BAB 4 Batu Bata
BAB 4 Batu Bata
BATU BATA
4.1. PENDAHULUAN
4.1.1. Pengertian
Keterangan :
Bata merah pejal yang berlobang kurang dari 15% luas potongan
datarnya, termasuk lingkup standar ini.
4.1.2. Klasifikasi
1. Kelas 25
2. Kelas 50
3. Kelas 100
4. Kelas 150
5. Kelas 200
6. Kelas 250
Ukuran (mm)
M5a 65 90 190
b) Penyimpangan ukuran
Penyimpangan ukuran maksimum yang diperbolehkan untuk bata
merah pejal seperti pada tabel 4.2.
25 25 2.5 25
50 50 5 22
100 100 10 22
150 150 15 15
200 200 20 15
250 250 25 15
4.2.1.6. CATATAN
a. Data-data dari hasil pemeriksaan ukuran dan tampak luar batu bata
dimaksud dala formulir (contoh pngisian formulir dapat dilihat pada lampiran).
b. Tempat-tempat pengukuran dan pemeriksaan ukran batu bata pada
arah panjang, lebar dan tebal dapat dilihat seperti gambar 4.1.
Gambar 4.1. Pengukuran panjang, lebar, dan tebal
4.2.1.8. LAMPIRAN
LAB. UJI BAHAN BANGUNAN
Prodi : ……………
Catatan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
1. ……………………………
2. ……………………………
3. …………………………… (………………………………..)
4.2.2. KUAT TEKAN
A. Peralatan
a) Cetakan benda uji, lihat gambar
b) Spatula, dibuat dari baja putih
c) Cawan, dibuat dari baja putih
d) Kotak plastic, berisi air
e) Tangki pematang (curing tank) yang diisi air
B. Bahan
a) Pasir kuarsa
b) Semen portland
c) Batu bata
4.2.2.5 PROSEDUR PELAKSANAAN
a. Ambil batu bata yang telah dipotong potong pada sisi panjang
menjadi 2 bagian yang sama besar,dari hasil pemeriksaan
tampak luar batu bata.
b. Letakkan kedua potongan tersebut kedalam cetakan.
Jarak antara bidang cetakan dengan bidang bidang batu bata
dan antara bidang batu bata dengan batu bata lainnya diberi
jarak bebas (ruang antara) setebal 6mm, lihat pada gambar 4.3
Perhatikan !
Untuk menjaga agar jarak bebas ( ruang antara ) tersebut tetap maka
dipasang sekat sekat sementara antar bentuk potongan potongan setebal 6
mm.
4.2.2.6. PERHITUNGAN
P (Kg )
Kuat tekan =
A (cm2)
Dimana :
4.2.2.7. CATATAN
4.2.2.9. LAMPIRAN
LAB. UJI BAHAN BANGUNAN
Prodi : ……………
Penampang Luas
bidang tekan (cm) Beban Kuat
bidang
No. tekan tekan Ket
tekan
mak (kg) (kg/cm2)
Panjang Lebar (cm2)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kuat tekan min ....................kg/cm²
Kuat tekan mak ....................kg/cm²
Kuat tekan rata-rata ....................kg/cm²
Standar Deviasi ....................kg/cm²
Koefisisen variasi ....................kg/cm²
1. ……………………………
2. ……………………………
3. …………………………… (………………………………..)
4.2.3 KADAR GARAM
Kadar garam yang dapat larut adalah garam sulfat. Garam ini bila terkandung
dalam bata, dapat merusak bata itu sendiri, bila ia menyerap air, karena
garam sulfat yang umumnya, bila mengering dan berubah menjadi kristal
akan memiliki volume yang lebih besar, maka kristal ini akan merusak
jaringan partikel tanah dalam bata itu sendiri, sehingga bata akan hancur
secara perlahan-lahan. Untuk mencegah adanya kerusakan konstruksi
pasangan bata, dalam SNI 15-2094-1991, kandungan garam sulfat perlu
dibatasi,membahayakan jika melebihi 50% luas permukaan batu bata merah
pejal terdapat kristal garam.
a. Peralatan
Cawan 15x10x5 cm, dibuat dari baja putih yang permukaan dasarnya
rata.
b. Bahan
a) Air murni
b) Batu bata
Untuk pengujian ini dipakai tidak kurang dari 5 buah batu bata yang
ituh yang diambil secara acak dari jumlah contoh yang diberikan.
4.2.3.5 PROSEDUR PELAKSANAAN
Batu bata diletakkan pada posisi berdiri pada sisi lebar dan tingginya.
c. Letakkan cawan dan batu bata tersebut dalam ruang yang mempunyai
penggantian udara yang baik.
d. Biarkan hingga seluruh batu bata terisi oleh air akibat peresapan batu
bata.
e. Angkat batu bata yang telah berisi air dan letakkan pada tempat yang
tidak menyerap air dan mempunyai penggantian udara yang baik.
f. Perhatikan keadaan permukaan batu bata sampei beberapa hari dan
periksa apakah timbul bunga-bunga putih pada batu bata tersebut.
4.2.3.6 CATATAN
a. Tidak membahayakan
Bila kurang dari 50% permukaan batu bata tertutup oleh lapisan tipis
berwarna putih, karena pengkristalan garam-garam yang dapat larut
b. Ada kemungkinan membahayakan
Bila 50% atau lebih dari permukaan batu bata tertutup oleh lapisan
putih yang agak tebal karena pengkristalan garam-garam yang dapat
larut, tetapi bagian-bagian dari permukaan batu-bata tidak menjadi
bubuk atau lepas.
c. Membahayakan
Bila lebih dari 50% permukaan batu bata tertutup oleh lapisan putih
yang tebal karena pengkristalan garam-garam yang dapat larut dan
bagian-bagian dari permukaan batu bata menjadi bubuk atau lepas.
a. SNI 15-2094-1991
b. ______________, 1987,Teknologi Bahan I,PEDC,Bandun
LAB. UJI BAHAN BANGUNAN
Prodi : ……………
1.
2.
3.
4.
5.
Catatan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
1. ……………………………
2. ……………………………
3. …………………………… (………………………………..)
4.2.4 PENYERAPAN AIR (SUCTION RATE)
4.2.4.6 PERHITUNGAN
𝐵−𝐴
Suction rate (Penghisapan batu bata) = (gr/dm2/menit)
𝐹
Dimana
A = Berat batu bata kering oven
B = Berat batu bata setelah perendaman selam 1 menit
F = Luas bidang dasar batu bata yang berhubungan dengan air
4.2.4.7 CATATAN
a. Banyaknya batu bata untuk pemeriksaan suction rate minimal 10 buah
b. Besarnya suction rate batu bata dianjurkan 20 gr/dm2/menit, jika batu
bata mempunyai suction rate lebih besar daripada angka ini, maka
batu bata perlu direndam air
c. Periksa pula besarnya suction rate batu bata, setelah dimasukkan
kedalam air selama periode 2,3,4, dan 10 menit
Prodi : ……………
Catatan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………............
1. ……………………………
2. ……………………………
3. …………………………… (………………………………..)
LAB. UJI BAHAN BANGUNAN
Prodi : ……………
Catatan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………............
1. ……………………………
2. ……………………………
3. …………………………… (………………………………..)