Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PEMBAHASAN

Dari jurnal didapatkan data bahwa 36, 67 % pasien jatuh adalah pada kelompok usia 18-25
tahun. Dalam 30 kasus yang diteliti, 27 kasus adalah laki-laki, dengan perempuan hanya sekitar 3
kasus. Insidensi Trauma perut tumpul pada pria jauh lebih banyak daripada wanita, seperti di jurnal
ini membahas bahwa di India pria kebanyakan adalah pembuat roti yang bekerja sebagai pencari
nafkah untuk keluarga dan lebih banyak terlibat dalam kegiatan di luar ruangan sehingga
kemungkinan mengalami kecelakaan lalu lintas jalan adalah sangat besar. Dari kejadian kecelakaan
lalu lintas ini dinyatakan dalam jurnal bahwa 60% dari kejadian tersebut adalah trauma tumpul
Abdomen / perut. Jatuh dari ketinggian 23% kasus dan cidera akibat serangan sebanyak 6,67%

Parameter yang harus dipertimbangkan pada pasien dengam trauma adalah : Waktu
presentasi setelah Trauma, ditemukannya pasien dalam jangka waktu < 2 jam. Ini karena Ambulans
Darurat datang dengan cepat, namun pada 40% pasien datang setelah 6 jam cedera. Jeda waktu ini
terjadi akibat lokasi kecelakaan, yang biasanya pedesaan, dan saat ini terjadi sangat penting untuk
memperhatikan manajemen waktu dalam membawa pasien ke rumah sakit. Dalam jurnal ini
disebutkan bahwa 12 pasien dari 30 pasien ditemukan mengalami cedera kepala. Dari 12 pasien
yang terkait dengan Cedera Kepala, 2 pasien memiliki GCS 14/15, pasien lain dibawa dengan GCS
(11/15) sementara sisanya pasien memiliki skala GCS 15/15.

Dalam penelitian di jurnal ini diketahui jumlah responden ada 4 pasien mengalami sakit
perut saja, 11 pasien mengalami kram perut ataupun kelemahan pada otot perut. Tanda-tanda &
gejala-gejala pada cedera perut seringkali ditutupi oleh cedera kepala yang dialami oleh klien secara
bersamaan. Struktur retroperitoneal mungkin tidak menunjukkan tanda dan gejala segera
predisposisi pasien untuk konsekuensi serius dari cedera yang tidak terjawab. HaI ini menunjukkan
pentingnya pengamatan yang berkelanjutan dan pemeriksaan berulang yang cermat pada individu
dengan trauma tumpul abdomen. Tanda- tanda Vital Pasien responden yang diukur di ruang gawat
darurat juga tergambar jelas di jurnal ini. Dalam penelitian ini dibahas bahwa limpa adalah organ
paling banyak terluka pada trauma tumpul Abdomen. 11 pasien cidera pada daerah limpa, 10
mengalami cidera pada hati, 4 orang mengalami cidera ginjal dan 3 mengalami cidera pada
pankreas. Sedangkan sisanya ada 2 pasien mengalami cedera kombinasi.

Cedera ini dibuktikan berdasarkan gambaran USG Abdomen-pelvis atau CECT. Pada
pengamatan, pasien dengan skor CASS Tinggi 12 atau lebih dari 12 hanya berjumlah 3, dari jumlah
tersebut 2 orang diantaranya mampu dikelola secara konservatif. Pasien yang dioperasi selamat dan
dipulangkan. Dari 29 pasien yang dikelola secara konservatif, 1 dari 3 orang pasien dengan Skor
CASS Tinggi dioperasikan dan dia selamat. Berdasarkan hasil di jurnal ini dapat dilihat bahwa sistem
penilaian Abdominal klinis berdasar pada manifestasi klinis dan pemeriksaan dapat mengurangi
pemindaian CT yang tidak perlu, menghemat waktu, dan mengurangi biaya perawatan kesehatan
terutama di negara berkembang seperti India. CASS adalah sistem penilaian yang baik dalam deteksi
cepat kebutuhan akan laparatomi. Pengukuran skor CASS tinggi berarti pasien perlu laparatomi dan
sebaliknya apabila skor CASS rendah tidak perlu laparatomi.

Anda mungkin juga menyukai