3 Ppls
3 Ppls
BIDANG KAJIAN
PERTANIAN
1
HALAMAN PENGESAHAN Commented [3]: Dilengkapi!!!
DAFTAR ISI Commented [4]: Dilengkapi!!!
HALAMAN PENGESAHAN i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Pembatasan Masalah 2
1.3 Tujuan dan Manfaat 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
BAB III METODE PENELITIAN 4
3.1 Jenis Penelitian 4
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 4
3.3 Tahap Pelaksanaan 4
3.3.1 Tahap Persiapan 4
3.3.2 Tahap Pelaksanaan 5
3.3.3 Tahap Penyusunan Laporan 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 6
4.1 Hasil 6
4.2 Pembahasan 7
BAB V PENUTUP 9
5.1 Kesimpulan 9
5.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 11
BAB I
PENDAHULUAN Commented [5]: BOLD dan perhatikan format
penulisan dan spasi
daeranya.
Tabel 1-1 Kandungan zat gizi jagung biasa dan jagung manis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Commented [7]: Ditambah lagi referensinya!!!!
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret 2019 di daerah Kotabaru,
Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan.
Pada tahap ini para peneliti mempersiapkan segala sesuatu, seperti surat
perizinan, mengidentifikasi dan merumuskan masalah, mengumpulkan literatur,
membuat daftar pertanyaan, menentukan informan yang tepat, jadwal melakukan
wawancara dan segala alat pendukung yang akan digunakan pada saat turun lapang,
seperti panduan wawancara, buku dan alat tulis, tape recorder, kamera.
Pada saat data yang dibutuhkan sudah didapatkan secara lengkap, maka tahap
selanjutnya adalah mengolah data dengan cara sebagai berikut:
1. Mengorganisasikan data ke dalam kategori;
2. Menjabarkan kedalam unit-unit;
3. Melakukan sintesa;
4. Menyusun ke dalam pola;
5. Memilih prioritas yang akan dipelajari;
6. Membuat kesimpulan.
4.1 Hasil
Menurut data statistic kementan (2017) yang diperoleh, yaitu rata – rata
pertumbuhan produksi jagung di 7 provinsi, Pulau Sumatera masih mencapai 15%
dari 7 provinsi tersebut, seperti pada Gambar 4-2. Data ini diperoleh dengan
memilih 7 provinsi yang merupakan penghasil jagung terbesar. 15% dari ketujuh
provinsi tersebut adalah Lampung dan Sumatera Utara yang merupakan provinsi
yang ada di Pulau Sumatera.
Jawa Timur
1%
Jawa Tengah
4%
Sulawesi Sulawesi
Selatan Utara
12% 42%
Lampung
7%
Sumatera
Utara
8% NTB
26%
Gambar 4-1 Rata-Rata Pertumbuhan Produksi Jagung di 7 Provinsi dengan Produksi Terbesar Tahun 2013-
2017
Sesuai dengan 2-1, pada tahun 2010-2015 produksi jumlah padi lebih
unggul dari jagung, bahkan pada tahun tersebut jagung mengalami penurunan.
Tabel 4-1 Perbandingan Produksi Padi dan Beras Tahun 2010-2015 (ton)
4.2 Pembahasan
Pada Gambar 4-1, Lampung (daerah penelitian kami) termasuk dalam
kategori provinsi penghasil jagung terbesar, tetapi jika dibandingkan dengan
provinsi berpenghasilan jagung tebesar yang lainnya masih tergolong sangat kecil.
Dari data ini, dapat diketahui bahwa produksi jagung di daerah Sumatera,
khususnya daerah Lampung, menjadi bagian dari pemasok kebutuhan pangan di
Asia dengan hasil pertanian jagung.
Apabila dibandingkan dengan hasil produksi padi, seperti pada Tabel 4-1,
produksi jagung sangat rendah. Data tersebut tidak dapat dimungkiri karena
konsumsi utama masyarakat Indonesia adalah beras dari padi. Akan tetapi produksi
jagung yang besar ini dapat menjadi salah satu potensi pulau Sumatera dalam
memenuhi kebutuhan pangan di Asia.
Masyarakat lebih berminat untuk memproduksi beras, maka dari itu jagung
pun beralih fungsi menjadi pakan ternak. Pengaruh cuaca dan musim yang
membuat petani untuk lebih menghindari menanam jagung. Banyak petani yang
memilih bercocok tanam dua komoditas sekaligus,contoh padi dan jagung. Ini
dilakukan karena dilihat dari pengaruh cuaca dan musim yang memungkinkan
mereka untuk menanam apa di musim itu. Pendapatan yang tak lebih dari 7jt/bulan
dengan harga perkilo di petani nya Rp.2000. Commented [9]: Perhatikan format kanan dan kirinya.
Kendala yang dirasakan petani salah satunya yaitu pupuk dan penyemprotan
hama. Harga dari kedua nya cukup tinggi di pasaran, namun tak sebanding dengan
harga jual jagung nya.kendati demikian, petani tak mempunyai pilihan lain di saat
seperti ini. Petani hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah lebih memperhatikan
nasib petani dan menurunkan harga pupuk serta menaikkan harga jual jagung di
masyarakat. Kendala ini juga dapat menjadi salah satu faktaor dari terhambatnya
pertumbuhan dalam produksi jagung di pulau Sumatera.
BAB V
PENUTUP Commented [10]: Lengkapi kesimpulan dan saran
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Gambar Lampiran-1 Lahan untuk Padi (Kiri) dan Lahan untuk Jagung (kanan) di Kotabaru