25 ml/hari adalah yang paling baik,
karena variasi penurunan tekanan darahnya kecil.
 Dari ketiga kelompok dosis terdapat perbedaan sangat bermakna, artinya dengan dosis
yang berbeda efek penurunan tekanan darah menjadi sangat berbeda.
 Kelompok 3 dengan dosis 3 x 25 ml/hari memiliki efek penurunan tekanan darah yang
paling efektif.

8) Kesimpulan
Dari hasil penelitian menunjukakan terdapat perbedaan sangat bermakna pada pemberian
dosis yang berbeda dari jus buah mengkudu terhadap penurunan tekanan darah pasien.
Soal 2
Di dalam data kesehatan masyarakat dari hasil RKD yang dilakukan Kemenkes dtunjukan
bahwa Indonesia mengadapi 2 beban yakni penyakit infeksi meningkat (prevalensi) sementara
penyakit degenerative meningkat. Untuk pencegahan penyakit inveksi digunakan antibiotik.
Ampisilin termasuk turunan B laktam mempunyai efek broad spectrum. Ampisilin dapat
diperoleh dalam berbagi bentuk sediaan cair, padatan (berupa kapsul/kaplet). Dengan
penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar makan bahan baku famasi yang mayoritas di inpor
menjadikan banyak perusahaan farmsi tertekan secara ekonomi. Kondisi seperti itu dapat
menyebabkan potensi obat yang substandard meskipun dalam produksi semua menerapkan
CPOB. Untuk mengetahui sejumlah ampisilin yang beredar sejabotabek maka joni ingin
melakukan peneliitan kadar kapsul ampisilin 500 mg yang diproduksi oleh pabrik A, B, C.
pemeriksaan menggunakan metode KCKT. Persyaratan kadar ampisilin menurut farmakope
dream land adalah 500 mg ± 5%. Dari hasil pemeriksaan diperoleh data sebagai berikut :
NO Ampi A Ampi B Ampi C
1 505 506 495
2 510 510 472
3 498 475 530
4 490 485 525
5 524 498 510
6 520 510 492
7 485 526 480
8 498 520 488
9 505 508 530
10 505 506 472

1. Buat judul yang baik dan relefan


2. Latar belakang
3. Rumusan masalah
4. Rumusan hipotesis
5. Rancangan penelitian ( gambarkan skema)
6. Perhitungan statistik dah hasil
7. Pembahasan
8. Kesimpulan
a. Ditinjau dari variasi efek (SD)
b. Efek kongkret dalam hal menurunkan tekanan darah
JAWABAN :
1. Judul
PERBANDINGAN KADAR AMPISILIN DALAM KAPSUL DARI TIGA MEREK YANG
BERBEDA MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
(KCKT)
2. Latar Belakang
Sampai saat ini ampisilin masih digunakan secara luas sebagai obat pilihan untuk
pengobatan infeksi. Ampisilin merupakan derivat penisilin yang merupakan kelompok
antibiotik β laktam yang memiliki spektrum antimikroba yang luas. Ampisilin efektif terhadap
mikroba Gram positif dan Gram negatif. Ampisilin banyak digunakan dalam pengobatan
infeksi pada saluran napas dan saluran seni, gonorhu, gastroenteritis, dan meningitis.
Mekanisme kerja ampisilin yaitu menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara
menghambat pembentukan mukopeptida, karena sintesis dinding sel terganggu maka
bakteri tersebut tidak mampu mengatasi perbedaan tekanan osmosa di luar dan di dalam
sel yang mengakibatkan bakteri mati.
Di dalam beberapa literatur ampisilin dapat ditentukan kadarnya secara : titrasi sebagai
basa, spektrofotometri ultra violet, kromatografi cair kinerja tinggi dengan fase gerak air :
asetonitril : KH2PO4 1 M : asam asetat 1 N (909: 80: 10: 1), dan KCKT dengan fase gerak
campuran 0,067 M KH2PO4 pH 4,6 : metanol (425 : 75) v/v. Sedangkan dalam sediaan
tablet, kapsul, dan suspensi oral ditentukan secara iodometri.
Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) memiliki banyak keuntungan, antara
lain cepat, daya pisahnya baik, peka, ideal untuk molekul besar dan ion, mudah untuk
memperoleh kembali cuplikan, kolom dapat digunakan berulang kali, dan tekniknya tidak
memerlukan keahlian khusus, serta perangkatnya dapat digunakan secara otomatis dan
kuantitatif.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik menggunakan metode kromatografi
cari kinerja tinggi (KCKT) untuk penetapan kadar ampisilin dalam sediaan kapsul dari tiga
merek berbeda yang beredar di pasaran dan membandingkan hasil yang diperoleh dengan
persyaratan yang tercantum dalam Faramakope dream land.

3. Rumusan Masalah
Ampisilin merupakan derivat penisilin yang merupakan kelompok antibiotik β laktam yang
memiliki spektrum antimikroba yang luas. Ampisilin efektif terhadap mikroba Gram positif
dan Gram negatif. Ampisilin banyak digunakan dalam pengobatan infeksi pada saluran
napas dan saluran seni, gonorhu, gastroenteritis, dan meningitis.
Ampisilin dapat diperoleh dalam berbagi bentuk sediaan yaitu serbuk kering dalam vial
atau botol (rekonstitusi) dan padatan (berupa kapsul/kaplet). Pada kondisi ekonomi yang
tidak kondusif saat ini penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar berdampak juga pada
industri farmasi terutama dalam penyediaan bahan baku famasi yang mayoritas di inpor
menjadikan banyak perusahaan farmsi tertekan secara ekonomi. Kondisi ini dapat
menyebabkan potensi obat yang substandard meskipun dalam produksi semua infustri
farmasi telah menerapkan CPOB yang baik. Untuk mengetahui kadar ampisilin dari ke tiga
merek yang berbeda, akan dilakukan pemeriksaan kadar ampisilin menggunakan metode
kromatografi cari kinerja tinggi (KCKT). Persyaratan kadar ampisilin menurut farmakope
dream land adalah 500 mg ± 5%.
Rumusan masalah pada peneliitan ini adalah apakah kadar ampisilin dalam sediaan
kapsul dari tiga merek yang berbeda memenuhi persyaratan farmakope dream land ?

4. Hipotesis
 Diduga terdapat perbedaan bermakna kadar ampisilin dalam sediaan kapsul dari tiga
merek yang berbeda.
5. Rancangan penelitian

Kapsul Ampisilin

Merek A Merek B Merek C

10 kapsul 10 kapsul 10 kapsul

Kadar ampisilin Kadar ampisilin Kadar ampisilin

6. Perhitungan statistik dan hasil


NO Ampi A Ampi B Ampi C
X1 X12 X2 X22 X3 X32
1 505 255025 506 256036 495 245025
2 510 260100 510 260100 472 222784
3 498 248004 475 225625 530 280900
4 490 240100 485 235225 525 275625
5 524 274576 498 248004 510 260100
6 520 270400 510 260100 492 242064
7 485 235225 526 276676 480 232324
8 498 248004 520 270400 488 238144
9 505 255025 508 258064 530 280900
10 505 255025 506 256036 472 222784
∑X1 = 5040 ∑X12 = 541484 ∑ X2 = 5044 ∑X22 = 2546266 ∑X3 = 4996 ∑X32 = 2500650
Ẍ = 504,0 Ẍ = 504,4 Ẍ = 499,6
SD = 12,13 SD = 15,18 SD = 22,73

 Table persiapan hitungan ANOVA


Yang dihitung Kelompok 1 (A) Kelompok 2 (B) Kelompok 3 (C) Jumlah (∑)
nK 10 10 10 30
∑ Xk 5040 5044 4996 15080
∑X2K 2541484 2546266 2500650 7588400
X rata2 504 504,4 499,6 1508
SD 12,13 15,18 22,73 50,04

Hitungan :
∑ 𝑋𝑇 ² (15080)²
1. JKT = ∑ 𝑋2T – ( ) = 7588400 - = 8186,67
𝑁 30
(∑𝑋𝑘)² (∑𝑋𝑇)² (5040)² (5044)² (4996)² (15080)²
2. JKK =∑ - = + + −
𝑛𝐾 𝑁 10 10 10 30
= 141,87
3. JKd = JKT – JKK = 8186,67 – 141,87 = 8044,8
4. dbT = N-1 = 30 – 1 = 29
5. dbk = K-1 = 3-1 = 2
6. dbd =N–K = 30 – 3 = 27
7. MKK = JKK : dbK = 141,87 : 2 = 70.935
8. Mkd = JKd : dbd = 8044,8 : 27 = 297,96
 Table ringkasan ANOVA
Sumber varians JK db MK F tabel
Kelompok (K) 141,87 2 70,935 P = 0,01 : 5,49
Dalam (d) 8044,8 27 297,96 P = 0,05 : 3,35
Total (T) 8186,67 29

F0 = MK : MD = 70,935 : 297,96 = 0,2381


F0 < F tabel pada P = 0,01 maupun 0,05 tidak terdapat perbedaan bermakna (tidak terdapat
perbedaan bermakna kadar ampisilin pada sediaan kapsul dari ketiga merek yang berbeda.

7. Pembahasan
 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar sesungguhnya dari kapsul ampicilin yang
beredar dipasaran terhadap persyaratan yang tertera dalam Farmakope dream land.
Menurut Farmakope dream land persyaratan kadar kapsul ampisilin adalah 500 mg ± 5%
(475 mg – 525 mg). Sampel kapsul ampisilin yang diuji yaitu kapsul Ampi A, kapsul Ampi
B, dan kapsul ampi C. Kedua sampel diuji menggunakan metode kromatografi cair kinerja
tinggi (KCKT), masing-masung menggunakan 10 kapsul.
 Dari hasil percobaan penetapan kadar dari ke tiga merek ampisilin, hanya kapsul ampi A
yang memenuhi syarat menurut farmakope dream land dan 2 merek yang tidak memenuhi
persyartan farmakope dream land yaitu pada Ampi B terdapat 1 kadar yang tidak memenuhi
persyartan yaitu 526 mg dan pada Ampi C terdapat 4 kadar yang tidak memenuhi
persyartan farmakope dream land yaitu 472 mg (ada 2) dan 530 mg (ada2).
 Sedangkan, dilihat dari hasil rata-rata keseluruhan kadar kapsul Ampi A, B dan C memenuhi
persyaratan Famakope dream land.
 Dilihat dari nilai SD kapsul Ampi A memiliki nilai SD yang paling kecil yaitu 12,13 dari pada
kapsul Ampi B yaitu 15,18 dan ampi C yaitu 22,73. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa kapsul
Ampi A lebih baik dari pada ampi B dan C karena memiliki kadar yang lebih merata dan
varisainya kecil.

8. Kesimpulan
Dari hasil yang diperoleh kadar kapsul ampisillin dari ke tiga merek yang berbeda diuji
menggunakan metode koromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) menunjukkan tidak ada
perbedaan yang bermakna. Kapsul ampi A paling baik karena memiliki nilai SD yang paling
kecil (memiliki keragaman yang merata dan variasi yang kecil).

Anda mungkin juga menyukai