Anda di halaman 1dari 5

YAYASAN GUNA HARAPAN BARU

KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK


INDONESIA NOMOR: AHU-4623.AH.01.04 TAHUN 2009
Setrasari Mall Blok C 1 No 63 Kec Sukajadi Kel.Sukagalih Bandung
Telp.022-2018861 Phone 081222238802
Email: yayasan.gunaharapanbaru@gmail.com

Intra Hospital Assesment and Scoring System For Deteriorating and Critical ill Patient: ED,
Ward and ICU”

A. Pendahuluan

Henti Jantung merupakan , merupakan salah satu dari sekian banyak penyebab panggilan
code blue di Rumah Sakit. Henti Jantung di rumah sakit biasaya didahualui oleh tanda-tanda
yang dapat diamati, yang sering muncul 6 s/d 8 Jam sebelum henti jantung terjadi. Angka
kejadian henti jantung lebih dari 500.000 pada anak dan orang dewasa, dan hanya sekitar 15
% selamat dari kasus tersebut. Beberapa refensi menyebutkan , selayaknya melakukan
perbaikan dengan beberapa strategi yang diharapkan dapat membantu menurunkan angka
mortality dari kejadian cardiac Arrest, strategi yang pertama cegah terjadinya cardiac arrest,
Jika terjadi cardiac areest tangani dengan pemberian high quality CPR.

Beberapa hal yang dilakukan untuk mencegah terjadinya cariac arrest dengan cara survei
valency, monitor tanda- tanda vital, suhu tubuh, pantau TTV lainnya seperti Nadi, yang
biasanya muncul adalah tachy cardia, yang disebabkan dari bebagai kondisi seperti : sepsis ,
hypovolemic, gagal jantung , demam, nyeri atau Distress, kadang terjadi bradi cardia, dan
tekanan darah ( hypotensi atau hyperntensi), dan juga respirasi rate dan tingkat kesadaran.
Banyak keterbatasan pada saat melakukan monitoring hanya melakukan pemantauan dengan
TTV, seperti, tingginya beban kerja, kurangnya pemahaman dan kesadaran tentang penting
pengukuran TTV, dan tidak jelasnya kewenangan dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan pengalaman diatas perlu adanya suatu mekanisme untuk meningkatkan mutu
pemantauan TTV, terutama dalam hal menginterpretasikan tindakan lanjut, terhadap hasil
monitoring. Dalam hal ini dilakukan perlu adanya pemantaun yang lebih komprehensif,
seperti yang biasa di NEWSS, ( Nursing Early Warning Scoring system ). NEWSS adalah
sebuah system scoring fisiologis yang umumnya digunakan di unit Medical bedah, sebelum
pasien mengalami kondisi kegawatan. Scoring NEWSS disertai dengan allogaritma
tindakan, berdasarkan hasil scoring dari pengkajian yang didapat di pasien. NEWSS
melengkapi system tindakan medis reaksi cepat, NEWSS lebih berfokus kepada mendeteksi

kegawatan sebelum hal itu terjadi. Sumber lain menyebutkan bahwa EWS digunakan
untuk memperidiksi pasien yang beresiko dirawat di ICU, kematian dan lama hari dirawat.
NEWSS ini dibuat dimulai untuk memonitor pada saat di bangsal, ruang emergency, dan
tentunya di ruang kritis dengan tindakan lanjut.

Perawat dalam hal ini diharapkan untuk terus meningkatkan kompetensi mereka dalam
tindakan dan sikap dalam menangani berbagai kasus yang mengancam nyawa dan
diharapakan bagi mereka yang sudah terlewat dari kondisi kritis memiliki kemampuan untuk
mendapatkan kesempatan kwalitas hidup kembali.

Berdasarkan hal ini, kami telah berkomitmen untuk menjadi fasilitator untuk berbagi manfaat
kepada para perawat Indonesia dalam hal peningkatan kemampuan intelektual dan teknikal,
bekerja sama dengan PPNI berencana melakukan seminar dan workshop dengan Tema
“Intra Hospital Assesment and Scoring System For Deteriorating and Critical ill Patient:
ED , Ward and ICU” Seminar dan workshop ini dikhususkan untuk para Perawat, dosen
keperawatan, mahasiswa keperawatan serta petugas kesehatan pada umumnya. Pelatihan ini
akan membekali peserta dalam aktifitasnya sehari-hari yang tak lepas dari berbagai kondisi
kegawat daruratan. Acara Seminar ini juga disertakan juga dengan Simulasi dengan “How
to triaging in emergency deparment, how to scoring and analysis the deteriorating patient,
How to scoring patient in ICU with APACHE.”

B. Filosofi Seminar
Seminar dan workshop keperawatan merupakan kegiatan pendidikan berkelanjutan
bagi perawat (continuing nursing education), sebagai bagian dari Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Perawat Indonesia. Pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi di bidang Keperawatan mengacu pada filosofi pelatihan sebagai berikut:

1. Prinsip androgogi, antara lain selama pelatihan peserta berhak untuk:


a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam konteks
pelatihan.
c. Diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam setiap proses
pembelajaran.
2. Berorientasi kepada peserta, yaitu bahwa peserta berhak untuk:
a. Mendapatkan satu paket bahan belajar.
Menggunakan modal pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki masing-masing
tentang ““ Intra Hospital Assesment and Scoring System For Deteriorating and
Critical ill Patient: ED , Ward and ICU”
b. Dalam proses pembelajaran, serta melakukan peningkatan agar sesuai dengan
kompetensi perawat.
c. Mendapatkan pelatih professional yang dapat memfasilitasi, menguasai materi dan
dapat memberikan umpan balik yang konstruktif.
d. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran yang
dijalani.
e. Melakukan evaluasi (bagi penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi tingkat
kemampuannya “Intra Hospital Assesment and Scoring System For Deteriorating
and Critical ill Patient: ED , Ward and ICU”
3. Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:
a. Mencapai penguasaan materi yang ditetapkan
b. Meningkatkan keterampilan langkah demi langkah dalam memperoleh kompetensi di
bidang tatalaksana kegawatdaruratan.
c. Mendapatkan penilaian tentang keberhasilannya mencapai kompetensi yang
ditetapkan pada akhir pelatihan.
4. Learning by doing dan learning by experience, yang memungkinkan peserta untuk
memperoleh kesempatan untuk melakukan sendiri penerapan teori dalam praktik
5. melalui metode pembelajaran latihan/ praktik di kelas, sehingga mampu melakukan
secara mandiri.
6. Seminar dan workshop merupakan kegiatan pendidikan berkelanjutan sebagai bagian
dari pengembangan berkelanjutan bagi perawat.

C. PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI PERAWAT


A. Peran
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat bereperan sebagai pemberi
asuhan keperawatan pada klien dengan menggunakan teknik yang tepat efektif sesuai
dengan masalah keperawatan yang ditemukan pada klien.
B. Fungsi
Fungsi independen perawat dapat diterapkan dalam keterampilan ini dalam rangka
memenuhi kebutuhan klien dengan asuhan keperawatan, meningkatkan kemampuan
mempengaruhi klien dalam upaya promotif dan preventif

D. TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum:

Setelah mengikuti seminar ini, peserta latih mampu memahami dan paham tentang
keterampilan “Intra Hospital Assesment and Scoring System For Deteriorating and
Critical ill Patient: ED , Ward and ICU”

B. Tujuan Khusus:

Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta dapat:

1. Memahami konsep serta mampu menerapkannya dalam kondisi emergensi dengan


konsep code blue system dan Triase yang tepat.
2. Memahami konsep Code Blue System
3. Memahami Konsep Intra Hospital Triase Emergensi
4. Mengenal dan memiliki konsep dalam menangani Cardiac Arrest Management
5. Berkolaborasi dengan tepat dengan tim medis lainnya
E. PESERTA DAN PEMATERI

A. Peserta
1. Jumlah peserta maksimal 400 orang
2. Kriteria peserta:
 Mahasiswa keperawatan/kesehatan
 Praktisi Keperawatan/kesehatan
 Dosen keperawatan/kesehatan
 Punya motivasi Kuat untuk mengembangkan diriya.

B. Pemateri

a. Ns. Welas Riyanto, M.Kep. Sp.Kep.MB


(Koordinator Pelayanan Keperawatan IGD RSUP Fatmawati)

b. Ns. Yudi Elyas, S.Kep


(Perawat Senior Unit Jantung RSCM)

c. Ns Titin Mulyati, S.Kp ., M.Kep


(Ketua Hipercci Jabar)
CV .Terlampir

F. PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN


A. Penyelenggara:
Yayasan Guna Harapan Baru
B. Tempat Penyelenggaraan:
Gedung direktorat Poltekes Kemenkes, Jln Pasir Kalili No 58
C. Waktu :
Minggu, 10 Desember 2017

G. JADWAL WORKSHOP
Terlampir.

H. PENUTUP
Demikian proposal ini, semoga dapat terjalin kerjasama demi peningkatan

kemampuan petugas kesehatan, khususnya perawat dalam tatalaksana kegawatdaruratan

dalam memberikan asuhan Keperawatan.

Hormat Kami

Yayasan Guna Harapan Baru

Sastrayanti S, S.Kep., Ners


Ketua Panitia

Anda mungkin juga menyukai